You are on page 1of 10

RESUME

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Dosen Pengampu Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd

NAMA : Nabila Wahyu Mauliadhani B

NIM : 160341606072

KELAS : OFF A 2016

TANGGAL : Senin, 18 Februari 2019

TOPIK : Model-model Pembelajaran Biologi Inovatif


Siklus belajar (3E-7E) dan Kooperatif

PRODI : S1 Pendidikan Biologi

TUJUAN :

1. Mengetahui karakteristik dan tahapan model pembelajaran siklus


belajar (3E-7E)
2. Mengetahui karakteristik dan tahapan model pembelajaran
kooperatif
3. Memahami serta mampu menerapkan model pembelajaran siklus
belajar (3E-7E)
4. Memahami serta mampu menerapkan model pembelajaran siklus
belajar (3E-7E)
5.
A. Resume
Siklus belajar merupakan salah satu dari strategi mengajar untuk menerapkan
model konstruktivis yang terdiri dari tiga frasa, yaitu fasa eksplorasi, fasa pengenalan, dan
fasa aplikasi konsep. Menurut pembelajran kognitif, siswa membangun sendiri
pemahamannya mengenai suatu konsep, selama pembelajran siswa membangkitkan
pemahamannya sendiri yang didasarkan pada latar belakan, sikap, kemampuan, dan
pengalamnnya (Arifin, 2000). Siswa memilih informasi yang disajikan, dan prakonsepsi
mereka menetukan informasi mana yang menarik perhatiannya kemudian secara aktif otak
menterjemahkannya dan menggambarkan kesimpulan berdasarka informasi yang telah
disimpan. Dengan demikian belajar mruapakan suatu proses yang berputar (siklus)
(Lawson, 1994).

Siklus Belajar 3E, terdiri atas tiga fasa, yaitu : fasa eksplorasi atau fasa penggalian
konsep (Consept Exploration), fasa pengenalan konsep atau fasa penemuan konsep
(Concept Introduction), dan fasa aplikasi atau penerapan konsep (Concept Application).
Langkah-langkah siklus belajar 3E,

Menurut Sani (2013) Tahap-tahap siklus belajar 3E dengan penjelasan tahap-tahapnya


sebagai berikut :
a) Eksplorasi (exploration)
Pada tahap eksplorasi pembelajar diberi kesempatan untuk memanfaatkan panca
inderanya semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan. Dari kegiatan
ini diharapkan muncul pertanyaan-pertanyaan yang mengarah berkembangnya
pemikiran tingkat tinggi yang diawali dengan kata-kata mengapa dan bagaimana,
Munculnya pertanyaan tersebut sekaligus menjadi indikator kesiapan siswa menuju
tahap berikutnya.

