You are on page 1of 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


TOTAL ANGKA BAKTERI DAN KEBERADAAN BAKTERI
Escherichia coli PADA ALAT MAKAN (STUDI PADA LAPAS
KLAS I KEDUNGPANE KOTA SEMARANG)

Shofi Nazilatur Rizqi, Retno Hestiningsih, Lintang Dian Saraswati


Bagian Epidemiologi dan Penyakit Tropik , Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: Shofinarizqi@gmail.com

Abstract: Morbidity due to foodborne disease caused by poor hygiene and


sanitation. One reason is the condition of utensils that unhygienic. The results of
the study in 2012 said there was a difference of bacterial contamination on
sanitary good tool that was equal to 33.3%. The research was done in prisons
Class I Kedungpane Semarang which aims to analyze the microbiological
contamination of feeding equipment in prisons Class I Kedungpane Semarang.
This type of research is explanatory research with cross sectional approach. The
sample in this study were taken on each block in prisons using purposive
sampling techniques and be obtained a number of 82 samples. Data were
collected through interviews and laboratory tests then analyzed using univariate
and bivariate analysis. Bivariate analysis using chi square test. The results of
microbiological examination showed that there were 70.7% positive samples
eating utensils contaminated E. coli and 62.2% of samples tableware eligible total
number of bacteria. Statistic test results indicate variables related to the presence
of E. coli were tableware washing technique (p = 0.005) and tableware storage
techniques (p=0,041), while the variable related to the total number of bacteria
were health condition (p=0.001), hand hygiene (p=0.019), tablewarewashing
technique (p=0.004) and tablewarestorage techniques (p=0,014). Suggestions
from this research that the prison is expected to improve hygiene and sanitation
facilities by providing support facilities cleanliness considering most facilities in
poor sanitary conditions.

Keywords : Eschericia Coli, Total Plate Count, Hygiene Sanitation, Utensils

PENDAHULUAN

Escherichia coli (E. coli) muntah.(3)(4) World Health


adalah salah satu subkelompok Organization (WHO)
bakteri Coliform fecal yaitu Jenis merekomendasikan bakteri E. coli
bakteri Coliform yang hidup di sebagai indikator adanya
saluran usus hewan berdarah panas kontaminasi tinja dan patogen yang
dan berasal dari hewan dan kotoran ditularkan melalui air.(5) Keberadaan
manusia.(1)(2) Bakteri E. coli yaitu bakteri E. coli menyebabkan
mikroba penyebab gejala diare, morbiditas dan mortalitas yang tinggi
demam, kram perut, dan muntah- di seluruh dunia dan berperan

470
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

penting sebagai indikator keamanan kondisi Lapas yang tergolong


air dan berpengaruh sangat besar overkapasitas dengan kondisi
pada penyakit bawaan makanan higiene sanitasi buruk. Berdasarkan
(Foodborne Disease).(1)(2) survei pendahuluan juga ditemukan
Penyakit bawaan makanan 11 dari 24 sampel penelitian positif
terjadi akibat makanan yang terkontaminasi bakteri E. coli.
dikonsumsi terkontaminasi dengan Selainitu, penelitian mengenai total
suatu mikroba. Kontaminasi dapat angka bakteri dan keberadaan
terjadi setiap saat, salah satu bakteri E. coli di Lapas belum
penyebabnya adalah peralatan banyak dilakukan termasuk di Lapas
makan yang digunakan tidak Klas I Kedungpane Kota Semarang.
memenuhi syarat kesehatan. Di
Indonesia peraturan telah dibuat METODE PENELITIAN
dalam bentuk Permenkes RI
No.715/Menkes /SK/V/2003, bahwa Metode penelitian yang
untuk persyaratan peralatan makan digunakan adalah survey dan
dan kebersihan ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium dengan
angka kuman sebanyak-banyaknya pendekatan crosssectional, serta
100/cm2 permukaan dan tidak ada melakukan perhitungan total angka
kuman E. coli.(6) bakteri pada peralatan makan
Tingginya angka kesakitan dengan metode Total Plate Count
penyakit bawaan makanan (TPC) dan mengidentifikasi
disebabkan oleh higiene sanitasi keberadaan bakteri E. coli dengan
yang buruk. Salah satu prinsip metode Indol Methyl Red Voges
higiene sanitasi makanan yang perlu Proskauer Citrate (IMVC) dengan
mendapat perhatian khusus adalah rancangan Cross Sectional Study,
higiene sanitasi peralatan makan.(7) dimana data independennya adalah
Peralatan makan dapat kondisi kesehatan, kebersihan
menyebabkan kontaminasi pada tangan, teknik pencucian peralatan
makanan karena secara langsung makan, teknik pengeringan
kontak dengan makanan. peralatan makan dan teknik
Kontaminasi pada peralatan makan penyimpanan peralatan makan
dapat disebabkan oleh praktek dikumpulkan dalam satu ttik waktu
higiene sanitasi peralatan makan dengan data variabel dependen
yang tidak tepat, baik melalui proses yaitu total angka bakteri dan
pencucian, pengeringan maupun keberadaan bakteri E. coli.
penyimpanan.(8) Penelitian ini dilaksanakan di Lapas
Penelitian mengenai total Klas I Kedungpane Kota Semarang
angka bakteri dan keberadaan menggunakan 82 sampel warga
bakteri E. coli akan peneliti lakukan binaan yang dipilih secara Insidental
di Lapas Klas I Kedungpane Kota Sampling. Data primer yang
Semarang dengan cara mengambil dikumpulkan dalam penelitian ini
usap peralatan makan untuk meliputi karakteristik responden,
memeriksa total angka bakteri dan kondisi kesehatan, kebersihan
keberadaan bakteri E. coli di lakukan tangan, teknik pencucian peralatan
di Laboratorium Terpadu FKM makan, teknik pengeringan
UNDIP. peralatan makan dan teknik
Pengambilan lokasi penelitian penyimpanan peralatan makan. Data
di Lapas Klas I Kedungpane Kota mengenai Total angka bakteri dan
Semarang dilatarbelakangi oleh keberadaan bakteri E. coli dikakukan

