You are on page 1of 74

KOMPILASI SOAL IKM & PEMBAHASAN

PERIODE 12 NOVEMBER – DESEMBER 2018

1. Sebuah desa akan dilakukan penyuluhan mengenai manfaat pemberian ASI eksklusif
oleh dinas kesehatan. Sasaran primer dari penyuluhan tersebut adalah?
a. Ibu hamil dan menyusui
b. Ketua RW
c. Kader
d. Petugas kesehatan
e. Lurah

PEMBAHASAN:
Sasaran merupakan target, yaitu kepada siapa program kesehatan tersebut ditujukan.
Ada 3 jenis sasaran, yaitu:
 Sasaran primer ialah individu atau kelompok yang akan memperoleh
manfaat paling besar dari hasil perubahan perilaku
 Sasaran sekunder individu atau kelompok individu yang berpengaruh dan
disegani oleh sasaran primer
 Sasaran Tersier mencakup para pengambil keputusan, penyandang dana,
dan pihak lainnya yang berpengaruh
Pada kasus ini:kelompok yang paling mendapat manfaat besar dari penyuluhan ASI
eksklusif adalah ibu hamil dan menyusui

2. Seorang peneliti ingin melakukan penelitian tentang hubungan antara status sosial-
ekonomi dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Ia melakukan penelitian pada murid
SD kelas 1 hingga 6 di sebuah sekolah. Metode pengambilan sampel dilakukan
dengan cara melakukan wawancara dengan orang tua murid di SD. Metode
pengambilan sampel yang dapat digunakan oleh peneliti adalah?
a. Simple random sampling d. Stratified random sampling
b. Systematic random sampling e. Multistages random sampling
c. Cluster random sampling
PEMBAHASAN:
A. Systematic Random Sampling
• Pengambilan seluruh subjek yang dapat dipilih sebagai sampel berdasarkan
sistem ataurumus yang dibuat peneliti
• Contoh: Pengambilan sampel dari 100 responden dengan rumus 2n, sampel
yang diambil nomor 2,4,6, dan seterusnya

B. Cluster Random Sampling


• Proses pengambilan sampel secara acak pada kelompok individu dalam
populasi tertentu. Setiap cluster bersifat heterogen dan antar populasi bersifat
homogen
• Contoh: Berdasarkan wilayah (RT, RW, Kelurahan)

C. Simple Random Sampling


• Proses pengambilan sampel secara acak, tanpa menggunakan sistem atau
aturan
• Contoh: Pengambilan sampel dari 100 responden, peneliti secara acak memilih
sampel sejumlah yang dibutuhkan

D. Stratified Random Sampling


• Pengambilan sampel yg dilakukan dengan membagi populasi menjadi
beberapa strata
• Contoh: Pengambilan sampel dari anak SD, diambil sampel kelas 1, 2, 3
• Setiap strata adalah homogen, sedangkan antar strata terdapat sifat yang
berbeda, kemudian dilakukan pengambilan sampel pada setiap strata

E. Multistages Random Sampling


• Studi skala besar yang menyerupai cluster random sampling (lebih dari 2
tahap)
• Unit sampel berupa kelompok, bukan individu
• Contoh: Pengambilan sampel yang bertujuan untuk meneliti hipertensi di
Pulau Jawa, karena jumlah sampel terlalu besar, maka peneliti mengambil
sampel (populasi jawa  populasi jawa tengah populasi semarang. Populasi
kota semarang inilah yang diambil menjadi sampel dan dianggap mewakili
populasi pulau jawa
3. Pada suatu daerah, 6 bulan terakhir ini terdapat kasus difteri sebanyak 400 orang
dengan kematian berjumlah 35 orang. Yang pada tahun sebelumnya terdapat 310
kasus dengan kematian 15 orang. Keadaan tersebut disebut dengan?
a. Epidemi
b. Endemi
c. Pandemi
d. Epidemi dan endemi
e. Epidemi dan pandemic

PEMBAHASAN:
Istilah-istilah IKM
• Epidemi  suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada
dalam frekuensi yang meningkat
• Pandemi  suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
frekuensinyadalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat
tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas
• Endemi  suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang amat luas
• Sporadik suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
yang ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah menuru perubahan
waktu

4. Seorang dokter umum merawat pasien dengan DM tipe 2. Saat kontrol hari ini pasien
datang dengan keluhan adanya ulkus. Dokter tersebut melakukan rujukan ke dokter
penyakit dalam dan tetap melakukan pengobatan untuk keluhan yang masih bisa
diatasi. Apakah jenis rujukan yang dilakukan oleh dokter tersebut?
a. Split referral
b. Colateral
c. Interval
d. Cross
e. Horizontal
PEMBAHASAN:
Jenis-jenis rujukan antar dokter:
• Interval wewenang kepada 1 dokter konsultan dalam jangka waktu
tertentu, tanpa campur tangan dokter primer dalam jangka waktu
tersebut. Pasien akan dikembalikan ke dokter primer setelah masalah yang
dikonsultasikan telah selesai
• Split wewenang kepada beberapa dokter konsultan dalam jangka waktu
tertentu, tanpa campur tangan dokter primer dalam jangka waktu
tersebut. Pasien akan dikembalikan ke dokter primer setelah masalah yang
dikonsultasikan telah selesai
• Collateral Wewenang dan tanggung jawab diserahkan kepada dokter lain
khusus untuk masalah tertentu (dokter primer tetap campur tangan)
• CrossWewenang dialihkan sepenuhnhya ke dokter lain (alih rawat), tidak
ada batas waktu, dan pasien tidak dikembalika lagi

Jenis-jenis rujukan antar instansi:


 Horizontal
• Antar instansi yang setara
• Misal antar sesama puskesmas
 Vertikal
• Antar instansi yang tidak setara
• Misal dari puskesmas ke RS

5. Ruangan radiologi yang menggunakan sinar X umumnya berdinding tebal atau


bahkan dilapisi dengan Pb. Bagi petugas RS yang ditempatkan di ruangan radiologi
wajib untuk menggunakan pakaian khusus, yaitu apron yang juga berbahan Pb.
Kewajiban tersebut termasuk dalam?
a. Health promotion
b. Spesific protection
c. Early diagnosis & prompt treatment
d. Disability limitation
e. Rehabilitation
PEMBAHASAN:
LEVEL PENCEGAHAN
 Level 1: health promotionpenyuluhan gaya hidup sehat. Ditujukan untuk
pasien yang belum sakit
 Level 2: specific protectionpenggunaan alat proteksi diri.
 Level 3: early diagnosis and prompt treatmentdiagnosis dini dan tatalaksana.
Ditujukan untuk pasien yang sudah sakit tapi belum menyadarinya.
 Level 4: disability limitationmencegah kecacatan, misal dg follow up berkala
 Level 5: rehabilitationmeningkatkan kualitas hidup pasien yang sudah cacat.

6. Seorang laki-laki usia 40 tahun datang ke klinik dokter keluarga untuk kontrol
penyakit TB nya. Pasien tinggal dengan istri dan 2 orang anaknya yang berusia 5
tahun dan 3 tahun. Pasien mengaku kurang lebih sebulan ini anaknya tidak nafsu
makan dan berat badan turun tidak sesuai dengan KMS. Sebagai dokter keluarga apa
yang anda lakukan?
a. Menyarankan untuk memberi makanan dengan nutrisi yang cukup
b. Menyarankan memberi obat nafsu makan dan vitamin
c. Melakukan pemeriksaan TB dengan tes mantoux pada kedua anaknya
d. Tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya
e. Langsung diobati dengan pengobatan TB

PEMBAHASAN:
Program pencegahan dan pengendalian penyakit menular salah satunya adalah
Program P2 TB, pada program ini dilakukan screening penderita TB. Apabila ada
anak kecil usia kurang dari 5 tahun pada keluarga dengan BTA posituf sesuai protap
nya akan dilakukan screening dengan melakukan tes mantoux, kemudian di scoring
TB. Apabila score TB lebih dari 6 dilakukan pengobatan TB namun apabila kurang
dari 6 akan dilakukan pengobatan dengan PP INH selama 6 bulan.

