You are on page 1of 7

MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Tugas Semester Ganjil T.A
2018 pada Mata Kuliah Disaster Intervention.
Dosen Pengampu: dr. Muhamad Nur Syukriani Yusuf MMedEd

Disusun oleh:
Humairoh Sri Anjarswati Harmain
NIM 841 415 193

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAH RAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
NOVEMBER, 2018
Pembahasan

A. Tanah Longsor
1. Definisi
Tanah longsor adalah bentuk erosi (pemindahan massa tanah) yang
pengangkutan atau pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat secara tiba-tiba
dalam volume yang besar (sekaligus). Tanah longsor terjadi jika dipenuhi 3 (tiga)
keadaan, yaitu: (1) lereng cukup curam, (2) terdapat bidang peluncur yang kedap air
dibawah permukaan tanah, dan (3) terdapat cukup air dalam tanah di atas lapisan
kedap (bidang luncur) sehingga tanah jenuh air.
2. Identifikasi daerah yang rentan tanah longsor
a. Faktor alami
- Hujan harian kumulatif 3 hari beruruta
- Lereng lahan
- Geologi/batuan
- Keberadaan sesar/patahan/gawir
- Kedalaman tanah sampai lapisan kedap.
b. Faktor manajemen
- Penggunaan lahan
- Infrastruktur
- Kepadatan pemukiman
3. Penyebab Tanah Longsor
a. Aspek Geologi
- Material yang lemah atau sensitif
- Material lapuk Sheared, jointed, atau fissured materials
- Diskontinuitas berorientasi negatif (bedding, schistosity, sesar,
ketidakselarasan, kontak, dan sebagainya)
- Berbeda permeabilitas dan / atau kekerasan material
b. Aspek Morfologi
- Tectonic or volcanic uplift
- Glacial rebound
- Erosi fluvial, ombak, atau glasial pada kaki lereng atau margin lateral
- Erosi bawah tanah (solution, piping)
- Pembebadan lereng atau puncak nya
- Berkurangnya vegetasi (kebakaran, kekeringan, penebangan)
- Freeze-and-thaw weathering
- Shrink-and-swell weathering
c. Aspek Manusia
- Penggalian lereng atau kaki-nya
- Pembebanan lereng atau puncak nya
- Drawdown (of reservoirs)
- Penebangan hutan Irigasi
- Pertambangan
- Artificial vibration
- Kebocoran air dari pipa PDAM
B. Mitigasi
1. Definisi
Mitigasi adalah suatu tindakan sebelum bencana terjadi untuk mengurangi
seminimal mungkin kerugian harta benda atau korban jiwa. Dalam mitigasi
diupayakan agar efek fisik, sosial, dan ekonomi dari bencana alam dapat terkelola
dengan baik, sehingga masih memberikan kontribusi terhadap pembangunan jangka
panjang (Sutikno, 1994).
2. Macam-Macam mitigasi:
a. Mitigasi struktural, berupa pembuatan infrastruktur sebagai pendorong
minimalisasi dampak dan penggunaan pendekatan teknologi. Gejala yang diamati
adalah: penyusunan data base daerah potensi bahaya longsor dan pembuatan early
warning system. Mitigasi structural ditujukan dalam rangka pembuatan
infrastruktur sebagai upaya minimalisasi dampak dari bencana tanah longsor.
Tanah Iongsor atau gerakan tanah merusakkan jalan, pipa dan kabel baik akibat
gerakan dibawahnya atau karena penimbunan material hasil longsoran. Gerakan
tanah yang berjalan lambat menyebabkan penggelembungan (tilting) dan
bangunan tidak dapat digunakan. Rekahan pada tanah menyebabkan fondasi
bangunan terpisah dan menghancurkan utilitas lainnya didalam tanah. Runtuhan
lereng yang tiba-tiba dapat menyeret permukiman turun jauh dibawah lereng.
b. Mitigasi non struktural, berupa pengelolaan tata ruang dan pelatihan guna
meningkatkan kapasitas masyarakat. Gejala yang akan diamati adalah:
peningkatan kapasitas masyarakat, melalui : pengetahuan dan sikap, perencanaan
kedaruratan dan mobilisasi sumberdaya. Mitigasi Non Strktural lebih menekankan
kepada peningkatan kapasitas masyarakat. Upaya mitigasi ini dapat dilakukan
melalui penyebaran informasi dilakukan antara lain dengan cara: memberikan
poster dan leaflet kepada masyarakat yang bermukim yang rawan bencana,
tentang tata cara mengenali, mencegah dan penanganan bencana.
- Pemberian Informasi
Pemberian informasi berupa poster atau rambu turut membantu
memberikan kesadaran akan pentingnya upaya mitigasi bencana. Poster dan
rambu ini perlu diperbanyak dan dipelihara sehingga masyarakat luas, baik
yang tinggal di pemukiman rawan maupun tidak mampu secara sadar mengerti
tentang bahaya bencana tanah longsor.
- Sosialisasi
