You are on page 1of 12

1

BIMBEL GAMA UI Jak - Sel Nama : . . . . . . . . . . . . .


RANGKUMAN BAHASA INDONESIA
SD KELAS : 6

6 Ciri-Ciri Bacaan yang Baik


Bacaan bisa merubah pola pikir seseorang. Maka dari itu, pilihlah bacaan dengan baik dan benar
supaya pikiran kita selalu mengarah ke arah yang lebih baik. Buku yang isinya bagus belum tentu
berguna jika cara penyampaiannya yang buruk dan membosankan. Saya sangat suka membaca
buku dan sudah tahu bagaimana cara memilih bacaan yang baik. Apalagi sekarang telah ada toko
buku yang membiarkan satu buku terbuka segelnya. Tujuannya supaya kita mengetahui isinya
secara sekilas dan tidak tertipu oleh sampul bukunya. Berikut adalah ciri-ciri bacaan yang baik.
Langsung saja kita simak yang pertama:
Baca juga: Buku Motivasi Diri Terbaik!
1. Menarik
Baca juga: 5 RAHASIA Supaya Buku Terbaca HABIS
Suatu bacaan dianggap bagus jika menarik. Tetapi bukan hanya menarik dari sampul dan
sinopsisnya saja. Cobalah baca bab pertama buku tersebut. Jika kamu tertarik dengan isinya dan
sangat ingin lanjut ke bab berikutnya, maka buku itu layak dibeli atau dipinjam di perpustakaan.
2. Sesuai Dengan Kepercayaan Kamu
Banyak sekali buku jebakan yang sampulnya terlihat seperti untuk dibaca umum, tetapi di dalamnya
seringkali memuat kutipan kitab agama tertentu. Tapi jika agama kamu sesuai dengan isi bukunya
sih tidak masalah. Sebaiknya kamu membaca dan melihat sekilas isi buku tersebut supaya tidak rugi
membelinya.
3. Tidak Sesat
Ada saja buku yang sudah jelas-jelas sesat tetapi masih saja beredar di toko buku ternama.
Contohnya ada buku yang menjelaskan bukti bahwa Candi Borobudur adalah peninggalan agama
yang bukan agama Buddha atau buku yang mengajarkan terorisme/aliran sesat. Sebaiknya kamu
tidak memilih bacaan ini karena bisa mencuci otak kamu.
4. Berbobot
Baca juga: Buku-Buku Penunjang Belajar Saya
Carilah buku yang berbobot. Misalnya saat kamu mencari buku kumpulan soal UN, carilah yang ada
pembahasannya. Tujuannya supaya kamu bisa lebih muda mempelajari soal-soalnya.
5. Sesuai Dengan Usia Kamu
Sesuaikan juga dengan usia kamu, karena ada buku yang khusus untuk orang d3wasa yang
terkadang berisi konten p0rnografi. Jika kamu punya anak, belikanlah bacaan yang sesuai untuk
usianya. Jangan sampai kamu memberikan novel cinta remaja kepada anakmu yang masih SD atau
SMP.

4 Ciri-Ciri Ringkasan yang Baik


Ringkasan adalah karangan, bacaan, atau tulisan yang diperpendek. Memperpendek disini dalam
artian hanya menampilkan pokok-pokok karangan, bacaan, atau tulisan saja. Apa sajakah ciri-ciri
ringkasan? Berikut penjelasan tentang ciri-ciri ringkasan. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Mempersingkat Suatu Bacaan
Arti ‘mempersingkat’ di sini bukan berarti menggantinya dengan bahasa alay seperti ‘yang’ dirubah
menjadi ‘yg’ dan sebagainya. Maksudnya adalah tulisan hanya diambil pokok-pokok atau yang
penting saja supaya mempermudah pembaca untuk memahami suatu bacaan.

2. Terdapat Inti Sari Bacaan


Tentu saja, pada ringkasan hanya terdapat inti sari bacaan. Bagian-bagian yang kurang penting dan
bisa dihilangkan akan dihilangkan.
3. Bentuknya Lebih Pendek atau Lebih Ringkas
Banyak orang yang tidak suka membaca suatu bacaan yang panjang sampai berhalaman-halaman.
Untuk itulah fungsi dari ringkasan.
4. Struktural Wacananya Tetap
Struktural wacananya tetap, tetapi tidak berubah sesuai dengan unsur teks bacaan. Maka dari itu,
kita harus pintar-pintar memilih apakah bagian kalimat atau paragraf ini jika dihilangkan akan
berubah makna bacaannya atau tidak.
Sumber:

