Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Rangkaian RC adalah suatu rangkaian komponen elektronika yang rangkaian
utamanya terdiri dari Resistor dan Kapasitor. Praktikum ini dilakukan untuk menghitung nilai
tegangan pada kapasitor dengan rangkaian pengisian (Charge) dan pengosongan (Discharge).
Nilai yang sudah didapatkan pada hasil praktikum akan dibandingkan dengan nilai hasil
perhitungan secara teori atau disebut sebagai akuisisi data. Pengujian dilakukan
menggunakan papan arduino uno.
I. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Peristiwa pengisian dan pengosongan muatan kapasitor memegang peranan
penting dalam elektronika. Arus yang berhubungan dengan ini mengecil terhadap
waktu sehingga disebutarus transien yang berarti arus yang hanya timbul sesaat
atau bukan arus konstan. Peristiwa ini digunakan untuk mengubah dan mengolah
denyut dalam pesawat televisi, penunda waktu, menghasilkan pengapit cahaya dan
sebagainya.(Tipler, 1991).
Oleh karena itu pada praktikum kali ini kita melakukan akuisisi data pada
Rangkaian RC pada peristiwa pengisian dan pengosongan tersebut.
1.2 Tujuan
1.2..1 Untuk mengukur jumlah kapasitansi muatan pada resistor
1.2..2 Untuk membandingkan hasil secara eksperimen dengan teori
II. Teori Dasar
2.1 Resistor
Resistor atau turunan hambatan adalah komponen elektronika pasif yang
berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
elektronika. Satuan nilai resistor atau hambatan adalah ohm, nilai resistor biasanya
diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna yang terdapat di badan resistor.
Hambatan resistor sering disebut juga dengan resistansi, jenis resistansi yaitu: 1.
Resistor yang nilainya tetap. 2. Resistor yang nilainya dapat diatur. 3. Resistor yang
nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya. 4. Resistor yang dapat
berubah nilainya sesuai perubahan suhu.(Dickhson, 2016) Sebuah kapasitor terdiri
daridua buah plat logam dengan sebuah lapisan isolator (penyekat) diantara kedua
plat tersebut. Lapisan isolator yang digunakan dapat berupa sebuah lempengan
plastic tipis, namun dalam beberapa jenis kapasitor lapisan ini adalah udara. Apabila
kapasitor disambungkan ke sebuah sumber listrik DC, electron-elektron akan
berkumpul pada plat yang tersambung keterminal negative sumber.elektron-elektron
ini akan menolak electron-elektron yang ada pada plat diseberangnya. Electron-
elektron yang tertolak akan mengalir menuju terminal positifsumber. (Owen, Bishop.
2004: 40)
Karena tahanan karbon sangat kecil secara fisik, maka tahan di beri kode
warna untuk menunjukan beberapa ohm besar resistor yang bersangkutan.Metode
dasar dari sistim ini adalah dengan jalan menggunakan warna-warna untuk
menunjukan nilai angka seperti yang di tuliskan dalam table di bawah.
Hitam 0 0 × 100
Putih 9 9 × 109
ABCDE
Ketentuan - ketentuan:
Warna: A = Angka ke 1
B = Angka ke 2
C = Faktor Pengali / banyaknya angka nol
D = Menetukan toleransi
E = Menunjukan kemampuan thanan berapa lama bias dipakai
Contoh 1:
MERAH MERAH HIJAU EMAS
MERAH=2.
MERAH=2.
HIJAU =105
EAMAS =5%.
Jadi nilai resistor diatas adalah:
22 x 100000 ± 5%
Maka nilai resistansinya
2200000 Ω ± 5% atau
2200KΩ
Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun pada bahan metal
tertentu seperti tembaga, emas, perak, memiliki sifat konduktasi yang baik sehingga
resistansinya bias dikatakan sangat kecil
Resistor bekerja dengann hokum Ohm yag diformulasikan sebaga berikut:
V = IR … (1)
I= V/R … (2)
Yang mana, V adalah tegangan listrik dalam satuan Volt (V), I adalah arus listrik
yang mengalir dalam satuan Ampere (A), dan R adalah hambatan dari resistor
dengan satuan Ohm (Ω).
