You are on page 1of 11

MISKONSEPSI

ARUS LISTRIK & HUKUM OHM

OLEH :
KELOMPOK 9 (SEMBILAN)

DAVID ANDREW SIHOTANG


MAULIDA RAHMI SAGALA

FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatNya
makalah yang berjudul “Miskonsepsi Arus Listrik dan Hukum Ohm” dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Sehingga menjadi makalah yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
mahasiswa pada mata kuliah Fisika Sekolah.

Satu harapan penulis bahwa makalah ini dapat mencapai tingkat pemahaman yang lebih
dalam kepada pembaca dan terutama kelompok penulis sendiri. Mudah - mudahan makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat memberikan kritik dan saran demi perbaikan makalah
ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini. Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis, Tuhan yang
akan membalasnya berlipat ganda. Amin

Medan, Oktober 2015


Penulis

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................1

I.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................................1


I.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................1

I.3 TUJUAN......................................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................2

II.1 ARUS LISTRIK......................................................................................................................................2


II.2 LISTRIK AC DAN DC........................................................................................................................2

II.2.1 Pengertian Arus Listrik AC..................................................................................................2


II.2.2 Pengertian Arus Listrik DC..................................................................................................3

II.3 HUKUM OHM........................................................................................................................................4

II.4 MISKONSEPSI ARUS LISTRIK DAN HUKUM OHM......................................................5

BAB III PENUTUP........................................................................................................................................7


III.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................................7

III.2 SARAN.....................................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I. 1 LATAR BELAKANG

Tidak dapat dipungkiri listrik sangat berguna bagi kehidupan. Manusia akan mengalami
kesulitan hidup yang cukup serius apabila satu hari saja listrik di seluruh dunia ini harus
dimatikan. Boleh dikatakan listrik merupakan kebutuhan primer kehidupan manusia, mengingat
hampir semua kegiatan manusia membutuhkan listrik. Sesuai dengan yang kita kenal listrik dibagi
menjadi dua yaitu listrik arus AC dan DC.
Listrik merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Setiap saat peranan listrik dalam kehidupan semakin jelas terlihat. Banyak kebutuhan
hidup yang tidak dapat di lepaskan dari peranan listrik.
Sumber listrik yang kekurangan muatan negatif disebut kutub positif. Sumber listrik yang
kelebihan muatan negatif disebut kutub negatif. Jumlah muatan yang mengalir melalui media
perantara dari kutub positif ke kutub negatif dalam suatu sumber listrik disebut kuat arus. Semakin
banyak muatan yang berpindah, maka semakin besar muatan yang mengalir. Beda potensial yang
terdapat dikutub positif dan kutub negatif disebut voltase. Beda potensial sangat memerlukan besar
kecilnya kuat arus yang mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Penghambat aliran listrik dari
kutub positif ke kutub negatif disebut hambatan. Hambatan sangat menentukan besarnya alur
listrik yang mengalir pada media perantara. Kemampuan listrik untuk melakukan kegiatan atau
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu disebut daya listrik. Alat untuk mengukur kuat arus listrik
disebut Amperemeter. Alat untuk mengukur potensial listrik disebut Voltmeter.

Miskonsepsi pada pelajaran Fisika banyak di alami oleh siswa maupun mahasiswa.
Miskonsepsi ini didapat oleh siswa dari pengalaman sehari-hari di lingkungan rumah maupun dari
sekolah karena metode pengajaran yang kurang baik. Miskonsepsi yang di alami siswa jarang
mendapat perhatian dari guru. Semestinya guru dapat mengetahui pada materi apa saja siswanya
mengalami kesalahan konsep. Oleh sebab itu kami membuat makalah tentang miskonsepsi yang di
alami siswa pada materi arus listrik dan Hukum Ohm.

I. 2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan arus listrik ?
2. Apa yang dimaksud dengan listrik AC dan DC ?
3. Apa itu Hukum Ohm ?
4. Apa miskonsepsi pada arus listrik dan miskonsepsi pada Hukum Ohm ?