Jenis-Jenis Informasi, Ciri-Ciri Dan Fungsi Informasi


1
2

Jenis-Jenis Informasi
1. Informasi berdasarkan fungsi & kegunaan, ialah informasi yang berdasarkan materi dan
kegunaannya. Informasi jenis ini antara lain ialah:
⇒ Informasi yang menambah pengetahuan, misalnya: sebuah kejadian dan pendidikan.
⇒ Informasi yang mengajari pembaca, sebagai contoh misalnya sebuah makalah yang isinya adalah
sebuah tutorial atau cara memasak, sebuah artikel tentang bagaimana cara memasak yang baik.
⇒ Informasi berdasarkan format penyajian, yakni informasi yang dibedakan berdasarkan bentuk
penyajian informasinya. Contohnya: informasi dalam bentuk tulisan (isinya bisa dalam bentuk kolom,
baris, gambar dll).
2. Informasi berdasarkan format penyajian, merupakan informasi yang berdasarkan bentuk
penyajian. Informasi jenis ini, antara lain berupa tulisan teks, gambar karikatur, foto, ataupun lukisan
abstrak.
3. Informasi berdasarkan lokasi kejadian, merupakan informasi yang berdasarkan lokasi kejadian
yang sedang berlangsung, baik informasi dari dalam negeri maupun informasi dari luar negeri.
4. Informasi berdasarkan bidang kehidupan, merupakan informasi yang berdasarkan bidang-bidang
kehidupan yang ada, contohnya pendidikan, gaya hidup, olahraga dll.
5. Informasi Berdasar penyampaian:
Informasi yang disediakan secara berkala.
Informasi yang disediakan secara tiba-tiba.
Informasi yang disediakan setiap saat.
Informasi yang dikecualikan.
Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan.

Ciri-Ciri Informasi
Informasi harus Relevan, artinya informasi tersebut harus mempunyai manfaat oleh penggunanya.
Informasi harus Akurat, artinya informasi tersebut harus bebas dari kesalahan-kesalahan & harus
jelas maksud dan tujuannya.
Tepat pada waktunya, artinya informasi yang diterima tidak boleh telat.
Konsisten, artinya informasi yang diterima harus sesuai dengan data yang sebenarnya dan tidak
mengalami perubahan.
Fungsi Informasi
Meningkatkan pengetahuan atau kemampuan pengguna,
Mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan,
Menggambarkan keadaan sesuatu hal atau peristiwa yang terjadi.

Cara Membuat Laporan Pengamatan yang Baik dan Benar dalam Pelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia Kelas V Bahasa Indonesia
Laporan Pengamatan - Barangkali pernah terpikir bahwa membuat sebuah laporan pengamatan
itu susah. Namun kenyataanya, untuk membuat laporan yang baik dan benar dalam pelajaran
Bahasa Indonesia ternyata sangat mudah.
Laporan adalah merupakan suatu cara penulis dalam menyampaikan sebuah informasi kepada
seseorang atau suatu badan karena adanay tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Laporan
bentuknya tertulis, yang berisikan informasi mengenai suatu fakta yang telah dialami atau yang
sudah diamati.

Berikut ini fungsi dari laporan pengamatan:


1. Memberitahukan atau menjelaskan pertanggungjawaban tugas dan kegiatan.
2. Memberitahukan atau menjelaskan hasil pengamatan.
3. Merupakan dokumentasi hasil pengamatan.

Cara Membuat Laporan yang Baik dan Benar


Bagaimanakah cara membuat laporan yang baik dan benar? Coba kalian pelajari materi penjelasan
berikut ini.
Langkah-langkah dalam menulis laporan antara lain::
1. Melakukan pengamatan satu objek.
2
3

2. Mencatat atau mengumpulkan data pengamatan terhadap objek yang telah diamati.
3. Membuat kerangka laporan.
4. Mengembangkan kerangka laporan menjadi laporan dengan bahasa yang baik dan benar.
5. Menyunting atau mengedit hasil laporan agar menjadi lebih sempurna.

Setelah menyusun laporan, maka kita tentu menginginkan laporan kita dalam keadaan sempurna.
Maka kita perlu tanggapan orang lain. Sebaliknya kita juga harus bisa memberikan tanggapan
terhadap laporan yang disusun oleh orang lain.
Bagaimanakah caranya dalam menanggapi laporan dengan baik?
Agar kita dapat menanggapi laporan dengan baik maka perhatikan hal-hal berikut:
a. Struktur Laporan.
Struktur laporan terdiri dari pembukaan, isi, penutup.
 Pembukaan berisi gagasan pokok yang bermanfaat sebagai pengantar dalam
menyampaikan laporan yang nantinya dilaporkan.
 Isi laporan berisi inti laporan yang akan dilaporkan.
 Penutup laporan memuat kesimpulan dan saran.

b. Bahasa laporan baik dan benar.


c. Penyampaian laporan.
Laporan hendaknya ditulis dengan menggunakan pelafalan yang tepat sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia dan disampaikan secara runtut.
Jadi, menanggapi sebuah isi laporan berarti menilai kebaikan dan kekurangan lsebuah aporan
mengenai struktur laporan, kebahasaan laporan, dan cara penyampaian laporan.
Berikut contoh laporan pengamatan:

