You are on page 1of 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri) Manuaba, 2002. Menurut Manuaba, 2002 bentuk
persalinan berdasarkan definisi adalah persalinan spontan, persalinan buatan,
dan persalinan anjuran (induksi persalinan).
Proses persalinan tidak selalu berlangsung normal. Beberapa orang
mengalami komplikasi selama proses tersebut berlangsung dan sering kali
mengancam nyawa baik ibu maupun bayinya. Masalah-masalah yang
menyebabkan kematian ibu bersalin itu hanya dapat ditangani di fasilitas
kesehatan yang memadai. Pelayanan obstetrik dan neonatal darurat serta
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi sangat penting dalam
upaya penurunan kematian ibu.
Mortalitas dan morbititas pada wanita hamil dan bersalin adalah
masalah besar di negara berkembang. Tingginya AKI di Indonesia yaitu 390
per 100. 000 kelahiran hidup (SDKI. 1994) menempatkan upaya penurunan
AKI sebagai program prioritas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia
adalah pendarahan, infeksi dan eklamsia.
Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi di saat sekitar
persalinan dan kira-kira 87% penyebab kematian ibu adalah komplikasi
Obstetri yang sering kali tak dapat diperkirakan sebelumnya. Maka dari itu
pemerintah khususnya Depertemen Kesehatan mengeluarkan beberapa
kebijakan salah satunya adalah Safe Motherwood atau gerakan sayang ibu
dan mengupayakan agar setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi
oleh bidan (IBG. Manuba 1998 )
Kematian atau angka mortalitas maupun morbititas dapat diturunkan
dengan mendidik tenaga yang ahli yang cukup memeperbaiki pelayanan
antenatal care, bersalin dan post partum care, asuhan dari tenaga kesehatan
terlatih kepada ibu inpartu menjadi penentu dalam kelancaran jalannya
persalinan. Lalu disusul dengan Asuhan Kebidanan Post Partum yang sesuai
sehingga kemungkinan Mortalitas yang diakibatkan oleh perdarahan dapat
dicegah dengan latar belakang diatas, penulis mengambil kasus dengan latar
belakang diatas, penulis mengambil kasus ibu impartu di ruang bersalin
RSUD Genteng.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. I
GIIP10001 Usia Kehamilan 40 Minggu Janin Tunggal Hidup Intra Uterin
Preskep Inpartu Kala I Fase Laten Memanjang di RSUD Gambiran.

1.2.1 Tujuan Khusus


1) Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian Inpartu Kala 1 Fase
Laten Memanjang
2) Mahasiswa mampu melaksanakan interpretasi data Inpartu Kala 1
Fase Laten Memanjang
3) Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa/masalah potensial
Inpartu Kala 1 Fase Laten Memanjang
4) Mahasiswa mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera Inpartu Kala 1 Fase Laten Memanjang
5) Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Inpartu Kala 1 Fase Laten Memanjang
6) Mahasiswa mampu melaksanakan langsung asuhan/implementasi
Inpartu Kala 1 Fase Laten Memanjang
7) Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi Inpartu Kala 1 Fase
Laten Memanjang
1.3 Metode Pengumpulan Data
1.3.1 Wawancara
Mengumpulkan data sebanyak dan seakurat mungkin dari
anamnesa ibu.
1.3.2 Observasi
Melakukan pengamatan termasuk pemeriksaan umum, khusus
dan penunjang secara khusus kepada klien.
1.3.3 Studi Dokumentasi
Melakukan pengambilan data dari dokumen (rekam medik)
pasien yang sudah ada dan dijadikan informasi berbagai hal yang
diperoleh dari RSUD Gambiran.
1.3.4 Studi Pustaka
Menggunakan referensi dari buku/pustaka yang ada sesuai dengan
kasus yang dibahas.

1.4 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Metode pengumpulan data
1.4 Teknik Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian data
3.2 Interpetasi data
3.3 Antisipasi diagnose atau masalah potensial
3.4 Identifikasi kebutuhan segera
3.5 Rencana intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
Daftar Pustaka
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Persalinan Normal


2.1.1 Definisi
Persalinan normal adalah pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin (Prawiroharjo, 2001).

2.1.2 Proses Terjadinya Persalinan


Menurut Manuaba (2002) proses terjadinya persalinan belum
diketahui dengan pasti, sehingga menimbulkan beberapa teori yang
berkaitan dengan mulai terjadinya kekuatan his. Ada 2 hormon yang
dominan selama kehamilan yaitu:
a. Estrogen yang meningkatkan sensitifitas otot rahim, memudahkan
penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin,
rangsangan prostaglandin, dan rangsangan mekanis
b. b.Progesteron yang menurunkan sensitifitas otot rahim, menyulitkan
penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin,
rangsangan prostaglandin, dan rangsangan mekanis, dan
menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi.