I. 3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian arus listrik.
2. Mengetahui pengertian listrik AC dan DC.
3. Memahami teori dasar Hukum Ohm.
4. Mengetahui miskonsepsi pada arus listrik dan miskonsepsi pada Hukum Ohm.

1
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 ARUS LISTRIK


Sehubungan dengan aliran listrik, orang menggunakan pengertian arus listrik untuk
menyatakan banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu penampang tiap satuan
waktu.Walaupun yang mengalir ialah elektron bebas yang bermuatan negatif, sudah menjadi
kebiasaan orang untuk menyatakan arah arus listrik berlawanan dengan gerak muatan negatif.
Jelaslah arus listrik mengalir dari tempat berpotensial tinggi ke tempat berpotensial rendah.

+ -
Garus yang lebih panjang pada simbol ini menyatakan terminal positif, dan yang lebih
pendek, terminal negatif. Alat yang diberi daya oleh baterai bisa berupa bola lampu (yang
hanya merupakan kawat halus didalam bola kaca hampa udara), pemanas, radio, atau apapun.
Ketika rangkaian seperti ini terbentuk, muatan dapat mengalir melalui kawat rangkaian, dari
satu terminal baterai ke yang lainnya. Aliran muatan seperti ini disebut arus listrik. Lebih tepat
lagi, arus listrik pada kawat didefenisikan sebagai jumlah total muatan yang melewatinya
persatuan waktu pada suatu titik. Dengan demikian, arus rata-rata I didefenisikan sebagai :
=

dimana ∆Q adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada suatu lokasi selama
jangka waktu ∆t. Arus listrik diukur dalam Coulumb per detik; satuan ini diberi nama khusus,
ampere (disingkat amp atau A), dari nama fisikawan Prancis Andre Ampere (1775-1836).
Berarti, 1A = 1 C/detik.
II.2 LISTRIK AC DAN DC
II.2.1 Pengertian Arus Listrik AC
Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya
selalu berubah-ubah dan bolak-balik dalam satuan waktu. Arus listrik AC akan membentuk
suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya sinusoida.
Arus AC ini biasanya di dapat dari generator listrik dimana generator listrik ini dapat di
operasikan melalu beberapa cara untuk menggerakkannya, seperti PLTU (PEmbangkit Listrik
Tenaga UAp), PLTG ( Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dan lainnya-lainnya. banyak hal yang
dapat kita gunakan untuk menggerakkan Generator listrik sebagai media untuk penggeraknya,
misalnya saja kita bisa memanfaatkan aliran air di sungai, ataupun aliran air terjun dan
sebagainya. Nah dari generator listrik inilah nantinya tegangan-tegangan yang di hasilkan
akan kecilkan lagi yang umumnya menggunakan trafo pembagi tegangan. kalo kamu pernah
melihat di tiang-tiang listrik ada terdapat beberapa trafo, nah trafo inilah yang nantinya
menghasilkan tegangan standard 220 Volt. yang dapat di konsumsi oleh kita dan peralatan
elektronika lainnya.

