You are on page 1of 2

Abstrak

Latar belakang
Cedera kepala merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia yang sering
menyebabkan kematian pada usia dekade kedua dan keempat kehidupan. Salah satu komplikasi
cedera kepala yang penting adalah epidural hematom. Epidural hematom (EDH) merupakan
penumpukan darah di antara tulang tengkorak dan duramater yang terjadi pada 1-5% dari
seluruh kasus cedera kepala. Gambaran klasik EDH adalah lucid interval yang terjadi dalam
beberapa jam setelah terjadinya penurunan kesadaran dan kadang disertai tanda neurologis
fokal. EDH merupakan kasus di bagian bedah saraf yang harus ditatalaksana dengan
pembedahan. EDH dapat berlanjut menjadi koma dan kematian jika tidak ditatalaksana.

Metode
Pada penelitian deskriptif ini, diperiksa keluaran klinis pasien dengan EDH dan prevalensi
EDH di RSUP M. Djamil Padang, Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2017
dengan menggunakan 30 rekam medik pasien dengan EDH yang dirawat dan dilakukan
intervensi pembedahan di RSUP M. Djamil Padang dari bulan Januari sampai Juli 2017. Pasien
dengan EDH yang setuju setelah diinformed consent dimasukkan sebagai subjek penelitian dan
rekam medik yang tidak lengkap atau tidak dapat diakses dieksklusikan dalam penelitian ini.

Hasil
Sampel penelitian terdiri dari 8 (26,6%) pasien laki-laki dan 22 (73,3%) pasien perempuan.
Berdasarkan kelompok usia, sebagian besar pasien yang hidup setelah intervensi pembedahan
berasal dari kelompok usia <20 tahun (46,6%), diikuti dengan usia 20-40 tahun (23,3%) dan
usia >40 tahun (13,3%). Di saat yang sama, pasien yang meninggal setelah intervensi paling
banyak berusia <20 tahun (10%), diikuti dengan usia 20-40 tahun (3,3%) dan usia >40 tahun
(3,3%).

Berdasarkan tingkat kesadaran pasien, sebagian besar pasien yang hidup setelah intervensi
memiliki GCS 9-13 (50%), disusul oleh pasien dengan GCS 3-8 (20%) dan GCS 14-15
(13,3%), sedangkan pasien yang meninggal setelah dilaksanakan intervensi memiliki GCS 3-
8 (10%) dan GCS 9-13 (6,6%). Berdasarkan onsetnya, pasien yang paling banyak hidup pasca
intervensi bedah memiliki onset >24 jam (70%) dan disusul dengan onset <24 jam (13,3%),
sementara itu pasien yang meninggal pasca intervensi memiliki onset >24 jam (13,3%) dan
diikuti oleh pasien yang memiliki onset <24 jam (3,3%).

Kesimpulan
Jumlah pasien EDH yang hidup didapatkan terbanyak berada pada kelompok umur <20 tahun.
Namun pada kelompok umur ini juga didapatkan angka kematian tertinggi. Pasien yang datang
dengan GCS 9-13 merupakan kelompok terbanyak yang hidup sedangkan pasien dengan GCS
3-8 memiliki hasil yang sebaliknya. Pada kelompok pasien dengan onset>24 jam didapatkan
angka hidup tertinggi.

Kata kunci: cedera kepala, EDH, GCS, onset.


Groups Frequency Survive Death
<20 years old 17 14 3
20-40 years old 8 7 1
> 40 years old 5 4 1

Groups (GCS) Groups Survive Death


14-15 4 4 0
9-13 15 15 2
3-8 9 6 3

Groups Groups Survive Death


<24 hours 5 4 1
>24 hours 25 21 4

You might also like