Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. DEMENSIA
II.1.1. Definisi
II.1.2. Epidemiologi
tidak ada perbedaan antara pria dan wanita sedangkan untuk demensia
sesuai dengan makin banyak populasi orang tua di Amerika Serikat dan
Eropa, maka makin tua populasinya makin banyak kasus AD, dimana
tahun 2010 dengan peningkatan dua kali lipat setiap 20 tahun, menjadi
65,7 juta di tahun 2030 dan 115,4 juta di tahun 2050. Di Asia Tenggara
tahun 2010 menjadi 5,3% pada tahun 2030 (Ferri dkk, 2005).
(laki-laki dan perempuan) naik dari 70,1 tahun pada periode 2010-2015
depan akan mengalami peningkatan dari 238,5 juta pada tahun 2010
menjadi 305,8 juta pada tahun 2035. Jumlah penduduk berusia 65 tahun
keatas akan meningkat dari 5,0% menjadi 10,8% pada tahun 2035.
a. Demensia kortikal
b. Demensia subkortikal
anatomisnya:
lambat.
gerak.
1. Penyakit Alzheimer
2. Demensia Vaskuler
vessel disease usia dini dengan lesi iskemik luas pada white
2015).
2015).
4. Demensia Frontotemporal
atau lupa hal baru yang dialami, dan tidak menggangu aktivitas rutin dalam
kemampuan merawat diri yang sangat besar, gangguan siklus tidur, mulai
membutuhkan bantuan orang lain dan kematian terjadi akibat infeksi atau
II.1.5.1. Skrining
dengan keluhan kognitif yang progresif atau dengan perilaku yang sugestif
Saat ini sudah ada bukti yang cukup untuk skrining orang dengan
demensia pada usia lanjut. Atas dasar itu US Preventive Services Task
Force (USPSTF) dan UK National Institute for Health and Clinical and
dkk, 2015).
II.5.1.3. Diagnosis
didapatkan dari sumber yang terpercaya. Hal ini harus didukung dengan
memori dan tidak adanya salah satu dari gangguan kognitif seperti afasia,
Dikutip dari: Ong, P.A., Muis, A., Widjojo, F.S., Rambe, A., Laksmidewi,
A.A.A., Pramono, A., et al. 2015. Diagnosis dan Penatalaksanaan
Demensia. Panduan Nasional Praktik Klinik. Perhimpunan Dokter
Spesialis Saraf Indonesia. Jakarta.
tentang faktor risiko dan bukti yang telah ada (Ong dkk, 2015).
intelektual dan sindroma Down adalah faktor risiko yang tidak dapat
1) Usia
2) Jenis Kelamin
lebih tinggi pada wanita dibanding pria. Angka harapan hidup yang
lebih tinggi dan tingginya prevalensi AD pada wanita yang tua dan
sangat tua dibanding pria. Risiko untuk semua jenis demensia dan
menjadi seimbang pada wanita yang lebih tua (Ong dkk, 2015).
Sampai saat ini tidak ada mutasi genetik tunggal yang teridentifikasi
wanita dan populasi antara 55-56 tahun, pengaruh ini berkurang pada
Sampai saat ini tidak ada studi yang menyebutkan perlunya tes genetik
dominan, maka tes ini dapat dilakukan hanya setelah dengan informed
consent yang jelas atau untuk keperluan penelitian (Ong dkk, 2015).
1) Hipertensi
3) Statin
(Tortora dan Derrickson, 2009). Tidur juga dapat diartikan sebagai periode
istirahat untuk tubuh dan pikiran, yang selama masa ini kemauan dan
sebagai status tingkah laku yang ditandai dengan posisi tak bergerak yang
saling bergantian, yaitu tidur paradoksikal atau tidur Rapid Eye Movement
(REM) dan tidur gelombang lambat atau tidur Non-Rapid Eye Movement
yang dialami pada jam pertama tidur setelah bangun selama berjam-jam
sedangkan tidur paradoksikal terjadi pada 25% dari waktu tidur yang
berulang secara periodik setiap 90 menit. Tipe tidur ini umumnya disertai
Tidur NREM terdiri dari 4 tahap yaitu : (Guyton dan Hall, 2006)
Dalam tahap ini, orang dalam keadaan relaksasi dengan mata tertutup
2. Tahap 2 atau tidur ringan adalah tahap pertama orang dalam keadaan
3. Tahap 3 adalah periode tidur dalam yang sedang. Suhu tubuh dan
2006).
