You are on page 1of 25

Mata Kuliah Energi Terbarukan

Prodi Keteknikan Pertanian


Fakultas Pertanian, Unhas
2016

Biogas
Energi Alternatif
Contents
1) Memahami prinsip dasar biogas
2) Mengenal reaktor biogas (digester)
3) Membangun instalasi biogas
4) Membuat biogas dari limbah pertanian dan
industri
5) Mengoperasikan biogas
Renewable Energy (Biogas)
1. Prinsip Dasar Biogas
• Biogas :
Gas yang dihasilkan dari proses penguraian
bahan-bahan organik oleh mikroorganisme
dalam keadaan anaerob.
Komposisi biogas:
Gas metana (CH4) 50-70%
Gas karbondioksida (CO2) 30-40%
Hidrogen (H2) 5-10%
Gas-gas lainnya dalam jumlah sedikit
Bakteri metanogenik

Bakteri yang terdapat pada bahan-bahan


organik dan menghasilkan metan serta gas-
gas lainnya dengan proses keseluruhan
rantai hidupnya dalam keadaan anaerobik

Bakteri metanogen :
Berkembang lambat dan sensitif terhadap perubahan mendadak pada
kondisi-kondisi fisik dan kimiawi. Contoh: Penurunan suhu 2C secara
medadak pada sluge secara signifikan berpengaruh pada pertumbuhannya
dan laju produksi gas.
Biogas
• Berat 20% lebih ringan dibandingkan dengan udara
• Suhu pembakaran 650-750 C
• Tidak berbau dan berwarna, yang apabila dibakar akan
menghasilkan nyala api biru cerah seperti gas LPG.
• Nilai kalor metana : 20 MJ/M3
Input dan sifat-sifatnya
• Input prosesing biorektor: Bahan yang dapat
terurai secara organik
• Yang menjadi perhatian :
a. Mudah tersedia
b. Nilai ekonomis biogas dan lumpur keluaran dari
reaktor (efflluent)
c. Harga pencemaran lingkungan dapat dihindari
dengan penguraian keluaran secara organik dari
digester dengan cara ditaburkan ke lahan
pertanian
Manfaat energi biogas
• Sebagai pengganti bahan bakar, khususnya
minyak tanah, yang digunakan untuk
memasak.
• Dalam skala besar, biogas digunakan sebagai
pembangkit energi listrik
• Dari proses produksi biogas dihasilkan limbah
keluaran dari digester biogas yang dapat
langsung digunakan sebagai pupuk organik
pada tanaman
Perbandingan biogas
dengan bahan bakar lain
Bahan Bakar Lain
Elpiji 0,46 kg
Minyak tanah 0,62 L

1 m3 Biogas Minyak solar 0,52 L


Bensin 0,80 L
Gas kota 1,50m3
Kayu bakar 3,50 kg
Proses pembentukan biogas
1. Menentukan rasio C/N
Rasio C/N sangat tinggi, nitrogen akan
dikonsumsi sangat cepat oleh bakteri metan.
Akibatnya, produksi metan jadi rendah.
2. Pengadukan dan konsistensi input
3. Padatan tidak stabil
4. Proses Fermentasi
Fermentasi pada tahapan pembentukan
biogas

Selulosa

1. Hidrolisis

Glukosa

2. Pengasaman

Asam lemak dan


Alkohol

3. Metanogenik

Metan + CO2
Faktor yang memfasilitasi dan
menghambat proses produksi
a. Nilai pH
Produksi biogas secara optimum dapat dicapai bila nilai pH dari
campuran input di dalam digester 6 dan 7. Bakteri metanogenik
tidak dapat bertahan hidup di bawah pH 6.

b. Suhu
Suhu optimum yaitu 35 C. Suhu turun sampai 10C produksi gas
berhenti.

