You are on page 1of 5

PENCEMARAN UDARA

Pencemaran udara merupakan masalah lingkungan yang sangat menganggu kegiatan


sehari – hari kita yang tinggal di lapisan atmosfer bumi ini. Pencemaran udara terjadi
karena masuknya polutan ke dalam atmosfer sehingga menurunkan kualitas dan fungsi
udara. Polutan merupakan suatu zat atau bahan yang melebihi ambang batas serta berada
pada waktu dan tempat yang tidak tepat sehingga berbahaya bagi lingkungan.

Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar yang penuh dengan pabrik atau
industri dan kendaraan bermesin yang banyak hingga menimbulkan kemacetan. Semakin
sempitnya lahan hijau di daerah perkotaan juga memperburuk kondisi tersebut. Meskipun
begitu, tidak menutup kemungkinan kalau di pedesaan juga bisa terjadi pencemaran
lingkungan, karena pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana.

Klasifikasi Bahan Penyebab Pencemaran Udara


Secara umum polutan penyebab terjadinya pencemaran udara dapat diklasifikasikan
menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder.

 Polutan primer – Polutan primer adalah polutan yang merupakan hasil langsung dari
suatu proses atau substansi pencemar yang ditimbulkan langsung oleh sumber pencemar.
Contoh polutan yang dihasilkan oleh penyebab primer yaitu sulfur dioksida yang
dihasilkan oleh pabrik – pabrik serta karbon dioksida dan karbon monoksida hasil
pembakaran.
 Polutan sekunder – Sedangkan polutan sekunder merupakan polutan yang dihasilkan
oleh interaksi dari beberapa polutan primer di atmosfer seperti reaksi foto
kimia. Contohnya adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O.

Jika membahas tentang pencemaran udara mungkin yang terlintas di benak kita adalah
akibat ulah manusia, dan pernyataan itu bisa dikatakan benar, namun selain manusia
pencemaran udara juga dapat terjadi karena kejadian alam.

Berikut beberapa penyebab pencemaran udara yaitu:

1. Lalu lintas
Di era modern ini kendaraan merupakan kebutuhan yang penting untuk kegiatan sehari-
hari kita. Jika dahulu banyak orang yang masih menggunakan transportasi umum untuk
berpergian maka kini sebagian besar orang memilih untuk membeli kendaraan sendiri
seperti mobil dan motor. Dari tahun ke tahun jumlah kendaraan di Indonesia pun semakin
meningkat sehingga menimbulkan kemacetan di jalan raya seperti yang terjadi di Jakarta
dan kota besar lainnya. Tidak hanya berdampak pada kemacetan namun kendaraan
bermesin yang semakin banyak juga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan polusi
udara. Kendaraan bermesin biasanya menggunakan bahan bakar diesel atau bensin untuk
menghasilkan energi agar kendaraan dapat beroperasi.

Secara teori dalam minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar tersebut
mengandung senyawa hidrokarbon yang kemudian dibakar menghasilkan senyawa
karbondioksida dan air. Namun pada kenyataannya mesin tidak dapat membakar
hidrokarbon hingga bersih sehingga kenalpot kendaraan mengeluarkan zat-zat berbahaya
yang menyebabkan pencemaran udara lebih parah. Hasil pembakaran tidak sempurna
tersebut menghasilkan senyawa Carbon monoksida (CO) yang merupakan gas beracun,
Nitrogen oksida dan senyawa organik volatil (VOC). Zat – zat tersebut merupakan
penyebab pencemaran udara yang berbahaya sehingga udara menjadi berkabut coklat, biru
atau hitam dan membentuk ozon. Ozon ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat
menganggu pernafasan yang serius dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan
berbagai penyakit yang lebih akut.

2. Pembangkit listrik
Sebagian pembangkit listrik konvesional masih menggunakan bahan batu bara, gas dan
minyak untuk menghasilkan energi listrik. Seperti pada kendaraan bermesin dalam
prakteknya proses pembakaran pada pembangkit listrik terjadi secara tidak sempurna
sehingga menghasilkan gas berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara. Gas
berbahaya tersebut adalah Sulfur dioksida, Nitrogen oksida, Carbon dioksida dan
partikulat. Senyawa – senyawa tersebut juga sangat berperan dalam terjadinya pemanasan
global.