b) Menjelaskan (explanation)
Pada tahap ini diharapkan terjadi proses menuju keseimbangan antara konsep-
konsep yang telah dimiliki siswa dengan konsep-konsep baru yang dipelajari pada tahap
ini siswa diharuskan menelaah sumber pustaka dan berdiskusi.
c) Memperluas (elaboration/extention)
Pada tahap ini siswa diajak menerapkan pemahaman konsep yang telah dipelajari
dengan pemahaman sebelumnya agar pemahaman dan penguasaan konsep siswa
menjadi lebih mendalam, untuk melakukan hal tersebut dapat melalui kegiatan seperti
kegiatan memecahkan masalah (problem solving).
Siklus belajar 4E, terdiri atas 4 frasa, yaitu: exploration (eksplorasi), explanation (penjelasan),
expansion (perluasan), evaluation (evaluasi). Langkah-langkah siklus belajar 4E,
Menurut Sani (2013) Tahap-tahap siklus belajar 4E (the science learning cycle) dengan
penjelasan tahap-tahapnya sebagai berikut :
a. Tahap Exploration (penyelidikan)
Dalam tahap ini guru berperan menjawab pertanyaan siswa, memberikan
pernyataan untuk membimbing siswa mengamati dan melibatkan siswa untuk
melakukan proses sains, dan mengasah ketrampilan, berpikir dan memberikan petunjuk
agar eksplorasi tetap berlangsung. Dalam tahap ini guru memberikan penyataan yang
bersifat divergen.
b. Tahap Explanation (Penjelasan)
Pada tahap ini guru membimbing siswa berpikir sehingga pemahaman konsep
yang diajarkan ditemukan secara kooperatif. Dalam tahap ini guru memberikan
pernyataan yang bersifat divergen. Pada tahap ini para siswa kurang terpusat dan
ditunjukkan untuk mengembangkan mental. Tujuan dari tahap ini guru membantu para
siswa memperkenalkan konsep sederhana, jelas dan langsung yang berkaitan dengan
tahap sebelumnya, dengan berbagai strategi para siswa disini harus terfokus pada pokok
penemuan konsep-konsep yang mendasar secara kooeperatif dibawah bimbingan guru
(guru sebagai fasilitator) mengajukan konsep-konsep itu secara sederhana, jelas dan
langsung.
c. Tahap Expansion (Perluasan)
Pada tahap ini para siswa mengembangkan konsep-konsep yang baru dipelajari
untuk diterapkan pada contoh-contoh lain atau mengaitkan konsep yang telah dipelajari
dengan pengalaman sebelumnya agar pemahaman siswa menjadi lebih mendalam,
dipakai sebagai ilustrasi konsep intinya dapat membantu para siswa mengembangkan
gagasan-gagasan mereka dalam kehidupannya.
d. Tahap Evaluation (Evaluasi)
Pada tahap ini ingin mengetahui penjelasan para siswa terhadap siklus
pembelajaran ini. Evaluasi dapat berlangsung setiap tahap pembelajaran, untuk
menggiring pemahaman konsep juga perkembangan keterampilan proses. Evaluasi
bukan hanya pada akhir bab.
Siklus belajar 5E, terdiri atas 5 frasa, yaitu: engagement, exploration (eksplorasi), explanation
(penjelasan), expansion (perluasan), evaluation (evaluasi). Langkah-langkah siklus belajar 5E,
a. Tahap Engagement
Dalam tahap engagement ini minat dan keingintahuan (curiousity) peserta didik
tentang topik yang akan diajarkan berusaha dibangkitkan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan materi.
b. Tahap Exploration
Pada tahap exploration, peserta didik diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam
kelompok-kelompok kecil (2 sampai dengan 4 peserta didik) tanpa pengajaran langsung
dari guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide
melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum dan telaah literatur.
c. Tahap Explanation
Pada tahap explanation, guru harus mendorong peserta didik untuk menjelaskan
konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan
mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi. Pada tahap ini peserta didik menemukan
istilah-istilah dari konsep yang dipelajari.
d. Tahap Elaboration
Pada tahap elaboration (extention), peserta didik menerapkan konsep dan
ketrampilan dalam situasi baru dalam konteks berbeda. Dengan demikian, peserta didik
akan dapat belajar secara bermakna karena telah dapat menerapkan/mengaplikasikan
konsep yang baru dipelajarinya dalam situasi baru.
e. Tahap Evaluation
Pada tahap akhir, evaluation, dilakukan guru dapat mengamati pengetahuan atau
pemahaman peserta didik dalam menerapkan konsep baru. Peserta didik dapat melakukan
evaluasi diri dengan mengajukan pertanyaan terbuka, mencari jawaban yang menggunakan
bukti atau penjelasan yang diperoleh sebelumnya Melalui evaluasi diri, peserta didik akan
dapat mengetahui kekurangan atau kemajuan dalam proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Hasil evaluasi ini juga dapat dijadikan guru sebagai bahan evaluasi tentang
proses penerapan model LC5E.

