Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Obat Dalam Keperawatan
Obat merupakan Semua zat kimiawi, hewani, nabati, yang dalam dosis layak dapat
menyembuhkan, meringankan, dan mencegah penyakit/ gejalanya, yang diberikan
kepada pasiendengan maksud tertentu sesuai dengan guna obat tersebut. Pemberian
obat yang aman dan akurat adalah tanggung jawab penting bagi seorang perawat.
Meskipun obat menguntungkan, namun bukan berarti tanpa reaksi yang merugikan.
Sebagai seorang perawat harus mengetahui prinsip-prinsip dalam pemberian obat
secara aman dan benar. Karena obat dapat menyembuhkan atau merugikan pasien,
maka pemberian obat menjadi salah satu tugas perawat yang paling penting.\
Perawat adalah mata rantai terakhir dalam proses pemberian obat kepada pasien.
Perawat yang bertanggung jawab bahwa obat itu diberikan dan memastikan bahwa
obat itu benar diminum.Bila ada obat yang diberikan kepada pasien, hal itu harus
menjadi bagian integral dari rencana keperawatan. Perawat yang paling tahu tentang
kebutuhan dan respon pasien terhadap pengobatan. Misalnya, pasien yang sukar
menelan, muntah atau tidak dapat minum obat tertentu (dalam bentuk kapsul). Faktor
gangguan visual, pendengaran, intelektual atau motorik, yang mungkin menyebabkan
pasien sukar makan obat, harus dipertimbangkan. Rencana perawatan harus
mencangkup rencana pemberian obat, bergantung pada hasil pengkajian, pengetahuan
tentang kerja dan interaksi obat, efek samping, lama kerja, dan program dokter.
Sebelum memberikan obat kepada pasien, ada beberapa persyaratan yang perlu
diperhatikan untuk menjamin keamanan dalam pemberian obat, di antaranya:
1. Tepat Obat
Sebelum mempersiapkanobat ke tempatnya petugas medis harus memerhatikan
kebenaran obat sebanyak tiga kali, yakni: ketika memindahkan obat dari tempat
penyimpanan obat, saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan obat
ketempat penyimpanan.
2. Dosis
Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian obat, maka penentuan dosis harus
diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi
alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok khusus; alat untukmembelah tablet; dan
lain-lain. Dengan demikan, penghityungan dosis benar untuk diberikan ke pasien.
3. Tepat Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan. Hal
ini dilakukan dengan mengidentifikasi kebenaran obat, yaitu mencocokan nama,
nomor regisyter, alamat, dan program pengobatan pada pasien.
4. Tepat Jalur Pemberian
Kesalahan rute pemberiandapat menimbulkan sistemik yang fatal pada pasien.
Untuk itu, cara pemberiannya adalah dengan melihat cara pemberian/jalur obat
pada label
5. Tepat Waktu
Pemberian harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan, karena
berhubungan dngan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.
Prosedur kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Baca obat, dengan berprinsip tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat
waktu, tepat kerja, dan tepat pendokumentasian.
4. Bantu untuk meminumnya:
Apabila memberikan obat berbentuk tablet atau kapsul dari
botol, maka tuangkan jumlah yang dibutuhkan ke dalam tutup
botol dan pindahkan ke tempat obat. Jangan sentuh obat dengan
tangan. Untuk obat berupa kapsul jangan dilepaskan
pembungkusnya.
Kaji kesulitan menelan, bila ada jadikan tablet dalam bentuk
bubuk dan campur dengan minuman
Kaji denyut nadi dna tekanan darah sebelum pemberian obat
yang membutuhkan pengkajian.
5. Catat perubahan, reaksi terhadap pemberian obat dan evaluasi respon
terhadap obat dengan mencatat hasilpemberian obat
6. Cuci tangan
3.1 Kesimpulan
Jadi suatu pemberian obat itu harus benar obatnya, klien yang benar, ,dosis yang
benar, waktu yang benar, rute yang benar.
3.2 Saran