Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Proper, readable, and complete documentation will have an impact on the quality of care and defense
of potential malpractice suits, may be used as legal evidence in the event of a claim, but much of the
nursing documentation is found to be incompatible or does not contain the necessary information in
the case of the judiciary, lack of records or documentation in the patient’s medical record often hampers
the exercise of the protection of nursing professional rights, both legally and administratively. The
purpose of this research is to know the relation of workload factor based on workload assessment with
the completeness of nursing care documentation by the nurses in the room IGD RSU. Anutapura Palu
and RSU. Undata Palu. This research use correlation analytic design with cross sectional approach with
total sampling to 65 samples period from 25 March 2017 until 25 April 2017. in IGD RSU room.
Anutapura Palu and RSU. Undata Palu. From result of bivariate analysis known that there is correlation
between work load factor with completeness of nursing care documentation with p value = 0,022. The
result of regression test showed that the work load factor has regression coefficient value is -15.648
(negative value), which means that the higher workload, the percentage of completeness of the
documentation of nursing care will be lower.
Keywords: Workload, Completeness of Documentation
ABSTRAK
Dokumentasi yang tepat, mudah dibaca, dan lengkap, akan berdampak pada kualitas perawatan dan
pertahanan dari potensial gugatan malpraktik, dapat digunakan sebagai bukti hukum apabila terjadi
tuntutan, tetapi banyak dokumentasi keperawatan yang ditemukan tidak sesuai atau tidak mengandung
informasi yang diperlukan dalam kasus peradilan, serta kurangnya catatan atau dokumentasi dalam
rekam medis pasien sering menghambat pelaksanaan perlindungan hak-hak profesional keperawatan,
baik secara hukum maupun administratif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
faktor beban kerja berdasarkan penilaian workload dengan kelengkapan dokumentasi asuhan
keperawatan oleh perawat pelaksana di ruang IGD RSU. Anutapura Palu dan RSU. Undata Palu.
Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan total
sampling terhadap 65 sampel periode 25 Maret 2017 sampai dengan 25 April 2017. di ruang IGD RSU.
Anutapura Palu dan RSU. Undata Palu. Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa terdapat
hubungan antara faktor beban kerja dengan kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan dengan
p value = 0,022. Hasil uji regresi linear didapatkan faktor beban kerja mempunyai nilai koefisien
regresi adalah -15,648 (bernilai negatif), yang berarti bahwa semakin tinggi beban kerja, maka
persentase kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan akan semakin rendah.
Kata kunci: Beban Kerja, Kelengkapan Dokumentasi
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol. 6, No. 1 Mei 2018. Korespondensi : Sasnita Salam. Email :
nitznotznew@gmail.com
www.jik.ub.ac.id
89
METODE faktor beban kerja dengan kelengkapan
dokumentasi asuhan keperawatan.
Penelitian ini merupakan penelitian
analitik korelasional dengan pendekatan
cross sectional, terhadap 65 sampel dengan HASIL PENELITIAN
menggunakan total sampling. Dilaksanakan Tabel 1. Distribusi Karakteristik
mulai tanggal 25 Maret 2017 sampai Responden Berdasarkan Beban Kerja di
dengan 25 April 2017 di RSU. Anutapura Ruang IGD RSU. Anutapura Palu dan
Palu dan RSU. Undata Palu. Instrumen dalam RSU. Undata Palu pada bulan Maret –
penelitian ini menggunakan lembar April 2017
observasi untuk menilai beban kerja (Ilyas, Beban Kerja Frekuensi Persentase
2004) dan kelengkapan dokumentasi Rendah 51 78,5%
Tinggi 14 21,5%
asuhan keperawatan (Depkes, 2005). Analisa
data yang digunakan dalam penelitian ini Total 65 100%
adalah analisis bivariat menggunakan uji Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
Mann Whitney untuk mengetahui bahwa faktor responden dengan beban kerja
hubungan dari faktor beban kerja rendah adalah sebanyak 78,5% dan tinggi
berdasarkan penilaian workload dengan adalah sebanyak 21,5%. Menurut Ilyas
kelengkapan dokumentasi asuhan (2004), beban kerja produktif yang optimum
keperawatan oleh perawat pelaksana di adalah 80%. Jika beban kerja di atas 80%
ruang IGD RSU. Anutapura Palu dan RSU. produktifnya, maka beban kerja dikatakan
Undata Palu. Sedangkan uji regresi linear tinggi, sedangkan kurang dari 80% adalah
untuk mengetahui arah hubungan antara beban kerja rendah.
