Professional Documents
Culture Documents
PAPARAN
LAPORAN PENDAHULUAN
2
Bencana adalah peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau non alam
maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda
dan dampak psikologis. Bencana
dapat terjadi di mana saja dan
kapan saja, ini berati bisa terjadi
dalam dimensi tempat dan waktu
yang sulit diprediksi.
3
TUJUAN
Kegiatan penyusunan dan
analisis data/informasi
perencanaan pembangunan
kawasan rawan bencana di
kabupaten Gunung Mas
bertujuan untuk pembuatan data
dan peta rawan bencana
dengan melakukan identifikasi,
analisis dan kajian data yang
terkait dengan ancaman
sebaran kawasan rawan
bencana, kerentanan bencana
dan rencana penanggulangan
bencana.
4
Bencana dapat dikelompokkan ke dalam 3 jenis :
• Bencana alam yaitu bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara
lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan
tanah longsor.
• Bencana non-alam yaitu yang diakibatkan
oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non-
alam yang antara lain berupa gagal teknologi,
gagal modernisasi, epidemi dan wabah
penyakit.
• Bencana sosial yaitu bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang
meliputi konflik sosial antar kelompok atau
antar komunitas masyarakat dan teror.
5
Faktor Penyebab Bencana
Faktor geologi, yang menimbulkan gempa bumi,
tsunami, tanah longsor, gerakan tanah dal lain-lain.
Fakto Hidro-meterologi, yang menimbulkan banjir
genangan dan banjir bandang, angin topan, puting
beliung dan kekeringan.
Faktor Teknologi, yang bisa menimbulkan
kecelakaan transportasi, industri, kecelakaan kerja
dal lain-lain.
Faktor Lingkungan dan Biologi, yang bisa
menimbulkan kebakaran lahan dan hutan,
pengundulan hutan, pembuangan limbah beracun,
epidemik penyakit (flu burung, flu babi dan lain-lain),
dan lain-lain. Ada juga yang memisahkan faktor
lingkungan dan biologi, tetapi kedua hal tersebut
saling berkaitan karena pada umumnya faktor
biologi muncul sebagian besar sebagai akibat faktor
lingkungan.
Faktor Sosial, yang dapat menimbulkan konflik antar
golongan/kelompok, etnis/RAS, agama, perbedaan
ideologi, dan terorisme.
6
BEBERAPA PENGERTIAN
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia
sehinggamengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
3. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
4. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.
5. Mitigasi , yaitu upaya-upaya untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh
bencana
6. Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang
meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana,
kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
7. Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.
7
Berdasarkan jenis bencana, diperkirakan jenis
bencana yang ada di Kabupaten Gunung Mas
antara lain :
8
Dasar Hukum
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ;
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007Tentang Penanggulangan
Bencana
Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
Undang-undang republik indonesia nomor 7 tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesianomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana;
Peraturan menteri dalam negeri nomor 46 tahun 2008 tentang pedoman organisasi dan tata
kerja badan penanggulangan bencana daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang ;
Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat
dalam Penataan Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 118;
Surat Keputusan Menteri kehutanan No. 292 Tahun 2011 tentang Perubahan Kawasan Hutan
Kalimantan Tengah;
Kepmenhut No. SK.529/Menhut-II/2012 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 759/Kpts/Um/10/1982 Tentang Penunjukan Areal Hutan di Wilayah Provinsi
Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Seluas ± 15.300.000 Ha (Lima Belas Juta Tiga Ratus
Ribu Hektar) Sebagai Kawasan Hutan
9
Cakupan Umum Wilayah Studi
Secara administrasi wilayah Kabupaten Gunung Mas terdiri dari 12 (duabelas)
kecamatan, 12 kelurahan dan 115 desa, dengan masing-masing luas wilayah
kecamatan. Fisiografi Kabupaten Gunung Mas secara garis besar dikelompokkan
dalam 4 (empat) satuan fisiografi, yaitu: Daerah dataran alluvial, daerah rawa,
daerah pegununggan/perbukitan,dan daerah perairan. Dilihat dari topografinya ,
luas lahan di Wilayah Kabupaten Gunung Mas didominasi lahan dengan topografi
berbukit (16 - 25 %), yaitu seluas 425.494,54 ha.Sedangkan topografi dengan
kriteria sangat Curam (41 - 60 %) merupakan lahan yang paling sedikit, yaitu
218,46 ha. Disamping luas tanah yang tidak akan pernah bertambah, tidak semua
tanah dapat digunakan untuk berbagai jenis kegiatan bebas, karena tanah
mempunyai faktor pembatas, baik dari segi fisik maupun dari segi hukum. Faktor
pembatas, dari segi fisik yaitu : kemampuan tanah, ketinggian, jenis tanah,
kesuburan dan lain sebagainya, sedangkan dari segi hukum meliputi penguasaan
hak yang telah ada diatas tanah tersebut. Oleh karena penting sekali untuk melihat
karakteristik fisik dasar yang terdapat dalam wilayah Kabupaten Gunung Mas.