Hal ini bermaksud untuk dapat memberikan kesadaran secara dini
kepada masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana. yang diberikan
diantaranya adalah pengenalan mengenai bencana, upaya mitigasi bencana,
dan apa yang dilakukan oleh masyarakat sebelum terjadi bencana, saat terjadi
bencana maupun pasca bencana.
- Pelatihan dan simulasi bencana
Gladi evakuasi atau simulasi bencana dibuat untuk lebih
mempersiapkan masyarakat kepada kondisi nyata apabila terjadi bencana
tanah longsor yang sesungguhnya. Apa yang akan dilakukan, barang-barang
apa saja yang akan dibawa dan ke arah mana harus menyelamatkan diri serta
siapa yang diselamatkan terlebih dahulu dan lain sebagainya. Simulasi
bencana dilakukan untuk lebih kepada mempersiapkan kondisi masyarakat
dalam menghadapi bencana dan mengurangi situasi panik sebagai dampak
ikutan dari bencana yang dapat menambah jatuhnya korban.
c. Mitigasi Bencana Tanah Longsor
Mitigasi bencana longsor adalah usaha untuk memperkecil jatuhnya korban manusia
dan atau kerugian harta benda akibat peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan
oleh alam, manusia, dan oleh keduanya yang mengakibatkan jatuhnya korban,
penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan sarana dan prasarana, dan fasilitas
umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan
masyarakat.
Mitigasi tanah longsor pada prinsipnya meminimalisir dampak bencana tersebut.
Untuk itu kegiatan early warning (peringatan dini) bencana menjadi sangat penting.
Mitigasi bencana meliputi sebelum, saat terjadi dan sudah terjadi bencana.
1. Sebelum bencana
a. Mendatangi daerah rawan longsor berdasarkan peta kerentanannya
b. Memberi tanda khusus pada daerah rawan longsor lain
c. Manfaatkan peta-peta kajian tanah longsor secepatnya
d. Pemukiman sebaiknya menjauhi tebing
e. Tidak melakukan pemotongan lereng
f. Melakukan reboisasi pada hutan yang pada saat ini dalam keadaan gundul.
Menanam pohon penyangga, melakukan penghijauan pada lahan-lahan
terbuka.
g. Membuat terasering atau sengkedan pada lahan yang memiliki kemiringan
yang relatif curam.
h. Membatasi lahan untuk pertanian
i. Membuat saluran pembuangan air menurut kontur tanah
j. Menggunakan tekhnik penanaman dengan sistem kontur tanah
k. Waspada gejala tanah longsor (retakan, penurunan tanah) terutama dimusim
hujan
2. Saat bencana antara lain bagaimana menyelamatkan diri dan kearah mana
3. Sesudah bencana
a. Penyelamatan korban secepatnya ke daerah yang lebih aman
b. Penyelamatan harta benda yang mungkin masih dapat di selamatkan
c. Menyiapkan tempat-tempat penampungan sementara bagian para pengungsi
seperti tenda-tenda darurat
d. Menyediakan dapur-dapur umum
e. Menyediakan air bersih, sarana kesehatan.
f. Memberikan dorongan semangat bagi para korban bencana agar para korban
tersebut tidak frustasi dan lain-lain
g. Koordinasi dengan aparat secepatnya.
Adapun tahapan mitigasi bencana longsor, yaitu:
1. Pemetaan
Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam geologi
disuatu wilayah, sebagai masukan kepada masyarakat dan atau pemerintah
kabupaten/kota dan provinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan
wilayah agar terhindar dari bencana
2. Penyelidikan
Mempelajari penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga dapat
digunakan dalam perencanaan penanggulangan bencana dan rencana
pengembangan wilayah
3. Pemeriksaan
Melakukan pemeriksaan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat
diketahui penyebab dan cara penanggulangan
4. Pemantauan
Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara
ekonomi dan jasa agar diketahui secara dini tingkat bahaya oleh pengguna dan
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Nandi. 2007. Longsor. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Rahman, Amni zarkaysi. 2015. Kajian Mitigasi Bencana Tanah Longsor.


Banjarnegara: Undip

Soemantri, lili. 2015. Kajian Mitigasi Bencana Longsor Lahan Dengan Menggunakan
Teknologi Penginderaan jauh. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Paimin, dkk. 2009. Tekhnik Mitigasi Banjir dan tanah Longsor. Bogor: Tropenbos
International Indonesia Programme

You might also like