Siklus belajar 6E, terdiri atas 5 frasa, yaitu: engagement, exploration (eksplorasi), explanation
(penjelasan), expansion (perluasan), evaluation (evaluasi). Langkah-langkah siklus belajar 6E,
Menurut Santoso (2005) Tahap-tahap siklus belajar 6E dengan penjelasan tahap-tahapnya sebagai
berikut :
a. Tahap Engagement
Tahap engagement bertujuan mempersiapkan diri siswa agar terkondisi dalam
menempuh tahap berikutnya dengan jalan mengeksplorasi pengetahuan awal dan ide-
ide mereka serta untuk mengetahui kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada
pembelajaran sebelumnya. Dalam tahap engagement ini minat dan keingintahuan siswa
tentang topik yang akan diajarkan berusaha dibangkitkan. Pada tahap ini pula siswa
diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikan
dalam tahap eksplorasi.
b. Tahap Exploration
Pada fase exploration, siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam
kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru untuk menguji prediksi,
melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan kegiatan seperti
praktikum dan telaah literatur.
Fase ini guru menyelidiki tentang pengetahuan terdahulu yang telah diketahui
siswa. Selanjutnya mengoreksi apakah pengetahuan tersebut sudah benar, setengah
benar, atau salah. Siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil
tanpa pengajaran langsung dari guru. Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator
c. Tahap Explanation
Pada fase explaination, guru harus mendorong siswa untuk menjelaskan konsep
dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan mereka,
dan mengarahkan kegiatan diskusi. Pada tahap ini siswa menemukan istilah-istilah dari
konsep yang dipelajari.
Fase ini guru memperkenalkan konsep baru yang berkaitan dengan konsep
pada fase eksplorasi dan memberikan kesempatan pada siswa untuk menghubungkan
pemahaman baru dengan pengetahuan terdahulu. Guru harus mendorong siswa untuk
menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri dengan saling menghargai dan
mendengarkan (Dasna, 2004).
d. Tahap Echo
Pada fase echo, siswa memperkuat konsep yang telah diperoleh pada fase
exploration. Peran guru pada phase echo mengkonfirmasi penguasaan konsep oleh
siswa dan memberikan tambahan dukungan atau informasi serta pengalaman tambahan
jika diperlukan.
b. Tahap Elaborate
Tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan
pemahaman baru pada konteks yang berbeda. Hal itu bisa dilakukan dengan cara
memberikan tantangan atau latihan soal tentang pemahaman baru tersebut (Aksela,
2005).
c. Tahap menilai (Evaluasi)
Pada tahap akhir, evaluation, dilakukan evaluasi terhadap efektifitas fase-
fasesebelumnya dan juga evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep, atau
kompetensi siswa melalui problem solving dalam konteks baru yang kadangkadang
mendorong siswa melakukan investigasi lebih lanjut. Tahap ini digunakan untuk
menilai perubahan-perubahan dalam situasi baru. Guru dapat mengamati pengetahuan
atau pemahaman siswa dalam hal penerapan konsep baru (Dasna, 2004).

