You are on page 1of 10

OPTIMASI DESAIN ISOLASI

RUANG PALKA IKAN KM. BERKAH 9 GT


UNTUK MENGURANGI LAJU PERPINDAHAN PANAS

Untung Budiarto, Kiryanto


Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik UNDIP

ABSTRACT

Fishing vessel Cantrang 9 GT Type belong to Mr.H.Jupri, a fishing vessel ownership at


Wedung Demak, still use block ice for cargo hold in which each its wall insulation on Sterofoam.
This insulation to be used because is cheapest although it investigated to overall of total cost is
rated still not optimal enough.
In this final project optimizes original design of cargo hold to replaced by new design
alternative in its insulation part with using insulation subtance Polyurethane. Chosen 3 thickness
variation of insulations, they are 5 cm (called; Design A), 10 cm (Design B) and 15 cm (Design
C). The variation used as principal data to calculate the cooling load, afterward the calculation
of block ice needed which to be used for ship operational. Based on insulation and equipment of
refrigeration system data, will be calculated economically that is included investation Cost and
Operational Cost.
The result of calculation of each alternative design that based on economically calculated
Method. design C have most advantages economically than others about 36,95 % to original
design.

Key Word : Refrigeration System, Economically calculated , Fishing Vessel 9 GT

I. PENDAHULUAN batu. Agar temperatur udara didalam ruang


Kapal motor perikanan Berkah II palka dingin, tiap dinding ruang palka
merupakan kapal perikanan yang di diisolasi dengan sterofoam, bahan isolasi
produksi oleh galangan kapal tradisional. tersebut digunakan karena dari segi
Adapun konstruksi dari kapal motor Berkah ekonomis harganya murah jika
II terbuat dari material kayu yang metode dibandingkan dengan bahan isolasi yang
pendinginan ikannya masih menggunakan es lain.
Dengan adanya banyak bahan isolasi perpindahan panas pada ruang palka ikan
lain yang dapat dijadikan sebagai isolasi KM. Berkah II.
pengganti dimana berbagai macam bahan
isolasi tersebut memiliki konduktifitas Batasan Masalah
termal dan harga eonomis yang berbeda- Mengingat akan luasnya
beda maka penulis berkeinginan untuk permasalahan, maka perlu adanya
mendapatkan alternative desain isolasi ruang pembatasan masalah guna memudahkan
palka baru pada kapal perikanan KM. dalam pemahaman dan pembahasan yang
Berkah II. lebih terarah. Adapun pembatasan masalah
Perubahan yang dilakukan terhadap tersebut meliputi :
desain isolasi ruang palka ikan lama adalah a. Analisa perencanaan isolasi
mengganti bahan isolasinya karena ruang palka ikan pada kapal ikan
dipandang kurang optimal masalah tebal KM. Berkah II.
isolasi dan pemilihan bahan isolasi yang b. Perencanaan isolasi ruang palka
terpasang pada ruang palka ikan KM. ikan ini hanya meliputi
Berkah II saat ini, jadi disini penulis mencari pemilihan bahan isolasi dan
bahan isolasi lain dengan ketebalan tertentu ketebalan isolasi pada ruang
melalui perhitungan teknis dengan tujuan palka ikan.
mencegah adanya perpindahan panas yang
berlebih pada ruang palka ikan KM. Berkah Tujuan
II. Setelah bahan dan tebal isolasi dipilih maka Merencanakan desain alternatif
dapat dijadikan data untuk menentukan desain isolasi ruang palka ikan guna memperlambat
isolasi ruang palka ikan yang baru pada kapal proses perpindahan panas pada ruang palka
tersebut dimana desain tersebut. ikan KM. Berkah II.