menurun secara signifikan dan suhu tubuh menurun sedikit pada tahap
Pada tahap ini orang akan sangat sulit dibangunkan, hanya suara yang
frekuensi 3,5-7,5 Hz yang terjadi secara intermiten selama tahap awal tidur
NREM dan REM. Setelah kira-kira 10 menit, maka akan memasuki tahap 2
tidur NREM yang ditandai dengan aktivitas theta, sleep spindles dan K
14 Hz yang berlangsung sekitar dua hingga lima kali per menit yang
ditemukan selama tahap 1 hingga tahap 4 tidur NREM. Sleep spindles ini
tajam, tejadi secara tiba-tiba, terjadi kira-kira satu kali dalam satu menit,
biasanya dipicu oleh suara bising, dan hanya terdapat pada tahap kedua
tidur NREM dan tidak ditemukan pada tahap tidur lainnya. Tahap tidur
ketiga dan keempat ditandai oleh aktivitas delta beramplitudo tinggi serta
berfrekuensi lebih kecil dari 3,5 Hz. Perbedaan tahap ketiga dan keempat
tidur NREM hanya ditentukan dari jumlah gelombang delta, pada tahap
gelombang delta pada tahap ketiga dan keempat tidur NREM, maka tahap
ketiga dan keempat inilah yang sering disebut sebagai tidur gelombang
sekitar 20-30 menit saja. Normalnya tidur REM harus didahului oleh tidur
EEG tahap 1 tidur NREM, hanya saja selain terdiri dari aktivitas theta
seperti pada tahap 1 tidur NREM, pada tidur REM juga dijumpai adanya
aktivitas beta pada EEG. Aktifitas beta adalah aktifitas listrik irregular 13-
sadar (awake). Apabila orang sudah memasuki tidur REM, orang tersebut
bahkan sudah tidak respon terhadap suara bising, tetapi dapat dengan
memanggil nama orang tersebut. Dan, ketika orang tersebut bangun, akan
Tidur REM, ditandai dengan hilangnya ketegangan otot batang tubuh, dan
pada banyak struktur otak, dan secara umum terjadi peningkatan pada
pernafasan). Selain itu, selalu dijumpai juga ereksi klitoris atau penis
secara cepat dengan kondisi mata tertutup (bola mata di bawah kelopak
mata). Juga ditemukan korelasi yang sangat kuat antara tidur REM
dengan mimpi (Pinel, 2009). Fungsi dari tidur gelombang lambat adalah
dari tidur REM adalah untuk perkembangan otak dan proses pembelajaran
(Carlson, 2005). Tidur adalah proses aktif, bukan sekedar tidak terjaga.
Berbeda dengan keadaan terjaga, orang yang sedang tidur tidak secara
2001).
mekanisme, diantaranya:
yang penting dalam pengaturan tidur. Nutrien utama dari otak adalah
glukosa, yang diangkut oleh darah ke otak. Suplai darah yang cukup
beberapa daerah di otak menjadi lebih aktif, sel-sel yang berada pada
bagian itu akan mengkonsumsi glukosa lebih cepat daripada yang disuplai
darah. Pada kasus demikian, nutrien glukosa yang kekurangan ini akan
disuplai oleh astrosit dengan cara memecah glikogen yang terdapat pada
tidur pada malam berikutnya. Setelah itu sel di daerah otak itu akan
keadaan bangun di otak, sehingga akan terjadi hubungan timbal balik (flip-
flop) yang akan membuat kita sadar atau jatuh tertidur. Akumulasi dari
(Carlson, 2005).
tidur, gangguan tidur, masa laten tidur, disfungsi tidur pada siang hari,
efisiensi tidur dan penggunaan obat tidur. Jadi apabila salah satu dari
Pada penilaian terhadap lama waktu tidur yang dinilai adalah waktu
dari tidur yang sebenarnya yang dialami seseorang pada malam hari.
tidur pada tengah malam atau bangun pagi terlalu cepat, bangun untuk
mimpi buruk, merasa sakit, dan alasan lain yang mengganggu tidur.