7. Di suatu desa sering mengalami kejadian luar biasa (KLB) dan penyakit menular.
Karakteristik desa tersebut adalah desa tersebut dialiri oleh 2 sungai. Desa ini juga
sering dilalui kendaraan besar. Jumlah penduduk yang banyak serta rumah penduduk
yang rapat. Kemungkinan penyebab terjadinya KLB dan penyakit menular secara
cepat adalah…
a. Desa terisolir
b. Jumlah penduduk
c. Luas wilayah
d. Sering dilalui kendaraan besar
e. Daerah endemis

PEMBAHASAN:
Wilayah padat penyebaran mudah.
Secara umum keadaan penyebab KLB adalah adanya perubahan keseimbangan dari
agent, penjamu, dan lingkungan yang dapat terjadi karena:
 Kenaikan jumlah atau virulensi dari agen
 Adanya agent penyebab baru atau yang sebelumnya tidak ada
 Keadaan yang mempermudah penularan penyakit
 Perubahan imunitas penduduk terhadap agen yag patogen
 Lingkungan dan kebiasaan penduduk yang berpeluang untuk terjadinya
pemaparan.

8. Seorang laki-laki berusia 40 tahun bermaksud membangun rumahnya di daerah


dengan tanah yang datar. Ia bermaksud menggali sumur sebagai sumber mata air,
tetapi dekat rumahnya terdapat septic tank tetangganya. Berapakah jarak minimal
yang paling tepat antara kedua struktur tersebut?
a.  3 m
b.  5 m
c.  7 m
d.  10 m
e.  13 m

PEMBAHASAN:
Air sumur merupakan sumber air yang paling banyak dipergunakan masyarakat
Indonesia. Sumur gali yang dipandang memenuhi syarat kesehatan ialah:
1. Lokasi
 Jarak minimal 10 meter dari sumber pencemaran misalnya jamban, tempat
pembuangan air kotor, lubang resapan, tempat pembuangan sampah, kadang
ternak dan tempat-tempat pembuangan kotoran lainnya
 Pada tempat-tempat yang miring misalnya, pada lereng pengubungan, letak
sumur gali diatas sumber pencemaran
 Lokasi sumur gali harus terletak pada daerah yang lapisan tanahnya
mengandung air sepanjang musim
 Lokasi sumur gali suapaya diusahakan pada daerah yang bebas banjir
2. Konstruksi
 Dinding air harus kedap air sedalam 3 meter dari permukaan tanah untuk
mencegah rembesan dari air permukaan
 Bibir sumur harus kedap air minimal setinggi 0,7 meter dari permukaan tanah
untuk mencegah rembesan air bekas pemakaian ke dalam sumur
 Cara pengambilan air dari dalam sumur sedemikian rupa sehingga dapat kotoran
kembali melalui alat-alat dipergunakan misalnya pompa tangan, timba dengan
kerekan dan sebagainya.
 Lantai harus kedap air dengan jarak antara tepi lantai dengan tepi luar dinding
sumur minimal 1 meter dengan kemiringan ke arah tepi lantai.
 Saluran pembuangan air kotor atau bekas harus kedap air sepanjang minimal 10
meter dihitung dari tepi sungai.
 Dilengkapi dengan sumur atau lubang resapan air limbah bagi daerah yang tidak
mempunyai saluran penerimaan air limbah

9. Seorang mahasiswa kedokteran ingin melakukan penelitian mengenai hubungan


kematian neonates dengan perawatan tali pusat. Bagaimana menghitung angka
kematian neonatus?
a. Bayi < 28 hari yang meninggal / jumlah kelahiran hidup
b. Bayi ≤ 28 hari yang meninggal / jumlah kelahiran hidup
c. Bayi < 28 hari yang meninggal / jumlah seluruh penduduk
d. Bayi ≤ 28 hari yang meninggal / jumlah seluruh penduduk
e. Bayi ≤ 30 hari yang meninggal / jumlah seluruh penduduk
PEMBAHASAN:
Angka kematian neonatus adalah jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28
hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Rumus: NMR = (d1/B)k

d1: jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 28 hari


B: kelahiran hidup pada tahun yang sama
k: konstanta

10. Mahasiswa kedokteran semester 7 ingin meneliti hubungan antara sarapan pagi
dengan kelulusan UKMPPD. Kedua variabel dinyatakan dengan “ya” dan “tidak”. Uji
apakah yang paling tepat untuk menilai hubungan tersebut?
a. Regresi
b. Chi square
c. Uji T
d. Anova
e. Spearman

PEMBAHASAN:
Variabel bebas: sarapan pagi  nominal tidak berpasangan
Variabel dependen: kelulusan UKMPPD  nominal tidak berpasangan
Jumlah variable bebas Jenis variabel Tidak Berpasangan
dependen berpasangan
Variabel 2 Nominal Chi square McNemar
bebas: kelompok Ordinal Mann whitney Wilcoxon
kategorik Numerik T-unpair T-pair
>2 Nominal Chi square Cochran
kelompok Ordinal Kruskal-wallis Friedman
Numerik ANOVA Related-ANOVA

11. Seorang peneliti ingin meneliti hubungan antara penyakit pencernaan dengan pajanan
dari makanan suatu pesta. Didapatkan 150 orang yang menderita penyakit
pencernaan, 125 orang diantaranya mengkonsumsi makanan yang sama dalam pesta
tersebut, 20 orang menderita penyakit pencernaan tetapi tidak mengkonsumsi
makanan yang dicurigai. Jenis penelitian apakah yang cocok untuk kasus ini …
a. Case control
b. Cross sectional
c. Cohort
d. Case Report
e. Deskriptif

PEMBAHASAN:
Case Control  pada suatu studi kasus control sekelompok kasus (pasien menderita
efek atau penyakit yang sedang diteliti) dibandingkan dengan kelompok control
(mereka yang tidak menderita penyakit atau efek). Dalam studi ini ingin diketahui
apakah suatu factor resiko tertentu benar berpengaruh terhadap terjadinya efek yang
diteliti dengan membandingkan kekerapan pajanan factor resiko tersebut pada
kelompok kasus dengan kekerapan pajanan pada kelompok control. Desain penelitian
kasus control dapat dipergunakan untuk menilai berapa besarkah peran factor resiko
dalam kejadian suatu penyakit (cause effect relationship).

12. Seorang dokter ingin mengetahui prevalensi disfungsi ereksi pada laki-laki menikah
dalam rentang usia produktif. Penelitian akan dilakukan diseluruh kabupaten di jawa
timur. Karena banyaknya populasi dan keterbatasan waktu dan tenaga, maka akan
digunakan teknik-teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel yang
sesuai adalah …
a. Systematic random sampling
b. Cluster random sampling
c. Simple random sampling
d. Consecutive sampling
e. Convenience sampling
PEMBAHASAN:
Systematic random sampling ditentukan bahwa dari seluruh subjek yang dapat
dipilih setiap subjek nomor kesekian dipilih sebagai sampel. Apabila kita ingin
mengambil 1/n dari populasi, maka tiap pasien nomor ke-n dipilih sebagai sampel.

Cluster random sampling adalah proses penarikan sampel secara acak pada
kelompok individu dalam populasi yang terjadi secara alamiah, misalnya berdasarkan
wilayah (kodya, kecamatan, kelurahan, dll.). cara ini sangat efisien bila populasi
tersebar luas sehingga tidak mungkin untuk membuat daftar seluruh populasi tersebut.

Simple random sampling, kita menghitung terlebih dahulu jumlah subyek dalam
populasi (terjangkau) yang akan dipilih sampelnya. Kemudian tiap subyek diberi
nomor dan dipilih sebagian dari mereka dengan bantuan table angka random.

Consecutive sampling, merupakan cara termudah untuk menarik sampel, namun


sekaligus juga merupakan cara yang paling lemah. Pada cara ini sampel diambil tanpa
sistematika tertentu, hingga jarang dapat dianggap mewakili populasi terjangkau
apalagi populasi target.

13. Dokter nyoman seorang dokter keluarga pada sebuah klinik dokter keluarga. Dia
menerima bayaran tetap setiap bulan. Keluarga tut bagus sebagai anggota asuransi
kesehatan. Dia membayar premi 5% dari penghasilan bulanannya. Bila tut bagus atau
keluarganya sakit dia harus mengunjungi pasien dirumahnya untuk melakukan
pemantauan pengobatan kondisi pasien dan memberikan edukasi dan nasehat pada
pasiennya. Pelayanan yang diberikan dokter nyoman beorientasi pada ..
a. Promotive dan preventive
b. Curative dan rehabilitative
c. Integrative
d. Comprehensive
e. Based on contract

PEMBAHASAN:
Komprehensif: prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti
anjuran WHO dan WONCA yang mencantumkan prinsip-prinsip ini dalam banyak
terbitnya. Prinsip-prinsip ini juga merupakan simpulan untuk dapat meningkatkan
kualitas layanan dokter primer dalam melaksanakan pelayanan kedokteran.

