Professional Documents
Culture Documents
OLEH
IFZUELI PUTRA
NIM 15103084109011
( ) ( )
1. Definisi
Pneumonia adalah suatu penyakit peradangan akut pada parenkim paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit (Standar Profesi Ilmu Kesehatan Anak FK
Pneumonia disebabkan oleh virus pathogen yang masuk ke dalam tubuh melalui
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dan bronkus
terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius lobus dan alveoli serta menimbulkan
kerusakan jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat (IPD Jilid II, Sarwono
Soeparman, 1996).
Pneumonia adalah radang paru-paru disertai dengan eksudasi dan konsolidasi. Pada
bayi baru lahir pneumonia yang fatal adalah yang disebabkan oleh sifilis congenital yang
disertai dengan generasi lemak pada paru-paru sehingga paru-paru tampak pucat serta tidak
2. Etiologi
Sebagian besar pneumonia disebabkan oleh bakteri yang timbul secara primer
atau sekunder setelah infeksi virus. Penyebab tersering pneumonia bakterialis adalah
Pada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah : virus sinsial
3. Gizi kurang
3. Klasifikasi
a. Pneumonia komuniti
b. Pneumonia nasokomial
c. Pneumonia aspirasi
2. Berdasarkan penyebab
a. Pneumonia bakteri/tipikal
pneumonia akibat kuman. Pneumonia jenis itu bisa menyerang siapa saja, dari
bayi hingga mereka yang telah lanjut usia, para peminum alkohol, pasien yang
pernapasan lain atau infeksi virus adalah yang mempunyai sistem kekebalan
tubuh rendah dan menjadi sangat rentan terhadap penyakit itu. Pada saat
pertahanan tubuh menurun, misalnya karena penyakit, usia lanjut, dan malnutrisi,
bakteri pneumonia akan dengan cepat berkembang biak dan merusak paru-paru.
Jika terjadi infeksi, sebagian jaringan dari lobus paru-paru, atau pun
seluruh lobus, bahkan sebagian besar dari lima lobus paru-paru (tiga di paru-paru
kanan, dan dua di paru-paru kiri) menjadi terisi cairan. Dari jaringan paru-paru,
infeksi dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Bakteri
bakteri tersebut.
ringan satu minggu sebelumnya. Misalnya, karena infeksi virus (flu), infeksi virus
dan chalamydia.
Penyebab utama pneumonia virus adalah virus influenza. Gejala awal dari
pneumonia akibat virus sama seperti gejala influenza, yaitu demam, batuk kering,
sakit kepala, nyero otot, dan kelemahan. Dalam 12 hingga 36 jam penderita
menjadi sesak, batuk lebih parah, dan berlendir sedikit, terdapat panas tinggi
bakteri. Hal itu yang disebut dengan superinfeksi bacterial. Salah satu tanda
terjadi superinfeksi bacterial adalah keluarnya lendir yang kental dan berwarna
c. Pneumonia Jamur
berbagai tempat di paru. Bisa kanan maupun kiri yang disebabkan virus atau
bakteri dan sering terjadi pada bayi atau orang tua. Pada penderita pneumonia,
kantong udara paru-paru penuh dengan nanah dan cairan yang lain. Dengan
mudah terinfeksi oleh bakteri lain (super infeksi) dan sebagainya. Jika demikian
kondisi demikian sudah beraneka ragam dan bisa terjadi infeksi di seluruh tubuh.
4. Manifestasi Klinis
1. Batuk nonproduktif
4. Retraksi intercosta
6. Demam
7. Ronchii
8. Cyanosis
10. Batuk
13. Menggigil
14. Berkeringat
15. Lelah.
5. Patofisiologi
Pneumonia dapat terjadi akibat menghirup bibit penyakit di udara, atau kuman di
tenggorokan terhisap masuk ke paru-paru. Penyebaran bisa juga melalui darah dari luka
tempat lain, misalnya di kulit. Jika melalui saluran napas, agen (bibit penyakit) yang
6. Komplikasi
1. Abses paru
2. Efusi pleural
3. Empisema
4. Gagal napas
5. Perikarditis
6. Meningitis
7. Atelektasis
8. Hipotensi
9. Delirium
11. Dehidrasi
7. Pemeriksaan Diagnostik
1. Sinar X
2. GDA
Tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlihat dan penyakit
Leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada infeksi
pneumonia bakterial.
Dapat diambil dengan biopsi jarum, aspirasi trakeal, bronkoskopi fiberoptik, atau
biopsi pembukaan paru untuk mengatasi organisme penyebab. Lebih dari 1 tipe
5. Pemeriksaan serologi
6. LED
Meningkat
Volume mungkin menurun, tekanan jalan napas mungkin meningkat dan komplain
8. Elektrolit
9. Bilirubin
Mungkin meningkat
raksasa.
8. Penatalaksanaan
2. IVFD dekstrose 10% : NaCl 0,9% = 3:1, +KCl 10 mEq/500 ml cairan sesuai berat
4. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta
Bakteri/virus
Peradangan alveolus
Nyeri Suhu tubuh meningkat
(parenkim paru)
Kerusakan Anoreksia
Hipoksemia
jaringan paru
MK : Gangguan
pemenuhan
MK : Gangguan
nutrisi
pola nafas
MK : Bersihan
jalan nafas
tidak efektif
Asuhan Keperawatan Teoritis pada Pneumonia
a. Aktivitas/Istirahat
Insomnia
Tanda : Letargi
b. Sirkulasi
Tanda : Takikardia
c. Integritas Ego
Malnutrisi
e. Neurosensori
f. Nyeri / Kenyamanan
(influenza)
Mialgia, artalgia
Tanda : Melindungi area yang sakit (pasien umumnya tidak pada sisi yang sakit
Bunyi napas : menurun atau tidak ada diale area yang terlibat, atau nafas
bronchial.
h. Keamanan
Demam
Tanda : Berkeringat
i. Pemeriksaan Diagnostik
GDR / nadi oksimetri : tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru
Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah : dapat diambil dengan biopsi jarum,
JDL : Leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada
bakterial.
Pemeriksaan serologi : membantu dalam membedakan diagnosa organisme
khusus.
LED meningkat
b. Mencegah komplikasi
dalam alveoli.
kapiler.
d. Risiko tinggi terhadap nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
muntah)
dalam alveoli.
Kriteria hasil :
2) Menunjukkan jalan napas paten dengan napas bersih, tak ada dispnea,
sianosis.
Intervensi :
Rasional : Takipnea, pernapasan dangkal, dan gerak dada tak simetris sering
cairan paru.
2) Auskultasi area paru, catat arena penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi
Rasional : Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan.
melakukan batuk, misal : menekan dada dan batuk efektif sementara posisi
batuk tinggi.
pada pasien yang tidak mampu melakukan karena batuk tak efektif
sekret
Kolaborasi :
1) Bantu mengawasi efek pengobatan nebuliser dan fisioterapi lain. Lakukan
humudifikasi.
memobilisasi sekret.
kapiler.
Kriteria hasil :
2) Tinggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, napas dalam dan batuk
efektif.
Rasional : Tindakan ini meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan
senggang.
berat, gelisah
Rasional : Syok dan edema paru adalah penyebab umum kematian pada