c. Laju pengumpanan
Adalah jumlah bakteri yang dimasukkan ke dalam digester per unit
kapasitas per hari. Optimumnya : 6 kg kotoran sapi per m3 volume
digester.
d. Waktu tinggal dalam digester
Adalah rata-rata periode waktu saat input masih berada
dalam digester dan proses fermentasi oleh bakteri
metanogen. Di atas suhu 35C, waktu tinggal semakin
singkat.
e. Toxicity
Ion mineral, logam berat, detergen, bila dalam konsentrasi
tinggi akan meracuni.
f. Sludge
adalah limbah keluaran berupa lumpur dari lubang
pengeluaran digester setelah mengalami proses
fermentasi oleh bakteri metana dalam kondisi anaerobik.
Dapat digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah.
Reaktor biogas (digester)
• Fungsi digester : kotoran sapi difermentasi
menjadi gas metana (biogas).
Jenis-jenis reaktor biogas (digester)
1. Tipe kubah (fixed dome) terbuat dari
pasangan batu kali atau batu bata/beton
2. Tipe silinder (loating drum) terbuat dari
tong/drum/plastik
3. Tipe plastik
4. Tipe fiberglass
1. Reaktor tipe kubah tetap

1. Digester sebagai tempat pencerna material biogas


dan rumah bagi bakteri, baik bakteri pembentuk asam
ataupun bakteri pembentuk gas .
2. Kubah tetap, bagian pengumpul gas yang tida
bergerak (fixed)
Keuntungan :
• Biaya konstruksi lebih murah, karena tidak
memiliki bagian yang bergerak menggunakan
besi.
• Perawatannya murah
Kerugian :
• mudah retak apabila terjadi gempa bumi
• Sulit diperbaiki jika bocor
• Pori-pori agak besar sehingga mudah bocor
2. Reaktor floating

Bagian penampung gas


menggunakan peralatan
terbuat dari drum, yang
berfungsi untuk menyimpan
gas hasil fermentasi dalam
digester.
• Keuntungan :
Volume gas yang tersimpan pada drum dapat
dilihat langsung karena pergerakannya. Akibat
tempat penyimpanan yang terapung sehingga
tekanan gas konstan.
• Kerugian :
Biaya material konstruksi drum lebih mahal.
Masalah faktor korosi pada drum, sehingga
bagian pengumpul gas berumur lebih pendek.
3. Reaktor balon
• Terdiri dari :
1. Bagian yang berfungsi sebagai
digester sekaligus penyimpan gas
yang masing-masing bercampur Keuntungan :
dalam satu ruangan tanpa sekat. Harga lebih murah
2. Material organik terletak di bagian Kerugian :
bawah karena memiliki berat yang Mudah bocor
lebih besar dibandingkan dengan
gas yang akan mengisi pada rongga
atas
4. Reaktor fiberglass
Terdiri atas:
Satu bagian yang
berfungsi sebagai
digester sekaligus
Sangat efisien, karena
penyimpanan gas yang kedap, ringan, dan kuat.
masing-masing Lebih efisien dan mudah
bercampur dalam satu diperbaiki bila terjadi
kebocoran.
ruangan tanpa sekat.
Prinsip digester
Adalah menciptakan suatu ruang kedap udara
(anaerob) yang menyatu dengan saluran
pemasukan (input) serta saluran bak
pengeluaran (output).
Jenis digester (pengolah gas) berdasarkan cara
pengisiannya
• Batch feeding : pengisian bahan organik
(campuran bahan organik dan air) dilakukan
sekali sampai penuh, kemudian ditunggu
sampai biogas dihasilkan. Setelah biogas tidak
berproduksi lagi atau produksinya sangat
rendah, isian digester dibongkar, lalu diisi
kembali dengan bahan organik yang baru
• Continue feeding : pengisian bahan organiknya
dilakukan setiap hari dalam jumlah tertentu.
Pada pengisian awal, digester diisi penuh, lalu
ditunggu sampai biogas diproduksi. Setelah
biogas diproduksi, pengisian bahan organik
dilakukan secara kontinu setiap hari dengan
jumlah tertentu.
Animasi Pembuatan Bahan Bakar Alternatif (
Biogas ).mp4

You might also like