Prinsip-prinsip pelayanan/ pendekatan kedokteran keluarga adalah:


 Pelayanan yang holistic dan komprehensif
 Pelayanan yang kontinu
 Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
 Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
 Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari
keluarganya
 Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan tempat tinggalnya
 Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
 Pelayanan yang dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan
 Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu

Prinsip kedokteran keluarga pada kasus tersebut mengacu pada komprehensif.


Komprehensif meliputi semua aspek tingkat pencegahan (primer, sekunder, tersier).
Upaya pencegahan tersebut dilaksanakan sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit
tersebut pada setiap anggota keluarga.

14. Sekelompok petani disebuah desa mengeluh sakit kepala, berkeringat, lemas, nyeri
perut, muntah, diare, mata kabur. Keluhan timbul setelah makan siang. Petugas
kesehatan selain mengobati juga menyelidiki epidemiologi adanya hubungan antara
pencemaran bekal makanan dengan insektisida organo fosfat. Tindakan petugas
kesehatan sebaiknya …
a. Melarang penyediaan insektisida
b. Melarang penggunaan insektisida
c. Melapor hasil penelitian ke dinkes
d. Merekomendasikan menutup pabrik
e. Memberi penyuluhan bahaya insektisida dan pencegahannya
PEMBAHASAN:
Terjadinya keracunan organofosfat ini bias disebabkan karena kurangnya
pengetahuan masyarakat akan bahaya insektisida. Setelah dilakukan pengobatan dan
penelitian secara epidemiologi, maka sebaiknya dilakukan pencegahan primer untuk
mencegah berulangnnya kasus tersebut. Pencegahan primer bias dilakukan dengan
health promotion dan specific protection. Pada kasus ini tindakan yang paling tepat
adalah melakukan health promotion dengan member penyuluhan tentang bahaya
insektisida dan pencegahannya.

15. Seorang peneliti sedang melakukan penelitian tentang tingkat keselamatan pasien
yang sedang dioperasi. Peneliti tersebut masuk ke ruangan operasi dan mencatat
segala sesuatunya yang terjadi dalam ruangan tersebut. Metode yang dipakai peneliti
tersebut adalah …
a. observasi terbuka
b. observasi partisipasi
c. observasi tidak langsung
d. wawancara mendalam
e. diskusi kelompok terarah

PEMBAHASAN:
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang menggunakan
pertolongan indramata. Macam-macam observasi:
 Observasi partisipasi lengkap, yaitu menandakan observasi dengan cara
mengikuti seluruh kehidupan responden. Cara ini banyak dilakukan dalam
penelitian antropologi.
 Observasi partisipasi sebagian yaitu menandakan observasi dengan cara
mengikuti sebagian kehidupan responden sesuai dengan data yang diinginkan.
Misalnya, penelitian tentang gizi dan ingin mengetahui menu makanan sehari-
hari yang dilakukan responden dengan makan bersama dan mengadakan
observasi untuk menilai menu makanan yang disajikan
 Observasi tanpa partisipasi yang mengadakan observasi tanpa ikut dalam
kehidupan responden. Misalnya, untuk mengamati prosedur tetap pemasangan
IUD yang dilakukan oleh bidan.
Wawancara mendalam: merupakan salah satu cara pengumpulan data pada studi
kualitatif dengan tujuan memperoleh informasi yang mendalam tentang persepsi,
pendapat, kepercayaan dan sikap terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
epidemiologi.

Diskusi kelompok terarah: untuk mengatasi keterbatasan tenaga dalam melakukan


wawancara mendalam, dilakukan wawancara secara kelompok yang bias anya dalam
suatu kelompok terdiri dari 8-12 orang. Salah satu bentuk wawancara dalam
kelompok yaitu setiap anggota kelompok berperan aktif dalam memberikan
pendapat, persepsi, dan kepercayaan disebut diskusi kelompok terarah atau focus
group discussion.

16. Di Puskesmas tempat anda bekerja tidak terdapat fasilitas foto thorax untuk
mendiagnosa pasien yang dicurigai Tuberkulosis. Sehingga pasien tersebut perlu
dirujuk ke Rumah Sakit yang memiliki fasilitas rontgen, apakah jenis rujukannya?
a. Rujukan medis
b. Rujukan operasional
c. Rujukan kesehatan
d. Konsultasi
e. Konseling

PEMBAHASAN:
JENIS RUJUKAN

 Rujukan medis  Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan


penyakit serta pemulihan kesehatan  rujukan pasien, bahan pemeriksaan
(lab/spesimen), ilmu pengetahuan
 Rujukan operasional  contohnya uks
 Rujukan kesehatan  Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya pencegahan
penyakit dan peningkatan derajat kesehatan  teknologi, sarana, dan operasional

17. Suatu puskesmas melaporkan adanya larva cacing pada sumber air di desa tersebut.
Larva tersebut bisa masuk ke kulit penduduk yang kebetulan berada dia air dan
menyebabkan penyakit schistosomiasis. Apakah jenis penyakit tersebut?
a. Water borne disease
b. Water privation disease
c. Water based disease
d. Water related disease
e. Water dispersed reaction

PEMBAHASAN:
Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media
penularan penyakit yaitu :
 Water Borne Disease
penyakit yang penularannya melalui air yang terkontaminasi oleh bakteri
pathogen dari penderita atau karier. Bila air yang mengandung kuman pathogen
terminum maka dapat terjadi penjangkitan pada orang yang bersangkutan,
misalnya Cholera, Typhoid, Hepatitis dan Dysentri Basiler.
 Water Based Disease
penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui persediaan air sebagai
pejamu (host) perantara, misalnya Schistosomiasis.
 Water Washed Disease
penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk pemeliharaan kebersihan
perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan alat
makan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup maka
penularan penyakit-penyakit tertentu pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini
sangat dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya : penyakit infeksi saluran
pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare. Penyakit
diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya melalui air (Water
borne) dan melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (Water washed).
Contoh penyakit ini adalah cholera, thypoid dan Dysentry basiller. Berjangkitnya
penyakit ini erat kaitannya dengan ketersediaan air untuk makan, minum,
memasak dan kebersihan alat-alat makan.
 Water Related Insect Vectors
Vektor-vektor insektisida yang berhubungan dengan air yaitu penyakit yang
vektornya berkembang biak dalam air, misalnya Malaria, Demam
Berdarah, Yellow Fever, Trypanosomiasis.

18. Indikator apa yg dipakai untuk menilai bahwa terdapat pencemaran air lingkungan ?
a. Meningkatnya radioaktivitas air
b. Tidak adanya endapan atau koloid
c. pH diantara 7,2 – 7,5
d. Warna yang jernih
e. Suhu sekitar 25 – 37

PEMBAHASAN:
Berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang
syarat-syarat dan pengawasan kualitas air, Air bersih adalah air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum apabila telah dimasak. Air minum yang sehat dan agar dapat diminum dan
tidak menimbulkan penyakit harus memenuhi syarat sebagai berikut :
 Syarat fisik : bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara
luarnya
 Syarat bakteriologis : bebas dari kuman patogen E. Coli, dengan jumlah 0, akan
tetapi, kadang-kadang boleh ada 3 bakteri koliform/100mL air, tetapi tidak
berturut-turut
 Syarat kimia : air mengandung zat yang mempunyai sifat radioaktif, maka air itu
sudah tercemar

19. Kepala Puskesmas Maju Mundur, ingin melakukan evaluasi terhadap program
posyandu di wilayah kerjanya. Salah seorang staf melaporkan bahwa posyandu
yangberada di wilayah puskesmas Maju Mundur sudah dapat melaksanakan kegiatan
>8x/thn, rata-rata jumlah kader 5 atau lebih, tetapi cakupan program utamanya yaitu
KIA, Gizi dan imunisasi masih < 50%. Termasuk kategori/stratifikasi yang manakah
posyandu tersebut?
a. Posyandu Pratama
b. Posyandu Madya
c. Posyandu Purnama
d. Posyandu mandiri
e. Posyandu Paripurna

