You are on page 1of 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN OKSIGEN MASKER PADA PASIEN TERMINAL

Kasus
Ny.A usia 45 tahun dirawat di RS Gambiran Kediri karena penyakit PPOK.
Beliau dibawa ke RS karena sesak berat dan tidak ada persediaan oksigen
dirumah. Ny.A pasien baru dari IGD tampak Ny.A sesak sekali. Saat dilakukan
pengkajian ternyata dan pemeriksaan laboratorium AGD hasilnya Asidosis
Respirasi sehingga dokter menyarankan untuk pasien memakai oksigen ventury
mask dengan oksigen 15 lpm. Ny.A juga mengatakan lelah karena bolak-balik
masuk RS dengan alasan yang sama yatiu sesak dan batuk yang tak kunjung
sembuh dan ingin mengakhiri hidupnya.
Ini membuat perawat harus mencari cara agar Ny.A tidak lebih terpuruk dengan
keadaannya. Dengan komunikasi terapeutik perawat yakin bahwa Ny.A akan
merasa ada yang memperhatikan dan akan menarik diri untuk tidak memikirkan
hal – hal yang kurang baik. Dengan begitu, perawat menasehati Ny.A sehingga
Ny.A mau untuk bersabar dan menerima keadaan yang beliau alami saat ini.

A. Proses Keperawatan
1. Identifikasi Masalah
Ny.A usia 45 tahun dirawat di RS Gambiran Kediri karena penyakit
PPOK. Beliau dibawa ke RS karena sesak berat dan tidak ada
persediaan oksigen dirumah. Ny.A pasien baru dari IGD tampak Ny.A
sesak sekali. Saat dilakukan pengkajian ternyata dan pemeriksaan
laboratorium AGD hasilnya Asidosis Respirasi sehingga dokter
menyarankan untuk pasien memakai oksigen ventury mask dengan
oksigen 15 lpm. Ny.A juga mengatakan lelah karena bolak-balik
masuk RS dengan alasan yang sama yatiu sesak dan batuk yang tak
kunjung sembuh dan ingin mengakhiri hidupnya
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidaseimbangan
perfusi ventilasi
3. Tujuan
Pasien mengatakan sesak berkurang
4. Tindakan keperawatan
Memberikan terapi oksigen Ventury Mask 15 liter/menit

B. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a Fase Orientasi
1. Salam
“ Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu, Ibu bisa sebutkan nama
dan tanggal lahirnya? Ibu lebih nyaman di panggil apa? Baik,
Ibu Ani yaaah, saya suster Aida. Saya yang bershift pagi ini
saya yang akan merawat Ibu dari pagi sampai siang nanti.”

2. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan Ibu Ani saat ini? Ibu terlihat masih
tampak sesak. Sudah berapa hari Ibu sesak berat seperti ini?
Ibu biasanya tidur dirumah dengan posisi apa? Berapa banyak
bantal yang Ibu gunakan dirumah? Ibu ada batuk? Keluar
dahak bu? Warnanya apa bu? Batuknya setiap waktu atau
kapan? Ada obat yang biasa Ibu minum? Ibu sudah
menggunakan oksigen dirumah?”

3. Kontrak
 Topik
“Karena Ibu Ani masih terlihat sesak walaupun sudah diberi
oksigen di hidung dan hasil laboratorium darah Ibu ternyata
oksigen di dalam tubuh kurang dan racun di dalam tubuh
Ibu terlalu banyak, maka sesuai instruki dokter saya akan
mengganti oksigen yang sesuai dengan kebutuhan Ibu.”
 Waktu
“Waktunya tidak lama bu sekitar 5 menit saja”
 Tempat
“Tempatnya tetap di bed Ibu ya bu, karena Ibu masih sesak
jadi Ibu masih harus bedrest.”