2
Contoh pemanfaatan listrik AC
Pemanfaatan listrik AC sebenarnya sangatlah banyak.Untuk mempermudah sebenarnya
anda dapat melihat barang-barang yang ada dirumah anda, perhatikanlah bahwa semua barang
yang menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan listrik AC. Sebagai pengaman
listrik AC yang ada dirumah anda, biasanya pihak PLN menggunakan pembatas sekaligus
pengaman yaitu MCB (miniature circuit breaker). Meskipun demikian tak semua barang yang
anda lihat menggunakan listrik AC, ada sebagian barang yang menggunakan listrik PLN
namun barang tersebut sebenarnya menggunakan listrik DC, contohnya saja Laptop.Laptop
menggunakan listrik DC, listrik tersebut diperoleh dari adaptor yang terdapat pada laptop
(atau terdapat pada charger) tersebut.Jadi saat anda mengisi ulang baterai laptop dengan listrik
PLN (AC) maka adaptor didalam laptop akan merubah listrik AC menjadi DC, sehingga
sesuai kebutuhan dari laptop anda. Contoh pemanfaatan energy listrik AC yang lain adalah:
Untuk mesin cuci, penerangan (lampu), pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan
masih banyak lagi.
II.2.2 Pengertian Arus Listrik DC
Definisi arus searah (DC) adalah arus listrik yang arahnya selalu tetap terhadap waktu.
Arus listrik ini bergerak dari kutub yang selalu sama, yaitu dari kutub positif ke kutub
negative. Polaritas arus ini selalu tetap. Sumber arus searah misalnya aki, baterai, beberapa
jenis elemen dan generator searah. Sumber arus ini biasanya ditandai adanya kutub positif
dan kutub negative. Arus searah ini dalam bahasa Inggris nya adalah Dirrect Current (DC)
atau biasa disebut arus DC. Arus DC dapat dihasilkan dari baterai, Solar sel, sel bahan bakar,
dan bahkan beberapa jenis DC generator dapat memberikan itu sekarang. Arus searah
biasanya mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin saja arus searah mengalir
pada semi-konduktor, isolator, dan ruang hampa udara Arus searah dulu dianggap sebagai
arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya.
Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah
merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran
elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang telihat /tampak
mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Yang dimaksud dengan sumber listrik arus
searah (DC) adalah alat/benda yang menjadi sumber listrik arus searah (DC) dan
menghasilkan arus DC secara permanent. Sumber listrik arus searah (DC) yang paling
banyak dikenal adalah sumber listrik DC yang membangkitkan listrik secara kimia. Elemen
Elektro Kimia Menurut Neinst, batang logam yang dimasukan dalam larutan asam sulfat
akan melepaskan ion-ion positif ke dalam larutan itu, oleh karena itu, logam tersebut
menjadi bermuatan negative. Sedangkan larutan tersebut menjadi muatan positif. Beda
potensial tersebut dinamakan tegangan larutan elektrolit .Dengan perkembangan teknologi
elektronika saat ini, listrik arus searah (DC) dapat dihasilkan dengan cara merubah Arus
bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC) dengan menggunakan suatu alat yang disebut
Power Supply atau Adaptor. Sebagai dasar dari rangkaian Power Supply adalah sebuah
komponen diode yang dapat berfungsi sebagai penyearah, artinya adalah dapat merubah dan
menyearahkan arus bolak-balik (AC) menjadi Arus Searah (DC).
Contoh pemanfaatan listrik DC
Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh perangkat lektronika. Meskipun ada
sebagian beban selain perangkat elektronika yang menggunakan arus DC (contohnya;

3
Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC digunakan untuk keperluan beban
elektronika. Beberapa beban elektronika yang menggunakan arus listrik DC diantaranya:
Lampu LED (Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi.
Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja baterai yang
digunakan untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi.
Sehingga dapat di simpilkan bahwa kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC
merupakan beban perangkat elektronika.
II.3 HUKUM OHM
Salah satu hasil percobaan laboratorium yang dilakukan George Simon Ohm (1787-
1854) adalah hubungan arus dan tegangan yang kemusian dikenal dengan hukum Ohm.
Namun hukum Ohm sendiri merupakan hasil analisis matematis dari rangkaian galvanik
yang didasarkan pada analogi antara aliran listrik dan aliran panas. Formulasi Fourier untuk
aliran panas adalah
=−

dengan Q adalah quantitas panas dan T adalah temperatur, sedangkan k adalah


konduktivitas panas, A luas penampang dan T temperatur.
Dengan mengikuti formulasi Fourier untuk persamaan konduksi panas dan menganalogikan
intensitas medan listrik dengan gradien temperatur, Ohm menunjukkan bahwa arus listrik
yang mengalir pada konduktor dapat dinyatakan dengan
=

Dalam hal konduktor mempunyai luas penampang A yang merata, maka persamaan arus itu menjadi

