You are on page 1of 11

PROPOSAL PENELITIAN

PEMBUATAN TAPE KETAN

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5 (X IPA 1)

 Muhamad Halim Nur Aziz (23)

 Nadila Mustika Dewi (25)

 Nadiya Nurvita (26)

 Nikita Lutfi (27)

 Nudiya Salwa Syifa Kamila (28)

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH
UPTD SMA NEGERI 1 KERTOSONO
Jalan Panglima Sudirman 10 Kertosono Kode Pos 64351
Telepon 0358.321915 Faks. 0358.321915
Email: Smaker1964@yahoo.com Website: sman1kertosono.sch.id
2018
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru pembimbing mata pelajaran Biologi SMA NEGERI 1
KERTOSONO tentang “Prosal Penelitian Pembuatan Tape Ketan”.

Dalam penyusunan proposal perencanaan usaha ini tentunya tidak lepas dari pihak
yang telah membantu kami, oleh karena itu kami bermaksud mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Yth. Bapak Sumidi, M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Kertosono yang telah
memfasilitasi kegiatan pembelajaran

2. Bapak Tulus Sedyantoro selaku guru mata Pelajaran Prakarya dan


Kewirausahaan SMA Negeri 1 Kertosono

3. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung dalam segala hal

4. Teman-teman saya terutama kelas XII IPA 1, SMA Negeri 1 Kertosono yang
telah membantu dalam memberikan saran dan masukan pada kami

Semoga proposal hasil pengamatan yang telah selesai ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membaca dan apabila dalam penyusunan proposal usaha ini terdapat kesalahan skami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kertosono, 8 Oktober 2018

Penyusun

Kelompok 5 (XII IPA 1)


DAFTAR ISI

Halaman

1. HALAMAN JUDUL ................................................... i


2. KATA PENGANTAR ................................................... ii
4. DAFTAR ISI ................................................... iii
5. BAB I PENDAHULUAN ...................................................

6. BAB II LANDASAN TEORI ...................................................

7. BAB III METODOLOGI ...................................................


PENELITIAN
8. BAB IV DAFTAR PUSTAKA ...................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik. Fermentasi
merupakan penerapan atau aplikasi tertua dari bidang bioteknologi. Pada mulanya istilah
fermentasi digunakan untuk meunjukkan proses pengubahan glukosa menjadi alkohol yang
berlangsung secara anaerob. Fermentasi etanol, juga disebut sebagai fermentasi alkohol,
adalah proses biologi di mana gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa diubah menjadi
energi seluler dan juga menghasilkan etanol dan karbon dioksida sebagai produk sampingan.
Fermentasi alkohol dilakukan oleh jamur ragi (yeast) secara anaerob.

Tape merupakan salah satu produk fermentasi tradisional yang sudah lama dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Fermentasi tape akan menghasilkan produkyang mengandung alkohol,
dimana fermentasi alkohol ini akan mengkonversi pati (karbohidrat) menjadi etanol sebagai
produk akhir yang dihasilkan.

Didalam ragi tape, terkandung jamur Saccharomy cescerevisiae. Mikroba ini nantinya akan
merubah senyawa-senyawa kompleks dalam bahan (singkong, beras, maupun beras ketan)
menjadi senyawa sederhanayang mudah dicerna oleh tubuh dan meningkatkan kandungan
gizi dari bahantersebut. Sehingga dalam proses pembuatan ragi tape, kesterilan harus dijaga
agar ragi tidak terkontaminasi oleh mikroba lain yang dapat menghambat prosesfermentasi
yang dapat menyebebakan racun atau toksin pada tape.Berdasarkan hal tersebut , perlu
dilakukan penelitian dengan memberikanragi yang berbeda pada bahan (singkong, beras, dan
beras ketan) yang bertujuanuntuk mengetahui pengaruh lama fermentasi dan perbedaan
pemberian ragiterhadap kualitas tape yang dihasilkan.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, yaitu :

1. Mengamati proses fermentasi alkohol


2. Mengetahui hasil fermentasi alkohol

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan masalah :

1. Bagaimana perubahan yang terjadi pada setiap tabung?


2. Bagaimana hasil dari fermentasi alkohol?
1.4 Hipotesis

Dengan waktu 3 – 4 hari beras/ketan yang telah dicampur ragi dan ditutup rapat tanpa adanya
oksigen akan mengalami proses fermentasi yaitu awalnya karbohidrat yang mengandung
pati/amilum akan berubah bentuk menjadi semi cair, lunak, berasa manis keasaman,
mengandung alkohol.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi
adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat
juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai
bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir,
anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia
selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat
dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

B. Beras
Kata "beras" mengacu pada bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari
sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut “palea” (bagian yang ditutupi)
dan “lemma” (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen
padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit
gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu,
atau bahkan hitam, yang disebut beras. Beras dari padi ketan disebut ketan.