2.1.3 Tanda dan Gejala Inpartu


Menurut manuaba (2002) tanda persalinan adalah sebagai berikut:
a. Terjadinya his persalinan
b. Pengeluaran lender dan darah
c. Pengeluaran cairan
2.1.4 Faktor – Faktor dalam Persalinan
a. Power
His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan
ibu, keadaan kardiovaskular respirasi metabolik ibu.
b. Passage
Keadaan jalan lahir.
c. Passanger
Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak
kelainan anatomik mayor)
d. Faktor “P” lainnya : psikologi, penolong, posisi
Dengan adanya keseimbangan / kesesuaian antara faktor-faktor
“P” tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung

2.1.5 Tahapan Persalinan


Persalinan dibagi menjadi 4 tahap. Pada kala I servik membuka
dari pembukaan 0-10 cm. Kala I dinamakan juka kala pembukaan, kala
II disebut kala pengeluaran, kala III disebut juga kala pengeluaran urie,
sedangkan kala IV dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam
kemudian. (Sumarah. 2009: 4-5)
a. Kala I (Pembukaan)
Pasien dikatanya dalam persalina kala I, jika sudah terjadi
pembukaan servik dan kontraksi terjadi teratur minimal 2 kali dalam
10 menit selama 40 detik. Kala I adalah kala pembukaan yang
berlangsung antara 0-10 cm. Proses ini terbagi menjadi 2 fase, yaitu
fase laten (8 jam) dimana servik membuka sampai 3 cm dan fase
aktif (6 jam) dimana servik membuka dari 3-10 cm. (Sulistyowati.
2010: 7). Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu :
 Fase akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4
cm.
 Fase dilatasi maksimal, dalam 2 jam pembukaan berlangsung
sangat cepat. Dari 4 cm menjadi 9 cm.
 Fase deselerasi, pembukaan melambat kembali. Dalam 2 jam
pembukaan dari 9 cm menjadi 10 cm. (Sulistyawati, ari. 2010)

b. Kala II
Kala II adalah kala pengeluaran bayi dimulai dari pembukaan
lengkap sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2 jam pada
primigravida dan 1 jam pada multigravida. Diagnosa kala II
ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan pembukaan lengkap dan kepala janin sudah tampak
divulva denagn diameter 5-6 cm (Sulistyowati, 2010). Gejala utama
kala II adalah sebagai berikut :
1. His semakin kuat dengan interval 2-3 menit dengan durasi 50-
100 detik.
2. Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan
pengeluaran cairan secara mendadak.
3. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti
keinginan meneran. Dua kekuatan yaitu, his dan meneran akan
mendorong kepala bayi sehinggakepala beyi membuka pintu
berturut-turut ubun-ubun besar, dahi, hidung, muka, serta
kepala seluruhnya.
4. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti dengan putar paksi luar
yaitu penyesuaian kepala dan punggung.
5. Setelah putar paksi luar, maka persalinan bayi ditolong dengan
jalan berikut.
a. Pegang kepala pada tulang oksiput dan bagian bawah
dagu, kemudian tarik cunam kebawah untuk melahirkan
bahu depan dan cunam keatas untuk melahirkan bahu
belakang.
b. Setelah kedua bahu lahir, ketiak dikait untuk melahirkan
sisa badan bayi.isa air ketuban.
c. Bayi lahir diikuti sisa air ketuban.
6. Lamanya kala II untuk primigravida 50 menit dan multigravida
30 menit (Sulistyawati. 2010:8).

c. Kala III (Pelepasan plasenta)


Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran
plasenta. Lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan
memperhatikan tanda-tanda sebagai berikut:
1. Uterus berbentuk bundar.
2. Uterus terdorong keatas, karena plasenta terlepaske segmen
bawah rahim.
3. Tali pusat bertambah panjang.
4. Terjadi perdarahan.
Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan secara
kradepada fundus uteri. (Sulistyowati.2010: 8)

d. Kala IV (Observasi)
Kala IV mulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada
kala IV dilakukan observasi terhadap pascapersalianan, paling sering
terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Tingkat kesadaran pasien.
2. Pemeriksaan tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu dan
pernafasan.
3. Kontraksi uterus.
4. Terjadinya perdarahan, perdarahan dianggap normal bila
jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc (Sulistyawati. 2010:9).
BAB III
STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
NY. “D” GII P10001 UK 39 MINGGU 1 HARI JANIN HIDUP TUNGGAL
INTRA UTERIN DENGAN INPARTU KALA I FASE LATEN

Tanggal Pengkajian/Jam : 22 Januari 2018 / 14.00 WIB


Ruangan : Bersalin RSUD Genteng
3.1 Pengkajian (Pengumpulan Data Dasar)
3.1.1 Data Subyektif
Nama Ibu : Ny “D” Nama Suami : Tn “D”
Umur : 31 tahun Umur : 31 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ bangsa : Jawa Suku/ bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Peternak Ayam
Alamat : Krajan ¼ Sempu
No. RM : 307948

1) Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya mules hilang-timbul mulai kemarin
(21/01/2018) jam 05.00 WIB, disertai keluar lendir kecoklatan
sedikit.

2) Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu mengatakan telah hamil anak keduanya, ibu mengeluh
mules hilang-timbul mulai kemarin (21/01/2018) jam 05.00 WIB,
disertai keluar lendir kecoklatan sedikit, pusing dan kaki bengkak.
Ibu periksa ke BPM Ny. “N”, kemudian ibu dianjurkan untuk
melahirkan di RSUD Genteng karena tensi ibu tinggi, kaki bengkak
dan protein urine positif 1.
3) Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan pada kehamilan kedua ini :
Trimester I : - ANC 5X di BPM Ny. “N”
- Keluhan : pusing, mual, batuk, pilek.
- Laboratorium : Hb 11,6; gol da O Rh negatif;
PLTC negatif, IMS negatif
- Folavit 1X1
Trimester II : - ANC 5X di BPM Ny. “N”
- Keluhan : pusing, batuk, pilek.
- Laboratorium : Reduksi negatif, albumin negaif.
- Folavit 1X1, Kalsium 1X1
Trimester III :- ANC 4X di BPM Ny. “N”
- Keluhan : batuk, pilek, sering capek, perut bawah
kram, pusing.
- Laboratorium : protein urine positif 1.
- Folavit 1X1, Kalsium 1X1

4) Riwayat menstruasi
Menarch : 15 tahun
Siklus Menstruasi : 30 hari
Lama : 6-7 hari
Warna : Kemerahan
Bau : Anyir
Dismenorhea : Ya
Flour Albus : Ya, sebelum dan sesudah menstruasi
HPHT : 18-04-2017
TP : 25-01-2018
5) Riwayat Obstetri
Jenis Usia Hidup/
No. UK Penolong Sex BBL PBL Kelainan KB
Persalinan Sekarang Meninggal
1 9 bulan Spontan Bidan P 2900 50 - 8 tahun Hidup Suntik
2 Hamil Ini

6) Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu mengatakan bahwa didalam keluarga tidak ada yang
pernah menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis, HIV, dll),
menahun (malaria, jantung, dll), dan penyakit menurun (hipertensi,
asma, diabetes mellitus, dll).

7) Pola kebiasaan sehari-hari.


a. Nutrisi
Selama Hamil : Ibu makan 3X sehari, menu: nasi, sayur, lauk.
Minum 8 gelas sehari.
Selama Inpartu : Ibu makan 3X sehari, menu: nasi, sayur, lauk
porsi sedikit. Minum 6 gelas sehari.
b. Istirahat
Selama Hamil : Ibu tidur siang 2 jam, tidur malam 6-7 jam.
Selama Inpartu : Ibu sering terjaga ketika perut terasa mulas.
c. Aktivitas
Selama Hamil : Ibu memasak, mencuci, dan bersih-bersih.
Selama Inpartu : Ibu lebih banyak tidur.
d. Eliminasi
Selama Hamil : BAB (+) 1X sehari, warna kuning kecoklatan,
lembek, bau khas feses, BAK (+) 8X Sehari.
Selama Inpartu : BAB (+) 1X hari sekali, warna kuning
kecoklatan, agak keras, bau khas feses, BAK (+) 6X Sehari.
e. Pola Seksual/reproduksi
Selama Hamil : 4-5 hari sekali, tidak ada keluhan.
Selama Inpartu : tidak pernah.

a) Riwayat Penyakit Keluarga


a) Riwayat psikologis
Ibu dan keluarga kawatir dengan keadaan Ibu dan
janinnya.
b) Riwayat sosial
Hubungan ibu dengan suami, keluarga, tetangga dan
masyarakat baik.