PEMBAHASAN:
Posyandu Pratama (warna merah)
 masih belum mantap
 kegiatan belum bisa rutin tiap
 kader aktif terbatas.
Posyandu Madya (warna kuning)
 kegiatan >8 kali/tahun
 rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih.
 cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi, dan Imunisasi)masih rendah yaitu
<50%.
Posyandu Purnama (warna hijau)
 kegiatan >8 kali/tahun
 rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih
 cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi)>50%.
 program tambahan (+dana sehat sederhana)
Posyandu Mandiri (warna biru)
 kegiatan >8 kali/tahun, teratur
 rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih
 cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi)>80%.
 program tambahan & dana sehat JPKM >50% KK

20. Seorang dokter kepala puskesmas melakukan program penanggulangan diare pada
wilayah kerjanya, dokter tersebut membuat suatu lokakarya mini yang melibatkan
semua pemegang program diwilayah kerjanya. Apa manajemen yang sudah dilakukan
oleh dokter tersebut?
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pelaksanaan
d. Pengawasan
e. Evaluasi

PEMBAHASAN:
Manajemem Puskesmas PMK RI no. 44 tahun 2016 :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pelaksanaan (Actuating)
4. Kontrol (Controlling)

21. Di suatu daerah telah mengalami KLB malaria sejak 2 bulan terakhir. Kepala
puskesmas menyuruh petugas kesehatan untuk membagikan kelambu berinsektisida
pada masyarakat di wilayah kerjanya. Pencegahan yang dilakukan puskesmas adalah?
a. Health promotion
b. Specific protection
c. Early diagnosis and prompt treatment
d. Disability limitation
e. Rehabilitation

PEMBAHASAN:
22. Pasien laki-laki datang dengan keluhan nyeri dada sejak 1 hari yang lalu. Setelah
pemeriksaan dilakukan didapat adanya sumbatan pada arteri koroner. Dokter
memberikan pengobatan pada pasien. Tindakan dokter ini termasuk?
a. Pencegahan primordial
b. Pencegahan primer
c. Pencegahan sekunder
d. Pencegahan tersier
e. Early detection

PEMBAHASAN:
Lihat pembahasan soal no. 21

23. Di suatu daerah terdapat peningkatan kejadian kasus Hepatitis A. terdapat 15 kasus
Hepatitis A, yang sebelumnya hanya berjumlah 5 kasus. Diduga peningkatan kasus
tersebut dikarenakan makan telur gulung yang banyak dijual di pinggir jalan.
Termasuk penyebaran apakah kasus diatas?
a. Endemi
b. Pandemi
c. Epidemi
d. Outbreak
e. Sporadik

PEMBAHASAN:

24. Pada 2017 di suatu PKM terdapat pasien TB 300, terdiri dari 200 pasien baru dan 100
pasien lama. Semua pasien BPJS diberi FDC, dengan Cure Rate pengobatan ulang
40%. Dokter ingin menggunakan data tersebut untuk mencapai target. Apa yang harus
dilakukan dokter tersebut?
a. Melakukan surveilance TB
b. Meningkatkan warga peduli TB
c. Menghitung warga peduli TB
d. Melakukan TCM
e. Melakukan edukasi patuh pengobatan TB

PEMBAHASAN:
-

25. Faskes tingkat I ingin mengembangkan Program Pengelolaan Penyakit Kronis


(Prolanis). Program berfokus pada pengelolaan penyakit Hipertensi dan DM Tipe 2.
Alat ukur epidemiologi angka kejadian untuk mengukur keberhasilan program?
a. Prevalensi
b. Insidensi
c. Angka Morbiditas
d. Angka Mortalitas
e. Angka Kesembuhan

PEMBAHASAN:

26. Seorang dokter umum merujuk pasien ke dokter bedah dengan appendisitis untuk
operasi. Jenis rujukan yang dilakukan adalah?
a. Interval
b. Cross
c. Collateral
d. Split
e. Horizontal

PEMBAHASAN:
Jenis-jenis rujukan antar dokter:
• Interval  wewenang kepada 1 dokter konsultan dalam jangka waktu tertentu,
tanpa campur tangan dokter primer dalam jangka waktu tersebut. Pasien akan
dikembalikan ke dokter primer setelah masalah yang dikonsultasikan telah selesai
• Split  wewenang kepada beberapa dokter konsultan dalam jangka waktu
tertentu, tanpa campur tangan dokter primer dalam jangka waktu tersebut. Pasien
akan dikembalikan ke dokter primer setelah masalah yang dikonsultasikan telah
selesai
• Collateral  Wewenang dan tanggung jawab diserahkan kepada dokter lain
khusus untuk masalah tertentu (dokter primer tetap campur tangan)
• Cross  Wewenang dialihkan sepenuhnhya ke dokter lain (alih rawat), tidak ada
batas waktu, dan pasien tidak dikembalikan lagi

27. Seorang laki-laki berusia 58 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan sering
buang air kecil sejak 3 bulan yang lalu disertai dengan banyak makan, namun BB
terus menurun. Dari anamnesis diketahui bahwa ibu pasien menderita DM sedangkan
ayah pasien menderita hipertensi. Ayah dan ibu pasien berpisah saat pasien berusia 10
tahun, ayah pasien meninggal mendadak setahun yang lalu. Pasien memiliki seorang
anak laki-laki yang berusia 30 tahun dan seorang anak perempuan berusia 27 tahun.
Apakah metode (family assessment tools) yang paling tepat digunakan untuk
mengetahui masalah pada keluarga pasien ini?
a. Family APGAR
b. Family circle
c. Family lifeline
d. Family life cycle
e. Family genogram

PEMBAHASAN:
APGAR Keluarga (family APGAR, FAPGAR) adalah kuesioner skrining singkat
yang dirancang untuk merefleksikan kepuasan anggota keluarga terhadap status
fungsional keluarga (Smilkstein, Ashworth, dan Montano, 1982). Singkatan APGAR
adalah Adaptasi, Partnership (kemitraan), Growth (pertumbuhan), Afeksi (kasih
sayang), dan Resolve/Penyelesaain (komitmen). APGAR ini tidak berkaitan dengan
system penilaian APGAR untuk bayi baru lahir. Wawancara dapat diselesaikan dalam
waktu 5 menit, dapat digunakan oleh keluarga dengan gaya hidup tradisional maupun
alternative serta dari budaya yang berbeda, dan sesuai untuk anak berusia 10 tahun
atau lebih. APGAR keluarga tidak dianjurkan untuk digunakan pada individu dari
keluarga yang terjerat masalah (tertutup secara berlebihan) atau “psikosomatik”
(Murphy dkk, 1998).
28. Agar limbah pabrik tidak mencemari sungai, bagaimanakah cara pengolahannya ?
a. Dengan pengenceran
b. Seepage pit
c. Cesspool
d. Septic tank
e. incineration

PEMBAHASAN:
Air limbah adalah air kotoran atau air bekas adalah air yang tidak bersih dan
mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau
hewan, dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk industrialisasi.
Pengelolaan air limbah secara sederhana meliputi:
a. Pengenceran (dilution) : air limbah diencerkan dahulu sampai mencapai
konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air
(selokan, sungai, dan danau). Cara ini adalah cara yang paling mudah
dibandingkan dengan cara lain, meskipun mempunyai kekurangan karena
membutuhkan banyak air untuk mengencerkan
b. Kolam oksidasi : pemanfaatan sinar matahari, ganggang (alga), bakteri dan
oksigen dalam pembersihan alamiah. Air limbah dimasukkan ke dalam kolam
yang mengandung alga dan bakteri, dengan bantuan sinar matahari dan O2
sehingga terjadi proses dekomposisi dari limbah
c. Irigasi : air limbah dialirkan dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air akan
masuk merembes ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit.
d. Incineration: tungku pembakaran untuk mengolah limbah padat, mengkonversi
materi padat (sampah) menjadi materi gas dan abu (bottom ash and fly ash).
Menggunakan suhu 800 derajat dan berlangsung dalam 3 tahap: 1) air dalam
sampah  uap  sampah mengering dan siap dibakar 2) pirolisis, pembakaran
tidak sempurna dengan suhu yang belum terlalu tinggi 3) pembakaran sempurna
e. Seepage pit/ sumur resapan: tempat menampung air limbah yang telah diolah
dalam sistem lain (dari aqua privy atau pun septic tank). Dengan cara ini,
limbah hanya perlu mengalami peresapan ke dalam tanah. Dibuat pada tanah
porous (berpasir) dengan diameter 1-2,5 m dan dalam 2,5 m. Sumur ini dapat
dipkai untuk 6-10 tahun
f. Cesspool: menyerupai sumur namun diperuntukkan untuk pembuangan air
limbah. Dibuat pada tanah porous agar air limbah dapat dengan mudah meresap
ke dalam tanah. Bagian atas ditembok agar tidak dapat ditembus oleh air. Jarak
cesspool dengan sumur air bersih adalah 45 m dan minimal 6 m dari pondasi
rumah

29. Pada suatu daerah, ISPA selalu menjadi penyakit nomor 1 dari 10 penyakit yang
paling sering. Sebelumnya, Kepala PKM hendak melakukan intervensi dengan
melakukan studi tentang distribusi penyakit ISPA di daerah kerjanya. Apa desain
penelitiannya?
a. Deskriptif
b. Analitik
c. Deskriptif + Analitik
d. Eksperimental
e. Case Control

PEMBAHASAN:
Pada masalah ini jenis penelitian yang sesuai adalah jenis deskriptif. Studi
deskriptif adalah studi pendekatan epidemiologi yang bertujuan untuk
menggambarkan masalah kesehatan yang terdapat di dalam masyarakat dengan
menentukan frekuensi, distribusi, dan determinan penyakit berdasarkan atribut
dan variabel menurut segitiga epidemiologi.