Kandungan beras Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras


didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin
(terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air.
Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:
 amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang
 amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat
lengket
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna
(transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan
hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara
beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya
terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.
C. Ragi
Ragi/fermen merupakan zat yang biasa dimanfaatkan untuk fermentasi. Ragi
biasanya mengandung mikroorganisme seperti saccharomyces cereviciae. Ada dua
jenis ragi yang ada di pasaran yaitu padat dan kering. Jenis ragi kering ini berbentuk
butiran-butiran kecil dan ada juga yang berupa bubuk halus.Jenis ragi yang butirannya
halus dan berwarna kecoklatan ini umumnya di gunakan dalam pembuatan kue.
Sedangkan ragi padat biasanya bentuknya bulat pipih dan biasanya sering di
gunakan dalam pembuatan tape.
Reproduksi dari ragi yaitu dengan cara seksual dan aseksual.Secara seksual
reproduksi ragi di lakukan dengan membentuk ascapora.
Akspora adalah spora seksual yang terbentuk di dalam askus. Askus
terdapat di dalam badan buah yang di sebut askokarp.
Secara aseksual ragi berproduksi dengan cara membentuk tunas (bundding)
tunas yang telah masak akan terlepas dari sel induknya dan tumbuh menjadi indifidu
baru.
Agar ragi tahan lama sebaiknya tagi di simpan dengan baik yaitu dalam
keadaan tidak terpakai, ragi membutuhkan suasana hangat dan kering agar sel-sel
nabatinya tetap hidup untuk mengaktifkan kerjanya. Ragi dalam keadaan normal lebih
cepat rusak dan akan ke hilangan daya peragiannya jika disimpan dalam suhu 2
derajat celcius selama 4-5 minggu. Suhu ideal untuk menyimpan ragi agar awet dalam
jangka waktu panjang adalah 7 derajat celcius.
Mikroorganisme yang di gunakan dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai
bakteri dan fungi(khomir) yaiturhizopus, aspergillus, mucor, amylomyces,
endaucopsis, saccharomyces Hancenula,anomala,lactobacillus,acetobacur .
supaya tidak terlalu keras.Pemberian ragi di lakukan pada keadaan ketan
dingin.Supaya kerja ragi berjalan optimal, sebab jika di berikan pada saat ketan masih
panas, akan mempengaruhi rasa tape tersebut.
D. Tape Ketan
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat. Tape dibuat dengan bantuan jamur saccharomyces cerivisiae (ragi). Tape
ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri
Endomycopsis fibuligera.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek, populasi, dan sampel penelitian


1. Objek
Objek adalah merupakan sesuatu yang diamati dan dapat dirasakan oleh indera kita.
Objek yang akan kami teliti dalam percobaan ini adalah air kapur.
2. Populasi
Populasi adalah sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian, yang padanya
tergantung informasi yang ingin diketahui.
Populasi penelitian kali ini kami menggunakan air kapur sebanyak 100ml.
3. Sampel
Sampel adalah contoh atau himpunan bagian dari suatu populasi yang dianggap
mewakili populasi tersebut sehingga informasi apa pun yang dihasilkan oleh sampel ini
bisa dianggap mewakili keseluruhan populasi.
Pada penelitian kali ini kelompok kami menggunakan 50 ml air kapur.

B. Lokasi penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini di Laboratorium Biologi SMA Negeri 1 Kertosono.

C. Waktu penelitian
Kami melakukan penelitian ini pada tanggal 02 Oktober 2018 pada saat jam pelajaran
Biologi

D. Deskripsi Variabel
a. Variabel kontrol : fermipan atau ragi roti
b. Variabel terikat : bau, suhu, busa, perubahan warna, serta endapan
c. Variabel bebas : fenolftalein, air gula dan air kapur
E. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan : Bahan yang dibutuhkan :


a. Dandang a. Ketan 2 kg
b. Kompor b. Ragi 10 biji
c. Panci c. Air secukupnya
d. Pisau d. Daun pisang secukupnya
e. Sendok
f. entong
g. Tampah
h. Gunting
i. Staples / lidi

F. Cara Kerja

NO. LANGKAH PEMBUATAN GAMBAR/FOTO


1. Cuci beras ketan sampai bersih.

2. lalu rendam selama kurang lebih 2 jam, setelah


itu tiriskan sampai kisat

3. Kukus beras ketan sampai matang

4. setelah matang angkat dan dinginkan.

5. Serambi menunggu beras ketan yang


didinginkan, haluskan ragi, 5 biji ragi untuk 1 kg
beras ketan.
6. Taburkan ragi yang sudah dihancurkan ke ketan
yang sudah dingin. Campur sampai benar-benar
rata.

7. Bungkus beras ketan yang sudah dicampur ragi


tadi menggunakan daun pisang. Beras ketan yang
sudah dibungkus daun pisang di jepit dengan
cara memakai setaples ataupun memakai lidi.
8. 1. Setelah di bungkus, masukan ketempat
penyimpanan dan ditata berdiri, agar saat sudah
matang air tape tidak tumpah..

9. Selanjutnya, Diamkan tape yang belum jadi


tersebut selama kurang lebih 2 hari. Usahakan
simpan pada tempat yang tertutup
10. Setelah 2 hari atau jika sudah tercium bau khas
tape ketan artinya tape sudah siap dihidangkan.
DAFTAR PUSTAKA

You might also like