Professional Documents
Culture Documents
Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar yang penuh dengan pabrik atau
industri dan kendaraan bermesin yang banyak hingga menimbulkan kemacetan. Semakin
sempitnya lahan hijau di daerah perkotaan juga memperburuk kondisi tersebut. Meskipun
begitu, tidak menutup kemungkinan kalau di pedesaan juga bisa terjadi pencemaran
lingkungan, karena pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana.
Polutan primer – Polutan primer adalah polutan yang merupakan hasil langsung dari
suatu proses atau substansi pencemar yang ditimbulkan langsung oleh sumber pencemar.
Contoh polutan yang dihasilkan oleh penyebab primer yaitu sulfur dioksida yang
dihasilkan oleh pabrik – pabrik serta karbon dioksida dan karbon monoksida hasil
pembakaran.
Polutan sekunder – Sedangkan polutan sekunder merupakan polutan yang dihasilkan
oleh interaksi dari beberapa polutan primer di atmosfer seperti reaksi foto
kimia. Contohnya adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O.
Jika membahas tentang pencemaran udara mungkin yang terlintas di benak kita adalah
akibat ulah manusia, dan pernyataan itu bisa dikatakan benar, namun selain manusia
pencemaran udara juga dapat terjadi karena kejadian alam.
1. Lalu lintas
Di era modern ini kendaraan merupakan kebutuhan yang penting untuk kegiatan sehari-
hari kita. Jika dahulu banyak orang yang masih menggunakan transportasi umum untuk
berpergian maka kini sebagian besar orang memilih untuk membeli kendaraan sendiri
seperti mobil dan motor. Dari tahun ke tahun jumlah kendaraan di Indonesia pun semakin
meningkat sehingga menimbulkan kemacetan di jalan raya seperti yang terjadi di Jakarta
dan kota besar lainnya. Tidak hanya berdampak pada kemacetan namun kendaraan
bermesin yang semakin banyak juga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan polusi
udara. Kendaraan bermesin biasanya menggunakan bahan bakar diesel atau bensin untuk
menghasilkan energi agar kendaraan dapat beroperasi.
Secara teori dalam minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar tersebut
mengandung senyawa hidrokarbon yang kemudian dibakar menghasilkan senyawa
karbondioksida dan air. Namun pada kenyataannya mesin tidak dapat membakar
hidrokarbon hingga bersih sehingga kenalpot kendaraan mengeluarkan zat-zat berbahaya
yang menyebabkan pencemaran udara lebih parah. Hasil pembakaran tidak sempurna
tersebut menghasilkan senyawa Carbon monoksida (CO) yang merupakan gas beracun,
Nitrogen oksida dan senyawa organik volatil (VOC). Zat – zat tersebut merupakan
penyebab pencemaran udara yang berbahaya sehingga udara menjadi berkabut coklat, biru
atau hitam dan membentuk ozon. Ozon ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat
menganggu pernafasan yang serius dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan
berbagai penyakit yang lebih akut.
2. Pembangkit listrik
Sebagian pembangkit listrik konvesional masih menggunakan bahan batu bara, gas dan
minyak untuk menghasilkan energi listrik. Seperti pada kendaraan bermesin dalam
prakteknya proses pembakaran pada pembangkit listrik terjadi secara tidak sempurna
sehingga menghasilkan gas berbahaya yang menyebabkan pencemaran udara. Gas
berbahaya tersebut adalah Sulfur dioksida, Nitrogen oksida, Carbon dioksida dan
partikulat. Senyawa – senyawa tersebut juga sangat berperan dalam terjadinya pemanasan
global.
