You are on page 1of 9

Asuhan Keperawatan Kasus

Tn. P, seorang laki - laki, berusia 60 tahun, datang ke praktek Dokter Keluarga dengan
istrinya, dengan keluhan utama alat kelamin sulit ereksi. Keluhan ini dialaminya sejak 5
tahun lalu, namun paling berat dalam 3 bulan terakhir ini. Dari anamnese di peroleh bahwa
pasien tinggal berdua saja dengan istri kedua yang baru dinikahinya. Ny.P berusia 38 tahun,
seorang sekretaris di sebuah perusahaan kontraktor. Istri pertama Tn. P meninggal 2 tahun
yang lalu karena karsinoma payudara. Pernikahan dengan istri pertama, Tn.P tidak dikaruniai
anak. Tn. P memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus (DM). Memiliki tetangga berprofesi
dokter, Tn. P menjadi sering bertanya tentang masalahnya. Sejak mengetahui masalahnya, Tn.
P menjadi senang keluar rumah dan aktif bersosialisasi, hal ini dilakukannya karena merasa
malu terhadap istrinya dan khawatir tidak bisa memberikannya kebahagaiaan. Pada
pemeriksaan fisik diperoleh: kesadaran compos mentis, TD: 130/80 mmHg, denyut nadi: 90x/menit,
RR : 20 x/menit, suhu 37oC, berat badan Tn. P menurun dari 65 kg menjadi 62 kg. Tidak
didapati anemia, sianosis, ikterus, edema, dan turgor sedang. Pemeriksaan penunjang
laboratorium diperoleh: Kadar gula darah puasa 170 mg/dl, 2 jam setelah makan 240 mg/dl, HbA1C 8,5
%.

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
- Nama Klien : Tn. P
- Umur : 60 Tahun
- Agama : Islam
- Suku : Indonesia
- Pendidikan : SMA
- Alamat : Kalimantan
- Pekerjaan : Wiraswasta
2. Riwayat Kesehatan Sekarang : Klien mengatakan alat kelaminnya tidak dapat
berereksi dengan sempurna sejak 5 tahun yang lalu, namun dalam 3 bulan terakhir
dirasakannya paling berat
3. Riwayat Kesehatan Dahulu : Tn. P memiliki riwayat DM
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : tidak ada yang pernah mengalami penyakit
yang sama
5. Riwayat Seksual : Tn. P tidak pernah mengalami ini sebelumnya
6. Riwayat Pengobatan : Tn. P tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan
sebelumnya
7. Pola Kehidupan :
a. Istirahat dan tidur
Tn. P tidur 5 jam per hari
b. Pol nutrisi
Tn. P mengalami penurunan berat badan, dari 65 kg menjadi 62 kg
c. Pola Aktifitas dan Latihan
Tn. P sering menghabiskan waktunya di luar rumah, dan suka berolahraga
d. Pola hubungan dan peran
Sejak mengetahui masalahnya, Tn. P lebih aktif bersosialisasi di luar rumah
daripada dirumah
e. Pola kebiasaan sehari-hari
Tn. P aktif merokok sejak SMA hingga sekarang
8. Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan Umum : Klien tampak lemas dan tanda tanda vital terjadi
peningkatan karena respon dari terjadinya inkontinensia.
b. Pemeriksaan Sistem :
- Breath : RR = 20x/menit
- Blood : TD = 130/80 mmHg, Nadi = 90x/menit
- Brain : Suhu 37˚C
- Bladder : poliuria (sering berkemih)
- Bowel : nafsu makan menurun, BB awal : 65 kg, BB sekarang :
62 kg
- Bone : mengalami kelemahan otot
9. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan darah lengkap :
- WBC : 4,1 10³/mm³
RBC : 2.590.000/mm³
HGB : 6,1 g/dl
PLT : 522 10³/mm³
Diff Count : Lym 29,6 % Mo 6.0% Gra 64,4%
MCV : 74 L µm³
MCH : 23,5 L þg
MCHC : 32.0 g/dL
RDW : 20,8 H %
b. Fungsi hati :
- BUN : 20 mg/dL
- Kreatin : 0.5 mg/dL
c. Tes Lemak :
- HDL : 110 mg/dl
- LDL : 35 mg/dl
- Trigliserida :125 mg/dl
d. Hormon :
- Testosteron : 250 mg/dL

B. Analisa Data
Data Etiologi Masalah Keperwatan

DO : Impotensi Harga diri rendah


- Tn. P terlihat mudah
bergaul dengan
tidak diterima oleh istri
lingkungan barunya

DS :
Malu
- Tn. P mengatakan situasional
dia malu kepada
istrinya keduanya
Harga diri rendah
dan takut tidak dapat
situasional
membahagiakan
istrinya
DO : Impotensi

- Tn. P terlihat
pandangan matanya
Kurang informsasi tentang
tidak fokus
penyakit

DS :

- Klien mengatakan Ansietas


Ansietas
tidak dapat ereksi
dengan sempurna
saat melakukan
hubungan seksual
- Tn. P mengatakan
takut tidak dapat
memberikan
kebahagiaan
DO : Impotensi Defisiensi Pengetahuan

- Tn. P tampak sering


bertanya saat
Kurang informsasi tentang
dilakukan
penyakit
pengkajian
DS : Defisiensi pengetahuan

- Tn. P mengatakan
mempunyai tetangga
berprofesi dokter,
dan hampir setiap
hari menanyakan
masalahnya
- Klien mengatakan
ada riwayat penyakit
keturunan (diabetes)

C. Diagnosa Keperawatan
1. Harga diri rendah situasional b.d gangguan fungsi
2. Ansietas b.d perubahan besar (status kesehatan)
3. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi

D. Intervensi
NO Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Harga diri rendah Setelah dilakukan tindakan Peningkatan Harga
situasional b.d keperawatan selama 7x24 Diri 5400
gangguan fungsi jam, klien tidak mengalami 1. Monitor pernyataan
HDR situasional dengan klien mengenai
kriteria hasil: harga diri
2. Kuatkan kekuatan
1. Klien dapat
pribadi yang
melakukan
diidentifikasi klien
komunikasi terbuka
3. Bantu klien untuk
2. Klien memiliki
mengidentifikasi
pemenuhan peran
respon positif dari
yang signifikan
orang lain
secara pribadi
4. Jangan mengkritisi
3. Klien dapat
klien secara negatif
menerima atas kritik
5. Bantu untuk
yang membangun
mengatur tujuan
4. Klien dapat
yang realistik dalam
mempertahankan
rangka mencapai
hubungan dengan harga diri yang
keluarga dekat tinggi
5. Klien dapat 6. Fasilitasi lingkungan
menyesuaikan diri dan aktifitas yang
pada pengaturan akan meningkatkan
hidup harga iri
6. Klien dapat 7. Bantu klien untuk
menyesuaikan diri mengidentifikasi
pada perubahan dampak perubahan
hubungan usia terhadap harga
pernikahan diri
7. Klien dapat
Peningkatan Koping
menyesuaikan diri
5230
pada perubahan
1. Bantu klien untuk
fungsi seksual
menyelesaikan
8. Klien dapat
masalah dengan cara
beradaptasi dengan
konstrukstif
gangguan fungsional
2. Berikan penilaian
kemampuan
pneyesuaian klien
terhadap perubahan
dalan citra tubuh,
sesuai indikasi
3. Dukung klien untuk
mengidentifikasi
deskripsi yang
realistik adanya
perubahan peran
dalam peran
4. Berikan penilaian
mengenai
pemahaman klien
terhadap proses
penyakit
5. Sediakan informasi
aktual mengenai
diagnosis,
penanganan, dan
prosgnosis
6. Cari jalan untuk
memahami
perspektif klien
terhadap situasi
yang penuh stres
7. Dukung kesabaran
dalam
mengembangkan
suatu hubungan
8. Dukung aktifitas
sosial dan
komunikasi
9. Dukung keterlibatan
keluarga, dengan
cara yang tepat

2. Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan Pengurangan


perubahan besar keperawatan selama 5x24 Kecemasan 5820
1. Pahami situasi krisis
(status kesehatan) jam, klien tidak mengalami
yang terjadi dari
ansietas dengan kriteria
perspektif klien
hasil:
2. Berikan informasi
1. Tidak mengeluarkan
faktual terkait
rasa marah secara
diagnosis,
berlebihan
2. Rasa cemas yang perawatan dan
disampaikan secara prognosis
3. Identifikasi pada
lisan berkurang
3. Tekanan darah saat terjadi
normal (120/80 perubahan tingkat
mmHg) dan nadi kecemasan
4. Berikan aktifitas
normal (60-
pengganti yang
100x/menit)
4. Tidak menarik diri bertujuan untuk
5. Tidak mengalami
gangguan tidur mengurangi tekanan
6. Menggunakan Bantuan Kontrol
strategi koping yang Marah 4640
1. Bangun rasa percaya
efektif
7. Mempertahankan dan hubungan yang
hubungan sosial adekuat dan
8. Mengendalikan
harmonis dengan
respon kecemasan
klien
9. Menggunakan
2. Batasi akses
perilaku koping yang
terhadap situasi
sehat untuk
yang membuat
menyelesaikan
frustasi sampai klien
masalah seksual
dapat
mengekspresikan
kemarahan dengan
cara adaptif
3. Identifikasi
konsekuensi dari
ekspresi kemarahan
yang tidak tepat
4. Berikan pendidikan
mengenai metode
untuk mengatur
pengalaman emosi
yang kuat mialnya
teknik relaksasi,
distraksi, membaca
dll
Konseling 5240
1. Bangun hubungan
terapeutik yang
didasarkan pada
saling percaya dan
saling menghormati
2. Sediakan privasi dan
berikan jaminan
kerahasiaan
3. Minta klien untuk
mengidentifikasi apa
yang mereka bisa/
tidak bisa lakukan
terkait dengan
peristiwa yang
terjadi
4. Jangan mendukung
pembuatan keputuan
pada saat berada
dalam kondisi stres
berat
3. Defisiensi Setelah dilakukan tindakan Pengajaran : Proses
pengetahuan b.d keperawatan selama 3x24 Penyakit 5602
1. Kaji tingkat
kurang informasi jam,pengetahuan klien
pengetahuan klien
tentang kondisinya adekuat
terkait dengan
dengan kriteria hasil:
1. Klien memahami proses penyakit
2. Jelaskan tanda dan
perubahan fisik
gejala yang umum
terkait dengan usia
2. Klien dapat dari penyakit, sesuai
melakukan aktifitas kebutuhan
3. Jelaskan mengenai
yang
proses, penyakit
direkomendasikan
sesuai kebutuhan
oleh profesional
4. Berikan informasi
kesehatan
pada klien dan
3. Mengidentifikasi
keluarga / orang
gejala yang perlu
terpenting klien
dilaporkan
mengenai kondisi
klien
5. Diskusikan pilihan
terapi/ penanganan
6. Edukasi klien
mengenai tindakan
untuk mengkontrol
gejala, sesuai
kebutuhan

E. Evaluasi
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x24 jam, harga diri klien adekuat
2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam, klien tidak mengalami
ansietas
3. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, pengetahuan klien
tentang kondisinya adekuat

You might also like