Perumusan Masalah II. TINJAUAN PUSTAKA


Permasalahan yang dibahas dalam Kapal Penangkap Ikan
Tugas Akhir ini yaitu bagaimana Kapal penangkap ikan merupakan
mendapatkan desain alternatif isolasi ruang sarana apung yang memiliki geladak dan
palka ikan untuk menguragi laju rumah geladak atau salah satunya, serta
memiliki peralatan khusus yang
dipergunakan untuk menangkap ikan,  Es mudah dibuat dan diperoleh.
mengumpulkan dan mengangkut ikan dan,
atau mengolah ikan hasil tangkapan. Perpindahan Kalor / Panas
Macam-macam kapal perikanan Kalor dapat diangkut dengan tiga
berdasarkan material pembuatannya, antara macam cara yaitu:
lain :  Pancaran / radiasi, yaitu perpindahan
a) kapal kayu. ka1or melalui gelombang dari suatu zat
b) kapal besi. ke zat yang lain.
c) kapal fibre.  Hantaran / konduksi, yaitu
d) kapal laminasi. pengangkutan kalor melalui satu jenis
e) Kapal Alumunium. zat.
 Aliran / radiasi, yaitu pengangkutan
Sistim Pendingin Hasil Tangkapan (Ikan) ka1or oleh gerak dari zat yang
Sistem pendinginan pada kapal ikan dipanaskan.
ada dua cara, yaitu sistem pendinginan Panas yang berkonduksi melalui
dengan menggunakan es dan sistem material (wadah/ peti/ storage/ palka/ fish
pendinginan dengan menggunakan mesin hold) tergantung pada 4 faktor :
pendingin. 1. Luas sisi wadah
Sistem pendinginan dengan es jarang 2. Tebal Pelat sisi peti
dipakai sebab harganya mahal. Sebenarnya 3. Jenis Material palka yang
pemakaian es dalam pengawetan ikan sangat digunakan.
baik, karena hal-hal berikut : 4. selisih suhu antara luar dan fish
 Es sanggup mendinginkan ikan hold
dengan cepat, panas dari ikan ditarik
keluar sehingga ikan cepat dingin Kapasitas Beban Pendingin
dan pembusukan terhambat. Berikut ini merupakan beberapa
 Es berasal dari air sehingga tidak tinjauan pustaka yang dapat digunakan
akan menimbulkan kesulitan apa-apa untuk menghitung kapasitas total beban
dan tidak membahayakan kesehatan pendingin.
orang.
 Es melindungi ikan dari kekeringan.
A. Koefisien Perpindahan Panas  Panas masuk ke ruang secara
Menyeluruh (U) langsung oleh sinar matahari melalui
U= kaca atau material lain yang
transparan.
R=
 Panas mengalir kedalam ruang
1
Rtotal= = pendingin oleh udara panas masuk
U
melalui bukaan pintu atau melalui
1 x1 x2 x 1
   .....  n  keretakan pada jendela atau pintu.
f1 k1 k 2 kn f 0
 Panas dari produk ketika temperatur
Dimana :
produk diturunkan ke tingkat yang
R = Total tahanan panas dari
diinginkan.
material atau bahan (ft2.°F.hr/Btu)
 Panas dari orang pada saat
U = Koefisien perpindahan
beraktivitas didalam ruang
panas menyeluruh (Btu/ft2. °F.hr)
pendingin.
k = Koefisien perpindahan
 Panas dari peralatan yang terletak
panas konduksi (Btu.in/ft2. °F.hr)
didalam ruang produk, seperti motor
x = Ketebalan isolasi (in)
elektrik, lampu, peralatan elektronik,
ƒi = Koefisien konveksi
tabel uap, material handling
(konduksi permukaan) pada
equipment. (Dossat)
sisi dinding dalam lantai atau
atap. (Btu/ ft2. °F.hr)
Perhitungan Teknis
ƒ0 = Koefisien konveksi
Beberapa persamaan untuk
(konduksi permukaan) pada
menghitung beban pendingin.
sisi dinding luar, lantai atau
atap. (Btu/ ft2. °F.hr)
Beban transmisi (q1)
B. Beban Pendingin
q1 =U x A x Td x 24