Laporan Pengamatan
Kunjungan ke Museum Bumi Putera 1912
1. Tempat : Magelang
2. Waktu : Minggu, 11 Nopember 2007
3. Hasil Kunjungan : Museum Bumi Putera 1912
Museum Bumi Putera 1912 letaknya di kota Magelang. Kota Magelang adalah merupakan kota kecil
yang sudah usianya 1.100 tahun. Kota Magelang sangat mudah diingat masyarakat, karena di sana
terdapat sebuah sekolah terkenal di Indonesia yaitu Akademi Militer ( Akmil) dan SMA Nusantara.
Kota Magelang letaknya di sekitar lereng Gunung Tidar sehingga berudara sejuk. Kota ini memiliki
cerita sejarah bangsa dalam melawan penderitaan kemiskinan akibat diberlakukannya sistem tanam
paksa pada masa penjajah Belanda. Tempat bersejarah tersebut dinamakan Museum Bumi Putera
1912. Di dalam museum inilah sejarah perjuangan untuk mencapai kesejahteraan dapat diamati.
Museum Asuransi ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia yang didirikan oleh tokoh Mas
Ngabehi Dwijosewojo, Mas Karto Hadi Subroto, Mas Adimidjojo. Tujuan dari pendirian asuransi ini
adalah untuk mencapai keuntungan secara bersama-sama baik anggota maupun perusahaan.
Perusahaan Asuransi Jiwa bersama terus tambah hingga sekarang berusia 95 tahun. Artinya, telah
mencapai Trilyunan rupiah dengan jumlah pemegang polis peserta asuransi lebih dari 4.500.000 juta
orang tersebar di seluruh Indonesia.
Museum ini sangat bagus dikunjungi oleh anak-anak sekolah, karena di sana terdapat berbagai
koleksi alat bantu perekonomian zaman dulu. Koleksi tersebut antara lain: mata uang Indonesia
sebelum dan sesudah kemerdekaan, mata uang gerilya dan mata uang NICA, mesin cetak,
kalkulator ketik hitung dan fider yang dibuat pada tahun 1920-an.
Di buat oleh: Shanti

Tugas:
Lakukan pengamatan terhadap tempat pariwisata yang terletak di daerahmu! Catatlah hasil
pengamatanmu! Buatlah kerangka laporan hasil pengamatan! Kembangkan kerangka laporan
menjadi laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar! Sempurnakan hasil
laporanmu, kemudian bacalah di depan kelas! Tanggapilah hasil laporan temanmu secara
bergantian!

3
4

Demikian artikel mengenai cara membuat laporan pengamatan yang baik dan benar dalam
pelajaran Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

A. CERPEN
1.Pengertian Cerpen
Cerpen ialah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa (karangan bebas) dengan kisahan
pendek yang berpusat pada satu tokoh dalam suatu situasi.
2 Ciri- ciri Cerpen
a. Pada umumnya ceritanya pendek dan dapat dibaca kurang lebih 30 menit
b. Hal yang di ceritakan benar-benar penting dan berarti
c. Isinya singkat dan padat
d. Memberikan kesan mendalam dalam hati pembaca
e. Watak tokoh digambarkan sekilas hanya untuk menghadapi konflik

3.Unsur-unsur Cerpen
Didalam cerpen terdapat masalah yang menimbulkan konflik. Konflik merupakan pertemuan atau
benturan antara dua kekuatan yang berlawanan. Masalah dibedakan menjadi dua macam
yaitu, masalah dari luar (fisik) dan dari dalam (batin).
Masalah dari luar terjadi antara tokoh dengan sesuatu diluar dirinya. Masalah ini bisa terjadi
dengan lingkungan ataupun manusia. Masalah dibagi menjadi dua.
a.masalah fisik merupakan masalah yang di sebabkan benturan antara tokoh dengan lingkungan.
Misalnya konflik yang dialami tokoh akibat bencana alam
b. masalah social merupakan masalah yang muncul karena hubungan antar manusia misalnya
masalah pertikaian,perebutan, atau perceraian.
Masalah batin timbul didalam diri tokoh. Masalah ini terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri.
Masalah merupakan salah satu unsur intinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun
cerita dari dalam. Unsure intrinsik cerpen yang lain sebagai berikut:
a. Tema, merupakan pokok pilkiran cerita
b. Amanat, pesan yang ingin disampaikan penulis
c. Alur, rangkaian peristiwa yang membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab akibat
d. Perwatakan, cara pengarang menggambarkan watak tokoh
e. Latar, merupakan keterangan tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita
f. Gaya bahasa, corak pemakaian bahasa
g. Sudut pandang, cara pandang pengarang dalam menyikapi tokoh

B. NOVEL
1. Pengertian Novel
Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang menceritakan suatu kehidupan mulai sejak lahir
sampai mati, merupakan cerita. Novel merupakan cerita yang mengisahkan konflik pelaku sehingga
terjadi perubahan nasib tokoh.
2. Ciri-ciri Novel
a. Ceritanya panjang
b. Dalam cerita terdapat beberapa bab
c. Berpusat pada seluruh kejadian atau peristiwa yang dilakukan oleh para tokoh
d. Cerita berisikan kehpdupanm yang benar-benar terjadi
3. Unsur –unsur Novel

Sebenarnya unur intrinsic dan ekstrinsik novel sama dengan unsure cerpen, perbedaannya terletak
pada alur. Alur dalam lebih kompleks.su Novel mengandung nilai-nilai kehidupan, Nila tersebut
termasuk unsure ekstrinsik. Nilai –nilai tersebut sebagai berikut:
a. Nilai moral, yaitu pesan moral dari prilaku tokoh
b. Nilai estetika, yaitu nilai aspek keindahan yang melekat pada karya sastra, misalnya
pengkalimatan, diksi, penggunaan alur yang variatif
c. Nilai sosial budaya, yaitu mencerminkan aspek sosial budaya suatu daerah dalam suatu karya
sastra.