3. Letusan gunung berapi


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak gunung berapi sehingga
tidak menutup kemungkinan terjadi bencana alam letusan gunung berapi. Salah satunya
adalah letusan gunung kelud yang terjadi pada tahun lalu. Letusan gunung kelud tersebut
merupakan salah satu letusan gunung berapi yang memberikan dampak letusan gunung
berapimenjadi pencemaran udara, banyak abu vulkanik yang bertaburan dimana-mana.
Dalam abu vulkanik tersebut diketahui mengandung logam seperti timah, tembaga, seng,
krom besi dan silika. Gas dan abu vulkanik akibat letusan gunung tersebut selain
menganggu aktifitas sehari – hari juga dapat menganggu kesehatan pernafasan kita.

4. Industri atau pabrik


Di era modern ini banyak sekali pabrik atau industri yang berdiri di setiap sudut kota.
Cerobong – cerobong asap pabrik berdiri kokoh mengepulkan asap sisa pembakaran setiap
harinya. Beberapa industri menghasilkan polutan yang sangat berbahaya, diantaranya
adalah industi pembuatan plastik, semen, alumunium, baja dan industri kimia sejenisnya.
Karbon monoksida, Hidokarbon dan senyawa organik merupakan polutan yang biasa
dihasilkan oleh pabrik yang akan mempercepat proses terjadinya efek rumah kaca.

5. Pertanian
Di zaman sekarang ini agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sehat perlu diberikan
pupuk dan obat anti hama seperti insektisida dan pestisida. Akan tetapi penggunaan
bahan-bahan tersebut memiliki dampak yang tak baik bagi lingkungan. Pada insektisida,
pestisida dan pupuk pertanian di dalamnya mengandung amonia atau NH3 yang sangat
berbahaya bagi atmosfer. Dan tidak hanya menimbulkan pencemaran udara saja amonia
tersebut juga dapat menyebabkan polusi air. Amonia ini memiliki pengaruh tidak baik baik
bagi kesehatan, salah satu penyakit yang ditimbulkan karena amonia adalah bronkitis.

6. Kegiatan pertambangan
Pertambangan merupakan kegiatan mengambil mineral dalam bumi dalam jumlah besar
serta menggunakan peralatan besar. Tak jarang karena proses pertambangan
mengeluarkan bahan kimia dan debu yang kemudian menyebabkan pencemaran udara.
Pencemaran udara tersebut dapat menganggu kesehatan para pekerja tambang dan warga
sekitar area pertambangan.

7. Aktifitas rumah tangga


Terdapat beberapa kegiatan rumah tangga yang dapat menyebabkan polusi udara.
Kegiatan rumah tangga pertama yang dapat menyebabkan polusi udara adalah
pembakaran sampah atau proses memasak yang masih menggunakan kayu bakar. Kegiatan
rumah tangga kedua yang dapat menyebabkan pencemaran udara proses pengecatan
rumah atau alat rumah tangga lainnya. Kandungan zat kimia pada cat mengeluarkan bau
yang menyengat serta dapat menganggu kesehatan.

8. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan merupakan fenomena alam yang dapat terjadi karena faktor kesengajaan
maupun tidak disengaja. Kebakaran hutan yang terjadi secara tidak sengaja biasa
terjadi karena kekeringan pada musim kemarau panjang. Sedangkan kebakaran hutan
yang disengaja biasanya dilakukan oleh peladang berpindah maupun perusahaan
agroindustri yang bertujuan untuk membuka lahan namun tak mau mengeluarkan banyak
dana dan tenaga.

Dampak penebangan hutan secara liar dan kebakaran hutan yang tidak terkendali adalah
polusi udara yang dapat menganggu aktifitas sehari – hari dan juga berbahaya bagi
kesehatan pernafasan. Tidak jarang polusi udara menyebar ke daerah – daerah tetangga
bahkan hingga negara – negara tetangga.

9. Timbunan sampah
Timbunan sampah dapat menyebabkan berbagai masalah bagi kehidupan kita, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sebagian besar penduduk perkotaan membuang sampah
rumah tangga mereka ke tempat pembuangan akhir atau TPA. Sampah yang mengunung di
tak jarang TPA membuat daerah sekitarnya menjadi tidak nyaman karena pencemaran
udara yang ditimbulkannya. Sampah-sampah organik akan membusuk dan menghasilkan
bau tidak sedap karena gas metana.