30. Dalam suatu asrama terdapat 30 orang anak-anak. Pada tanggal 1 Maret 1977, 2 orang
anak dari asrama tersebut pergi berlibur dan kebetuuulan bertamu ke rumah keluarga
yang anaknya menderita Varicella. Tanggal 3 Maret 1977 kedua orang anak tersebut
menderita Varicella. Kemudian terjadilan letusan varicella di dalam asrama tersebut.
Dalam beberapa hari sudah terserang varicella 22 anak lagi. Berapa % secondary
attack rate?
a. 48% d. 78%
b. 58% e. 88%
c. 68%
PEMBAHASAN:
Secondary Attack Rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit
pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi
orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama. Cara
menghitung presentasenya adalah:
Jml. Penderita baru pada serangan kedua / (Jml. Penduduk – penduduk yg terkena
serangan pertama) x 100%

31. Seorang bayi berusia 1 bulan dibawa ke PKM untuk mendapatkan imunisasi. Ibu
pasien mengatakan bahwa sebelumnya bayinya sudah mendapat imunisasi BCG dan
polio. Saat ini imunisasi yang harus diberikan adalah …
a. Campak
b. Hepatitis B
c. HiB
d. MMR
e. DPT

PEMBAHASAN:
Jadwal Imunisasi Anak umur 0-18 tahun, Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI).
Bayi saat ini telah mendapatkan imunisasi BCG dan polio, imunisasi dasar yang
belum diberikan adalah Hepatitis B, DPT, dan campak. Berdasarkan tabel pada
Lampiran 1, dan sesuai usia bayi yaitu 1 bulan maka imunisasi yang diberikan adalah
hepatitis B.

32. Seorang peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang kadar kolesterol siswa
SLTP di daerah urban dengan kadar kolesterol siswa SLTP di daerah rural. Pada 100
siswa masing-masing sekolah, diperiksa kadar kolesterolnya. Hasilnya adalah kadar
kolesterol dalam mg/dL. Uji yang sesuai untuk penelitian ini adalah …
a. Fisher test
b. Correlation
c. Chi-square
d. Regresi linear
e. T-test

PEMBAHASAN:
 Uji-T (T-test) : digunakan untuk menganalisis data dengan variabel bebas
nominal (2 nilai) dengan variabel tergantung yang berskala numerik. Pada
studi yang membandingkan kadar kolesterol siswa SLTP di daerah urban dan
rural, variabel bebasnya adalah lingkungan (satu variabel nominal 2 nilai,
yaitu siswa SLTP di daerah urban dan siswa SLTP di daerah rural), dan
variabel tergantungya adalah kadar kolesterol (variabel berskala numerik).
 Uji kai-kuadral (chi-square) : merupakan jenis uji hipotesis yang paling
sering digunakan dalam penelitian klinis. Syaratan uji kai-kuadrat :
- Jumlah subjek total > 40, tanpa melihat nilai expected, yaitu nilai yang
dihitung bila hipotesis nol benar.
- Jumlah subjek antara 20-40, dan semua nilai expected > 5.
 Bila (a) jumlah subjek total n < 20 atau (b) jumlah subjek atara 20 – 40 dengan
nilai expected ada yang < 5, maka dipakai uji Fisher.
 Korelasi merupakan suatu metode untuk menari hubungan antara dua variabel
numerik. Korelasi dan regresi linear mempunyai kesamaan dan perbedaan.
Keduannya menunjuk hubungan antara dua variabel numerik. Perbedaannya
pada korelasi fungsinya adalah sekedar menunjukkan hubungan tanpa adanya
variabel bebas atau tergantung, sedangkan pada regresi, fungsinya adalah
untuk prediksi, yaitu meramal nilai variabel numerik dengan variabel numerik
lainnya.

33. Di bawah ini yang termasuk dalam cara pemilihan sampel yang tidak berdasarkan
peluang adalah …
a. Simple random sampling
b. Systematic sampling
c. Consecutive sampling
d. Stratified random sampling
e. Cluster sampling

PEMBAHASAN:
Cara pemilihan sampel dapat digolongkan menjadi dua:
1. Berdasarkan peluang (probability sampling)
2. Tidak berdasarkan peluang (non-probability sampling).

Hal yang prinsip pada PROBABILITY SAMPLING adalah bahwa setiap subjek
dalam populasi (terjangkau) mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih atau
untuk tidak terpilih sebagai suatu sample penelitian.
Jenis probability sampling antara lain :
 Simple random sampling
 Systematic sampling
 Stratified random sampling
 Cluster random sampling

NON-PROBABILITY SAMPLING merupakan cara pemilihan sampel yang lebih


praktis dan lebih mudah dilakukan. Namun perlu diingat, karena semua prosedur
statistika berdasarkan pada asumsi bahwa sample diambil secara probability
sampling, maka kesahihan sample non-probability terletak pada beberapa benar
karakteristik sample yang dipilih menerupai karakteristik sample bila pemilihan
dilakukan dengan probability sampling. Jenis non-probability sampling antara lain :
 Consecutive sampling
 Convenience sampling
 Judgment sampling

34. Desa A adalah salah satu desa terpencil di wilayah kerja Puskesmas X dengan
populasi sebanyak 5000 orang dengan 700 kepala keluarga. Perumahan sangat buruk,
rumah kecil, kurang ventilasi, terbuat dari bamboo, dan lantai belum disemen. Desa
memiliki sumber air yang baik. Saudara baru ditempatkan di sana sebagai dokter
puskesmas. Ketika melakukan kunjungan, Saudara melihat banyak penduduk
memiliki penyakit batuk kronis yang kadang-kadang disertai darah dengan keringat
malam. Apakah program yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan di desa tersebut ?
a. Program penanganan malaria
b. Imunisasi hepatitis B
c. Program keluarga berencana
d. Program air bersih
e. Program DOTS

PEMBAHASAN:
Pada kasus ini, penduduk menunjukkan gejala yang mengarah pada tuberculosis
didukung dengan kondisi lingkungan yang memudahkan penyebaran tuberculosis.
Pada saat ini, pelaksanaan upaya pengendalian TB di Indonesia secara administratif
berada di bawah dua Direktorat Jenderal Kementerian Kesehatan yaitu Bina Upaya
Kesehatan dan P2PL. Pembinaan Puskesmas berada di bawah Ditjen Bina Upaya
Kesehatan dan merupakan tulang punggung layanan TB. Strategi yang
direkomendasikan untuk mengendalikan TB (DOTS) terdiri dari lima komponen
utama :
1. Komitmen pemerintah untuk mempertahankan kontrol terhadap TB
2. Deteksi kasus TB di antara orang-orang yang memiliki gejala-gejala
melalui pemeriksaan dahak.
3. Enam hingga delapan bulan pengobatan teratur ang diawasi (termasuk
pengamatan langsung untuk pengonsumsian obat, setidaknya selama dua
bulan pertama)
4. Persediaan obat TB yang rutin dan tidak terputus
5. Sistem laporan untuk monitoring dan evaluasi perkembangan pengobatan
dan program

35. Dalam 2 bulan terakhir di Puskesmas A banyak didapatkan kasus sakit kepala, baik
anak kecil hingga oran glanjut usia. Dokter puskesmas ingin mengetahui hubungan
sakit kepala dengan mengonsumsi makanan yang mengandung formalin. Jika waktu
penelitian relatif singkat, tipe penelitian apakah yang Anda pilih ...
a. cohort
b. cross-sectional
c. descriptional
d. case-control
e. clinical trial

PEMBAHASAN:
Klasifikasi jenis penelitian dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Penelitian Deskriptif
2. Penelitian Analitik.