3.1.2 Data Obyektif


Pemeriksaan umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmetis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,80C
RR : 20 x/menit
TB : 152 cm
BB Sebelum Hamil : 55 kg
BB Sekarang : 77 kg
Skor Poedji Rochjati : 2

3.1.3 Pemeriksaan Fisik


a) Inspeksi
Kepala : Tampak tidak ada benjolan, kulit kepa bersih,
rambut tidak rontok.
Muka : Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma
gravidarum.
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera
putih.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada screat, tidak ada
pernafasan cuping hidung.
Mulut dan gigi : Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis,
tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu.
Telinga : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada
kelainan pendengaran.
Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid maupun bendungan vena jugularis.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening,
tidak ada benjolan.
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Payudara : Simetris, bersih, puting menonjol,
hiperpigmentasi areolamamae, kolostrum
belum keluar.
Perut : Terdapat strie livide, terdapat linea nigra,
tidak ada bekas operasi.
Genetalia : Tidak oedema, tidak ada varices, tidak ada
condiloma, tidak ada bartholinitis.
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid.
Ekstremitas Atas : simetris, tidak oedema, tidak ada ganguan
pergerakan, tidak ada polidaktil atau sindaktil,
terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kanan.
Ekstremitas Bawah : simetris, oedema kanan-kiri, tidak ada
ganguan pergerakan, tidak ada polidaktil atau
sindaktil.

b) Palpasi
a) Leopold I : TFU 3 jari di dibawah PX, pada fundus teraba
bokong.
b) Leopold II : Teraba punggung disebelah kanan, dan bgian
terkecil janin pada sebelah kiri.
c) Leopold III : Bagian terendah janin kepala, sudah masuk
PAP.
d) Leopold IV : Bagian terendah masuk PAP 1/5 bagian
e) Mc.donald : 36 cm
f) TBJ : (36-11) = 25x155 =3875 gram
g) His : 1x10 menit, durasi 5 detik.

c) Auskultasi
DJJ kuat, reguler, 148 x/menit.

d) Perkusi
Reflek Patela (+)/(+)

e) Pemeriksaan Dalam
Tanggal : 22 Januari 2018
Jam : 10.00 WIB
1) Pengeluaran/vagina : Ada bloodslim sedikit
2) Portio : Tebal kaku
3) VT : 2 cm
4) Effacement : 30%
5) Ketuban : Utuh
6) Presentasi : kepala, divergen
7) Denominator : UUK jam 09.00
8) Moulage : tidak ada
9) Hodge :I

3.1.4 Pemeriksaan Penunjang


Tanggal : 16 Januari 2018 dr. Tondo SpOG
USG : UK 38W6D, TBJ 3349 gr, JK Perempuan, janin intra uterin,
tunggal, hidup, DJJ 140 x/menit.
Tanggal : 21 Januari 2018
Darah Lengkap:
a) Leukosit : 10.800 /µl (3500 – 10.000)
b) HB : 11,6 gr / dl (11,0 – 16,5)
c) Hematrokit : 34 % (35.0 – 50.0)
d) Trombosit : 280.000/ µl (150.000 – 390.000)
e) Gol Da : O Rhesus positif
Urine Lengkap:
a) Warna :Kuning Jernih i) Keton : Negatif
b) Ph : 7,0 j) Nitrit : Negatif
c) Berat Jenis : 1.015 Sedimen:
d) Darah Samar : positif 2 k) Lekosit : 3-4
e) Protein : Negatif l) Eritrosit : 2-3
f) Reduksi : Negatif m) Epitel : 2-3
g) Urobilinogen : Negatif n) Kristal : Negatif
h) Bilirubin : Negatif o) Silinder : Negatif