C. DRAMA
1. Pengertian Drama
Drama ialah suatu jenis karya sastra yang diciptakan untuk menggambarkan kehidupan dan watak
manusia melalui acting dan dialog untuk dipentaskan. Drama merupakan jenis genre karya sastra
yang berbentuk pecakapan.
2. Ciri-ciri Drama
a. Watak tokoh selalu di pentaskan

4
5

b. Ceritanya disusun terlebih dahulu


c. Berbentuk dialog
d. Pada akhirnya berisikan pesan singkat

3.Unsur-unsur Drama
a. Tema, yaitu inti cerita
b. Amanat, yaitu pesan yang ada dalam drama
c. Alur, yaitu rangkaian peristiwa dalam drama
d. Perwatakan, yaitu watak tiai-tiap tokoh
e. Konflik, merupakan masalah dalam drama
f. Percakapan, yaitu dalog para pemain
g. Tata artistik, yaitu setting panggung

A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditari kesimpulan bahwa:
1) Cerpen, novel, drama merupakan karya sastra yang berbentuk prosa.
2) Didalam cerpen dan novel terdapat unsur intrinsic dan unsur ekstrinsik
3) Cerpen mempunyai Unsur intrinsic dan unsur ekstrinsik yang sama dengan novel,
perbedaannya terletak pada alur. Alur dalam novel lebih kompleks
4) Cerpen, novel, dan drama mempunyai cirri-ciri yang berbeda
5) Drama selalu dipentaskan melalui acting dan dialog para pemain

20 Macam Kalimat, Pengertian dan Contohnya


Mislay 11:36:00 AM
Hallo Sobat, selamat berjumpa kembali. Pada pembahasan kali ini mengenai macam-macam
kalimat beserta pengertian dan contohnya. Sudah tahukah apa itu kalimat?
Kalimat adalah rangkaian kata yang mengandung arti jelas dan lengkap. Ada sedikitnya 20 macam
kalimat yang sering kita temui dalam tata Bahasa Indonesia. Berikut adalah 20 macam kalimat
tersebut :

1. Kalimat Tunggal
2. Kalimat Berita
3. Kalimat Sempurna
4. Kalimat Tak Sempuarna
5. Kalimat Tanya
6. Kalimat Tanya Tak Bertanya
7. Kalimat Larangan
8. Kalimat Perintah
9. Kalimat Ajakan
10. Kalimat Permintaan
11. Kalimat Pengharapan
12. Kalimat Perjanjian
13. Kalimat Beralah
14. Kalimat Pengandaian
15. Kalimat Nominal
16. Kalimat Verbal
17. Kalimat Aktif
18. Kalimat Pasif
19. Kalimat Langsung
20. Kalimat Tak Langsung
Disini saya akan menjelaskan 20 kalimat di atas beserta pengertian dan contohnya, saya akan
menjelaskan kalimat tersebut satu demi satu.

20 Macam Kalimat, Pengertian beserta Contoh

1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal disebut juga kalimat bersahaja, yaitu kalimat yang terdiri atas subyek dan predikat
saja (satu pola kalimat).
Contoh :
 Baju (subyek) baru (predikat)
- Kalimat ini predikatnya bukan kata kerja.

5
6

 Ayah (subyek) kerja (predikat)


- Kalimat ini predikatnya kata kerja.
2. Kalimat Berita
Kalimat berita adalah kalimatnya memberitakan/menceritakan sesuatu peristiwa.
Contoh :
 Ibu pergi belanja ke Pasar Kramat Jati.
 Para pahlawan dimakamkan di Kalibat, Jakarta.
3. Kalimat Sempurna
Kalimat sempurna ialah kalimat yang mempunyai subyek, predikat, dan obyek.
Contoh :
 Ayah membaca koran.
 Ibu menjahit pakaian.
 Kakak bermain bola.
4. Kalimat Tak Sempurna
Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang tidak memiliki subyek dan atau tak berprediket.
Contoh :
 Enyahlah! = tak bersubjek
 Pencopet = tak berpredikat
 Di toko buku = tak bersubjek dan tak berpredikat
5. Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat pertanyaan yang di kemuka-kan oleh orang yang menanyakan kepada
orang yang di ajak bicara dan mengharapkan jawaban,. Dalam kalimat tanya, selalu
mempergunakan kata - kata antara lain : siap, mengapa, bagaimana, di mana. dan sebagainya.
Selain itu juga menggunakan unsur kah dan tah.
Contoh :
 Siapakah nama adikmu?
 Di manakah tempat tinggalmu?
 Berapa umurmu?
6. Kalimat Tanya Tak Bertanya
Kalimat tanya tak bertanya yaitu kalimat tanya tetapi tidak memerlukan jawaban karena jawabannya
telah di ketahui dan merupakan kalimat lengkap.
Contoh :
 Siapa yang tidak jengkel melihat tingkahnya?
 Aku sendiri heran, kenapa dia masih tetap begitu?
7. Kalimat Larangan
Kalimat larangan adalah kalimat yang menyatakan suatu cegahan atau larangan dan harus
dikerjakan oleh orang yang bersangkutan.
Contoh :
 Jangan parkir ditempat ini!
 Dilarang merokok di ruangan ini!
8. Kalimat Perintah
Kalimat perintah adalah kalimat yang menyatakan perintah atau suruhan yang harus di kenalkan
oleh orang yang diajak bicara.
Contoh :
 Ambilkan buku itu di rak buku!
 Tutuplah pintu itu!
 Bukalah jendela itu!
9. Kalimat Ajakan
Kalimat ajakan adalah kalimat yang manyata-kan ajakan seseorang kepada orang yang di ajak
bicara bersama-sama melakukan sesuatu.
Contoh :
 Ayo kita berangkat, hari sudah siang.
 Mari sama-sama minum kopi.
10. Kalimat Permintaan
kalimat permintaan adalah kalimat ajakan yang di perhalus. Kalimat ini juga disebut kalimat
permohonan.
Contoh :
 Kami harap semua sabar.
 Jika tidak keberatan, sudilah kiranya Anda ikut kami.
11. Kalimat Pengharapan
Kalimat pengharapan adalah kalimat yang menyatakan harapan dan berisi do'a-do'a yang diinginkan
oleh penuturnya untuk orang yang diajak bicara.
Contoh :
 Mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi.
 Semoga Allah senantiasa menyertaimu.
12. Kalimat Perjanjian
Kalimat perjanjian adalah kalimat yang menyatakan persyaratan dan harus dipenuhi kalimat
perjanjian disebut juga kalimat persyaratan.
6
7