PENELITIAN DESKRIPTIF
o Adalah penelitian yang bertujuan melakukan deskripsi mengenai fenomena yang
ditemukan, baik yang berupa faktor risiko maupun efek atau hasil.
o Data disajikan apa adanya, peneliti tidak menganalisis.

PENELITIAN ANALITIK
o Peneliti berupaya mencari hubungan antar variabel, peneliti melakukan analisis
terhadap data yang terkumpul.
o Penelitian analitik ini dibagi lagi menjadi  Penelitian observasional (studi
cross-sectional, studi case-control, studi kohort) dan intervensional (uji klinis).

Cross-sectional : penelitian melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu


saat tertentu. Peneliti tidak melakukan tindak lanjut terhadap pengukuran yang
dilakukan.
Case-control : peneliti melakukan pengukuran variabel tergantung, yaitu efek,
sedangkan variabel bebasnya dicari secara retrospeksi, artinya subjek tidak hanya
diobservasi pada satu saat tetapi diikuti selama periode yang ditentukan.
Cohort : berlawanan dengan case-control, pada cohort yang diidentifikas dulu adalah
kausa atau faktor risikonya, kemudian subjek diikuti secara prospektif selama periode
tertentu untuk mencari ada atau tidak efeknya.

Penelitian eksperimental digunakan untuk mencari hubungan sebab-akibat dengan


melakukan intervensi atau perlakuan khusus terhadap subjek yang akan diteliti.
Oleh karena itu, jawaban yang sesuai untuk kasus ini adalah penelitian analitik jenis
kasus-kontrol karena penelitian dilakukan untuk mencari hubungan sebab-akibat dan
peneliti hanya memiliki waktu yang relatif singkat.

36. Seorang dokter PTT di suatu daerah terpencil menghadapi masalah dalam
melaksanakan program posyandunya. Masyarakat di daerah tersebut menolak
pemberian vaksin untuk bayi-bayinya, karena nenek moyangnya dari dulu tidak
pernah divaksin. Pendekatan yang sebaiknya dilkakukan adalah...
a. Membagikan susu untuk setiap bayi yang dating vaksin
b. Medatangi setiap rumah yang memiliki bayi untuk tujuan divaksin
c. Memberikan edukasi kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat
tentang pentingnya vaksin
d. Memberikan pelatihan tentang teknik vaksinasi kepada dukun bayi setempat
e. Memberikan penyuluhan rutin tentang pentingnya vaksinasi di puskesmas

PEMBAHASAN:
Keywords:
Masyarakat menolak vaksin karena nenek moyangnya dari dulu tidak pernah divaksin
Edukasi tokoh agama dan tokoh masyarakat (sasaran sekunder)
Sasaran promosi kesehatan:
 Sasaran primer  disesuaikan dengan permasalahan kesehatan suatu
kelompok, missal ibu hamil, perempuan usia subur.
 Sasaran sekunder  diberikan misalnya kepada tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh adat.
 Sasaran tersier  sasaran kepada pembuat keputusan / penentu kebijakan
(tingkat pusat/daerah). Misalnya, dinas kesehatan daerah

37. Dilakukan suatu penelitian observasional analitik dengan metode potong lintang
untuk melihat hubungan antara peningkatan usia dengan derajat katarak. Variabel ini
dikenal dengan istilah…
a. Rasio
b. Ordinal
c. Dikotom
d. Interval
e. Rating

PEMBAHASAN:
Apabila terbagi menjadi dua kelompok  kurus vs gemuk, laki vs perempuan,
tinggi vs rendah, normal vs tidak normal = NOMINAL
 Skala numerik (interval maupun ratio), data pasti bias dihitung mean atau
mediannya
 Rentang usia non lansia dan lansia lebih merujuk pada frekuensi subjek yang
berusia lansia dan bukan lansia  termasuk skala kategorik
 Nominal, dikotom (karena hanya dua pilihan: lansia vs non-lansia)

38. Dr. Amanda ingin melakukan penelitian terhadap penyakit Multiple Sclerosis. Karena
prevalensi penyakit yang relative jarang, ketika menemui salah seorang pasien dengan
penyakit tersebut, Dr. Amanda meminta informasi dari pasien tersebut tentang
temannya yang menderita penyakit yang sama. Demikian seterusnya hingga ia dapat
melengkapi jumlah sampel. Teknik sampling di atas termasuk teknik...
a. Redundancy sampling
b. Snowball sampling
c. Systematic sampling
d. Simple random sampling
e. Consecutive sampling

PEMBAHASAN:
Pasien mencari pasien/teman dengan penyakit yang sama  SNOWBALL

39. Seorang ibu muda dating kekelas ASI membawa bayinya yang baru berusia 3 hari, ibu
mengeluhkan ASI-nya tidak keluar padahal pasien sudah cukup makan, cukup
istirahat dan tidak stress. Pada PF dijumpai papilla mammae pasien terbenam kedalam
payudara. Sebagai dokter pro-ASI, maka langkah yang paling tepat untuk menangani
pasien ini adalah…
a. Menyarankan ibu untuk tetap memberikan ASI diselingi susu formula
b. Menyarankan ibu tetap memberikan ASI diselingi MPASI
c. Menyarankan IBU menggunakan cara memerah ASI dan hany amemberikan ASI
perah
d. Menyarankan ibu untuk membeli alat perah manual agar ASI lancar
e. Menyarankan pada ibu memberikan ASI secara langsung yang benar dan
jelaskan puting susu terbenam sebenarnya tidak mempengaruhi pemberian
ASI

PEMBAHASAN:
Kesulitan fisik dalam menyusui :
- Pembengkakan payudara
- Puting susu nyeri dan lecet
- Sumbatan pada duktus laktiferus
- Mastitis
- Infeksi Candida albicans
- Retraksi putting (duktus laktiferus pendek)  asal dengan teknik menyusu
yang benar  TIDAK masalah

40. Di suatu sekolah dengan 40 orang siswa dalam wilayah kerja puskesmas A terjadi
keracunan makanan, setelah dilakukan surveillance ternyata ditemukan makanan yang
tidak higienis dilihat dari banyaknya lalat dan sanitasi yang buruk. Benda yang
mengandung toksik tidak ditemukan. Apa penyebab keracunan tersebut?
a. Makanan kadaluwarsa
b. Makanan berjamur
c. Makanan mengandung singkong
d. Kontaminasi makanan
e. Proses pengolahan yang salah

PEMBAHASAN:
Setelah makanan mengalami proses pengolahan, makanan yang disajikan dan
mungkin disimpan untuk beberapa waktu sebelum disajikan dapat terkontaminasi.
Makanan yang terkontaminasi tersebut disebut sebagai vehicle. Hal yang berperan
besar dalam kontaminasi ini adalah :
 Penanganan makanan (food handler)
 Vektor berbagai macam penyakit saluran cerna seperti lalat, kecoa, dan juga
binatang pengerat.

41. Seorang dokter gigi hendak melakukan operasi pencabutan gigi terhadap pasiennya
namun ternyata pasien tsb memiliki riwayat transient ischemic attack sebulan yll dan
riwayat hipertensi. Oleh karena itu doktergigi merujuk pasien ke internis dan tetap
melakukan perawatan gigi. Dalam kasus ini, jenis rujukan yang dilakukan dokter gigi
tsb adalah?
a. Cross referral
b. Split referral
c. Interval referral
d. Collateral referral
e. Periodic referral
PEMBAHASAN:
Collateral referral: jenis rujukan dimana pasien di rawat bersama antara dokter yang
merujuk dan dokter yg dirujuk. Wewenang dan tanggungjawab diberikan kepada
dokter yang dirujuk untuk suatu masalah tertentu, bukan seluruh masalah penyakit
pasien.
Cross referral: jenis rrujukan dimana pasien dialih-rawatkan ke dokter yang dirujuk.
Dokter yang merujuk tidak ikut merawat pasien tersebut.
Split referral: jenis rujukan dimana pasien dirujuk ke beberapa dokter sesuai
keahliannya masing-masing dan dokter yang merujuk tidak ikut merawat pasien tsb.
Interval referral: jenis rujukan dimana pasien di rujuk ke ssatu dokter konsultan
dalam jangka waktu tertentu dan kemudian setelah masalah penyakit tersebut selesai,
dikembalikan ke dokter awal yang merujuk pasien tersebut.