Beban pendingin meliputi:
Dimana:
 Panas mengalir kedalam
q1 = Aliran panas melalui
ruang pendingin dari
boundary (Btu/24hr)
konduksi luar melalui dinding
U = Koefisien perpindahan
yang diisolasi.
panas (Btu/ ft2. °F.hr)
A = Luas permukaan dinding 24 = Periode waktu radiasi
(ft2) selama 24 hr
Td = Perbedaan temperatur (°F)
24 = Periode waktu transmisi Beban personel atau orang (q3)
selama 24 hr q3 = faktor x Pn x hr
dengan persamaan koefisien Dimana,
pengaliran panas seperti berikut : q3 = Panas orang (Btu/24hr)
Faktor = Lihat Tabel atau Grafik
1
U Faktor panas per orang
1 x x x x 1
(  1  2  3  ..........  n  ) Pn = Jumlah orang
f o k1 k 2 k 3 k n f1
Dimana : hr = Lama orang didalam ruang
U = Koefisien perpindahan panas palka (jam)
(Btu/ ft2.°F.hr)
fo : faktor film udara luar Beban infiltrasi (q4)
f1 : faktor film udara dalam q4 = V * airchanges * 0,075(ho – hi)
x : Tebal setiap lapisan material (in) Dimana,
k : Konduktivitas thermal q4 = Panas infiltrasi (Btu/hr)
V = Volume udara di ruang
Beban solar atau radiasi (q2)
palka (ft3)
q2 =U x A x (Te – Ti) x 24
ho = Enthalpy pada temperatur
Dimana,
udara luar (Btu/lb) lihat
q2 = Aliran panas radiasi
Grafik Psikometri
(Btu/24hr)
hi = Enthalpy pada temperatur
U = Koefisien perpindahan
udara dalam (Btu/lb) lihat
2
panas (Btu/.ft .°F.hr)
Grafik Psikometri
A = Luas permukaan dinding
Air changes = per 24hr
atap (ft2)
Te = Temperatur efektif (°F)
Beban Produk (Ikan) (q5)
Ti = Temperatur didalam ruang
q5a= m x c x ∆t
pendingin (°F)
Dimana :
q5a = Jumlah panas produk  Glass fiber, ringan namun tidak dapat
(Btu/24hr) menahan berat dan tidak tahan terhadap
m = Massa produk (Pounds / lb) uap air.
c = Panas spesifik sebelum  Polyurethane dan polyisocyanorate
pembekuan (Btu/lb.°F) adalah jenis isolasi yang bagus.
ΔT = Perubahan temperatur  Glass fiber dan molded polystyrene
produk awal (°F) adalah isolasi yang paling murah,
sementara yang paling mahal yaitu
Isolasi Ruang Palka cellular glass. (Stoecker, 1998)
Ruang Palka merupakan bagian di Tabel Sifat-sifat Penting Beberapa Material
sebuah kapal yang berfungsi sebagai wadah Isolasi Yang Biasa Digunakan (ILYAS):
untuk menyimpan hasil tangkapan berupa
ikan dan biasannya dilengkapi oleh system
isolasi ruang palka yang berfungsi sebagai
penghalang panas dari luar untuk masuk ke
dalam ruang palka.
Pada umumnya bahan isolasi yang
digunakan harus bersih, tidak menimbulkan
cacat pada bahan yang tersimpan
didalamnya, kuat terhadap guncangan dan
benturan, tidak mengandung racun serta
tidak menimbulkan bau, merubah rasa dan
warna bahan yang diawetkan.
Beberapa karakteristik terpenting
III. METODOLOGI PENELITIAN
dari perbedaan material isolasi yaitu :
Dalam menyusun Tugas Akhir ini
 Celluler glass, padat dan digunakan di
ada beberapa tahap yang digunakan untuk
lantai dimana factor berat tidak masalah
menyelesaiakan Tugas Akhir, secara garis
dan keuntungannya kekeuatan
besar dapat dijabarkan dalam bentuk
kompresinya tinggi.
diagram alir sebagai berikut :
IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Tabel beban pendingin pada
masing-masing ruang palka desain
lama (D)
Ruang Ruang Ruang
No Beban
Palka I Palka II Palka III
1 Transmisi (Btu) 4692,4755 3723,2915 5364,3775