Contoh :
 Kamu boleh tinggal di sini, asalkan mau membantu.
 Bila kamu juara kelas, ayah akan belikan sepeda baru.
13. Kalimat Beralah
Kalimat beralah adalah kalimat yang berisi pernyataan yang bagiannya dipertentangkan dengan
bagian lain. Oleh sebab itukalimat beralah disebut juga kalimat perlawanan atau pertenangan.
Contoh :
 Walaupun dia anak tunggal, tetapi dia tidak manja.
 Meskipun dia cantik, tetapi dia tidak sombong.
14. Kalimat Pengandaian
Kalimat pengandaian adalah kalimat yang menyatakan angan-angan atau berandai-andai saja.
Kalimat ini juga disebut kalimat khayalan.
Contoh :
 Andai aku dulu tidak malas, tentu sekarang aku jadi orang berhasil.
 Bila aku punya banyak uang, aku bisa membeli apa saja.
 Seandainya cepat tertolong tentulah ia tidak meninggal.
15. Kalimat Nominal
Kalimat nominal adalah kalimat yang predikat-nya berupa keterangan, kata benda, atau kalimat sifat.
Jelasnya, predikatnya bukan kata kerja. Kalimat ini disebut juga kalimat isim.
Contoh :
 Ayah seorang tentara.
 Kakakku seorang polisi.

16. Kalimat Verbal
Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
Contoh :
 Adik belajar membaca dan menulis.
 Ayah membaca koran.
17. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subyeknya melakukan pekerjaan (berbuat sesuatu). Kalimat ini
disebut juga kalimat tindak.
Contoh :
 Ibu memasak di dapur.
 Amri menulis surat.
Ada dua macam kalimat aktif, yaitu :
1. Kalimat Aktif Transitif
Kalimat Aktif Transitif adalah kalimat aktif yang kata kerjanya berobyek langsung.
Contoh :
- Astrid membeli buku tulis.
- Ilham menendang bola.
- Budi makan bubur ayam.
- Adik minum, susu.
- Ibu membuat kue.
2. Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat Aktif Intransitif adalah kalimat aktif yang kata kerjanya tidak berobyek.
Contoh :
- Hero makan.
- Risma belajar.
- Anggi tidur.
18. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang bersubyek dikenai pekerjaan. Kalimat pasif disebut juga kalimat
tanggap.
Contoh :
 Bola itu di tendang oleh Bagas.
 Baju itu di jemur oleh ibu.

19. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang langsung di ucapkan oleh pembicara. penulisan kalimat
langsung dengan menggunakan tanda petik (").
Contoh :
 Paman berkata, "Besok aku akan ke Ancol".
 "Jam berapa kamu datang besok?"tanya Regina.
20. Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang ditirukan oleh orang lain dari ucapan seseorang.
Penulisannya tidak menggunakan tanda petik.
Contoh :
 Ibuku berkata, bahwa aku harus rajin menabung.
 Nina berkata, bahwa besok dia akan pergi ke Semarang.
7
8

 Pak guru berkata, mulai besok kami libur seminggu.

Pengertian, Unsur, Struktur, dan Jenis Jenis Kalimat


Selamat datang di softilmu, blog sederhana yang berbagi ilmu dengan penuh keikhlasan. Kali ini
kami akan berbagi ilmu tentang KALIMAT, beberapa topik pembahasan utamanya
adalah Pengertian Kalimat,Unsur – Unsur Kalimat, Syarat Kalimat, Struktur Kalimat, dan Jenis
Jenis Kalimat.

Peranan bahasa dalam kehidupan sangat besar. Manusia yang pada dasarnya merupakan makhluk
sosial membutuhkan komunikasi sehari-harinya. Dengan bahasa, manusia mampu menyampaikan
pesan, tujuan, kehendak, gagasan, informasi dan sebagainya. Komunikasi yang berlangsung bisa
secara lisan maupun tulisan. Kedua bentuk komunikasi ini tentunya membutuhkan keterampilan
berbahasa yang memadai. Kalimat merupakan hal yang paling sederhana dalam komunikasi. Setiap
orang pasti pernah membuat sebuah kalimat, baik yang sempurna maupun tidak. Bahkan anak kecil
pun memulai berbicara sepatah kata membentuk sebuah kalimat. Tapi, kalimat memiliki arti
tersendiri dan persyaratan untuk membentuk kalimat yang baik. Lalu, sebenarnya apa arti kalimat?

