You are on page 1of 5

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RUANG ANAK LANTAI 2 IKA RSPAD

GATOT SUBROTO

A. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus pada keluarga
( family contered care ), pencegahan terhadap trauma ( atraumatic care ) dan manajemen
kasus.Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingat anak bagian
dari keluarga.Kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga, untuk itu
keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta
tetap dalam kehidupan anak ( Wong Perry & Hockenberry, 2002 ).
Sebagai perawat, dalam memberikan pelayanan keperawatan anak, harus
memfasilitasi keluarga dalam berbagai bentuk pelayanan kesehatan baik berupa
pemberian tindakan keperawatan langsung maupun pemberian pendidikan kesehatan
pada anak. Selain itu, keperawatan anak perlu memperhatikan kehidupan social,budaya,
dan ekonomi keluarga karena tingkat social,budaya dan ekonomi dari keluarga dapat
menentukan pola kehidupan anak selanjutnya factor-faktor tersebut sangat menentukan
perkembangan anak dalam kehidupan di masyarakat. Dalam keperawatan anak, yang
menjadi individu (klien) dalam hal ini adalah anak, anak diartika sebagai seseorang yang
berusia kurang dari delapan belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan
khusus baik kebutuhan fisik, psikologis,social dan spiritual. Anak merupakan individu yang
berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang di mulai dari bayi hingga
remaja.

Dalam penatalaksanaan tindakan keperawatan anak banyak terdapat kejadian


yang tidak diduga baik dari pasien/ keluarga maupun petugas dan tenaga kesehatan. Dari
data yang diambil diruang anak RSPAD GATOT SUBROTO terdapat 5 tim diantaranya Tim 1
yang terdiri dari pasien non infeksi dan khemoterapi, Tim 2 pasien pengawasan ( RPK ), Tim
3 pasien infeksi, Tim 4 (paviliun) pasien infeksi dan non infeksi, Tim 5 pasien Thalasemia.

Dalam hasil survey yang dilakukan pada ruangan anak dalam kurun waktu 3 bulan
terahir yaitu bulan September, Oktober,November terdapat jumlah pasien antara lain,
pada bulan September 2017 ada 223 pasien, bulan Oktober 2017 ada 233 pasien, dan
bulan November ada 244 pasien. Pasien yang dirawat diantaranya pasien infeksi,non
infeksi dan Thalasemia. Dan terdiri dari pasien BPJS dinas, BPJS purnawirawan, BPJS
departemen, BPJS mandiri, BPJS kjs dan pasien Swasta.
B. PENGELOLAAN FASILITAS DAN KESELAMATAN PASIEN

Dalam fasilitas tenaga kerja diruangan anak pada DOKTER : harus memiliki dokter
SpA , dokter umum, mempunyai SIP, lulus kredensial.
PERAWAT : memiliki ijazah perawat , memiliki STR,SIP, mendapat supervise perawat mahir,
lulus kredensial perawat.
Dari kriteria diatas bertujuan untuk mengurangi dan mengendalikan bahaya dan
resiko, mencegah kecelakaan dan cidera serta memelihara kondisi yang aman.

Pengelolaan benda tajam: tersedia safety box tertutup disetiap ruang tindakan, isi

tidak boleh lebih dari ¾ buang ke incinerator, terdapat SPO jika terkena pajanan beserta

sistem pelaporannya.

MANAJEMEN EMERGENCY
Perencanaan dan pelaksanaan: inventaris bahan mudah terbakar ( gas medik /
oksigen ), lakukan pengecekan oksigen rutin, humidifier dinding dalam kondisi tersimpan
dan siap pakai, oksigen tabung harus dalam kondisi terrantai, ada label isi dan
pemakaiannya.

PERALATAN MEDIK DAN SISTEM UTILITAS


Perencanaan dan pelaksanaan : inventaris bahaya yang mungkin terjadi adalah
kebakaran, gempa bumi dll, disusun kebijakan dan SPO, koordinasikan dengan RS /
pimpinan dan di simulasikan, dokumentasi dan evaluasi tahunan, ada jalur evakuasi
bencana dengan jelas, ada pesan keselamatan ruangan, terpasang deteksi asap dan alarm
kebakaran , ada tabung APAR yang terkelola dengan baik.

