Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan osteoporosis ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Ciri-ciri Osteoporosis
Tulang terasa nyeri (seperti ditusuk-tusuk);
Di bagian tulang terasa gatal;
Di bagian ruas tulang terlihat bungkuk;
Akan mengalami patah pada tulang yang seperti gejala di atas;
Mengalami patah tulang karena sedikit benturan atau goncangan;
B. Klasifikasi Osteoporosis
1. Osteoporosis primer
2. Osteoporosis sekunder
3. Osteoporosis idiopatik
C. Etiologi
Merokok
Defisisensi vitamin dan gizi (antara lain protein), kandungan garam
pada makanan, peminum alcohol dan kopi yang berat. Nikotin dalam
rokok menyebabkan melemahnya daya serap sel terhadap kalsiumdari
darah ke tulang sehingga pembentukan tulang oleh osteoblast menjadi
melemah. Mengkonsumsi kopi lebih dari 3 cangkir perhari
menyebabkan tubuh selalu ingin berkemih. Keadaan tersebut
menyebabkan banyak kalsium terbuang bersama air kencing.
Gaya hidup, aktivitas fisik yang kurang dan imobilisasi dengan
penurunan penyangga berat badan merupakan stimulus penting bagi
resorspi tulang. Beban fisik yang terintegrasi merupakan penentu dari
puncak massa tulang
Gangguan makan (anoreksia nervosa)
D. Patofisiologi
F. Komplikasi Osteoporosis
Osteoporosis sering mengakibatkan fraktur kompresi. Fraktur kompresi
ganda vertebra mengakibatkan deformitas skelet
H. Penatalaksanaan
Penanganan yang dapat dilakukan pada klien dengan osteoporosis adalah
antara lain :
1. Diet
2. Pemberian kalsium dosis tinggi
3. Pemberian vitamin D dosis tinggi
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pengkajian
c. Pemeriksaan Fisik
1) B1 (Breathing). Inspeksi : ditemukan ketidaksimetrisan rongga
dada Dan tulang belakang. Palpasi : Taktil Fremitus seimbang
kanan Dan kiri. Perkusi : cuaca resonan pada seluruh lapang paru.
Auskultasi : pada kasus lansia biasanya didapatkan suara ronki.
2) B2 (Blood). Pengisapan kapiler kurang dari 1 detik, sering terjadi
keringat dingin dan pusing. Adanya pulsus perifer memberi
makna terjadi gangguan pembuluh darah atau edema yang
berkaitanngan efek obat.
3) B3 (Brain). Kesadaran biasanya kompos mentis. Pada kasus yang
lebih parah, klien dapat mengeluh pusing dan gelisah.
Kepala Dan Wajah : terdapat sianosis
Mata : skelera biasanya tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis
Leher : biasanya JVP dalam batas normal
4) B4 (Bladder). Produksi urine biasanya dalam batas normal dan
tidak adaa keluhan pada system perkemihan
5) B5 (bowel). Pada kasus osteoporosis, tidak ada gangguan
eliminasi, namun juga penting dikaji frekuensi, konsistensi,
warna, serta bau feses.
6) B6 (Bone). Pada Inspeksi dan palpasi daerah kolumna
vertebralis, klien osteoporosis sering menunjukkan kifosis atau
ngibbus (dowager’s hump) Dan penurunan tinggi badan Dan
berat badan. Ada gaya berjalan, deformitas tulang, leg-length
B. Diagnosa Keperawatan
Masalah yang biasa terjadi pada klien osteoporosis adalah sebagai berikut
skeletal (kifosis) , klien dapat hari yang dapat dikerjakan pergerakan otot dan
Berikan dorongan untuk
nyeri sekunder, atau meningkatkan mobilitas stimulasi sirkulasi darah
melakukan aktivitas /perawatan kemajuan aktivitas bertahap
fraktur baru ditandai fisik, berpartisipasi
diri secara bertahap jika dapat mencegah peningkatan kerja
dengan klien dalam aktivitas yang
ditoleransi. Berikan bantuan jantung tiba-tiba,
mengeluh diinginkan/diperlukan,
sesuai kebutuhan memberikan bantuan hanya
kemampuan gerak klien mampu melakukan
sebatas kebutuhan akan
cepat menurun, klien aktivitas hidup sehari-
mendorong kemandirian
mengatakan badan hari secara mandiri
dalam melakukan aktivitas
terasa lemas,
stamina menurun,
dan terdapat
penurunan tinggi
badan
3 Risiko cedera yang cedera tidak terjadi Ciptakan lingkungan yang bebas menciptakan lingkungan
berhubungan dengan dengan criteria hasil dari bahaya missal : tempatkan yang aman mengurangi
dampak sekunder klien tidak jatuh dan klien pada tempat tidur rendah, risiko terjadinya kecelakaan
perubahan skeletal tidak mengalami fraktur, pergerakan yang cepat akan
berikan penerangan yang cukup,
dan klien dapat menghindari memudahkan terjadinya
tempatkan klien pada ruangan
ketidakseimbangan aktivitas yang fraktur kompresi vertebra
yang mudah untuk diobservasi
tubuh ditandai mengakibatkan fraktur Ajarkan pada klien untuk pada klien osteoporosis
obat-obatan seperti diuretic,
dengan klien berhenti secara perlahan,tidak
fenotiazin dapat