Dari rumus diatas menunjukkan bahwa resistansi akan berbanding terbalik
dengan jumlah arus yang mengalir. Sehingga dapat dikatakan jika nilai resistansi
yang mengalir pada suatu hambatan/resistor maka arusnya akan semakin kecil dan
sebaliknya. Untuk menentukan berapa nilai resistansi berdasarkan warna, dihitung
dengan rumus tertentu
pada rangkaian elektronika, fungsi resistor adalah sebagai berikut:
1. Untuk menghambat/membatasi arus listrik
2. Untuk menurunkan tegangan
3. Untuk membagi tegangan
4. Untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang diinginkan
Resistor untuk dapat menjalankan fungsi-fungsi dasar seperti diatas memerlukan
hambatan tertentu yang sudah fix (tetap) yang ditentukan berdasarkan pita atau gelang
warna yang ada pada badan resistor itu sendiri. (Rida Angga, 2015,
http://skemaku.com/pengertian-resistor/)
Ada berbagai Jenis Resistor dan diproduksi dalam berbagai bentuk karena
karakteristik tertentu dan ketepatan sesuai dengan bidang aplikasi tertentu, seperti
High Stabilitas, High Voltage, High Current dll, atau tujuan umum digunakan sebagai
resistor dimana karakteristik mereka kurang menjadi masalah. Beberapa karakteristik
umum yang terkait dengan resistor yang rendah ; Koefisien Suhu , Koefisien
Tegangan, Noise, Frequency Response, Power serta Rating Suhu, Ukuran Fisik dan
Keandalan. Pada semua Rangkaian Listrik dan elektronik Resistor digambarkan
dengan garis yang “zig-zag” dengan nilai yang dicantumkannya dalam satuan Ohms,
Ω.
2) Film or Cermet Resistor – Terbuat dari conductive metal oxide paste, untuk
daya yang sangat rendah
"Film Resistor" terdiri dari Metal Film, Karbon Film dan Metal Oxide Film,
yang biasanya dibuat dengan mendepositokan melapiskan logam murni ,
seperti nikel, atau film oksida, seperti timah-oksida, ke keramik isolator
batang atau substrat. Nilai resistif resistor ditrntukan dengan ketebalan film
kemudian diberi alur secara helical dengan menggunakan sinar laser. Hal ini
menimbulkan efek meningkatkan konduktif atau resistansinya karena lapisan
yang dipotong secara helical tersebut sama hasilnya dengan melilitkan kawat
dalam bentuk kumparan. Metode pembuatan ini memungkinkan untuk resistor
jenis ini mempunyai keakuratan yang lebih tinggi dibanding Resistor Karbon
Metal Film Resistor memiliki stabilitas suhu jauh lebih baik daripada resistor
karbon pada ukuran yang setara, tingkat noise/kebisingan rendah dan
umumnya lebih baik untuk frekuensi tinggi atau aplikasi frekuensi radio.
Metal Oxide Resistor yang lebih baik kemampuan pada gelombang tinggi
dengan temperatur kemampuan jauh lebih tinggi daripada setara resistor film
logam. Film jenis lain resistor umumnya dikenal sebagai Thick Film Resistor
dibuat dengan melapiskan konduktif yang lebih tebal pasta dari ceramic and
metal, yang disebut keramik logam , ke substrat keramik alumina. Resistor
seperti ini digunakan pada pembuatan rangkaian elektronik yang kecil seperti
dalam pembuatan PCB untuk Calculator, Hand Phone dan Perangkat
peripheral komputer la. Mempunyai stabilitas suhu, kebisingan yang rendah,
dan tegangan yang baik. Metal Film Resistor diawali dengan notasi "MFR"
(misalnya MFR100kΩ) dan CF untuk Karbon Film jenis. Resistor film logam
tersedia di Lintasan E24 (± 5% & ± 2% toleransi), E96 (± 1% toleransi) dan
E192 (± 0,5%, ± 0,25% & ± 0.1% toleransi) dengan daya dari 0,05 (1 / 20)
Watt sampai dengan 1 / 2 Watt. Secara umum Film resistor adalah komponen
presisi daya rendah.