Peralatan medik: inventaris peralatan medik dan jadwal pemeliharaan, lakukan


pengecekan alat setiap hari sebelum pemakaian,koordinasi dengan teknik untuk kalibrasi.

BAHAYA KEBAKARAN
 Ada simulasi penggunaan APAR bagi setiap petugas diruangan
 Ada sosialisasi dan simulasi kebakaran yang terdokumentasi
 Pastikan semua staff mendapatkan diklat APAR dan evakuasi bencana

Utilitas listrik: ada jadwal kalibrasi dan pemeliharaan koordinasi dengan Teknik
Pengelolaan linen: linen diganti setiap hari , tersedia tempat linen kotor yang
tertutup, linen terpercik darah siram dulu dengan chlorin 1 %, linen infeksius diletakkan
terpisah.
Pengelolaan sampah: Sampah medis ( kuning ), sampah non medis ( hitam ),
sampah benda tajam ( safety box ), untuk bekas pakai pasien khemoterapi ( ungu ).

Pengelolaan pasien infeksius: pasien dengan HBsAG +, pasien dengan HCV +,


pasien dengan HIV +, pasien dengan TB paru.

Pengelolaan pasien non infeksi: tersedia Ruang Imunitas Menurun

C. KASUS

Dari survey yang dilakukan diruang anak terdapat beberapa kasus yang
mungkin terjadi antara lain:
1. Perawat yang tertusuk jarum suntik
2. Cleaning servise tertusuk jarum suntik
3. Pasien jatuh
4. Salah tranfusi
Namun pada kurun waktu 3 bulan terahir dari bulan September sampai dengan
November 2017, terjadi kasus pada tanggal 27 0oktober 2017 yaitu:
Cleaning service tertusuk jarum suntik bekas pasien khemoterapi, dan alur
penanganannya adalah dengan mencuci tangan dibawah air mengalir dengan
menggunakan sabun cuci tangan, tidak dianjurkan luka dipencet-pencet atau dihisap
darahnya, setelah itu luka dikeringkan dengan kasa steril, tutup dengan plester anti air,
kemudian laporkan ke bagian kesling lalu ke PPI dan setelah itu di arahkan untuk
berobat ke poliklinik penyakit dalam untuk di observasi dan diberi obat.

Bila dilakukan dengan analisa kualitatif kasus diatas termasuk kedalam dampak
kesehatan Ringan yang berefek pada pekerja yaitu sakit atau cidera yang hanya
membutuhkan P3K dan tidak terlalu mengganggu proses kerja. Dan dalam semi
kuantitatif dengan tingkat probabilitas termasuk pajanan Tidak mungkin dengan
deskripsi tidak terjadi dampak buruk terhadap kesehatan. Konsekuensi yang akan
terjadi dalam matriks pengkajian resiko adalah Risiko rendah. Lalu bila dilihat dari skala
tingkat risiko adalah Risiko rendah dengan deskripsi ada kemungkinan rendah bahwa
cedera atau gangguan kesehatan minor terjadi saat ini, dengan dampak kesehatan
yang ringan hingga sedang dengan pengendalian prioritas 3.
Penentuan prioritas kejadian yang terjadi di ruang anak adalah kategori 1 yang
tidak ada dampak terhadap keselamatan dan kesehatan, bila dilihat dari kategori
probabilitas dengan nilai 1 ( sangat jarang terjadi sekali dalam lima tahun ). Dan tingkat
risiko K X D = 1-3 ( rendah dengan warna hijau ).

Program pengendalian risiko termasuk dinilai 1 – 3 dengan kategori Resiko


rendah ,Kategori tingkat resiko dapat diterima dengan pengendalian prioritas 4 yang
membutuhkan jangka waktu pengendalian dalam jangka waktu 1 tahun.

Kriteria risiko termasuk dalam kategori Risiko rendah ( 1 – 3 ) dengan warna


resiko hijau, tinjauan penelitian risiko oleh Kepala Unit dengan frekwensi tinjauan tiap
6 bulan.
TUGAS KELOMPOK I

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RUANG ANAK LANTAI II IKA RSPAD

M.K. KESELAMATAN PASIEN DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DALAM KEPERAWATAN

Di Susun Oleh :

Kelompok I

1.SULISTIANI

2.YANTI AISYAH

3.PUTU ARTA

4.MAGDALENA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JAYAKARTA

PKP DKI JAKARTA

2017

You might also like