471
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

di Laboratorium Terpadu FKM bentuk tabel distribusi, tabel analisis


UNDIP menggunakan metode TPC dan narasi. Analisis data
dan IMVC. Pengolahan data hasil menggunakan uji hipotesis yaitu Uji
penelitian dilakukan dengan sistem Chi-Square dengan tingkat
komputerisasi menggunakan kepercayaan 95% (α=0,05).
program SPSS dan disajikan dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL
Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Mikrobiologis bakteri E. coli pada Peralatan Makan

Hasil Identifikasi bakteri E. coli(n=82) F (Orang)Persentase(%)


Negatif 24 29,3
Positif 58 70,7
Jumlah 82 100,0 Tabel 2
Hasil Pemeriksaan Mikrobiologis Total Angka Bakteri pada
Peralatan Makan

Total Angka Bakteri (n=82) F(Orang) Persentase(%)


Tidak memenuhi syarat (>100koloni/cm2) 31 37,8
Memenuhi syarat(≤100koloni/cm2) 51 62,2
Jumlah 82 100,0

Tabel 1. Dan Tabel 2. (70,7%), dan tidak memenuhi syarat


Menunjukkan bahwa sebagian besar total angka bakteri (>100koloni/cm2)
peralatan makan di Lapas Klas I (37,8%)
Kedungpane Kota Semarang
terkontaminasi bakteri E. coli

Tabel 3 Hubungan Beberapa Variabel dengan Kontaminasi Bakteri E. coli


Variabel P-value RP CI (95%)
Kondisi Kesehatan 0,715 1,354 0,511-3,590
Kebersihan Tangan 1,000 1,071 0,414-2,775
Teknik Pencucian Peralatan Makan 0,006 4,614 1,642-12,969
Teknik Pengeringan Peralatan Makan 0,303 0,348 0,072-1,693
Teknik Penyimpanan Peralatan Makan 0,041 3,206 1,153-8,909

Tabel 3 menunjukkan bahwa bakteri E. coli, dimana teknik


variabel kondisi kesehatan, pencucian yang buruk 4,6 kali lebih
kebersihan tangan dan teknik beresiko menyebabkan peralatan
pengeringan peralatan makan tidak makan yang terkontaminasi bakteri
berhubungan dengan kontaminasi E. coli. sedangkan teknik
bakteri E. coli. sedangkan teknik penyimpanan peralatan juga
pencucian peralatan makan berhubungan dengan kontaminasi
berhubungan dengan kontaminasi bakteri E. coli, dimana teknik