3.2 Intepretasi Data Dasar


Dx : Ny. “A” GIIP10001 UK 39 minggu 1 hari janin Tunggal/Hidup/Intra
Uterin dengan Inpartu Kala I Fase Laten.
Ds : Ibu mengatakan perutnya mules hilang-timbul mulai kemarin
(21/01/2018) jam 05.00 WIB, disertai keluar lendir kecoklatan sedikit.
HPHT : 18-04-2017
TP : 25-01-2018
Do :
KU : Baik
Kesadaran : Composmetis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,80C
RR : 20 x/menit
TB : 152 cm
BB Sebelum Hamil : 55 kg
BB Sekarang : 77 kg
Skor Poedji Rochjati : 2
Muka : Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma
gravidarum.
Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih.
Perut : tidak ada bekas operasi.
Genetalia : Tidak oedema, tidak ada varices, tidak ada
condiloma, tidak ada bartholinitis.
Ekstremitas Atas : terpasang infus RL 20 tpm pada tangan
kanan.
Ekstremitas Bawah : oedema kanan-kiri.
Leopold I : TFU 3 jari di dibawah PX, pada fundus teraba
bokong.
Leopold II : Teraba punggung disebelah kanan, dan bgian
terkecil janin pada sebelah kiri.
Leopold III : Bagian terendah janin kepala, sudah masuk PAP.
Leopold IV : Bagian terendah masuk PAP 1/5 bagian
Mc.donald : 36 cm
TBJ : (36-11) = 25x155 =3875 gram
His : 1x10 menit, durasi 5 detik.
DJJ kuat, reguler, 148 x/menit.
Pemeriksaan Dalam Tanggal/Jam : 22 Januari 2018/10.00 WIB
VT : Ada bloodslim sedikit, portio tebal dan kaku, Ø 2 cm, Eff 30%,
ketuban utuh, letak kepala, UUK jam 09.00, tidak ada moulage,
Hodge I.
Tanggal : 16 Januari 2018 dr. Tondo SpOG
USG : UK 38W6D, TBJ 3349 gr, JK Perempuan, janin intra uterin,
tunggal, hidup, DJJ 140 x/menit.
3.3 Identifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial
- Pada Ibu: pendarahan pervaginam dan terjadi syok
- Pada bayi: hipotermi dan asfeksia

3.4 Identifikasi dan Menetapkan Kebutuhan Segera


- Observasi kemajuan persalinan
- Persiapan persalinan yang aman dan bersih
- Motivasi ibu dalam menghadapi proses persalinan
- Lakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG

3.5 Intervensi
Tanggal Pengkajian : 22 Januari 2018 Jam 14.00
Dx : Ny. “A” GIIP10001 UK 39 minggu 1 hari janin Tunggal/Hidup/Intra
Uterin dengan Inpartu Kala I Fase Laten.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x30 menit ibu mengerti
dan tidak cemas dengan proses persalinannya.
Kriteria hasil : - Ibu mengerti
- K/U ibu baik
- TTV normal yaitu
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 72-88x/menit
Rr :16-24x/menit
Suhu :36-37,5 o C
- DJJ dalam batas normal yaitu 120-160 x/menit
- Nutrisi ibu terpenuhi

1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.


R/ Ibu dan keluarga menjadi kooperatif.
2. Lakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG
R/ pemberian terapi kedokteran.
3. Lakukan pemantuan kemajuan persalinan, keadaan ibu dan janin pada
lembar observasi.
R/ pantau kemajuan persalinan.
4. Persiapan perlengkapan alat dan obat-obatan yang dibutuhkan.
R/ cek kelengkapan partus set dan obat-obatan dalam persalinan.
5. Dukung dan anjurkan suami serta keluarga untuk mendampingi ibu.
R/ motivasi ibu melalui proses persalinan.
6. Lakukan observasi TTV dan DJJ.
R/ pantau vital sign ibu dan DJJ bayi.
7. Lakukan observasi tetesan infus.
R/ Infus RL 20 tpm.
8. Pastikan ibu mendapatkan minum dan asupan nutrisi selama proses
persalinan.
R/ pemenuhan nutrisi.