Siklus belajar 7E, terdiri atas 7 frasa, yaitu: elicit, engagement, exploration (eksplorasi),
explanation (penjelasan), expansion (perluasan), evaluation (evaluasi), extend. Langkah-langkah
siklus belajar 6E, Menurut Eisenkraft (dalam Windiarti, 2014) tahapan–tahapan model
pembelajaran Learning Cycle 7E tahapnya sebagai berikut :
a. Elicit
Merupakan fase untuk mengetahui sampai dimana pengetahuan awal siswa
terhadap pelajaran yang akan dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang merangsang pengetahuan awal siswa agar timbul respon dari pemikiran siswa
serta menimbulkan kepenasaran tentang jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh guru. Fase ini dimulai dengan pertanyaan mendasar yang
berhubungan dengan pelajaran yang akan dipelajari dengan mengambil contoh yang
mudah yang diketahui siswa seperti kejadian sehari-hari yang secara umum memang
terjadi.
b. Engage
Merupakan fase dimana siswa dan guru akan saling memberikan informasi
dan pengalaman tentang pertanyaanpertanyaan awal tadi, memberitahukan siswa
tentang ide dan rencana pembelajaran sekaligus memotivasi siswa agar lebih
berminat untuk mempelajari konsep dan memperhatikan guru dalam mengajar. Fase
ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, diskusi, membaca, atau aktivitas lain yang
digunakan untuk membuka pengetahuan siswa dan mengembangkan rasa keingin
tahuan siswa.
c. Explore
Merupakan fase yang membawa siswa untuk memperoleh pengetahuan dengan
pengalaman langsung yang berhubungan dengan konsep yang akan dipelajari. Siswa
dapat mengobservasi, bertanya, dan menyelidiki konsep dari bahan-bahan pembelajaran
yang telah disediakan sebelumnya.
d. Explain (menjelaskan)
Merupakan fase yang didalamnya berisi ajakan terhadap siswa untuk
menjelaskan konsep-konsep dan definisi-definisi awal yang mereka dapatkan ketika
fase eksplorasi. Kemudian dari definisi dan konsep yang telah ada didiskusikan
sehingga pada akhirnya menuju konsep dan definisi yang lebih formal.
e. Elaborate (menerapkan)
Merupakan fase yang bertujuan untuk membawa siswa menjelaskan definisi-
definisi, konsep-konsep, dan keterampilanketerampilan pada permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan contoh dari pelajaran yang dipelajari.
f. Evaluate
Merupakan fase evaluasi dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan pada fase
ini dapat digunakan berbagai strategi penilaian formal dan informal. Guru
diharapkan secara terus menerus dapat mengobservasi dan memperhatikan siswa
terhadap kemampuan dan keterampilannya untuk menilai tingkat pengetahuan dan
atau kemampuannya, kemudian melihat perubahan pemikiran siswa terhadap
pemikiran awalnya.
d. Extend (memperluas)
Merupakan fase yang bertujuan untuk berpikir, mencari menemukan dan
menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari bahkan kegiatan ini dapat
merangsang siswa untuk mencari hubungan konsep yang mereka pelajari dengan
konsep lain yang sudah atau belum mereka pelajari.
B. Pertanyaan
1. Apa saja karaktersitik dari siklus belajar?
Jawab: siklus belajar terdiri dari tiga fasa, yaitu fasa eksplorasi atau fasa pengglian
konsep, fasa pengenalan konsep atau fasa penemuan konsep, dan fasa aplikasi atau
penerapan konsep
2. Bagaimana manfaat dan hasil penggunaan siklus belajar menurut pandangan Piaget?
Jawab: dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Piaget mengemukakan
bahwa, pengetahuan fisik dan pengetahuan logiko-matematik tidak dapat
diteruskan dalam bentuk sudah jadi. Sehingga setiap anak harus membangun
sendiri pengetahuan-pengetahuan itu, pengetahuan-pengetahuan itu harus
dikonstruksi sendiri oleh anak melalui operasi-operasi, dan salah satu cara untuk
membangun operasi dengan ekuilibrasi.
3. Bagaimana proses penerapan siklus belajar?
Jawab: berdasarkan karakteristik seperti yang telah diuraikan di atas, maka proses
pembelajaran dapat dilakukan supaya informasi baru terkait dalam pengetahuan
yang ada, guru perlu menciptakan suatu kondisi, yang disebut tahap invitasi. Tahap
invistasi merupakan tahapan untuk memfokuskan pelajaran dan menjajaki kesiapan
siswa untuk menerima konsep baru. Pada tahap invitasi guru dapat mengajukan
pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep prasyarat yang
harus dimiliki sebelumnya, mencatat fenomena yang tak diharapkan dan
mengidentifikasi keadaaan yang membuat persepsi siswa berbeda. Kemudian
masuk pada tahap eksplorasi diaman siswa disini mencari dan menggali informasi
secara mandiri, dari situ siswa akan menemukan sebuah konsep, dan aplikasi
penerapan dalam pembelajarannya nanti.

C. Daftar Pustaka
Arifin, Mulyati, dkk (2000), Common Textbook Strategi Belajar Mengajar, Bandung :
JICA
Lawson A.E., (1994), Science Teaching And The Development of Thinking, Belmont,
California : Wadswort Publishing Company.
Sani, Ridwan A. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Sole, F. 2013. Pengaruh Implementasi The 4-E Learning Cycle Terhadap Pengetahuan,
Keterampilan Proses Dasar, Dan Sikap Ilmiah IPA Siswa SD Kererobbo. Jurnal
Prima Edukasiana. Volume 1, Number 1, 45
KRITERIA PENILAIAN
CATATAN HARIAN PERKULIAHAN
MATAKULIAH STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
SEMESTER GENAP 2018-2019

No. Elemen Skor Penilaian


Maks Diri Teman Dosen
I. Identitas Catatan
1 Judul materi 5 5 5
2 Identitas catatan (nama lengkap, NIM,Offering) 5 5 5
3 Hari dan tanggal penulisan catatan 5 5 5

II. Bagian Utama Catatan


4 Topik-topik Bahasan pada bagian inti:
 Relevan dengan topik bahasan yang dipaparkan pada 10 8 10
RPS
 Berisi point-point penting yang berkaitan dengan 25 24 23
topik bahasan
 Menyajikan hasil eksplorasi berupa konsep yang 25 23 23
relevan dengan konsep yang dipelajari
 Menyajikan hasil diskusi selama perkuliahan 20 20 20
berlangsung

95 96
Jumlah Skor Maksimal 100

Korektor :

Diri Sendiri : Nabila Wahyu M B

Teman : Adek Larasati Sanjaya

Dosen :

You might also like