2 Produk (Btu) 9927,40 9927,40 9927,40

3 Infiltrasi (Btu) 5519,445 5506,805 6158,76

4 Radiasi (Btu) 1430,35 1459,95 1455,45

Total Beban (Btu) 21569,67 20617,446 22905,987


Tabel Biaya Desain Lama (D)

Pada desain lama bahan isolasi yang


digunakan berupa sterofoam dengan tebal
isolasi 10 cm dan nilai koefisien
20
konduksinya 0,23 Btu.in/ ft . F.hr.
Grafik nilai-U dan Harga isolasi

Membuat Alternatif Desain Baru Tebal isolasi yang diambil sebagai

Tabel Konduktivitas material isolasi. alternatif desain baru berdasarkan grafik


yaitu dengan variasi tebal isolasi seperti
ditulis sebagai berikut, tujuan dari variasi
tersebut untuk mengetahui trend ketebalan
isolasi terhadap nilai beban pendinginan
yang menuju pada besar kecilnya biaya
ekonomis desain sistem pendingin.
Variasi ketebalan isolasi yang dipilih
yaitu :
Tebal isolasi : 5 cm disebut sebagai
desain A
Tebal isolasi : 10 cm disebut sebagai
desain B
Tebal isolasi : 15 cm disebut sebagai
desain C
Setelah tebal isolasi dipilih hitung

Dari macam-macam bahan isolasi diatas beban pendingin dan pilih alternatif masing-

pilih bahan isolasi yang mempunyai nilai-U masing ruang palka.

yang kecil yaitu polyurethane (extruded),


kemudian buat grafik seperti berikut.
Tabel Nilai Optimasi Desain Isolasi
Palka Ikan

Grafik Total Biaya

Grafik Nilai Optimasi


Grafik Volume Total
V. KESIMPULAN
Dari desain isolasi ruang palka ikan
KM. Berkah II lama (D) yang memiliki
bahan material isolasi berupa sterofoam
dengan tebal 10 cm dan tiga alternatif desain
baru (A, B dan C) dengan bahan isolasi
sama (polyurethane) dan ketebalan yang
berbeda, dimana desain A (5 cm), B (10 cm)
dan D (15 cm) diperoleh hasil optimasi
sebagai berikut :
Grafik Beban Total
 Pada desain D dengan tebal isolasi 5 cm, DAFTAR PUSTAKA
memiliki nilai optimasi sebesar 13,72 Dossat Roy J, Wiley John dan Son Inc.
1981. Principles of Refrigeration.
 Pada desain A dengan tebal isolasi 5 cm,
memiliki nilai optimasi sebesar 8,61 Eddy Afrianto dan Evi Liviawaty. 1989.
Pengawetan dan Pengolahan Ikan.
 Pada desain B dengan tebal isolasi 10 cm, Yogyakarta: Kanisius.
memiliki nilai optimasi sebesar 13,75
Holman. 1984. Perpindahan Kalor. Jakarta:
 Pada desain C dengan tebal isolasi 15 cm Erlangga.
memiliki nilai optimasi sebesar 15,92
Ilyas Sofyan. 1983. Teknologi Refrigerasi
Sehingga dapat diambil kesimpulan Hasil Perikanan. Jakarta.
bahwa dari tiga alternatif desain baru yang
Murniyati, A.S. 2000. Pendinginan
paling optimal berdasarkan nilai optimasi- Pembekuan dan Pengawetan Ikan.
nya adalah desain C karena memiliki nilai Yogyakarta: Kanisius.

optimasi terbesar dengan keuntungan Rabiatul Adawyah. 2008. Pengolahan dan


sebesar 13,82 % dari desain lama. Pengawetan Ikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Robert J. Kodoatie. 1995. Analisis Ekonomi


Teknik. Yogyakarta: Andi.

Robert L. Wolke.2007.Einstein Aja Gak


Tau. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Stoecker Wilbert F. 1994. Refrigerasi dan


Pengkondisian Udara. Penerbit Airlangga.

Stoecker Wilbert F. 1978. Refrigeration and


Air Conditioning, Mc Graw Hill.

Diktat Kuliah Sistem Pendingin Teknik


Perkapalan Universitas Diponegoro.

You might also like