= =
dengan =

V adalah beda potensial pada konduktor sepanjang yang luas penampangnya A,


adalah karakteristik material yang disebut resistivitas, sedangkan R adalah resistansi
konduktor. Persamaan diatas dapat ditulis juga sebagai
=

Hukum Ohm ini sangat sederhana namun kita harus tetap ingat bahwa ia hanya berlaku
untuk material homogen ataupun elemen yang linier. Banyak fisikawan yang akan
mengatakan bahwa ini bukan hukum Ohm, tetapi lebih berupa defenisi hambatan. Jika kita
ingin menyebut sesuatu sebagai hukum Ohm, hal tersebut akan berupa pernyataan bahwa
arus yang melalui konduktor logam sebanding dengan tegangan yang diberikan, ≈ .
Sehingga, R konstan, tidak bergantung pada V, untuk konduktor logam. Tetapi hubungan ini
tidak berlaku umum untuk bahan dan alat lain seperti dioda, tabung hampa udara, transistor,
dsb. Dengan demikian, “hukum Ohm” bukan merupakan hukum dasar, tetapi lebih berupa
deskripsi mengenai kelas bahan (konduktor logam) tertentu. Bahan atau alat yang tidak
mengikuti hukum Ohm dikatakan nonohmik. Defenisi hambatan
= /

Satuan untuk hambatan disebut ohm, dan dilambangkan Ω (huruf besarYunani


untuk omega). Karena R = V/i , kita liat bahwa 1,0 Ω ekivalen dengan 1,0 V/A.

4
Contoh soal :
Kawat speaker. Misalkan anda ingin menghubungkan stereo anda ke speaker jarak jauh
(remote) seperti pada gambar.
(a)Jika panjang setiap kawat harus 20 m, berapa diameter
kawat tembaga yang harus anda gunakan agar hambatannya
lebih kecil dari 0,10 Ω per kawat ?
(b)Jika arus ke setiap speaker adalah 4,0 A, berapa tegangan
yang melalui setiap kawat ?
Penyelesaian :
Diketahui : = 1,68 × 10−8 Ω.

= 20 = 0,10 Ω
= 4,0

Ditanya : (a) d ....?


(b) V ...?
Dijawab :
(a) Kita selesaian menggunakan persamaan = untuk mencari luas A :
(1,68 ×10−8 Ω. )(20 )
= = = 3,4 × 10−6 2

0,10 Ω

Luas penampang lintang A dari kawat yang berupa lingkaran berhubungan dengan diameter d dengan = 2/4. Diameter paling tidak harus
4 4(3,4×10 −6 2)
=√ =√ = √4,33 × 10−6 2 = 2,1 × 10−3 = 2,1
3,14