b Fase Kerja
“Baik Ibu Ani saya akan menyiapkan oksigennya terlebih dahulu,
permisi ya bu.” “ Baik Ibu Ani saya sudah membawa oksigennya
ini Namanya Ventury mask, Ibu nyaman dengan posisi seperti ini?
Oke saya sambungkan dulu ventury ini dengan oksigennya 15 lpm,
berisik ya bu? Memang seperti ini bu jadi ibu menghirup anginnya
ya bu, saya pasangkan ya bu, kita bisa lepas dulu oksigen nasal
kanulnya, saya pasangkan ya bu ventury masknya, karena karetnya
ini sangat kencang saya taruh tisu di belakang telinga ibu agar
mengurangi iritasi pada daerah telinga ibu. Selain itu Ibu perlu
latihan tarik nafas dalam panjang, Ibu bisa lihat saya dulu nanti Ibu
langsung mempraktikannya, Ibu tarik nafas lalu hembuskan dengan
mulut mencucu sampai panjang benar racun yang didalam tubuh
Ibu keluar semua seperti ini, Ibu bisa langsung mempraktikannya.
Ya bu benar seperti ini, itu dilakukan setiap saat ya bu agar
pemberian oksigen ini juga maksimal. Selain itu, oksigen ini tidak
boleh dilepas-lepas ya bu, saat makan pun Ibu mengunyah
makanannya tetap menggunakan oksigen, saat mengobrol dengan
yang besuk pun Ibu tetap menggunakan oksigennya, mengerti bu?
Baik bu, kalau boleh tahu, kenapa Ibu Ani tampak sedih? Apakah
Ibu mau bercerita tentang apa yang ada dibenak Ibu dengan saya?
Saya akan membantu Ibu, jika Ibu ada masalah. Saya akan
meluangkan waktu dan saya akan mendengarkan. Kenapa Ibu lelah
dengan keadaan Ibu saat ini? Ibu harus tetap selalu bersabar
InsyaAllah, Ibu akan diberi kesembuhan. Ibu Anisaya mengerti
apa yang ibu rasakan . Tetapi, Ibu Ani tidak perlu malu dengan
keadaan ibu sendiri, dengan ibu lebih sabar dan tegar ibu pasti akan
bisa menjalani semua ini. Ibu Ani, dengan pengobatan yang ibu
jalani sekarang dan dengan kesabaran Ibu itu akan membantu Ibu
untuk menyembuhkan penyakit Ibu. “Ibu, Ibu tenang dulu, semua
penyakit pasti ada obatnya, tapi obat itu tak akan ada gunanya, jika
kita juga tidak berniat dari hati bahwa kita bisa sembuh. Banyak
orang diluar sana yang masih membutuhkan bantuan Ibu.
Keputusan itu sangat baik Ibu Ani, mudah-mudahan Ibu Ani cepat
sembuh dan dapat beraktifitas seperti biasanya.”

c Fase Terminasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana Ibu rasanya setelah oksigennya diganti dengan
Ventury mask ini? dan bagaimana rasanya setelah kita
bercerita?”
2) Evaluasi Objektif
“Baik Ibu Ani masih terlihat sesak ya namun sudah bisa
mengatur pernafasan dengan benar.” Sama-sama Ibu Ani. nah,
Ibu, semua itu sudah diatur sama Allah. Dan kita harus bisa
menerimanya.
3) Rencana Tindak Lanjut
“6 jam kemudian Ibu akan diperiksakan lagi darahnya untuk
mengetahui kadar oksigen di dalam Ibu sudah terpenuhi atau
belum. Nanti Ibu bisa praktikan tarik nafas dalam yang sudah
saya ajarkan dan tidak boleh melepas oksigennya ya bu”
4) Kontrak yang akan datang
 Topik
“Setiap 2x dalam 24 jam Ibu masih harus diperiksakan
darahnya ya bu untuk mengontrol analisa darah didalam
tubuh Ibu.”
 Waktu
“Nanti setiap pagi dan malam akan diperiksakan darahnya
ya bu.”
 Tempat
“Tempatnya tetap di bed Ibu, karena Ibu masih harus
bedrest dalam beberapa hari.” Kalau begitu saya lanjutkan
untuk tindakan yang lain ya bu. Ibu bisa kembali istirahat
dan menenangkan pikiran sejenak ya.”

You might also like