A. PENGERTIAN KALIMAT
Kridalaksana berpendapat bahwa kalimat adalah satuan gagasan yang relatif berdiri sendiri,
mempunyai ciri utama berupa intonasi final dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa.
Keraf memberi definisi kalimat sebagai satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh
kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Menurut
Alwi kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan
pikiran yang utuh.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang terangkai untuk mengungkapkan suatu pemikiran
yang utuh seperti gagasan, perasaan maupun pemikiran. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat
dimulai dengan huruf kalipat dan diakhiri dengan titik (.), tanda tanya (?) maupun tanda seru (!).
Kalimat umumnya berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya memiliki unsur subjek (S) dan
predikat (S). Dalam wujud lisan kalimat diawali kesenyapan, diiringi alunan titinada, disela oleh jeda,
diakhiri oleh intonasi finaldan diiringi dengan kesenyapan akhir. Kesenyapan digambarkan sebagai
ruang kosong saat memulai maupun mengakhiri kalimat.

PENGERTIAN, UNSUR, STRUKTUR, DAN JENIS KALIMAT


B. UNSUR – UNSUR KALIMAT
Unsur unsur pembentuk kalimat terdiri dari satuan kata dan ada pula yang berupa kelompok kata.
Kelompok kata dapat berupa frase atau klausa. Klausa adalah kelompok kata yang tidak melebihi
fungsi kalimat dan masih mempertahankan makna aslinya seperti bayi besar.
Berikut jenis dari unsur-unsur kalimat :

1. Subjek (S)
Subjek merupakan hal yang penting dalam sebuah kalimat sebagai unsur pokok yang mendampingi
predikat. Fungsinya untuk menandai apa yang dinyatakan. Dengan adanya gambaran subjek,
kalimat yang dihasilkan dapat terpelihara strukturnya. Misalnya : Saya, Lida, Rumah dsb

2. Predikat (P)
Predikat secara khusus menjelaskan atau menggambarkan keterangan subjek. Fungsi
predikatdapat dicari dengan menanyakan mengapa. Predikat dapat berupa sifat, situasi, status, ciri
atau jati diri subjek.

3. Objek (O)
Objek menunjuk kepada tujuan kalimat atau kepada apa kalimat itu ditujukan. Objek hanya memiliki
tempat dibelakang predikat. Atau lebih jelasnya untuk melengkapi fungsi predikat. Fungsi objek
dapat berubah menjadi subjek akibat pemasifan kalimat.

4. Pelengkap (Pel)
Pelengkap memiliki fungsi untuk melengkapi predikat. Sama halnya dengan objek, tetapi fungsi yang
satuini tidak memiliki fungsi khusus pada saat pemasifan kalimat.

8
9

5. Keterangan (K)
Keterangan digunakan sebagi unsur peluasan kalimat yang menjelaskan lebih terperinci apa yang
dimaksud oleh kalimat. Keterangan dapat ditandai dengan kemampuannya untuk berpindah-pindah
tempat. Keterangan memiliki beberapa jenis seperti keterangan waktu, keterangan cara, keterangan
penyebab, keterangan tujuan, keterangan aposisi (penjelasan kata benda), keterangan tambahan,
keterangan pewatas (pembatas kata benda), keterangan penyerta, keterangan alat, keterangan
similatif (kesetaraan), keterangan kesalingan (perbuatan silih berganti) dan lainnya.

D. STRUKTUR KALIMAT
Semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa struktur ataupun pola kalimat dasar saja.
Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut dapat dikembangkan
berdasarkan kaidah yang berlaku. Pola dasar kalimat bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Kalimat dasar berpola S P
Kalimat dasar semacam ini hanya memiliki unsur subjek dan predikat. Predikatnya dapat berupa
kata kerja, kata benda, kata sifat, ataupun kata bilangan. Contohnya :
Truk itu besar.
S P
Jendela kamar Tina longgar.
S P
2. Kalimat dasar berpola S P O
Pola kalimat ini sering kali dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Unsurnya ada subjek predikat dan
objek. Contohnya : Anti mengemudikan truk.
S P O
3. Kalimat dasar berpola S P Pel
Contohnya : Keluarganya pergi piknik.
S P Pel
4. Kalimat dasar berpola S P O Pel
Contoh : Supir angkot mengemudikan angkotnya sembarangan.
S P O Pel
5. Kalimat dasar berpola S P K
Contoh : Antoni menjahit tadi malam.
S P K
6. Kalimat dasar berpola S P O K
Contoh : Sulastri merapikan kamarnya seminggu lalu.
S P O K
C. SYARAT KALIMAT EFEKTIF
Kalimat yang baik harus memenuhi syarat kelengkapan dan kejelasan peran setiap unsur
pembentuk kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Kalimat yang
ditujukan dapat menyampaikan pesan/informasi secara tepat. Kalimat yang baik dikategorikan
kedalam kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ingin
disampaikan penulisataupun pembicara. Sebuah kalimat dikatakan efektif jika telah berhasil
menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud penulis
maupun pembicara.
Tentunya kalimat efektif punya persyaratan untuk memenuhi kalimat yang baik. Berikut
persyaratannya :
 Memiliki subjek dan predikat yang jelas.
 Tidak menyimpang dari kaidah bahasa.
 Logis atau dapat diterima nalar.
 Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan tepat.
 Tidak bertele-tele.
 Tepat sasaran.
 Informasi yang ingin disampaikan tidak memiliki dua arti atau ambigu.
 Adanya kesinambungan kata.
 Tersusun dari dua atau lebih kata.
 Memiliki aturan aturan dasar pembentukannya.
 Memiliki paling sedikit subjek dan predikat.
 Memenuhi tata aturan ejaan yang berlaku.
 Menggunakan diksi (pemilahan dan penempatan) kata yang tepat.
 Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan
sistematis.
 Adanya penekanan ide pokok.
 Menghemat penggunaan kata (tidak ada perulangan kata).
 Struktur kalimat bervariasi.
 Bagian kalimat majemuk tidak buntung atau setengah-setengah.