Berdasarkan tabel 2 menunjukan bahwa deviasi sebesar 16,34. Nilai mean dan
mean dan median pengkajian adalah 87,18 standar deviasi untuk diagnosa, rencana
dan 100 dengan nilai minimum adalah 66,67 keperawatan, implementasi, evaluasi
dan maksimum adalah 100, serta standar keperawatan, dan catatan keperawatan,
Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Linear Variabel Beban Kerja dengan Kelengkapan
Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Koefisien
Variabel Koefisien Korelasi p Value R
Regresi
(Constant) 42,568
Beban Kerja -15,648 -0,291 0,015 0,460
Dari hasil analisis regresi linear pada Berdasarkan rumus diatas maka
tabel 4 dapat diketahui bahwa kekuatan persamaan yang didapatkan dari penelitian
hubungan beban kerja dengan kelengkapan ini adalah:
dokumentasi asuhan keperawatan adalah -
Y = 42,658 + (-15,648)(BEBAN KERJA)
15,648. Hasil uji statistik beban kerja dengan
kelengkapan dokumentasi asuhan • Konstanta sebesar 42,658; artinya beban
keperawatan nilai p=0,015. kerja (X1) nilainya adalah 0 (nol) maka
www.jik.ub.ac.id
91
kelengkapan dokumentasi asuhan pendokumentasian tindakan keperawatan,
keperawatan, sehingga semakin persentase terendah adalah pernyataan
bertambah beban kerja, maka semakin tentang revisi tindakan berdasarkan hasil
menurun persentase kelengkapan evaluasi yaitu sebesar 26,15% dan tertinggi
dokumentasi asuhan keperawatan. adalah 100% pada pernyataan untuk
mencatat semua tindakan yang dilakukan
Analisis korelasi berganda (R), digunakan
dengan ringkas dan jelas. Sedangkan 30,77%
untuk mengetahui hubungan antara dua
adalah persentase terendah untuk
atau lebih variabel independen secara
pendokumentasian evaluasi keperawatan
serentak terhadap variabel dependen.
dengan pernyataan evaluasi yang mengacu
Berdasarkan tabel 4 didapatkan nilai R =
pada tujuan dan 72,31% merupakan
0,460; yang berarti bahwa terjadi hubungan
persentase terendah untuk pendokumentasian
yang sedang antara beban kerja dengan
catatan asuhan keperawatan dengan
kelengkapan dokumentasi asuhan
pernyataan yaitu mencantumkan paraf/nama
keperawatan (Sugiyono, 2007).
jelas perawat yang melakukan tindakan serta
tanggal dan jam pelaksanaan tindakan.
PEMBAHASAN
2. Hubungan beban kerja dengan
1. Kelengkapan Dokumentasi Asuhan kelengkapan dokumentasi asuhan
Keperawatan keperawatan
www.jik.ub.ac.id
93
35-40 menit per shift hanya untuk melakukan SIMPULAN
pendokumentasian (Subekti, et.al., 2012) dan Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan
menurut Currel, et.al. (2003), perawat kesimpulan yaitu terdapat hubungan yang
menghabiskan rata-rata 38% dari waktu bermakna antara faktor beban kerja
mereka hanya untuk berkomunikasi melalui dengan kelengkapan dokumentasi asuhan
dokumentasi. Studi ini didukung oleh Iyer keperawatan oleh perawat pelaksana di
(2005), yang menyatakan bahwa perawat ruang IGD RSU. Anutapura Palu dan RSU
menghabiskan waktunya sampai dengan Undata Palu. Semakin Tinggi beban kerja
50% untuk mendokumentasikan dan maka persentasen kelengkapan dokumentasi
menjelaskan informasi ke pasien. akan semakin rendah.
Airmurthy, S.P. (2004). Analisis kinerja perawat of Humanities and Social Science. 3(16) :
236 – 240.
di instalasi rawat inap RSUD. Wonogiri
di Kabupaten Wonogiri. Tesis. Fakultas Currell, R. W., & Urquhart, C. (2003). Nursing
Kesehatan Masyarakat Universitas Indone- record systems: effects on nursing
www.jik.ub.ac.id
95