You are on page 1of 3

Analisa Praktik

Terapi massage merupakan terapi alternatif yang dipercayai dapat mengolah aliran energi
dalam tubuh, sehingga kondisi tubuh dapat diperbaiki, bahkan meningkat . Back massage adalah
suatu tipe massage pada punggung yang terdiri dari usapan panjang, lambat, dan meluncur
(Despitasari, 2017). Pelayanan holistik dengan terapi back massage didesign dengan ruangan yang
nyaman dan diiringi dengan musik klasik. Ruangan dihias dengan konsep alam berupa hiasan
bunga mawar.
Menurut professor David Strayer dari Universitas Utah, mengatakan bahwa ketika kita
berinteraksi dengan alam, kita akan melihat perubahan fisik dan mental akan otak dan tubuh kita
menjadi lebih baik. Selain itu menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang
berjalan di hutan memiliki suasana hati yang lebih baik dan relaksasi dibandingkan mereka yang
berjalan di perkotaan. Dari hasil kuisioner menunjukkan bahwa 95,7% dari 47 responden
mengatakan bahwa suasana alam mampu membantu manusia dalam berelaksasi dan 4.3%
mengatakan mungkin. (Silvi, 2017)
Pemberian musik klasik dalam pelayanan back massage bertujuan untuk meningkatkan
kenyamanan dan membuat klien menjadi rileks. Terapi musik sangat efektif dalam meredakan
kegelisahan dan stres, mendorong perasaan rileks, meredakan depresi dan mengatasi insomnia.
Terapi musik membantu banyak orang yang memiliki masalah emosional, membuat perubahan
positif, menciptakan suasana hati yang damai, membantu memecahkan masalah dan memperbaiki
konflik internal. Mekanisme kerja musik untuk rileksasi dengan adanya rangsangan atau unsur
irama dan nada masuk ke canalis auditorius di hantar sampai ke thalamus sehingga memori di
sistem limbic aktif secara otomatis mempengaruhi saraf otonom yang disampaikan ke thalamus
dan kelenjar hipofisis kemudian muncul respon terhadap emosional melalui feedback ke kelenjar
adrenal untuk menekan pengeluaran hormon stress sehingga seseorang menjadi rileks. (Larasati,
2017)
Standar operasional prosedur pemijatan punggung disebutkan bahwa sikap dan perilaku
perawat salah satunya adalah menjaga privacy klien (Suryani, 2016). Pemberian back massage
pada pelayanan holistik ini kurang maksimal dalam penjagaan privacy klien dengan menempatkan
beberapa klien dalam satu ruang. Hal ini dilakukan karena adanya keterbatasan ruang yang
dimiliki. Privacy klien tetap dijaga dengan memberikan pakaian massage dan ditempatkan secara
berlawanan arah sehingga setiap klien tidak saling berhadapan. Antara area massage dan area
tunggu juga sudah diberikan sekat agar privacy klien tetap terjaga.
Salah satu manfaat dari back massage adalah menurunkan tekanan darah (Despitasari,
2017). Pada pelayanan holistik didapatkan hasil bahwa dari 13 klien yang diberikan massage
terdapat 3 klien yang terbukti mengalami penurunan tekanan darah dan 2 klien yang mengalami
penurunan denyut nadi. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktornya
adalah frekuensi pemberian massage. Pada pelayanan holistik, klien hanya diberikan massage
sekali selama 20 menit sehingga belum berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah.
Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Tarigan (2009) yang menyebutkan bahwa salah satu terapi
non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan terapi pijat (massage), apabila
terapi tersebut dilakukan secara teratur bisa menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar
hormon kortisol dan menurunkan kecemasan, sehingga akan berdampak pada penurunan tekanan
darah dan perbaikan fungsi tubuh (Saputro, 2013). Menurut Olney (2002) dalam penelitian back
massage long term effect and dosage determination for person with pre hypertension and
hypertension, dikatakan bahwa diperlukan intervensi berulang dan dalam waktu lama untuk
menurunkan tekanan darah pasien dengan tekanan darah yang tinggi atau pasien pre hipertensi
(Rosfiati, Nurachmah & Yulia, 2015).
Manfaat lain dari massage adalah tubuh menjadi rileks. Pendapat dari 13 klien secara
keseluruhan mengungkapkan bahwa tubuhnya menjadi ringan, nyaman, rileks dan ingin tidur
setelah diberikan terapi back massage. Dalam penelitian Afrila dan Dewi (2015) dikatakan bahwa
back massage memiliki kemampuan untuk menghasilkan respon relaksasi. Rasa rileks diperoleh
dari teknik massage berupa pengusapan pada daerah punggung mulai dari iliaka hingga ke scapula
sampai akhirnya berhenti di iliaka kembali. Gosokan punggung dengan gerakan yang panjang,
perlahan, dan berirama selama 3 menit dapat meningkatkan kenyamanan dan memberikan rasa
rileks, serta memiliki efek positif terhadap sistem kardiovaskuler seperti tekanan darah, frekuensi
denyut jantung, dan frekuensi pernapasan. Sentuhan dan massage merupakan teknik integrasi
sensori yang mempengaruhi aktivitas sistem saraf otonom, sehingga meningkatkan aktivitas
sistem saraf parasimpatis untuk mengeluarkan neurotransmitter seperti hormon endorphin,
serotonin, dan asetilkolin. Melalui respon yang dihasilkan oleh otak, peningkatan serotonin dapat
mengurangi efek psikis dari stres dan mengurangi efek psiko seperti hipertensi. (Afrila & Dewi,
2015)
Daftar Pustaka
Afrila, N., & Dewi, A. P. (2015). Efektifitas Kombinasi Terapi Slow Stroke Back Massage Dan
Akupresur Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Online
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, 2(2), 1299-1307.
Despitasari, L. (2017). Pengaruh Terapi Backrub (Pijat Punggung) Terhadap Insomnia pada Lansia
di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin Padang Pariaman. 153-165.
Larasati, D.M. (2017). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Sebelum Bertanding
Pada Atlet Futsal Putri Tim Muara Enim Unyted. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Rosfiati, E., Nurachmah E., & Yulia. (2015). Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Tingkat
Kecemasan Dan Kenyamanan Pasien Angina Pektoris Stabil Sebelum Tindakan
Angiografi Koroner. Jurnal Keperawatan Indonesia, 18(2); 102-113.
Saputro, F. D. (2013). Pengaruh Pemberian Masase Punggung Terhadap Tekanan Darah pada
Pasien Hipertensi. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 1(4).
Silvi, D. (2017). Pengaruh Suasana Alam Terhadap Kenyamanan Pengguna Di Pusat Kecantikan
Bandung. e-Proceeding of Art & Design. 4(3); 1449-1458.
Suryani, I. (2016). Pijat Punggung Teknik Effleurage Dengan Minyak Aromaterapi Lavender
Untuk Produksi Asi Ibu Nifasdi Bpm Sri Rejeki Wahyuningsih. Karya Tulis Ilmiah.
Gombong : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

You might also like