You are on page 1of 4

Asuhan Keperawatan Teori

2.2.1 Pengkajian

Pengumpulan data klien, baik subjektif maupun objektif melalui


anamnesis riwayat kesehatan dahulu, sekarang, riwayat penyakit keuarga, pola
makan, aktivitas, pemeriksaan fisik melalui tekhnik inspeksi, auskultasi dan
palpasi (Stanley,Mickey.2007)

a. Anamnesis : Identitas ( Meliputi nama,tempat tanggal lahir, jenis kelamin,


alamat, agama, status perkawinan.

b. Riwayat penyakit sekarang : Pengumulan data dilakukan sejak munculnya


keluhan dan secara umum mencakup awal gejala dan bagaimana gejala
tersebut berkembang. Penting ditanyakan berapa lama pemakaian obat
analgesic, allopurinol.

c. Riwayat penyakit dahulu : Pada pengkajian ini, ditemukan kemungkinan


penyebab yang mendukung terjadinya gout (misalnya penyakit gagal ginjal
kronis, leukemia, hiperparatiroidisme). Masalah lain yang perlu ditanyakan
adalah pernakah klien dirawat dengan maslah yang sama. Kaji adanya
pemakaian alkohol yang berlebihan, penggunaan obat diuretic.

d. Riwayat penyakit keluarga : Kaji adanya keluarga dari generasi terdahulu yang
mempunyai keluhan yang sama dengan klien karena klien gout dipengaruhi
oleh faktor genetic.

e. Aktivitas dulu dan sekarang : Seseorang yang tak pernah berolahraga atau
diikutsertakan dalam aktivitas mungkin memiliki kesukaran dalam memulai
suatu program latihan di usia lanjut, terutama jika aktivitas tersebut sulit atau
menyakitkan.

f. Pola nutrisi
Menggambarkan masukan nutrisi, nafsu makan, pola makan, kesulitan
menelan dan mual muntah.
g. Pola eliminasi
Menjelaskan pola fungsi ekskresi,defekasi, ada tidaknya masalah defekasi.
h. Personal Hygine
Berbagai kesulitan melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan.
i. Neurosensori
Kebas / kesemutan tangan dan kaki, hilang sensasi jari tangan, pembengkakan
pada sendi.

2.2.2 Diagnosa Keperawatan


a. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d penurunan fungsi tulang
b. Kerusakan mobilitas fisik b/d ketidakmauan untuk melakukan pergerakan
c. Resiko injury b.d ketidakmampuan dalam bergerak
d. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah
(Sarif, 2012)

2.2.3 Intervensi Keperawatan


Menurut Sarif, 2012, intervensi dari beberapa diagnosa yaitu:
1. gangguan rasa nyaman nyeri
- Tujuan jangka panjang :
Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam
masalah nyeri klien teratasi
- Tujuan jangka panjang :
Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan 1 x 24 jam klien
dapat mengikuti cara mengatasi nyeri / menajemen nyri dengan
benar,
Kriteria hasil :
a) Nyeri hilang atau terkontrol
b) Ekspresi wajah klien rilek
c) Skala nyeri 3

Rencana tindakan :
1. Kaji keluhan nyeri, catat lokasi, intensitas dan kualitas nyeri ( 0-
10 ).
2. Beri matras atau kasur keras, bantal kecil.tinggikan linen tempat
tidur sesuai kebutuhan.
3. Biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman waktu tidur/ duduk
di kursi. Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai kebutuhan.
4. Dorong untuk sering ubah posisi
5. Bantu passien bergerak di tempat tidur.
6. Sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah, hindari gerakan
yang mennyentak.
7. Anjurkan pasien mandi air hangat atau air pancur saat bangun pagi.
8. Berikan masase yang lembut.
9. Kolaborasi obat sebellum aktivitas atau latihan yang di rencanakan.

2. Kerusakan mobilitas fisik b/d ketidakmauan untuk melakukan pergerakan


 Tujuan jangka panjang:
Setelah dilakukan kunjungan selama 4 kali dalam seminggu klien mampu
berjalan dengan baik
- Tujuan jangka pendek:
Setelah 3 kali kunjungan klien mampu melakukan latihan pergerakan
ROM dengan criteria
1. mampu menyebutkan manfaat latihan ROM
2. dapat mempraktekan latihan ROM

Rencana tindakan :
1. kaji pengetahuan klien dan keluarga dalam hal perawatan bagi
penderita gangguan mobilitas
2. nilai keyakinan klien terhadap setiap usaha perawatan
3. monitor cara latihan yang telah dilakukan oleh klien
4. monitor tanda-tanda vital
5. monitor kekuatan otot dan ROM pada klien
6. diskusikan cara-cara melatih pergerakan pada klien
7. demonstrasikan cara-cara melatih pergerakan pada klien dan keluarga.
8. Kolaborasi, beri lingkungan yang aman dan anjurkan untuk
menggukan alat bantu
9. Kolaborasi obat – obatan sesuai indikasi ( steroid ).
3. Resiko injury
- Tujuan jangka panjang :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah
cidera klien tidak terjadi.
- Tujuan jangka pendek :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien dapat
meminimalkan resiko cidera.
Criteria hasil:
1. tidak ada laporan jatuh darikeluarga atau klien
2. tidak terdapat tanda-tanda jatuh pada klien

Rencana :
1. kaji pengetahuan klien dan keluarga terhadap perubahan fisik pada
lanjut usia dan akibatnya
2. monitor tanda-tanda jatuh pada klien
3. diskusikan dengan klien dan keluarganya mengenai perubahan pada
lanjut usia proses menua, batasan lanjut usia, perubahan pada system
tubuh, akibat perubahan.
4. Gali pengetahuan klien dan keluarga mengenai upaya pencegahan agar
klien tidak jatuh
5. Monitor sumber-sumber dalam keluarga yang ada dan dan dapat
digunakan peralatan biaya tenaga
6. Kaji factor pendukung terjadinya jatuh: kondisi rumah, kondisi
penderita
7. Diskusikan cara-cara pencegahan jatuh pada klien modifikasi
lingkungan
8. Beri motivasi klien dan keluarga untuk mempraktekkan cara
pencegahan
9. Beri pujian atas usaha yang dilakukan.

4. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah


- Setalah di lakukan tindakan asuha keperawatan selama 3 x 24 jam
Pasien dan keluarga dapat memahami penggunaan obat dan perawatan
dirumah.
Intervensi :
1. Kaji kemampuan pasien dalam mengungkapkan instruksi yang
diberikan oleh dokter atau perawat.
2. Berikan Jadwal obat yang harus di gunakan meliputi nama
obat, dosis, tujuan dan efek samping
3. Bantu pasien dalam merencanakan program latihan dan
istirahat yang teratur.
4. Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmako
terapeutik.
5. Berikan informasi mengenai alat-alat bantu yang mungkin
dibutuhkan.
6. Jelaskan pada pasien tentang asal mula penyakit
7. Kolaborasi dengan sumber- sumber komunitas arthritis.

You might also like