You are on page 1of 1

WOC: RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM

Penyebab utama :
Prematuritas Defisiensis surfaktan
BBLR

Faktor resiko :
Asfiksia Complience (distensibilitas) paru menurun
Gangguan perfusi darah uterus
(DM, Hypo/hipertensi, SC,
perdarahan antepartum)
Atelektasi/kolaps paru

Gangguan ventilasi pulmonal

Hipoksia

Kardiovaskuler Pulmonal
Susunan saraf pusat

Ggn vaskularisasi paru Kerusakan pada kapiler dan epitel paru


Penurunan curah jantung
Suplai O2 ke otak↓

Hipertensi pulmonal Pembentukan membran hyalin


Perfusi O2 jaringan ↓
iskemik
MK: Pa O2 ↓, PaCO2↑
Hiperkapnia
MK: penurunan
MK: sianosis, penurunan suhu
kesadaran,kejang
tubuh, kelelahan
MK: takiepneu, grunting
Retraksi suprasternal & substernal Manajemen Kolaborasi:
a. Antibiotik
b. Pemberian oksigen
c. Furosemid
Respiratory Distress Syndrom d. Pemberian cairan & elektrolit
e. Vitamin E
f. Metilksantin (teofilin &kafein)
Tindakan pendukung yang krusial
g. Surfaktan eksogen
a. Mempertahankan ventilasi &
oksigenasi adekuat Diagnosa keperawatan: Pemeriksaan penunjang
b. Mempthnk’ keseimbangan asam basa 1. Inefektif pola nafas b.d defisiensi surfaktan & tdk stabilitasnya • Lesitin/ spingomielin , rasio 2:1 (paru matur)
c. Mempthnk’ suhu lingk. Netral alveolar • Fosfatigliserol, meningkat pada usia gestasi
d. Mempthnk’ perfusi jaringan adekuat 2. Resiko injury CP b.d immaturitas SSP dan respon fisiologis dari 33 mg
e. M’cegah hipotermi stres
f. Mempthnk’ cairan & elektrolit • AGD: PaO2 < 50 mmHg; PCO2 > 60 mmHg
3. Termoregulasi tidak efektif b.d peningkatan upaya pernafasan • Peningkatan kadar K
adekuat sekunder akibat RDS • Sinar X menunjukkan adanya atelektasis
4. Resiko terjadi infeksi b.d prosedur invasif (ventilator, ETT) • Pemerisaan destrostik
5. Koping keluarga inefektif b.d anxietas, perasaan bersalah, dan
perpisahan dengan bayi sebagai situasi krisis
6.

DX 4. Intervensi:
Dx 3. Intervensi: DX. 5. Intervensi:
DX 1. Intervensi: DX 2. Intervensi: Intervensi:
Intervensi: • Kaji respon verbal dan non
Intervensi: Intervensi: • - pertahankan tehnik
• - Observasi terhadap verbal orangtua terhadap
• Atur posisi utk • Kurangi stimulus aseptic dan antiseptic
tanda ketidakstabilan kecemasan dan penggunaan
pertukaran udara lngkungan • -desinfektan incubator
suhu koping mekanisme
optimum • Minimalkan minimal setiap
• - Observasi peningkatn • Bantu orangtua untuk
• Tempatkan pasien dlm menggendong bayi minggu
konsumsi oksigen dan mengungkapkanperasaanny
posisi telungkup/ supine • Kurangi jumlah • -merawat bayi dengan
asidosis metabolic a scr verbal ttg kondisi
dg leherekstensi, semi pengunjung tehnik isolasi dan
• -Pertahankan suhu anaknya
prone • Gunakan diapers mencegah infeksi
normal lingkungan • Berikan informasi yang
• Observasi distress nafas: ekstra untuk nosokomial
menghindari • akurat dan konisten ttg
grunting, apneu,
penggantian alas kondisi perkembangan
cyanosis, SaO2 menurun
infant
• Observasi pola nafas ,
• Anjurkan orangtua untuk
frekuensi nafas
mengunjungi dan ikut
• Suction jika perlu
terlibat dalam perawatan
• Berikan surfaktan
anaknya
• Setting ventilator
• Monitor ET tube
• Monitor AGD

Daftar pustka:
Carol W., Julie A., and Margareth F. 2000. Paediatric intensive care Nursing. Philadelphia.
Elseiver limitutid
Hockenberry J.W & Wilson D., 2007. Wong’s essentials ofPediatric Nursing.Mosby. Inc
Margaret C.S .2006. Core Curriculum for pediatric Critical Care nursing
. second edition.Saunder. an imprint of elseiver Inc

You might also like