10
Cakupan Umum Wilayah Studi
1 11 Tumbang Telaken
1 Manuhing 767
1 8 Tumbang Rahuyan
4 Rungan Hulu 417
1 7 Tumbang Marikoi
10 Damang Batu 2445
- 11 Rabambang
12 Rungan Barat *) 451
12 115
Total 10.804
11
Kondisi Fisik Kab Gunung Mas
12
Topografinya dan Luas Lahan Di Wilayah Kabupaten Gunung Mas
13
Curah Hujan dan Hari Hujan
TAHUN
BULAN 2009 2010
HH MM HH MM
Januari 3 187,3 16 531,5
Pebruari 13 373,5 11 287,0
Maret 17 856,1 19 473.3
April 12 330,0 12 497,0
Mei 11 311,1 15 415,2
Juni 11 163,7 17 418,3
Juli 7 192,2 - -
Agustus 7 93,3 17 507,7
September 3 68,4 14 436,8
Oktober 11 311,1 17 732,4
November 2 386,0 15 448,0
Desember 14 399,1 13 217,5
Jumlah 111 3671,8 166 4491,4
14
Sungai Utama di Kabupaten Gunung Mas
15
Penduduk Kabupaten Gunung Mas
Tahun
No. Kecamatan r (%)
2006 2007 2008 2009 2010 2011
12 Rungan Barat - - - - - - -
16
Metode Pelaksanaan
• Untuk mencapai tujuan dan untuk menghasilkan keluaran
yang valid dan reliable maka kegaiatan ini akan dilakukan
dengan beberapa metode dan tahapan yaitu :
• Pengadaan peta-peta dasar seperti citra landsat, sitra radar,
peta topografi (RBI), peta geologi dan pengadaan data curah
hujan.
• Dari peta dasar tersebut, dilakukan identifikasi awal kondisi
biofisik antara lain struktur dan formasi geologi, litologi,
kelerengan, geomorfologi, jenis tanah, tutupan lahan, analisis
neraca air berdasarkarkan data curah hujan dan kondisi DAS
Gunung Mas.
• Melakukan ground check atau survei lapangan pada daerah-
daerah terpilih sesuai dengan hasil identifikasi awal.
• Diskusi dan wawancara serta ekspose dengan para pihak
yang terkait dengan penanggulangan bencana.
• Mengumpulkan data dan informasi yang terkait dengan
aspek sosial, ekonomi dan budaya
• Melakukan analisis dan kajian tentang kerentanan bencana
alam serta rencana penanggulangan bencana.
• Membuat peta sebaran ancaman bahaya bencana alam.
17
EKSPLOITASI HUTAN DAN PENAMBANGAN
OVERLAY
HASIL
OVERLAY
PETA RAWAN
LONGSOR
20
Bagan Alir Pembuatan Peta Rawan Banjir
PETA PETA CITRA
SRTM RUPA BUMI ALOS
OVERLAY
HASIL
OVERLAY
PETA RAWAN
BANJIR
21
Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
BADAN PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH
Kabupaten Gunung Mas
Ketua Tim
(Team Leader)
Sosial/Kependudukan
22
Jadwal Kerja dan Pelaporan Pangadaan Data dan Peta Rawan Bencana
BULAN
KEGIATAN
1 2 3 4 5
Persiapan dan Pengambilan Data Sekunder
Analisis Awal
Penyusunan Akhir
23
Keluaran yang ingin dicapai :
Tersedianya data dan informasi yang terkait dengan
faktor bahaya bencana di Kabupaten Gunung Mas.
Tersedianya data dan informasi mengenai jenis dan
sebaran kawasan rawan bencana di Kabupaten
Gunung Mas.
Tersedianya data dan informasi mengenai kerentanan
(vulnerability) bencana di Kabupaten Gunung Mas.
Tersedianya rencana penanggulangan bencana
(disaster management) di Kabupaten Gunung Mas.
Data hasil kajian studi dan peta rawan bencana dengan
skala 1:50.000
Format laporan disajikan dalam buku berukuran A-4,
terkecuali pada gambar/album peta dalam format A-
3/ dan atau A1 (full color).
24
Sistematika Laporan
Pendahuluan
Tinjauan konseptual Bencana
Keadaan Umum Wilayah Kabupaten Gunung Mas
Karakteristik Faktor-faktor dan Jenis Bencana di
Kabupaten Gunung Mas
Faktor-faktor Kerentanan Bahaya Bencana
di Kabupaten Gunung Mas
Rencana Penanggulangan Bencana di Kabupaten
Gunung Mas
Penutup
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39