Contoh1
dari rangkaian diatas kita mencoba untuk mencari nilai Rtotal dan arus total (Itotal)
Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4
Rtotal = 1K + 2K + 3K +4K
Rtotal = 10K
Itotal = V / Rtotal
Itotal = 10 Volt/ 10K? = 1 mA
Contoh2
misalkan saja ada 4 resistor dengan nilai masing-masing adalah R1=100 ohm ;
R2=150 ohm ; R3=200 ohm ; R4=250 ohm. Kita rangkaikan 4 resistor tersebut
secara seri, maka : Rt = R1 + R2 + R3 + R4 Rt = 100 + 150 + 200 + 250 = 700 ohm
Apabila ada dua buah resistor atau lebih dirangkai secara pararel, maka untuk
menghitung nilai total dari rangkaian tersebut adalah dengan menjumlahkan seperti
rumus di bawah ini, sehingga :
1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + … + 1/R4
dimana : R total = Resistansi total dari rangkaian pararel
R1 = Resistansi resistor 1
R2 = Resistansi resistor 2
R3 = Resistansi Resistor 3
R n = resistansi resistor ke n
Contoh1
dari rangkaian diatas kita mencoba untuk mencari nilai Rtotal dan arus total (Itotal)
1/Rtotal = 1/ R1 + 1/ R2 + 1/R3 + 1/ R4
1/Rtotal = 1/1K + 1/2K + 1/3K + 1/4K
Rtotal = 40 I total = 10/40 = 250 mA
Contoh2
Kita buat aja 4 resistor di atas sebagai contoh, jika dirangkai secara paralel maka :
1/Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4
1/Rt = 1/100 + 1/150 + 1/200 + 1/250 = 750/75000 + 500/75000 + 375/75000 +
300/75000 1/Rt = 1205/75000 maka :
Rt = 75000/1205 = 62,24 ohm
Contoh3
Misalkan kita buat rangkaian kombinasi : R1 dan R2 diserikan, lalu 2 resistor seri
tersebut diparalel dengan R3, dan hasilnya diserikan dengan R4. Lihat gambar di
bawah ini.
2.2 Kapasitor
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan
dengan huruf “C” adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan
kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm 2 yang artinya luas permukaan
kepingan tersebut. Kapasitor awalnya adalah perkembangan dari guci Leyden yang
ditemukan oleh Pieter van Musschenbroek di Leyden, Belanda pada tahun 1745.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum,
keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka
muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya
dan pada saat yang sama muatanmuatan negatif terkumpul pada ujung metal yang
satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan
sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah
oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak
ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini
terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
Satuan kapasitor diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~
1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh
karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika
adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.
Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :
1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
Secara umum, rumus pengisian kapasitor untuk tegangan dan arus dapat
dinyatakan seperti berikut :
…. (1)
apabila sebelum pengisian tidak terdapat adanya tegangan awal pada kapasitor,
Vc(0)=0V, maka persamaan diatas menjadi :
…. (2)
Apabila digambarkan dalam grafik maka tegangan dan arus pada pengisian
kapasitor akan membentuk grafik eksponensial seperti berikut.
Saat kapasitor sudah terisi oleh sebagian atau penuh muatan listrik maka
kapasitor tersebut dapat dikosongkan dengan cara menghubungkan saklar (S) pada
ground. Akibatnya tegangan kapasitor dan arus akan berkurang secara eksponensial
sampai nol.Lamanya proses pengosongan kapasitor ini juga ditentukan oleh nilai R-
C yang dipakai pada rangkaian. Berikut adalah rumus umum untuk pengosongan
kapasitor
tegangan kapasitor saat dikosongkan selama t detik, VC(t)
…. (1)
Vs adalah tegangan kapasitor sebelum dikosongkan. Vs akan bernilai sama
dengan tegangan input pengisi kapasitor apabila kapasitor diisi sampai penuh (fully
charged).
Apabila digambarkan dalam grafik maka tegangan dan arus pada pengosongan
kapasitor akan membentuk grafik eksponensial seperti berikut.
4
Axis Title
3
eks
2 teori
0
0 20 40 60 80 100 120
Axis Title
Axis Title 4
3
eks
2 teori
0
0 20 40 60 80 100 120
Axis Title
4
Axis Title
3
eks
2 teori
0
0 20 40 60 80 100
Axis Title
Axis Title 4
3
eks
2 teori
0
0 20 40 60 80 100
Axis Title
3 eksperimen
teori
2
0
0 20 40 60 80 100
3 Eksperimen
teori
2
0
0 10 20 30 40 50 60
4.2 Perhitungan
Untuk menentukan nilai tegangan secara teori maka menggunakan persamaan
dibawah ini:
1
𝑏=
𝑅𝐶
Persamaan tersebut berasal dari rumus awal untuk charge yaitu:
𝑉𝑐 = ε(1 − 𝑒 −𝑡𝑏 )
Pada grafik yang dihasilkan dapat dilihat perbedaan secara eksperimen dan
secara teori sangat sedikit. Untuk melihat nilai keakuratannya maka dicari R2 dari
grafik tersebut dengan menggunakan teorema fitting berikut.