5. Pertanian
Di zaman sekarang ini agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sehat perlu diberikan
pupuk dan obat anti hama seperti insektisida dan pestisida. Akan tetapi penggunaan
bahan-bahan tersebut memiliki dampak yang tak baik bagi lingkungan. Pada insektisida,
pestisida dan pupuk pertanian di dalamnya mengandung amonia atau NH3 yang sangat
berbahaya bagi atmosfer. Dan tidak hanya menimbulkan pencemaran udara saja amonia
tersebut juga dapat menyebabkan polusi air. Amonia ini memiliki pengaruh tidak baik baik
bagi kesehatan, salah satu penyakit yang ditimbulkan karena amonia adalah bronkitis.
6. Kegiatan pertambangan
Pertambangan merupakan kegiatan mengambil mineral dalam bumi dalam jumlah besar
serta menggunakan peralatan besar. Tak jarang karena proses pertambangan
mengeluarkan bahan kimia dan debu yang kemudian menyebabkan pencemaran udara.
Pencemaran udara tersebut dapat menganggu kesehatan para pekerja tambang dan warga
sekitar area pertambangan.
8. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan merupakan fenomena alam yang dapat terjadi karena faktor kesengajaan
maupun tidak disengaja. Kebakaran hutan yang terjadi secara tidak sengaja biasa
terjadi karena kekeringan pada musim kemarau panjang. Sedangkan kebakaran hutan
yang disengaja biasanya dilakukan oleh peladang berpindah maupun perusahaan
agroindustri yang bertujuan untuk membuka lahan namun tak mau mengeluarkan banyak
dana dan tenaga.
Dampak penebangan hutan secara liar dan kebakaran hutan yang tidak terkendali adalah
polusi udara yang dapat menganggu aktifitas sehari – hari dan juga berbahaya bagi
kesehatan pernafasan. Tidak jarang polusi udara menyebar ke daerah – daerah tetangga
bahkan hingga negara – negara tetangga.
9. Timbunan sampah
Timbunan sampah dapat menyebabkan berbagai masalah bagi kehidupan kita, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sebagian besar penduduk perkotaan membuang sampah
rumah tangga mereka ke tempat pembuangan akhir atau TPA. Sampah yang mengunung di
tak jarang TPA membuat daerah sekitarnya menjadi tidak nyaman karena pencemaran
udara yang ditimbulkannya. Sampah-sampah organik akan membusuk dan menghasilkan
bau tidak sedap karena gas metana.
Setelah kita mengetahui mengenai penyebab pencemaran udara, kita juga akan membahas
mengenai dampak buruk pencemaran udara yang bisa terjadi disekililing kita, dan
diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran udara memiliki cara menjaga
kelestarian udara.
a. Menganggu kesehatan
Substansi pencemar atau polutan yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh kita
melalui sistem pernafasan. Menurut organisasi kesehatan dunia atau WHO, pencemaran
udara merupakan salah satu pembunuh terbesar di dunia. Pernahkah anda batuk ketika
menghirup udara yang kotor dan berdebu? Jika pernah itu merupakan bentuk pertahanan
tubuh anda dalam membuang kuman atau virus yang masuk dalam tubuh melalui udara
kotor yang anda hirup.
Namun tak jarang sistem kekebalan tubuh kita mengalamai penurunan, dan jika pada saat
itu keadaan udara penuh polusi maka tubuh akan mudah terserang infeksi pernafasan yang
serius seperti asma, bronkitis, silikosis dll. Partikulat berukuran besar kemungkinan akan
tertahan di saluran pernafasan bagian atas, sedangakan partikulat kecil atau gas akan
masuk ke saluran pernafasan bagian bawah hingga mencapai paru – paru dan itulah yang
menyebabkan tumbuhnya bibit penyakit.