472
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

penyimpanan peralatan makan yang menyebabkan peralatan makan


buruk 3,2 kali lebih beresiko terkontaminasi bakteri E. coli

Tabel 5 Hubungan Beberapa Variabel dengan Total Angka Bakteri


Variabel P-value RP CI (95%)
Kondisi Kesehatan 0,000 58,667 13,996-245,911
Kebersihan Tangan 0,010 3,789 1,454-9,874
Teknik Pencucian Peralatan Makan 0,003 4,898 1,784-13,446
Teknik Pengeringan Peralatan Makan 0,182 0,383 0,119-1,237
Teknik Penyimpanan Peralatan Makan 0,014 3,537 1,377-9,082
Tabel 5 menunjukkan bahwa bakteri , dimana teknik pencucian
variabel kondisi kesehatan peralatan makan yang buruk 4,9 kali
berhubungan dengan total angka lebih beresiko menyebabkan
bakteri pada peralatan makan, peralatan makan dengan total angka
dimana kondisi kesehatan yang bakteri yang tidak memenuhi syarat.
buruk beresiko 59 kali memiki Teknik pengeringan peralatan
peralatan makan dengan total angka berhubungan dengan total angka
bakteri yang tidak memenuhi syarat. bakteri. Teknik penyimpanan
Varaiabel kebersihan tangan peralatan makan berhubungan
berhubungan dengan total angka dengan total angka bakteri, dimana
bakteri, dimana kebersihan tangan teknik pengeringan peralatan makan
yang buruk 3,8 kali lebih beresiko yang buruk 3,5 kali lebih beresiko
menyebabkan peralatan makan menyebabkan peralatan makan
dengan total angka bakteri yang dengan total angka bakteri yang
tidak memenuhi syarat. Teknik tidak memenuhi syarat.
pencucian peralatan makan
berhubungan dengan total angka

PEMBAHASAN
Penilaian kualitias mikrobiologis dilakukan untuk mengetahui sampai
peralatan makan dapat dilakukan sejauh mana peralatan itu tercemar
dengan cara penghitungan total kuman, dengan mengetahui jumlah
angka bakteri.(9) Penghitungan total kuman pada suatu peralatan makan,
angka bakteri dilakukan untuk maka kualitas peralatan dapat
mengetahui kandungan total diketahui. Peralatan masih dapat
mikroba yang ada pada sampel.(10) dikatakan memenuhi syarat
Peralatan makan harus dijaga kebersihan, apabila kuman yang
kebersihannya sehingga tidak terdapat pada peralatan tersebut
memberikan kesempatan kuman masih di bawah standar yang
yang tidak dikehendaki untuk ditentukan oleh suatu lembaga.
berkembangbiak.(11)
Keberadaan bakteri dalam
Peralatan yang digunakan tangan dapat berpindah ke dalam
untuk pengolahan dan penyajian peralatan makan. Dalam penelitian
makanan harus tidak menimbulkan ini masih ditemukan responden yang
gangguan terhadap kesehatan tidak melakukan prosedur pencucian
secara langsung atau tidak tangan sesuai standar WHO, seperti
langsung. Penentuan banyaknya tidak membersihkan ujung jari,
kuman dalam suatu peralatan menggosok dan memutar kedua ibu

473
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

jari, dan tidak mengeringkan kebersihan peralatan makan


menggunakan handuk kering, ditentukan dengan tidak ada kuman
ditambah lagi dengan kondisi kuku E. coli. E. coli merupakan kuman
yang panjang dan kotor yang akan oportunitis yang banyak ditemukan
menjadi tempat pertumbuhan di dalam usus besar manusia
mikroorganisme, sehingga sebagai flora normal dan merupakan
menyebabkan masih adanya bakteri yang paling banyak
kontaminasi bakteri. Tangan yang digunakan sebagai indikator sanitasi
kotor atau terkontaminasi dapat karena bakteri ini adalah bakteri
memindahkan bakteri dan virus komensal pada usus manusia.(14)
patogen ke peralatan makan. Oleh Berdasarkan hasil pengujian sampel
karena itu pencucian tangan terhadap 82 sampel usapan
merupakan hal pokok yang harus peralatan makan di Lapas Klas I
dilakukan oleh responden. Kedungpane Kota Semarang
menunjukkan bahwa sebagian besar
Selain faktor diatas, teknik peralatan makan yang menjadi
pencucian peralatan makan juga sampel penelitian positif
berpengaruh terhadap keberadaan terkontaminasi bakteri E. coli yaitu
bakteri dalam peralatan makan. sebesar 70,7%.
Dalam penelitian ini masih
ditemukan responden yang tidak Keberadaan bakteri E. coli
melakukan perendaman pada dalam peralatan makan disebabkan
peralatan makan. Menurut penelitian karena teknik pencucian peralatan
Cahyaningsih dkk mengenai metode makan. Meskipun sebagian besar
pencucian dengan kualitas teknik pencucian warga binaan
bakteriologis menyebutkan bahwa adalah baik, masih ditemukan
terdapat hubungan antara sebagian besar responden yang
perendaman dengan kualitas mencuci peralatan makan di bak dan
bakteriologis pada peralatan tanpa menggunakan air mengalir.
makan.(12) Praktek pencucian peralatan makan
yang dianjurkan adalah
Begitu pula mengenai teknik menggunakan air mengalir, anjuran
penyimpanan peralatan makan penggunaan air mengalir adalah
diperoleh bahwa masih terdapat karena air dalam keadaan diam
responden yang menyimpan yang digunakan untuk mencuci
peralatan makan dalam kondisi yang peralatan makan yang kotor bisa
basah dan terbuka (tidak terbalik). menjadi tempat kuman, karena
Cara penyimpanan peralatan makan berkumpulnya kotoran yang mungkin
harus sesuai dengan ketentuan yang mengandung kuman penyakit di satu
berlaku agar peralatan makan selalu tempat dan menempel lagi saat alat
dalam keadaan bersih sebelum makan diangkat dari wadah pencuci
digunakan karena cemaran yang peralatan makan tersebut. Hal ini
tertinggal akibat pencucian peralatan sejalan dengan penelitian Setyani
makan yang kurang baik akan mengani hubungan praktek
menjadi media pertumbuhan penjamah makanan dengan
mikroorganisme.(13) keberadaan E. coli pada alat makan
di Semarang, bahwa terdapat
Dalam Peraturan Menteri hubungan antara teknik pencucian
Kesehatan Republik Indonesia peralatan makan dengan
Nomor 715/MENKES/SK/V/2003, keberadaan bakteri E. coli pada alat

