You are on page 1of 1

ABSTRAK

Sabun transparan merupakan salah satu jenis sabun yang dapat menghasilkan busa
lebih lembut dikulit dan tampilannya yang berkilau dan transparan. Sabun transparan disebut
juga sabun glierin atau sabun gliserol.Sabun tidak hanya berfungsi sebagai agen surfaktan
namun kini juga dinilai estetikanya. Bahan etanol, gula dan gliserin memegang peran langsung
dalam proses pembuatan sabun transparan dan sekaligus yang membedakannya dengan sabun
lainnya. Ketiga bahan tersebut bisa dikatakan sebagai bahan essential dalam pembuatan sabun
transparan. Komposisi dari ketiga bahan essential tersebut juga memberikan pengaruh
terhadap kualitas sabun transparan. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari reaksi
saponifikasi pada sabun dan mengetahui pengaruh dari variasi komposisi etanol, gula dan
gliserin. Bahan utama trigliserida didapat dari minyak kelapa sawit (VCO) dan larutan basa
natrium hidroksida (NaOH) 30 %. Komposisi pada sabun pertama etanol:gula:glliserin
(22ml:4gr:22ml) menghasilkan sabun dengan tampilan kurang transparan, pH 9 dan kadar air
13 %. Pada sabun pertama lebih bagus dibandingkan sabun kedua dengan komposisi
etanol:gula (22ml:4gr) menghasilkan sabun dengan tampilan kurang transparan, pH 11 dan
kadar air 14% dikarenakan pH yang didapatkan pada sabun kedua merupakan pH untuk
deterjen dan dapat merusak kulit jika digunakan bagi kulit manusia. Berdasarkan SNI tahun
1994 menyebutkan bahwa sabun komersial harus memenuhi ketentuan yaitu pH sekitar 9,34
dan kadar air maksimum 15 %. Merunut pada standar mutu diatas, sabun yang dihasilkan pada
praktikum kali ini cukup memenuhi standar. Namun komposisi pada sabun pertama
menghasilkan sabun dengan kualitas lebih baik dibandingkan komposisi pada sabun kedua.

Kata kunci : kadar air; pH; sabun; sabun transparan; saponifikasi; SNI, surfaktan.

You might also like