(𝑉𝑡 − 𝑉𝑒𝑘𝑠)2
𝑅2 = 1 −
(𝑉𝑎𝑣𝑔 − 𝑉𝑒𝑘𝑠)2
0,797254909
𝑅 2 = 1 − 90,30281404 = 0,991171317
Resistor = 12000 Ω
1
𝐶=
𝑅𝑏
1
𝐶= = 0,001385549 = 1385, 549 µF
12000 𝑥 0,06014461680669
1,245286938
𝑅 2 = 1 − 77,0049019 = 0,98382847
Resistor = 12000 Ω
1
𝐶=
𝑅𝑏
1
𝐶= = 0,00138566 = 1385,566 µF
12000 𝑥 0,06014
0,14166302
𝑅 2 = 1 − 68,83704186 = 0,997942052
Resistor = 13000 Ω
1
𝐶=
𝑅𝑏
1
𝐶= = 0,000968715 = 968,715 µF
13000 𝑥 0,079407
0,567262458
𝑅 2 = 1 − 57,58799512 = 0,99014964
Resistor = 13000 Ω
1
𝐶=
𝑅𝑏
1
𝐶= = 0,00097371 = 973,71 µF
13000 𝑥 0,079
0,535650937
𝑅 2 = 1 − 56,33685778 = 0,990491998
Resistor = 5450 Ω
1
𝐶=
𝑅𝑏
1
𝐶= = 0,001449939 = 1449,939 µF
5450 𝑥 0,12654752
0,056317678
𝑅 2 = 1 − 38,57546538 = 0,998540065
Resistor = 5450 Ω
1
𝐶=
𝑅𝑏
1
𝐶= = 0,001071482 = 1071,482 µF
5450 𝑥 0,171245273
4.3 Diskusi
Pada praktikum Akuisisi RC dilakukan untuk mengetahui perbandingan hasil eksperimen
dengan teori. Praktikum ini dilakukan dengan menghitung daya atau tegangan kapasitas pada
kapasitor 1000 µF dengan resistor yang berbeda-beda. Rangkaian yang digunakan yaitu
terdapat rangkaian Charge (pengisian) yang diisikan daya 0-5 volt dan Discharge
(pengosongan) yang dikurangi dayanya dari 5-0 volt pada posisi resistor tunggal, seri, paralel.
Pengujian pertama yaitu rangkaian tunggal secara charge maupun discharge secara
bergantian menggunakan papan arnuino uno dan aplikasi softwarenya dengan kapasitor
sebesar 12000 Ω. Untuk rangkaian seri digunakan resistor 13000 Ω, sedangkan pada
rangkaian paralel sebesar 5450 Ω.
Pada hasil percobaan yang dilakukan, dapat dilihat bahwa tegangan hasil eksperimen dan
teori nilainya sudah cukup dekat dapat dilihat dari nilai R2 yang didapat mendekati angka 1.
Berdasarkan nilai R2 di atas dapat dilihat pula bahwa nilai yang dihasilkan antara percobaan
dan teori hampir sama atau mendekati. Terbukti bahwa eksperimen yang dilakukan sudah
cukup baik dan teliti.
V. Kesimpulan
Dari hasil eksperimen yang menggunakan kapasitor 1000µF menunjukan hasil
yang mendekati teori, yaitu :
Rangkaian Tunggal
Charge : 1385, 549 µF
Discharge : 1385,566 µF
Rangkaian Seri
Charge : 968,715 µF
Discharge : 973,71 µF
Rangkaian Paralel
Charge : 1449,939 µF
Discharge : 1071,482 µF
VI. Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/16217152/RESISTOR-DAN-KAPASITOR
http://rangkaianelektronika.info/pengertian-fungsi-kapasitor/
http://teimra.blogspot.co.id/2016/02/pengisian-dan-pengosongan-kapasitor.html