mengeluh naik tangga dan mengangkat
menyebabkan pusing,
kemampuan gerak beban berat
Observasi efek samping obat- mengantuk dan lemah yang
cepat menurun,
obatan yang digunakan merupakan predisposisi
tulang belakang
klien untuk jatuh
terlihat bungkuk
4 Kurang perawatan setelah diberikan Kaji kemampuan untuk untuk mengetahui sampai
diri yang tindakan keperawatan berpartisipasi dalam setiap sejauh mana klien mampu
berhubungan dengan diharapkan perawatan aktifitas perawatan melakukan perawatan diri
keletihan atau diri klien terpenuhi Beri perlengkapan adaptif jika secara mandiri
gangguan gerak dengan criteria hasil dibutuhkan misalnya kursi peralatan adaptif ini
ditandai dengan klien mampu dibawah pancuran, tempat berfungsi untuk membantu
klien mengeluh mengungkapkan pegangan pada dinding kamar klien sehingga dapat
nyeri pada tulang perasaan nyaman dan mandi, alas kaki atau keset yang melakukan perawatan diri
belakang, puas tentang kebersihan tidak licin, alat pencukur, secara mandiri dan optimal
kemampuan gerak diri, mampu semprotan pancuran dengan sesuai kemampuannya
bagi klien lansia, satu
cepat menurun, klien mendemonstrasikan tangkai pemegang
Rencanakan individu untuk bagian aktivitas bisa sangat
mengatakan badan kebersihan optimal
belajar dan mendemonstrasikan melelahkan sehingga perlu
terasa lemas dan dalam perawatan yang
satu bagian aktivitas sebelum waktu yang cukup untuk
stamina menurun diberikan
beralih ke tingkatan lebih lanjut mendemonstrasikan satu
serta terdapat fraktur
bagian dari perawatan diri
traumatic pada
vertebra dan
menyebabkan
kifosis angular
5 Gangguan citra diri setelah diberikan Dorong klien mengekspresikan ekspresi emosi membantu
yang berhubungan tindakan keperawatan perasaannya khususnya klien mulai meneerima
dengan perubahan diharapkan klien dapat mengenai bagaimana klien kenyataan
dan ketergantungan menunjukkan adaptasi kritik negative akan
merasakan, memikirkan dan
fisik serta psikologis dan menyatakan membuat klien merasa
memandang dirinya
Hindari kritik negative semakin rendah diri
yang disebabkan penerimaan pada situasi Kaji derajat dukungan yang ada dukungan yang cukup dari
oleh penyakit atau diri dengan criteria hasil untuk klien orang terdekat dan teman
terapi ditandai klien mengenali dan dapat membantu proses
dengan klien menyatu dengan adaptasi
mengatakan perubahan dalam konsep
membatasi diri yang akurat tanpa
pergaulan dan harga diri negative,
tampak mengungkapkan dan
menggunakan mendemonstrasikan
penyangga tulang peningkatan perasaan
belakang (spinal positif
brace)
6 Gangguan eleminasi setelah diberikan Auskultasi bising usus hilangnya bising usus
alvi yang tindakan keperawatan Observasi adanya distensi menandakan adanya
berhubungan dengan diharapkan eleminasi abdomen jika bising usus tidak paralitik ileus
kompresi saraf klien tidak terganggu ada atau berkurang Hilangnya peristaltic(karena
Catat frekuensi, karakteristik
pencernaan ileus dengan criteria hasil gangguan saraf)
dan jumlah feses
paralitik ditandai klien mampu melumpuhkan usus,
Lakukan latihan defekasi secara
dengan klien menyebutkan teknik membuat distensi ileus dan
teratur
usus
mengatakan buang eleminasi feses, klien Anjurrkan klien untuk mengidentifikasi derajat
air besar susah dan dapat mengeluarkan mengkonsumsi makanan gangguan/disfungsi dan
keras feses lunak dan berserat dan pemasukan cairan kemungkinan bantuan yang
berbentuk setiap hari yang lebih banyak termasuk diperlukan
atau 3 hari program ini diperlukan
jus/sari buah
untuk mengeluarkan feses
secara rutin
meningkatkan konsistensi
feses untuk dapat melewati
usus dengan mudah
7 Kurang pengetahuan setelah diberikan Kaji ulang proses penyakit dan
mengenai proses tindakan keperawatan memberikan dasar
harapan yang akan dating
osteoporosis dan diharapkan klien Ajarkan pada klien tentang pengetahuan dimana klien
program terapi yang memahami tentang faktor-faktor yang dapat membuat pilihan
Nyeri berkurang
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Kepada Lansia
Mari berikan asuhan terbaik kepada lansia wanita dan anjurkan kaum
wanita untuk mencegah penyakit kanker dan osteoporosis.
DAFTAR PUSTAKA
Tandra, H, 2009. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Osteoporosis
Mengenal, Mengatasi dan Mencegah Tulang Keropos. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Sudoyo, Aru dkk. 2009. Buku Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3 Edisi 5. Jakarta :
Internal Publishing.