3.6 Implementasi
Hari/Tanggal Kegiatan Tanda Tangan
Senin, 22 - Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan
Januari 2018 keluarga.
Jam 14.00 R/ Ibu dan keluarga mengerti. (....................)
- Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG
R/ Hasil kolaborasi :
- IVFD RL 20 tpm
- Observasi kemajuan persalinan dan DJJ
- Rencana OD tanggal 23 Januari 2018 jam
04.00 jika tidak ada kemajuan persalinan. (.....................)
- Melakukan pemantuan kemajuan persalinan,
keadaan ibu dan janin pada lembar observasi.
R/ Ibu dan keluarga setuju dilakukan pelayanan
rawat inap. (.....................)
- Persiapan perlengkapan alat dan obat-obatan
yang dibutuhkan.
R/ partus set lengkap dan obat-obatan sudah ada
di troli. (.....................)
- Dukung dan anjurkan suami serta keluarga
untuk mendampingi ibu
R/ ibu tidak cemas dengan proses persalinannya. (.....................)
- Lakukan observasi TTV dan DJJ
R/ TD : 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, RR : @0
x/menit, S : 36,8 ⁰ C. (.....................)
- Lakukan observasi tetesan infus .
R/ Infus RL 20 tpm. (.....................)
- Pastikan ibu mendapatkan minum dan asupan
nutrisi selama proses persalinan.
R/ Ibu makan dan minum. (.....................)

3.7 Evaluasi
Tanggal Pengkajian : 22 Januari 2018 Jam 15.00
S : Ibu mengatakan perutnya masih mules hilang-timbul.
O : - Ibu mengerti dengan kondisinya dan proses persalinannya.
- Ibu setuju dengan tindakan kedokteran induksi persalinan jika tidak ada
kemajuan persalinan.
A : Ny. “A” GIIP10001 UK 39 minggu 1 hari janin Tunggal/Hidup/Intra Uterin
dengan Inpartu Kala I Fase Laten.
P:
- Melakukan observasi TTV.
- Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dan DJJ.
- Melakukan observasi tetesan infus.
- Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG
Catatan Perkembangan I
Tanggal Pengkajian : 23 Januari 2018 Jam : 20.00
S : Ibu mengatakan telah melahirkan anak keduanya secara normal tanggal 23
Januari 2018 jam 10.30. ibu mengeluh luka dijalan lahir masih nyeri.
O:
KU : Baik
Kesadaran : Composmetis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,90C
RR : 20 x/menit
BB Sekarang : 74 kg
Muka : Tidak pucat, tidak oedema.
Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih.
Payudara : puting menonjol, kolostrum keluar sedikit.
Perut : tidak ada bekas operasi.
TFU : 2 jari bawah pusat, UC keras.
Genetalia : Lokhea Rubra ± 5 cc, luka jahitan di
perineum bersih.
Ekstremitas Atas : terpasang infus RL 20 tpm pada tangan
kanan.
Ekstremitas Bawah : oedema kanan-kiri.
Bayi lahir spontan tanggal 23 Januari 2018 jam 10.30 BB 3200 gr,
PB 54 cm, jenis kelamin perempuan, A-S 7/8, anus ada lubang, tidak
ada cacat.
A : Ny. “A” P20002 Post Partum Hari Ke-1

P:

- Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian obat peroral.


- Melakukan observasi TTV, UC, TFU, dan pengeluaran pervaginam.
- Memfasilitasi ibu untuk meneteki bayinya dengan cara yang benar.
- Memfasilitasi ibu untuk melakukan mobilisasi.
Catatan Perkembangan II
Tanggal Pengkajian : 24 Januari 2018 Jam : 07.00
S : Ibu mengatakan luka dijalan lahir sudah tidak terlalu nyeri.
O:
KU : Baik
Kesadaran : Composmetis
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,80C
RR : 20 x/menit
BB Sekarang : 74 kg
TFU : 2 jari bawah pusat, UC keras.
Payudara : puting menonjol, kolostrum keluar agak
banyak.
Genetalia : Lokhea Rubra ± 5 cc, luka jahitan di
perineum bersih.
Ekstremitas Atas : terpasang infus RL 20 tpm pada tangan
kanan.
Ekstremitas Bawah : oedema kanan-kiri.
A : Ny. “A” P20002 Post Partum Hari Ke-2

P:

- Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dalam rencana keluar rumah


sakit.
- Memberikan KIE tentang perawatan ibu dan bayi dirumah, cara minum
obat, dan jadwal kontrol.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, ida bagus, dkk. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Keluarga


Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Nugraheny, esti. 2010. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Saifudin, abdul bari,dkk. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Saifudin, abdul bari,dkk. 2008. BukuAcuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Sulistyawati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba
Medika.
Sumarah, dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin). Yogyakarta: Fitramaya.
Wiknjosastro, gulardi,dkk. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Asuhan Esensial,
Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan
Bayi Baru Lahir. Jakarta: JNPK-KR.

You might also like