D. JENIS JENIS KALIMAT

9
10

Kalimat yang kita gunakan sehari-hari maupun untuk kepentingan umum memiliki macam yang perlu
kita ketahui sebgai penempatan yang baik dan benar. Berikut macam-macam kalimatnya :
1. Berdasarkan Isi atau informasi
a. Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang digunakan untuk menginformasikan sesuatu. Biasanya
diakhiri dengan tanda titik (.) contohnya : Harimau liar menyerang warga dengan ganasnya.

b. Kalimat Tanya
Kalimat tanya mengharapkan jawaban sebagi respon atau reaksi pemberitahuan informasi yang
diharapkan, biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). kata tanya yang digunakan bagaimana,
mengapa, apa kapan, dimana dsb. Contoh kalimat tanya : bagaimana proses mesin itu dirangkai?

c. Kalimat Perintah
Kalimat yang bertujuan untuk mengintruksikan seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat
perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru. Tapi, jika diakatan langsung atau lisan biasanya
ditandai dengan intonasi tinggi. Contoh : Ambilkan kopi di atas meja !

d. Kalimat Ajakan
Kalimat ajakan merupakan kalimat yang memancing minat lawan bicara. Kata yang sering
digunakan adalah Ayo, Mari dsb. Biasanya ada pada iklan. Contoh kalimat ajakan : Ayo, pakai
pembersih pakaian merek ini!

e. Kalimat Pengandaian
Kalimat pengandaian menggambarkan keinginan atau tujuan dari penulis atau pembicara yang
belum atau tidak kesampaian. Contoh : Andai saja aku bisa jadi dokter bedah.

2. Berdasarkan diathesis kalimat


a. Kalimat Aktif
Kalimat yang subjeknya langsung melakukan pekerjaan terhadap objeknya. Kata kerja kalimat aktif
umumnya ditandai oleh awalan me-. Namun tidak sedikit kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai
imbuhan tersebut misal, makandan minum.. Contohnya : Laila menggunakan gelas untuk
menciptakan bunyi.

b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif kata kerjanya cenderung menggunakan di- atau ter-. Contohnya : Bangunan itu
dikerjakan dengan baik oleh para teknisi ternama.

3. Berdasarkan urutan kata


a. Kalimat Normal
Kalimat yang subjeknya mendahului predikatnya. Kalimat berpola dasar
b. Kalimat Inverse
Kalimat ini merupakan kebalikan dari kalimat normal. Dimana predikatnya mendahului objek.
c. Kalimat Minor
Kalimat yang memiliki satu inti fungsi gramatikalnya. Bentuk kalimat minor seperti kalimat tambahan,
kalimat jawaban, kalimat salam, panggilan maupun judul.
d. Kalimat Mayor
Kalimat mayor hanya memiliki subjek dan predikat. Objek, pelengkap dan keterangan boleh
ditambahkan sesuka hati. Sama seperti pola dasar pertama.

4. Berdasarkan struktur gramatikalnya


a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal hanya memiliki Subjek dan Predikat. Jika dilihat dari unsur penyusunnya, kalimat
yang panjang dalam bahasa indonesia dapatdikembalikan ke ebntuk dasar yang sederhana.
Contoh kalimat tunggal : Bapak-bapak bersalaman
S P
Pola contoh kalimat diatas hanya memiliki subjek dan predikat sehingga termasuk kedalam kalimat
tunggal.

b. Kalimat Majemuk
Orang-orang sering kali menggabungkan beberapa pertanyaan ke dalam satu kalimat untuk
memudahkan dalam berkomunikasi. Hasilnya, lahirlah penggabungan struktur kalimat yang
didalamnya terdapat beberapa kalimat dasar. Penggabungan inilah yang dinamakan kalimat
majemuk. Kalimat majemuk ini masih terbagi lagi dalam beberapa jenis, berikut penjelasannya :

i. Kalimat Majemuk Setara

10
11

Struktur kalimat ini memiliki dua kalimat tunggal atau lebih yang jika dipisahkan dapat berdiri sendiri.
Kata penghubung kalimat majemuk setara biasanya digunakan kata dan, serta, tanda koma (,),
tetapi, lalu, kemudian, atau. Contoh kalimat majemuk setara : Indonesia tergolong negara
berkembang tetapi Jepang telah digolongkan negara maju.

ii. Kalimat Majemuk Bertingkat


Kalimat majemuk bertingkat memiliki dua kalimat yang satunya bisa berdiri sendiri (induk kalimat)
atau bebas sedangkan yang satunya lagi tidak(anak kalimat). Kata penghubung yang digunakan
dalam kalimat majemuk ini adalah ketika, sejak, karena, olehkarenaitu, hingga, sehingga, maka, jika,
asalkan, apabila, meskipun, walaupun, andai kata, seandainya, agar supaya, seperti, kecuali,
dengan. Contoh kalimat majemuk bertingkat : Ilmuan masih saja mencari asal usul bulan
(induk kalimat) meskipun hingga sekarang masih belum ada kepastian yang jelas (anak kalimat).

iii. Kalimat Majemuk Campuran


Kalimat majemuk campuran merupakan dua jenis kalimat majemuk (setara dan bertingkat) yang
digabungkan.
Karena hujan turun dengan derasnya, kami tidak bisa pulang dan menunggu di sekolah.