Hujan asam akan memberikan banyak efek negatif bagi kehidupan kita. Efek negatif hujan
asam tersebut adalah merusak sarana prasarana atau infrastruktur di bumi seperti
menyebabkan korosi bangunan, merusak ekosistem perairan seperti menyebabkan ikan –
ikan mati, menyebabkan tumbuhan layu, kering dan mati, dan yang terakhir adalah
menganggu pernafasan manusia.
c. Pemanasan global
Pemanasan global atau global warming adalah proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer baik di udara, laut maupun di daratan bumi. Penyebab pemanasan global ini
dapat terjadi karena pada dasarnya permukaan bumi akan menyerap panas dari sinar
matahari dan memantulkan sebagian panas tersebut ke luar angkasa. Namun karena polusi
udara yang tidak terkendali menyebabkan panas yang seharusnya dipantulkan ke luar
angkasa tapi justru terperangkap oleh gas-gas karbon dioksida, metana, sulfur dioksida dan
gas rumah kaca lainnya.
Radiasi sinar matahari yang terperangkap dan dipantulkan kembali ke bumi tersebut
menyebabkan lapisan ozon semakin menipis dan bumi semakin lama semakin panas.
Meningkatnya suhu global berdampak pada terjadinya perubahan iklim yang semakin
ekstrim, mencairnya es di kutub, meningkatnya level permukaan air laut, habisnya gletser
sebagai sumber air bersih, gelombang panas yang semakin meningkat serta berpengaruh
terhadap hasil pertanian.
Carbon Dioksida – Carbon Dioksida atau CO2 merupakan gas kehidupan yang kita
hasilkan ketika bernafas. Carbon dioksida juga merupakan gas yang dihasilkan oleh pabrik
dan pembangkit listrik. Meskipun carbon dioksida berperan dalam proses kehidupan
seperti untuk proses sintesa pada tumbuhan namun dalam jumlah besar Carbon dioksida
dapat merugikan kita. Carbon dioksida berkontribusi dalam proses terjadinya pemanasan
global dan perubahan iklim.
Carbon Monoksida – Carbon Monoksida atau CO merupakan gas yang sangat berbahaya
bagi proses kehidupan. Carbon monoksida biasa dihasilkan oleh pabrik, kendaraan
bermesin, kompor gas, dan alat pembakaran lainnya.
Nitrogen Oksida – Nitrogen oksida atau NO adalah gas yang biasa dihasilkan oleh
kendaraan bermesin dan pabrik. Nitrogen oksida terbentuk ketika nitrogen dan oksigen
dalam udara saling bereaksi. Nitrogen oksida ini berperan penting dalam pembentukan
hujan asam, asap dan ozon serta berkontribusi dalam terjadinya pemanasan global dan
perubahan iklim.
Senyawa Organik Volatil – Senyawa organik volatil atau VOC, yaitu karbon organik yang
mudah menguap baik di suhu biasa maupun pada suhu bertekanan tinggi sehingga mudah
berubah bentuk menjadi gas. Dalam jangka panjang penggunaaan bahan/ benda yang
mengandung senyawa organik volatil ini diketahui dapat berkontribusi dalam
pembentukan ozon dan asap. Beberapa barang rumah tangga yang mengandung senyawa
organik volatil adalah lilin, pernis dan cat.
Partikulat – Partikulat merupakan bentuk simpanan jelaga yang menyebabkan polusi
udara dan dalam jaga panjang bisa menjadikan bangunan berubah warna menjadi hitam.
Hidrokarbon (HC) tidak terbakar – Minyak dan bahan bakar lainnya jika dibakar dengan
baik dan sempurna akan menghasilkan air dan karbon dioksida yang tidak berbahaya.
Namun jika pembakaran tidak sempurna maka akan membentuk karbon monoksida yang
terlepas ke udara kemudian berkontribusi dalam pembentukan asap penyebab polusi
udara.
Chloro Fluoro Carbon – Chloro fluoro carbon atau CFC merupakan gas yang dapat
menyebabkan penipisan lapisan ozon. CFC biasa dihasilkan oleh peralatan rumah tangga
seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pestisida dan aerosol.
Timbal – Timbal atau Pb biasa dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Pada mesin -mesin
kendaraan biasa diberi logam berat untuk meningkatkan pembakaran. Hasil pembakaran
tersebut salah satunya adalah timbal yang menjadi partikulat sehingga menganggu
pernafasan kita.