474
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

makan di warung penyet Sekaran makan dengan kontaminasi E.


Kota Semarang.(15) Faktor lainnya coli. (p-value<0,05)
yang menyebabkan masih adanya 6. Ada hubungan antara kondisi
keberadaan bakteri E. coli adalah kesehatan, kebersihan tangan,
penggunaan spon yang lebih dari 3 teknik pencucian peralatan
kali pemakaian dan tidak diganti. makan, teknik penyimpanan
Menurut penelitian yang dilakukan di peralatan makan dengan total
New York, spons yang biasa angka bakteri pada peralatan
digunakan untuk mencuci piring makan.(p-value<0,05)
sebanyak 10% mengandung bakteri 7. Tidak ada hubungan antara teknik
yang berbahaya bagi tubuh seperti pengeringan peralatan makan
bakteri E. coli.(16) dengan total angka bakteri pada
peralatan makan.(p-value>0,05)

KESIMPULAN SARAN
1. Bagi Warga Binaan di Lapas
1. Berdasarkan pemeriksaan Klas I Kedungpane Kota
mikrobiologis, 38,8% peralatan Semarang
makan tidak memenui syarat total Warga binaan perlu
angka bakteri (jumlah angka total meningkatkan perilaku higiene
bakteri≥ 100 koloni/cm2) dengan sanitasi seperti menjaga
rata-rata adalah 181,09/cm2 kesehatan dengan
permukaan. Total angka bakteri memeriksakan kesehatan rutin 6
terbanyak adalah 773,18/cm2 bulan sekali, menjaga
permukaan dan paling sedikit kebersihan tangan sebelum
adalah 3,18/cm2 permukaan. kontak dengan peralatan makan
2. Berdasarkan pemeriksaan dan penanganan peralatan
mikrobiologis, sebagian besar makan yaitu dalam pencucian
sampel peralatan makan positif peralatan makan harus sesuai
terkontaminasi bakteri E. coli dengan tahapan pencucian agar
(70,7%) hasil pencucian sehat dan
3. Kondisi kesehatan warga binaan aman, yaitu membuang kotoran,
adalah baik, kebersihan tangan merendam dalam air, mencuci
warga binaan adalah buruk, dengan deterjen dan
teknik pencucian peralatan menggunakan 3 bilik/bak,
makan warga binaan adalah membilas dengan air bersih,
buruk, teknik pengeringan membebashamakan, dan
peralatan makan warga binaan mengeringkan menggunakan
adalah buruk, teknik handuk kering atau tissue sekali
penyimpanan peralatan makan pakai.(17) Kemudian dalam hal
warga binaan adalah baik penyimpanan juga harus
4. Tidak ada hubungan antara diperhatikan seperti kondisi
kondisi kesehatan, kebersihan tempat penyimpanan peralatan
tangan, teknik pengeringan makan yang bersih, jauh
peralatan makan warga binaan dengan tempat sampah, tempat
dan kontaminasi E. coli. (p-value penyimpanan dalam kondisi
>0,05) kering, dan juga harus disimpan
5. Ada hubungan antara teknik dalam keadaan bersih dan
pencucian peralatan makan dan terbalik.
teknik penyimpanan peralatan