10. Banyaknya illegal logging atau penebangan liar


Penebangan liar di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat dan menjadi
perhatian dunia. Hal ini seharusnya menjadi perhatian lebih bagi pemerintah, dampak
akibat hutan gundul tersebut menghasilkan banyak lahan-lahan kritis yang rawan terhadap
kebakaran karena tumpukan ranting maupun daun kering sisa penebangan liar yang tidak
terurus. Selain itu penebangan liar juga menyebabkan jumlah tanaman berkurang banyak
sehingga resapan polutan pun berkurang.

Dampak Buruk Pencemaran Udara

Setelah kita mengetahui mengenai penyebab pencemaran udara, kita juga akan membahas
mengenai dampak buruk pencemaran udara yang bisa terjadi disekililing kita, dan
diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran udara memiliki cara menjaga
kelestarian udara.

Berikut adalah dampak buruk pencemaran udara :

a. Menganggu kesehatan
Substansi pencemar atau polutan yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh kita
melalui sistem pernafasan. Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, pencemaran
udara merupakan salah satu pembunuh terbesar di dunia. Pernahkah anda batuk ketika
menghirup udara yang kotor dan berdebu? Jika pernah itu merupakan bentuk pertahanan
tubuh anda dalam membuang kuman atau virus yang masuk dalam tubuh melalui udara
kotor yang anda hirup.

Namun tak jarang sistem kekebalan tubuh kita mengalamai penurunan, dan jika pada saat
itu keadaan udara penuh polusi maka tubuh akan mudah terserang infeksi pernafasan yang
serius seperti asma, bronkitis, silikosis dll. Partikulat berukuran besar kemungkinan akan
tertahan di saluran pernafasan bagian atas, sedangakan partikulat kecil atau gas akan
masuk ke saluran pernafasan bagian bawah hingga mencapai paru – paru dan itulah yang
menyebabkan tumbuhnya bibit penyakit.

b. Terjadinya hujan asam


Pencemaran udara dalam jangka panjang dapat menimbulkan hujan asam, yaitu ketika
dalam air hujan mengandung tingkat keasaman atau pH dibawah 5,5. Proses terjadinya
hujan asam ini bisa terjadi ketika belerang atau sulfur dan nitrogen bereaksi dengan
oksigen diudara sehingga menghasilkan nitrogen dioksida dan nitrogen dioksida yang
kemudian bereaksi lagi dengan uap air dan membentuk asam nitrat dan asam sulfat. Asam
nitrat dan asam sulfat tersebut selanjutnya berkondensasi membentuk awan yang akan
menjadi hujan asam.

Hujan asam akan memberikan banyak efek negatif bagi kehidupan kita. Efek negatif hujan
asam tersebut adalah merusak sarana prasarana atau infrastruktur di bumi seperti
menyebabkan korosi bangunan, merusak ekosistem perairan seperti menyebabkan ikan –
ikan mati, menyebabkan tumbuhan layu, kering dan mati, dan yang terakhir adalah
menganggu pernafasan manusia.

c. Pemanasan global
Pemanasan global atau global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer baik di udara, laut maupun di daratan bumi. Penyebab pemanasan global ini
dapat terjadi karena pada dasarnya permukaan bumi akan menyerap panas dari sinar
matahari dan memantulkan sebagian panas tersebut ke luar angkasa. Namun karena polusi
udara yang tidak terkendali menyebabkan panas yang seharusnya dipantulkan ke luar
angkasa tapi justru terperangkap oleh gas-gas karbon dioksida, metana, sulfur dioksida dan
gas rumah kaca lainnya.

Radiasi sinar matahari yang terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi tersebut
menyebabkan lapisan ozon semakin menipis dan bumi semakin lama semakin panas.
Meningkatnya suhu global berdampak pada terjadinya perubahan iklim yang semakin
ekstrim, mencairnya es di kutub, meningkatnya level permukaan air laut, habisnya gletser
sebagai sumber air bersih, gelombang panas yang semakin meningkat serta berpengaruh
terhadap hasil pertanian.

d. Menganggu pertumbuhan tanaman


Meskipun tanaman mampu mengurangi polusi udara namun kesehatan tanaman juga bisa
terganggu karena polusi udara, jadi keduanya saling mempengaruhi. Tanaman yang
tumbuh di daerah dengan cemaran lingkungan tinggi akan mudah terkena penyakit.
Beberapa penyakit yang mudah menyerang tanaman pada daerah berpolusi adalah
klorosis, nekrosis dan bintik hitam.

Solusi untuk Masalah Pencemaran Udara

1. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya udara bersih bebas polusi.


