You are on page 1of 6

LAMPIRAN 1

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Ibu Menyusui


Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil
dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks
menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu (http://id.wikipedia.org).

Menyusui adalah memberikan air susu untuk diminum kepada bayi,


dan sebagainya dari buah dada (Kamus Besar Bahasa Indonesia.2001). ASI
menyediakan semua nutris yang dibutuhkan oleh bayi untuk kesehatan dan
tumbuh-kembangnya pada awal-awal kehidupan (0-6 bulan dianjurkan ASI
ekslusif.

B. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui


Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air
susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian
ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit
baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui. Prinsipnya yaitu sama dengan
makanan ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu lebih baik.
Syarat-syarat bagi ibu menyusui:
1) Susunan menu harus seimbang
2) Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari
3) Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak
menggunakan alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu
4) Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna
Bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:
1) Jumlah dan mutunya lebih banyak daripada saat hamil / keadaan biasa
(tinggi kalori tinggi protein)
2) Bahan makanan sumber kalori : beras, roti, mie, kentang, bihun dan
sebagainya.
3) Bahan makanan sumber protein : daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu,
tempe, kacang-kacangan sebagainya.
4) Bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan
produksi ASI yaitu sayuran yang berwarna hijau/kuning, buah-buahan
yang dagingnya berwarna merah/kuning, misalnya : bayam daun
singkong, daun katuk, lamtoro gung tanpa kulit, pepaya, pisang, jeruk,
jambu air, mangga sebagainya.
5) Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan sumber zat besi dalam
jumlah yang cukup setiap harinya misalnya: bayam, daun pepaya,
kangkung, kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah. sebagainya.
6) Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan yang mengandung zat
kapur/kalsium misalnya daun singkong, daun katuk, bayam, daun
pepaya, singkong, keju, ikan teri dan susu. sebagainya.
7) Perlu lebih banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak
produksi ASI
Bahan makanan yang dibatasi :
1) Bahan makanan yang berbau merangsang : petai, bawang, jengkol.
2) Bahan makanan yang merangsang, misalnya cabe, merica, jahe, karena
bisa menyebabkan bayi mencret.
3) Sangat penting untuk mengkonsumsi bervariasi makanan termasuk :
Buah-buahan dan sayuran (dapat juga dibuat dalam bentuk jus),
merupakan makanan yang kaya serat.
1) Permintaan bayi : hendaknya ibu sesering mungkin menyusui bayinya
karena dengan demikian produksi ASI akan bertambah banyak dan
cukup untuk kebutuhan bayi.
2) Psikologis ibu : ibu menyusui perlu istirahat cukup, ketenangan jiwa dan
pikiran
3) Perlu perawatan payudara untuk memberi rangsangan pada kelenjar susu
agar produksi ASI meningkat.
C. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
1) Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi
per hari.

2) Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan


15-20 gram protein sehari.

3) Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak


diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.

4) Aktivitas.

D. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui


Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi
air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan
memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk
memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.

E. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui


Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air
susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding
selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan
nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu
untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640
kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua
untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi
2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001).
Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal
ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang
dianjurkan.
Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan
cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air
putih, susu dan jus buah.
Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama
menyusui lebih tinggi daripada selama hamil.
Kalori. Ibu menyusui membutuhkan sekitar 500 kalori per hari untuk
menghasilkan air susu bagi kebutuhan bayinya. Untuk mengetahui
terpenuhinya kebutuhan kalori dengan cara menimbang berat badan,
apabila terjadi penurunan lebih dari 0,9 kg per minggu setelah minggu
pertama menyusui, berarti kebutuhan kalori tidak tercukupi, sehingga
akan mengganggu produksi air susu.

Protein. Ibu menyusui membutuhkan tiga porsi protein per hari selama
menyusui, protein sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi air
susu. Ibu memerlukan tambahan 20 gram protein diatas kebutuhan
normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kal
yang diajurkan.

Vitamin C. Karena bayi tidak dapat memperoleh kebutuhan vitamin C


selain dari air susu ibu, maka ibu menyusui perlu makan dua porsi
makanan segar yang mengandung vitamin C per hari, untuk menjamin
bahwa air susu merupakan sumber vitamin C bagi bayinya.
Kalsium. Selama menyusui kebutuhan kalsium akan meningkat satu
porsi sehari, melebihi kebutuhan selama kehamilan, dengan total lima
porsi sehari.