42. Sampah juga dapat mempengaruhi mutu air tanah. Untuk menghindari kontaminasi
sampah pada air tanah, bagaimana cara pengolahannya ?
a. Seepage pit
b. Cesspool
c. Septic tank
d. Compositing
e. Dibuang ke laut

PEMBAHASAN:
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau
sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan
sendirinya.
Pengelolaan sampah meliputi :
a) Penyimpanan sampah
Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah tersebut
dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnahkan) dan untuk
ini perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah tertentu.
Maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan
pemusnahannya.
b) Pengumpulan sampah
Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga
atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu setiap rumah tangga
harus mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah. Kemudian dari
masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat
Penampungan Sementara (TPS) sampah, dan selanjutnya ke Tempat
Penampungan Akhir (TPA).
c) Pemusnahan sampah
Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui :
 Ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang diatas
tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan sampah;
 Dibakar (incenerator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar
di dalam tungku pembakaran;
 Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah menjadikan pupuk,
khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan dan sampah
lain yang dapat membusuk.

Jadi, berdasarkan penjelasan diatas, pengelolaan sampah yang digunakan adalah cara
compositing.

43. Seorang dokter puskesmas dilibatkan dalam suatu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengendapan konsentrasi suatu obat di dalam urin. Obat A diberikan
dengan dosis tertentu kepada pasien dan setelah 1 jam kemudian diukur kadar
konsentrasi pengendapan di dalam urinnya. Satu minggu setelah efek dari obat A
hilang kemudian diberikan obat B dengan dosis yang sama dengan obat A dan 1 jam
kemudian diukur konsentrasi pengendapannya di dalam urin. Dari hasil penelitian
tersebut didapatkan perbedaan konsentrasi pengendapan yang signifikan antara obat A
dan B dengan p-value = 0,003. Metode apakah yang digunakan dalam penelitian
tersebut?
a. One sample t-test
b. Independent t-test
c. Paired t-test
d. Chi-square test
e. ANOVA
PEMBAHASAN:
Pada penelitian ini dilakukan penelitian dengan sampel yang sama, tetapi dilakukan
dua pengamatan sehingga metode penelitian yang digunakan adalah paired t-test
Referensi
o Gordis L. Epidemiology

44. Seorang dokter praktik dilibatkan dalam suatu uji klinis fase III (randomized double
blind clinical controlled trial) yang dilakukan untuk mengetahui apakah lemvastatin
(suatu obat penurun kadar kolesterol) lebih baik dibandingkan simvastatin dalam
menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini melibatkan 300 subjek, laki-laki dan
perempuan yang berusia antara 45-65 tahun. Semua variable dikendalikan, termasuk
ketaatan subjek dalam meminum obat. Apakah tujuan yang ingin dicapai dalam uji
klinis tersebut?
a. Effectiveness
b. Efficiency
c. Reliability
d. Efficacy
e. Safety

PEMBAHASAN:
Tujuan dari suatu uji klinis adalah reliabilitas dan validitas. Reliabilitas adalah
kemampuan dari suatu tes sehingga pada beberapa kali pengukuran berulang-ulang
didapatkan hasil yang sama. Validitas adalah kemampuan dari suatu tes untuk
mengidentifikasi pada apa yang seharusnya diukur secara benar.
Referensi
o Gordis L. Epidemiology

45. Akhir-akhir ini masalah keselamatan pasien yang menjalani pembedahan semakin
banyak diteliti. Kamar operasi merupakan setting yang berteknologi tinggi dan
berisiko tinggi pula. Oleh karenanya sangat menarik untuk dipahami budaya kerja di
kamar operasi. Penelitian dilakukan dengan cara peneliti sehari-harinya berada di
kamar operasi sambil melakukan berbagai pengamatan pada setiap kesempatan dan
mencatatnya di buku saku catatan lapangan. Cara pengumpulan data manakah yang
dilakukan peneliti?
a. Observasi sistemik
b. Observasi tidak langsung
c. Diskusi kelompok terarah
d. Observasi terbuka
e. Wawancara mendalam

PEMBAHASAN:
Cara pengumpulan data statistik:
 Sensus : cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meneliti seluruh
elemen yang menjadi objek penelitian. Kelemahannya adalah memakan waktu,
tenaga, biaya, dan peralatan
 Sampling : cara mengunpulkan data dengan mencatat atau meneliti sebagian
kecil saja dari seluruh elemen yang menjadi objek penelitian.
 Pengamatan mendalam (systematic observation) :pengamatan terhadap objek
yang akan dicatat datanya, dengan persiapan yang matang dilengkapi dengan
instrument tertentu.
 Wawancara mendalam (systematic interview) : mengumpulkan data berbentuk
pengajuan pertanyaan secara lisan dan pertanyaan yang diajukan dalam
wawancara tersebut telah dipersiapkan secara tuntas dan dilengkapi dengan
instrumennya.
 Angket : cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui
sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
 Pemeriksaan dokumentasi (studi dokumenter) dilakukan dengam meneliti
bahkan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan
penelitian.

46. Jika pada daerah Anda sebagai seorang dokter umum bertugas terdapat kejadian luar
biasa (KLB) demam berdarah, maka formulir pelaporan yang tepat untuk melaporkan
KLB dalam jangka waktu 1x24 jam adalah:
a. W0
b. W1
c. LB1
d. LSD0
e. LSD1

PEMBAHASAN:
Bila di suatu daerah terdapat KLB, maka petugas kesehatan terkait harus mengecek
atas kebenaran setiap laporan KLB. Sistem pencatatan dan pelaporan harus sesuai
dengan sistem yang berlaku, menggunakan formulir, dan dilaporkan dalam waktu 1 x
24 jam dengan formulir W1.
Referensi
o Jasaputra, D. K. danSantosa, S. 2008. MetodologiPenelitianBiomedis. Edisi 2.
Bandung: Danamartha Sejahtera Utama.
o Sastromoro, S. dan Ismail, S. 1995. Dasar-dasarMetodologiPenelitianKlinis.
Jakarta :BinarupaAksara.

47. Penyakit Avian Influenza bermula di sebuah provinsi di Cina padabulan September
2004. Angka kejadian Avian Influenza meningkat lebih dari dua kali lipat dalam
periode 1 bulan, dan menginfeksi penduduk di 3 provinsi yang berbeda di Cina.
Dalam waktu 3 bulan Avian Influenza telah menyebar ke Negara sekitar seperti
Hongkong, Taiwan, Vietnam, Kamboja, Thailand, dan Indonesia. Jumlah kasus yang
terjadi mencapai 1750 kasus dalam waktu 3 bulan tersebut. Apakah kejadian
epidemiologi yang paling sesuai?
a. Pandemi
b. Endemik
c. Epidemi
d. KejadianLuarBiasa
e. Outbreak

PEMBAHASAN:
- Epidemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang
singkat berada dalam frekuensi yang meningkat.
- Pandemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) frekuensinya dalam waktu yang singkat memperlihatkan
peningkatan yang amat tinggi, serta penyebarannya telah mencakup suatu
wilayah yang amat luas.
- Endemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang
lama.
- Sporadik adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) yang ada di suatu wilayah tertentu, frekuensinya berubah-ubah
menurut perubahan waktu.
Referensi
Budiarto, E. Pengantar Epidemiologi. Edisi 2. Hal 29.

48. Seorang dokter puskesmas ingin mengetahui data jumlah kasus baru demam berdarah
dengue (DBD) pada bulan Januari-Maret 2012 di wilayah kerjanya, dan diperoleh
data 0,6%. Hasil frekuensi penyakit tersebut adalah…
a. Insiden
b. Prevalensi
c. Attack rate
d. Insiden rate
e. Prevalens rate

PEMBAHASAN:
- Insiden adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu di dalam kelompok masyarakat.

- Angka insiden (insiden rate) adalah proporsi kelompok individu yang terdapat
dalam penduduk suatu wilayah atau negara yang semula tidak sakit dan menjadi
sakit dalam kurun waktu tertentu dan pembilang dalam proporsi tersebut adalah
kasus baru.