Penilaian terhadap masa laten tidur dinilai berapa menit yang dihabiskan
terhadap disfungsi tidur pada siang hari dinilai apakah selama sebulan
yang lalu, seberapa sering timbul masalah yang mengganggu anda tetap
serta dinilai juga berapa banyak masalah yang membuat seseorang tidak
efisiensi tidur dinilai waktu seseorang biasanya mulai tidur pada malam
hari selama sebulan, dan waktu seseorang biasanya bangun pada pagi
hari selama sebulan, serta dinilai juga waktu seseorang tertidur pulas pada
malam hari selama sebulan. Pada penilaian terhadap kualitas tidur dinilai
1. Kondisi medis
pada paru yang menyebabkan gangguan nafas seperti asma dan penyakit
seperti stroke, kerusakan saraf perifer, apnea tidur tipe sentral dan
2. Kondisi psikiatri
tipe REM. Stres pasca trauma sering menyebabkan gangguan tidur pada
malam hari. Selain itu, gangguan ansietas, panic disorder paling sering
menyebabkan insomnia atau sulit tidur pada banyak pasien. Selain itu,
benzodiazepin yang terlalu sering digunakan dan dalam dosis yang tinggi
3. Kondisi lingkungan
karena suhu lingkungan yang tidak nyaman. Pertukaran jam kerja yang
yang juga terjadi pada jetlag akibat bepergian ke tempat yang mempunyai
waktu yang tidak cocok dengan daerah asal. Pergantian ketinggian yang
Skala tidur dari The Medical Outcome Study merupakan suatu skala
yang dibuat dengan tujuan untuk menilai sejauh mana masalah tidur.
tidur ini berupa kuesioner yang terdiri dari 12-item pertanyaan, dimana
memiliki dampak besar pada kualitas hidup dan sering merupakan gejala
Ini juga telah dievaluasi pada populasi umum di Amerika Serikat (Allen
dkk, 2008).
Medical Outcome Study merupakan tool yang handal dan valid untuk
kondisi lain yang menyebabkan gangguan tidur telah dianjurkan (Allen dkk,
2008).
Islamiyah, 2014)
1. Insomnia
5. Parasomnias
Issues
II.3.1. Definisi
mmHg.
159/99 mmHg.
1. Umur
hingga dewasa. Pada orang lanjut usia, arterinya lebih keras dan
tekanan darah.
2. Jenis Kelamin
memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini juga menyebabkan risiko wanita
3. Olahraga
4. Obat-obatan
tekanan darah.
5. Ras
yang lebih tinggi daripada pria Amerika-Eropa dengan usia yang sama.
6. Obesitas
bergantung kepada isi aliran (flow) dan luas penampang pembuluh (area).
Dalam hal ini, kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan linier yang
jumlah tekanan sisi ditambah energi kinetik. Energi ini dapat dihitung
energi ini akan mempengaruhi tekanan sisi pembuluh. Hal ini dikemukakan
1989).
Hingga saat ini, alat ukur yang masih diandalkan untuk mengukur
ialah lebar kantong udara dalam manset harus cukup lebar untuk menutupi
2/3 panjang lengan atas. Demikian pula, panjang manset harus cukup
panjang untuk menutupi 2/3 lingkar lengan atas. Ukuran manset tersebut
bertujuan agar tekanan udara dalam manset yang ditera dengan tinggi
yaitu:
1. Ruang pemeriksaan
darah.
2. Alat
yang dapat mencakup 2/3 panjang lengan atas serta panjang yang dapat
mencakup 2/3 lingkar lengan. Penggunaan manset yang lebih kecil akan
3. Persiapan
4. Jumlah pengukuran
5. Tempat pengukuran
Pengukuran dilakukan pada lengan kanan dan kiri bila dicurigai terdapat
peningkatan tekanan darah. Kesenjangan nilai lengan kanan dan kiri dapat
dalam posisi duduk. Dalam keadaan ini, lengan bawah sedikit fleksi dan
lengan atas setinggi jantung. Hindarkan posisi duduk yang menekan perut,
terutama pada orang yang gemuk. Untuk pasien hipertensi, terutama yang
sedang dalam pengobatan, perlu diukur dalam posisi berbaring dan pada
tekanan darah pasien. Hal ini untuk menghindarkan kesalahan nilai karena
dengan cepat hingga 20-30 mmHg di atas tekanan pada waktu denyut
yang tetap (konstan) 2-3 mmHg tiap detik. Pengempesan yang terlalu
cepat akan mengakibatkan nilai diastolik yang lebih rendah daripada yang
sebenarnya.