Zat Besi. Ibu menyusui memerlukan pergantian simpanan darah yang


hilang setelah melahirkan, dan untuk keperluan bayi. Untuk itu selama
menyusui makanlah makanan yang kaya akan zat besi setiap hari.
Karena tidak mungkin didapatkan hanya dari makanan, maka ibu
menyusui perlu mendapatkan suplemen zat besi sedikitnya 30-60 mg
per hari.

Lemak. Lemak merupakan komponen penting dalam air susu, sebagian


kalori yang dikandungnya berasal dari lemak. Lemak bermanfaat untuk
pertumbuhan bayi. Kebutuhan lemak berkaitan dengan berat badan,
apabila berat badan ibu menyusui turun, maka tingkatkan asupan lemak
sampai empat porsi sehari.

Cairan. Pertimbangan gizi lain selama menyusui adalah asupan cairan.


Dianjurkan bahwa ibu yang menyusui minum 2-3 liter cairan per hari,
lebih baik dalam bentuk air putih, susu dan jus buah bukan minuman
ringan, sirup, dan minuman mengandung kafein. Biasanya ibu sangat
dianjurkan untuk minum satu gelas setiap kali menyusui. Rasa haus
adalah indikator baik tentang kebutuhan cairan, kecuali ibu hidup di
lingkungan kering atau melakukan latihan fisik di cuaca panas. Cairan
yang dikonsumsi berlebihan dalam keadaan haus tidak meningkatkan
volume susu.

Garam. Untuk pembentukan air susu gunakan garam dalam jumlah


secukupnya, penambahan garam meja agak dikurangi. Garam yang
digunakan harus mengandung iodium, karena iodium sangat dibutuhkan
oleh bayi. Hindari makanan olahan, dan makanan cepat saji dalam
jumlah yang banyak, karena makanan tersebut mengandung garam lebih
banyak dari yang dibutuhkan.

Vitamin dan Mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui


lebih tinggi daripada selama hamil. Zat gizi yang paling mungkin
dikonsumsi dalam jumlah yang tidak adekuat oleh ibu menyusui adalah
kalsium, magnesium, zink, vitamin B6 dan folat. Multivitamin dan
suplemen mineral tidak dianjurkan untuk menggunaan rutin. Namun
suplemen khusus dapat diindikasikan ketika asupan ibu tidak adekuat,
misalnya:
Multivitamin seimbang dan suplemen mineral diperlukan ibu yang
mengkonsumsi makanan kurang dari 1800 kal/ hari.

Suplemen kalsium diindikasikan untuk ibu yang intoleran laktosa atau


yang tidak mengkonsumsi susu cukup dan makanan kaya kalsium
lainnya.
Suplemen vitamin D mungkin perlu untuk ibu yang menghindari
makanan yang diperkaya vitamin D (misal susu, sereal) dan sedikit
terpajan pada matahari.
Suplemen viatmin B12 perlu untuk vegetarian ketat bila mereka tidak
mengkonsumsi produk tanaman diperkaya vitamin B12 secara
teratur.Suplemen zat besi mungkin diperlukan untuk mengganti defisit
zat besi selama hamil dan kehilangan darah selama melahirkan

Kecukupan Gizi Ibu menyusui sesuai Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi

G. Menu Makanan Ibu Menyusui


Contoh Menu Sehat Untuk Ibu Menyusui
Pagi Susu 1 gelas (200cc)
Jam 08.00 Nasi (100gr), Pecel Sayuran (100gr),
Semur Daging (30 gr), Tempe Goreng
atau Bacem (50gr).
Jam 11.00 Sup Kacang Merah Segar (25gr), Ayam
(15gr), dan Wortel (50gr).
Jam 13.30 Nasi (200gr), Pepes Ikan (75 gr), Daun
Singkong (25gr), Ayam Panggang
Kalasan (50gr), Tahu Bacem (50gr),
Sayur Bening Daun Katuk Oyong
(150gr), dan Buah (100gr).
Jam 16.00 Slada Buah atau Rujak Buah (150gr),
Minuman Air Kacang Hijau.
Jam 19.00 Nasi (200gr), Sate Ayam Ati (50gr),
Daging Ayam (25gr), Tempe (50gr),
Aneka Sayuran (100gr), dan Buah.
Jam 22.00 Susu 1 gelas (200cc)

H. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui


Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu
dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah
sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan
pada mata ataupun tulang.

You might also like