5. Berdasarkan unsur kalimat


a. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap mengikuti pola dasar dari kalimat baik yang sudah dikembangkan maupun tidak.
Penggunaan unsur-unsurnya jelas. Sehingga mudah dipahami. Contoh : Warna merah
melambangkan keberanian

b. Kalimat tidak Lengkap


Kalimat yang satu ini tidak sempurna karena hanya memiliki salah satu dari unsurnya saja. Kalimat
ini biasanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, setuan, larangan,
sapan dsb. Contoh : Kapan pulang?
6. Berdasarkan Pengucapan
a. Kalimat Langsung
Kalimat yang secara detai meniru sesuatu yang diujarkan oranglain. Tanda baca kutip tidak luput
dalam jenis kalimat langsung. Kutipan dalam kalimat langsung berupa kalimat tanya, kalimat berita
ataupun kalimat perintah. Contohnya : “Letakkan senjatamu!” bentak pak polisi.
b. Kalimat Tak Langsung
Kalimat yang melaporkan kembali kalimat yang diujarkan orang lain. Kutipan dalam kalimatnya
senmuany berbentuk berita. Contohnya : Bapak Ahmadi berkata padaku bahwa lebih baik membaca
daripada main-main.

Parafrase Puisi
Presentasi berjudul: "Yang dimaksud parafrase adalah mengubah puisi menjadi bentuk sastra lain
(prosa). Hal itu berarti bahwa puisi yang tunduk pada aturan-aturan puisi diubah."— Transcript
presentasi:
2 Yang dimaksud parafrase adalah mengubah puisi menjadi bentuk sastra lain (prosa). Hal itu
berarti bahwa puisi yang tunduk pada aturan-aturan puisi diubah menjadi prosa yang tunduk pada
aturan- aturan prosa tanpa mengubah isi puisi tersebut. Lebih mudahnya parafrase puisi adalah
memprosakan puisi. Perlu diketahui bahwa parafrase merupakan metode memahami puisi, bukan
metode membuat karya sastra. Dengan demikian, memparafrasekan puisi tetap dalam kerangka
upaya memahami puisi.

3 Ada dua metode parafrase puisi, yaitu a. Parafrase terikat, yaitu mengubah puisi menjadi prosa
dengan cara menambahkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi mudah
dipahami. Seluruh kata dalam puisi masih tetap digunakan dalam parafrase tersebut
4 b. Parafrase bebas, yaitu mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang
terdapat dalam puisi dapat digunakan, dapat pula tidak digunakan. Setelah kita membaca puisi

11
12

tersebut kita menafsirkan secara keseluruhan, kemudian menceritakan kembali dengan kata-kata
sendiri.

5 Contoh: Perhatikan puisi Chairil Anwar berikut ini HAMPA :kepada Sri Sepi di luar. Sepi menekan-
mendesak. Lurus kaku pohonan. Tak bergerak Sampai ke puncak. Sepi memagut, Tak satu kuasa
melepas-renggut Segala menanti. Menanti. Menanti. Sepi. Tambah ini menanti jadi mencekik
Memberat-mencekung punda Sampai binasa segala. Belum apa-apa Udara bertuba. Setan
bertempik Ini sepi terus ada. Dan menanti. Dengan teknik parafrase, puisi ini kita tambah beberapa
kata agar lebih mudah dipahami.

6 Bentuk parafrase puisi : HAMPA :kepada Sri (keadaan amat) Sepi di luar (sana). (Keadaan) Sepi
(itu) menekan-(dan) mendesak. Lurus kaku pohon(-pohon)an (disana). (pohonan itu) Tak bergerak
Sampai ke puncak (nya). Sepi (itu) memagut(ku), Tak satu kuasa (pun dapat) melepas-(dan
me)renggut(nya dariku) Segala(nya hanya) menanti. Menanti. (dan) Menanti (lagi). (menanti dalam)
Sepi. (di) Tambah (lagi dengan keadaan saat) ini (,) menanti jadi mencekik (malah) Memberat(kan
dan)-mencekung (kan) punda (kku) Sampai binasa segala(-galanya). (itu pun) Belum apa-apa
(bahkan) Udara (pun telah) bertuba. Setan (pun) bertempik (sorak) Ini (,) (peraan) sepi (ini) terus
(saja) ada. Dan (aku masih tetap) menanti.

7 Teknik parafrase ini hanya diperlukan bagi puisi-puisi yang sangat minim kata-katanya. Bila suatu
puisi telah tersusun kata-kata yg mudah dipahami, maka tidak diperlukan lagi membuat parafrase.
8 Titik Karya Mansur Samin Mencari titik Rebutlah satu lagu Hidup Mencari titik akhir Terimalah
sabuah arti Mati Jakarta, 1965

12

You might also like