sleep problems dan insiden demensia, dengan jumlah sampel yang besar
pada individu lanjut usia. Peningkatan rasa kantuk siang hari dan tidur
dipaparkan. Diduga hal ini disebabkan bahwa tidur yang tidak cukup
(Aβ), dan demensia. Suatu studi pada lanjut usia mendapati bahwa durasi
Studi yang lain memaparkan bahwa peningkatan yang stabil pada kadar
dkk, 2015).
tidur dan demensia mungkin bahwa rasa kantuk yang berlebihan pada
siang hari dan tidur yang tidak adekuat berhubungan dengan irama
telah diduga berkaitan dengan insiden demensia. Karena itu, mungkin ada
dan gangguan tidur, terutama gangguan tidur malam hari dan gangguan
tidak hanya sebagai penyakit penuaan, tetapi juga sebagai suatu penyakit
2015).
fungsi kognitif baik, dan bahkan partisipan yang secara biologis dengan
otak yang sehat, dengan masa follow-up yang lebih lama dibutuhkan untuk
2015).
Demensia
yang tidak diobati untuk tekanan darah tinggi (57% dari sampel), terdapat
tidak signifikan, juga dikaitkan dengan cut-off 140/90 mmHg. Pada pasien
darah tinggi dan demensia (Launer dkk, 2000). Pemeriksaan autopsi dari
dan jumlah plak neuritik (β-amyloid) yang lebih banyak baik di neokorteks
dan plak neuritik, dapat terjadi sebagai fitur neuropatologi proses penuaan,
hipokampus dapat terjadi pada VaD ataupun AD, hal itu tetap dianggap
dan VaD. Sistolic Blood Pressure yang tinggi dan kadar kolesterol yang
tinggi, meningkatkan risiko AD atau VAD (Korf dkk, 2004). Adult Health
hipertensi sistolik usia pertengahan dan VaD usia lanjut (OR 1,33; 95% CI
adjusted relative risk 1,5 untuk AD (95% CI 1,0–2,3), dan 1,6 (95% CI 1,1–
mengalami demensia pada usia 79–85 tahun memiliki SBP dan DBP yang
demensia. Diastolic Blood Pressure yang lebih tinggi pada usia 70 dan 75
tahun berhubungan dengan insiden yang lebih tinggi dengan AD dan VaD
(Skoog dkk,1996).
antara tekanan darah dan risiko AD dan demensia yang melalui spektrum
usia lebih tua dan memeriksa perubahan tekanan darah sebelum onset
75–84 tahun dan >85 tahun) dan dikuti selama 8 tahun, fungsi kognitif
Tekanan darah diukur pada saat pendaftaran dan setiap pemeriksaan dua
tahun sekali. Systolic Blood Pressure dibagi menjadi tiga kategori; tinggi
Begitu juga DBP, dibagi menjadi: tinggi (>90 mmHg), menengah (80–89
mmHg), dan normal (<80 mmHg). Selama follow-up, sebanyak 380 dari
probable AD. Setelah adjusmen untuk jenis kelamin, ras, lama pendidikan,
(HR 1,6; 95%CI 1,01–2,55). Hasil risiko didapati hampir sama walaupun
(HR 1,38; 95% CI 0,71–2,71). Risiko yang dinilai untuk AD dan demensia
tinggi di kelompok umur yang lebih tua (>85 tahun) HR untuk AD 0,70;
2007).
>90mmHg. Risiko menjadi lebih tinggi pada individu dengan DBP yang
persisten rendah. Hubungan ini tidak dinilai untuk SBP, atau untuk
hubungan antara DBP rendah dengan VaD (Verghese dkk, 2003). Pada
individu tanpa demensia, dilaporkan hasil yang serupa yaitu DBP rendah
untuk AD 1,7 (95% CI 1,1–2,4), dan demensia secara umum 1,5 (95% CI
antihipertensi, atau individu dengan allel APOE- (Qiu dkk, 2003). Suatu
data dari studi Gothenburg (n=317, >85 tahun) dan Rotterdam (n=6.668,
berbasis populasi pada 599 individu (mean usia saat awal 82,8 tahun),
didapati SBP dan DBP rendah berhubungan dengan insiden AD yang lebih
tinggi, dimana SBP yang lebih tinggi berhubungan dengan fungsi kognitif
yang lebih baik. Studi ini dinilai dengan MMSE (Nilsson dkk, 2007).
Demensia