475
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

2. Bagi Lapas Klas I Kedungpane 2016 May 6]. Available from:


Kota Semarang http://www.livestrong.com/article/
Lapas Klas I Kedungpane Kota 123179-symptoms-drinking-
Semarang dapat melakukan coliform-bacteria-water/
upaya peningkatan fasilitas
higiene sanitasi dengan 5. WHO. Guidelines for Drinking
menyediakan fasilitas toilet yang water Quality [Internet]. 4th ed.
bersih, letaknya tidak 2011 [cited 2016 Jun 7]. p. 1–564.
berhubungan langsung dengan Available from: http://apps.who
dapur atau ruang makan, tersedia .int/iris/bitstream/10665/44584/1/9
air bersih yang cukup, dan 789241548151_eng.pdf
tersedia sabun, begitujuga
fasilitas tempat cuci tangan harus 6. Depkes RI. Keputusan Menteri
tersedia air yang mencukupi, Kesehatan RI No 715/Menkes/
tersedia sabun dan alat SK/V/2003 Tentang Persyaratan
pengering/lap. Higiene Sanitasi Jasa Boga.
Jakarta; 2003.

7. Budiman C. Pengantar kesehatan


DAFTAR PUSTAKA lingkungan. EGC; 2007. 85-95 p.

1. Marler C. E. Coli [Internet]. Food 8. Purnamawijayanti H. Sanitasi


Poison Jurnal. 2016 [cited 2016 Higiene dan Keselamatan Kerja
May 2]. Available from: dalam Pengolahan Makanan.
www.foodpoisonjournal.com/e- Kanisius; 2006. 32-33, 75-88 p.
coli/
9. Nurhayati, Samallo IM. Analisis
2. Saxena T, Kaushik P, Mohan Degradasi Polutan Limbah Cair
MM. Prevalence of E. coli Pengolahan Rajungan (Portunus
O157:H7 in water sources: an pelagicus) dengan Penggunaan
overview on associated diseases, Mikroba Komersial. Jurnal Ilmiah
outbreaks and detection methods Fakultas Teknik. 2013;9(1):1–4.
[Internet]. Diagnostic Microbiology
and Infectious Disease. Elsevier 10. FDA. Bacteriological Analytic
Inc.; 2015 [cited 2016 May 5]. p. Manual: Most Probable Number
249–64. Available from: http: From Serial Dilution. New York:
//linkinghub.elsevier.com/retrieve/ FDA; 2001.
pii/S0732889315001066
11. Nurfitha RR. Hubungan Higiene
3. Bambang AG, Fatmawati, Kojong dan Sanitasi dengan
N. Analisis Cemaran Bakteri Kontaminasi Escherichia coli
Coliform Dan Identifikasi
pada Peralatan Makan di Kantin
Escherichia Coli Pada Air Isi Sekolah Kecamatan Tembalang
Ulang Dari Depot Di Kota Kota Semarang. Universitas
Manado. Farmasi Ilmiah. Diponegoro; 2015.
2014;3(3):325–34.
12. Cahyaningsih CT, Kusha
4. Elisabeth Kilmaren. Symptoms diwijaya H, Tholib A. Food
From Drinking Coliform Bacteria Handlers Behavior and Methods
in Water [Internet]. 2013 [cited of Washing Significantly Affect

476
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Bacteriological Quality of Eating


Utensils At Foodstalls. Berita
Kedokteran Masyarakat. 2009;
25(4):180–8.

13. Susanna D, Hartono B.


Pemantauan Kualitas Makanan
Ketoprak dan Gado-Gado di
Lingkungan Kampus UI Depok
Melalui Pemeriksaan
Bakteriologis. Makara, Seri
Kesehatan. 2003;7(1):21–9.

14. Weintraub A. Enteroaggregative


Escherichia coli: Epidemiology,
virulence and detection. Journal
of Medical Microbiology. 2007
;56(1):4–8.

15. Setyani TW. Hubungan Praktek


Penjamah Makanan dengan
Keberadaan Escherichia coli
pada Alat Makan di Warung
Penyet Sekaran Kecamatan
Gunung Pati Kota Semarang
Tahun 2011. Universitas Negeri
Semarang; 2011.

16. Gerba. Enviromental Science.


In: Second Edi. New York:
Academic Press:; 2008.

17. Depkes RI. Kumpulan Modul


Kursus Higiene Sanitasi
Makanan dan Minuman.
Jakarta; 2006.

477

You might also like