2. Menumbuhkan kesadaran para pengusaha agrobisnis agar menjalankan bisnisnya dengan
baik dan benar.
3. Penegakan peraturan perundang-undangan tentang lingkungan.
4. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang dapat menghasilkan polutan sehingga
berkontribusi dalam terjadinya pencemaran lingkungan.
5. Untuk pabrik atau industri sebaiknya melakukan penyaringan asap dengan terlebih dahulu
sebelum asap dikeluarkan ke udara bebas agar mengurangi potensi terjadinya pencemaran
lingkungan.
6. Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau ke dalam larutan pengikat terlebih dahulu.
Atau cara lain dengan menurunkan suhu sebelum gas dibuang ke udara bebas.
7. Menggunakan alat dan bahan yang ramah lingkungan dalam aktifitas sehari-hari kita.
8. Mengurangi jumlah penggunaan kendaraan pribadi dan menggunakan bahan bakar
seefisien mungkin.
9. Tidak melakukan pengundulan hutan atau tebang liar dan sebaiknya melakukan cara
menjaga kelestarian hutan.
10. Membudidayakan tanaman hijau di sekitar kita terutama di pinggir jalan raya, karena
tanaman hijau atau pepohonan mampu membantu mengurangi polusi udara.
11. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan.
12. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita, salah satunya dengan mengolah limbah rumah
tangga dengan sebaik mungkin.

Kandungan Berbahaya Penyebab Pencemaran Udara

 Carbon Dioksida – Carbon Dioksida atau CO2 merupakan gas kehidupan yang kita
hasilkan ketika bernafas. Carbon dioksida juga merupakan gas yang dihasilkan oleh pabrik
dan pembangkit listrik. Meskipun carbon dioksida berperan dalam proses kehidupan
seperti untuk proses sintesa pada tumbuhan namun dalam jumlah besar Carbon dioksida
dapat merugikan kita. Carbon dioksida berkontribusi dalam proses terjadinya pemanasan
global dan perubahan iklim.
 Carbon Monoksida – Carbon Monoksida atau CO merupakan gas yang sangat berbahaya
bagi proses kehidupan. Carbon monoksida biasa dihasilkan oleh pabrik, kendaraan
bermesin, kompor gas, dan alat pembakaran lainnya.
 Nitrogen Oksida – Nitrogen oksida atau NO adalah gas yang biasa dihasilkan oleh
kendaraan bermesin dan pabrik. Nitrogen oksida terbentuk ketika nitrogen dan oksigen
dalam udara saling bereaksi. Nitrogen oksida ini berperan penting dalam pembentukan
hujan asam, asap dan ozon serta berkontribusi dalam terjadinya pemanasan global dan
perubahan iklim.
 Senyawa Organik Volatil – Senyawa organik volatil atau VOC, yaitu karbon organik yang
mudah menguap baik di suhu biasa maupun pada suhu bertekanan tinggi sehingga mudah
berubah bentuk menjadi gas. Dalam jangka panjang penggunaaan bahan/ benda yang
mengandung senyawa organik volatil ini diketahui dapat berkontribusi dalam
pembentukan ozon dan asap. Beberapa barang rumah tangga yang mengandung senyawa
organik volatil adalah lilin, pernis dan cat.
 Partikulat – Partikulat merupakan bentuk simpanan jelaga yang menyebabkan polusi
udara dan dalam jaga panjang bisa menjadikan bangunan berubah warna menjadi hitam.
 Hidrokarbon (HC) tidak terbakar – Minyak dan bahan bakar lainnya jika dibakar dengan
baik dan sempurna akan menghasilkan air dan karbon dioksida yang tidak berbahaya.
Namun jika pembakaran tidak sempurna maka akan membentuk karbon monoksida yang
terlepas ke udara kemudian berkontribusi dalam pembentukan asap penyebab polusi
udara.
 Chloro Fluoro Carbon – Chloro fluoro carbon atau CFC merupakan gas yang dapat
menyebabkan penipisan lapisan ozon. CFC biasa dihasilkan oleh peralatan rumah tangga
seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pestisida dan aerosol.
 Timbal – Timbal atau Pb biasa dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Pada mesin -mesin
kendaraan biasa diberi logam berat untuk meningkatkan pembakaran. Hasil pembakaran
tersebut salah satunya adalah timbal yang menjadi partikulat sehingga menganggu
pernafasan kita.

You might also like