(b) Tegangan yang melalui setiap kawat yaitu menggunakan persamaan V = iR


= = (4,0 )(0,10Ω) = 0,40

II.4 MISKONSEPSI ARUS LISTRIK DAN HUKUM OHM


No. Konsep Konsep Siswa Konsep Fisika
1. Arus listrik Cahaya pada lampu yang Elektron mendapat tambahan energi
menggunakan baterai dari gaya tarik kutub pasitif baterai.
lama-kelamaan akan redup Namun energi itu akan habis karena
dan padam karena arus adanya tumbukan antar elektron.
listriknya habis. Arus listrik adalah jumlah muatan
yang mengalir melalui penampang
penghantar dalam tiap satuan waktu.
Besaran ini dilambangkan dengan I
dan dinyatakan dalam satuan ampere.
2. Kuat arus Kuat arus listrik adalah Kuat arus listrik adalah arus yang
listrik banyaknya arus listrik bergantung pada banyak sedikitnya
yang mengalir, beberapa elektron bebas yang pindah melewati
siswa berpendapat bahwa suatu penampang kawat dalam satuan
kuat arus adalah kecepatan waktu.
aliran arus listrik.
5
3. Sumber Baterai sebagai sumber Baterai merupakan sumber energi atau
Tegangan arus listrik atau elektron tegangan untuk memindahkan elektron
(Beda dan proton. dari suatu atom ke atom lainnya.
Potensial)
4. Hukum Ohm I (arus) itu sebanding Secara sistematis, hukum Ohm
dengan R (hambatan) diekspresikan dengan persamaan
V = IR.
I adalah arus yang mengalir pada suatu
penghantar ; V adalah tegangan listrik
yang terdapat pada kedua ujung
penghantar ; R adalah nilai hambatan
listrik yang terdapat pada suatu
penghantar.
Besarnya tegangan berbanding lurus
dengan hambatannya (V≈R), besarnya
tegangan berbanding lurus dengan
kuat arusnya (V≈I), besarnya kuat arus
berbanding terbalik dengan
hambatannya (I≈1/R)
5. Hambatan Lampu bukan termasuk Lampu meruapakan salah satu
Listrik hambatan listrik karena komponen listrik yang dapat
lampu hanya mengubah menghambat arus listrik.
arus listrik menjadi cahaya
Besarnya hambatan listrik Besarnya hambatan listrik sebanding
tidak dipengaruhi oleh dengan hambatan jenis penghantar,
hambatan jenis, luas panjang penghantar dan berbanding
penampang dan panjang terbalik dengan besar luas penampang
kawat penghantar. penghantar.
=

6
BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

1. Arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu penampang tiap satuan
waktu.
2. Arus listrik AC (alternating current) merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya
selalu berubah-ubah dan bolak-balik dalam satuan waktu sedangkan arus searah (DC) adalah
arus listrik yang arahnya selalu tetap terhadap waktu.
3. Hukum Ohm merupakan hasil analisis matematis dari rangkaian galvanik yang didasarkan
pada analogi antara aliran listrik dan aliran panas. Adapun persamaannya yaitu :
(untuk bahan atau alat nonohmik)
= atau =

4. Miskonsepsi pada arus listrik dan Hukum Ohm seperti dijelaskan sebelumnya di Indonesia
juga ditemukan pada negara lain. Jika miskonsepsi diluar dan didalam negeri sama, maka
miskonsepsi dapat dinyatakan muncul dalam interaksi antara otak manusia dan alam, tanpa
(atau hampir tanpa) pengaruh budaya.

III.2 Saran

Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah wawasan mahasiswa


tentang miskonsepsi pada arus listrik dan Hukum Ohm. Selanjutnya, kami berharap pembaca
mampu memahami konsep fisika tentang arus listrik dan Hukum Ohm sehingga dapat
menyelesaikan permasalahan mengenai materi tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Defenisi Arus Listrik Kuat Arus dan Rapat Arus.
https://winosaras.wordpress.com/2012/10/13/definisi-arus-listrik-kuat-arus-dan-rapat-
arus/ (Diakses pada tanggal 16 Oktober 2015, pukul 22.50 WIB)
Ambarwati, Dwi Roro. 2011. Miskonsepsi pada Kelistrikan, Kemagnetan, dan Tata
Surya Siswa SMP pdf. Semarang : Universitas Negeri Semarang
Andriani, Evin. dkk. Jurnal Berjudul Remedi Miskonsepsi Beberapa Konsep Listrik Dinamis
pada Siswa SMA melalui Simulasi Phet disertai LKS. (Diakses pada tanggal 15 Oktober
2015, pukul 11.12 WIB)
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Hidayat,M. Jurnal Berjudul Mengatasi Miskonsepsi pada Mata Pelajaran Fisika. (Diakses
pada tanggal 16 Oktober 2015, pukul 22.44 WIB)
Sudirham, Sudaryatno. 2002. Analisis Rangkaian Listrik. Bandung : ITB
Sutrisno. 1979. Fisika Dasar : Listrik, magnet, dan termofisika. Bandung: ITB
Tim Dosen. 2015. Diktat Fisika Sekolah (Miskonsepsi dan Remediasi). Medan : UNIMED

You might also like