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢


Angka insiden = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑡 𝑟𝑖𝑠𝑘 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢 𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎
- Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada
suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit
tersebut pada saat yang sama. Manfaat attack rate ini adalah memperkirakan
derajat serangan atau penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilai AR, maka
makin tinggi pula kemampuan penularan penyakit tersebut.

Attack rate =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑎𝑎𝑡
𝑥 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑛𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑎

- Prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu.

- Angka prevalensi adalah angka yang memperhitungkan jumlah seluruh


penduduk tanpa memperhitungkan orang/penduduk yang kebal atau penduduk
dengan resiko (Population at risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa angka
prevalensi sebenarnya bukanlah suatu rate yang murni karena penduduk yang
tidak mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan.

49. Dilakukan sebuah penelitian yang menghubungkan antara hipertensi dengan factor
resiko obesitas:
Kasus hipertensi (+) Kontrol hipertensi (-)
obesitas 16 8
non obesitas 384 392
jumlah 400 400

Odds rationya adalah ….


a. 16x 384/8 x392
b. 8x 392/16 x384
c. 16x 392/8 x384
d. 8x 384/16 x392
e. 8x 400/16 x400
PEMBAHASAN:
Pada kasus case control, hubungan antara factor resiko dengan efek diperoleh melalui
perhitungan odd ratio. Untuk studi cohort, dihitung melalui resiko relatif, sedangkan
pada studi cross sectional gambaran peran factor resiko terhadap terjadinya efek atau
penyakit dihitung melalui rasio prevalensi.
Perhitungan odds ratio pada kasus tersebut :
Odds ratio = 16x 392/8 x384

50. Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui merokok sebagai factor resiko kejadian
PPOK. Kelompok kasus sebanyak 120 penderita PPOK, dengan 480 orang sebagai
kelompok pembanding yang tidak terkena PPOK. Dari yang menderita PPOK
sebanyak 90 orang merokok dan pada kelompok pembanding sebanyak 180 orang
yang merokok. Desain penelitian yang digunakan adalah …
a. Critical trial
b. Cohort
c. Cross sectional
d. Case serve
e. Case control

PEMBAHASAN:
Pada studi case control, dilakukan identifikasi terhadap kelompok subjek (kasus) yang
telah terkena penyakit (efek) yang kemudian ditelusuri apakah ada factor resiko atau
tidak. Untuk control dipilih subjek yang berasal dari populasi dengan karakteristik
yang sama dengan kasus (kelompok kontrol= tidak menderita penyakit)

51. Akan dilakukan penyuluhan mengenai manfaat pemberian ASI ekslusif. Sasaran
primer dari penyuluhan tersebuta dalah …
a. Ibu hamil dan menyusui
b. Ketua RW
c. Kader
d. Petugas kesehatan
e. Lurah
PEMBAHASAN:
Sasaran merupakan target, yaitu kepada siapa program kesehatan tersebut diajukan.
Ada tiga jenis sasaran yaitu:
- Sasaran primer adalah individu atau kelompok yang akan memperoleh manfaat
paling besar dari hasil perubahan perilaku
- Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok individu yang berpengaruh dan
disegani oleh sasaran primer
- Sasaran tersier mancakup para pengambil keputusan, penyandang dana dan pihak
lain yang berpengaruh
Pada kasus ini, kempok yang paling mendapat manfaat besar dari penyuluhan ASI
ekslusif adalah ibu hamil dan menyusui

52. Pasien wanita berusia 28 tahun dating ke dokter karena demam 3 hari terus menerus.
Kemudian dokter menyarankan untuk pemeriksaan labolatorium dan didapatkan hasil
trombosit 80.000/microliter. Tindakan yang dilakukan oleh dokter tersebut adalah …
a. Perlindungan spesifik
b. Pencegahan primer
c. Health promotion
d. Disability limitation
e. Early case detection

PEMBAHASAN:
Dalam epidemiologi, pencegahan dibagi menjadi beberapa tingkatan dengan
perjalanan penyakitnya:
- Pencegahan primer: pencegahan tingkat pertama yang mengupayakan orang
yang sehat tetap sehat atau mencegah orang yang sehat menjadi sakit. Pencegahan
umum dimaksudkan untuk mengadakan pencegahan pada masyarakat umum,
misalnya pendidikan kesehatan masyarakat dan kebersihan lingkungan.
Pencegahan khusus ditujukan pada orang-orang yang mempunyai resiko dengan
cara melalukan imunisasi
- Pencegahan sekunder: pencegahan tingkat kedua ini mengupayakan untuk
mencegah orang yang telah sakit agar sembuh, menghambat progresivitas
penyakit, menghindarkan komplikasi dan mengurangi ketidakmampuan.
Pencegahan sekunder ini dapat dilakukan dengan caea deteksi penyakit secara dini
(early detection) dan pengadaan pengobatan yang cepat dan tepat (prompt
treatment). Deteksi penyakit secara dini dapat dilakukan dengan cara:
penyaringan, pengamatan epidemiologis, survey epidemiologi, dan member
pelayanan kesehatan sebaik-baiknya pada sarana pelayanan umum
- Pencegahan tersier: pencegahan dimaksudkan untuk mengurangi
ketidakmampuan dan mengadakan rehabilitasi. Upaya pencegahan tingkat ketiga
ini dapat dilakukan dengan: memaksimalkan fungsi organ yang cacat, membuat
protesa ekstremitas akibat amputasi, mendirikan pusat-pusat rehabilitasi.

53. Pada sebuah penelitian, Dokter Ignatius melakukan penelitian tentang efektivitas film
komedi terhadap kejadian depresi. Didapatkan data bahwa dari 80 orang yang depresi
dan menonton film komedi, 40 orang diantaranya mengalami perbaikan. Berapa odds
pada penelitian ini?
a. 0,5
b. 0,6667
c. 1,0
d. 2,0
e. 4,0

PEMBAHASAN:

54. Penyakit ISPA merupakan penyakit nomor 1 tersering di desa Suka Senang. Kepala
puskesmas ingin melakukan intervensi agar kejadian penyakit dapat diturunkan.
Sebelumnya, kepala puskesmas melakukan studi tentang distribusi penyakit ISPA di
tiap daerah kerjanya. Apakah desain yang dilakukan kepala puskesmas ini…
a. Deskriptif
b. Eksperimental
c. Analitik
d. Deskriptifanalitik
e. Kasuskontrol

PEMBAHASAN:

55. Terjadi kejadian luar biasa kasus diare pada 7 desa dengan jumlah penduduk sebesar
5400 orang. Sebanyak 190 orang berobat kepuskesmas, 77 orang di rawat inap dan 3
orang meninggal dunia. Petugas puskesmas ingin melihat langsung penyebab pasien
yang berobat maupun yang tidak berobat. Metode yang digunakan adalah…
a. Survei epidemiologi
b. Case finding pasif
c. Case finding aktif
d. Case finding satelit
e. Case finding sentinel

PEMBAHASAN:
Keywords:
 Terjadi KLB diare pada 7 desa (jumlah penduduk sebesar 5400 orang)
 Sebanyak 190 orang berobat ke puskesmas, 77 orang dirawat inap dan 3
orang meninggal dunia.
 Petugas puskesmas ingin melihat langsung penyebab pasien yang berobat
maupun yang tidak berobat.
Metode yang digunakan adalah?
56. Di desa Suka Menari terdapat 5000 penduduk dengan 3000 laki-laki dan 2000
perempuan. Pada tanggal 17 Agustus 2014, didapatkan 50 kasus malaria. Dua hari
kemudian, ada 50 kasus malaria baru. Berapakah prevalensi malaria tersebut?
A. 2%
B. 3%
C. 4%
D. 5%
E. 6%

PEMBAHASAN:
Keywords:
Di Desa Suka Mandi: 5000 penduduk 3000 laki-laki dan 2000 perempuan
Pada tanggal 17 Agustus 2014: 50 kasus lama dan 50 kasus baru malaria  100 kasus
malaria
Prevalensi? merupakan kasus baru dan kasus lama dalam suatu waktu/Jumlah
populasi berisiko pertengahan tahun
(50+50)/5000= (1/50) x 100% = 2%

57. Dokter Puskesmas di Desa Ngringo Karanganyar melakukan evaluasi pada bulan
Agustus 2014 di tentang kasus demam berdarah. Dari 1200 warga desa Kanigoro, 240
warga terkena Demam Berdarah dan dirawat di rumah sakit serta 48 orang meninggal.
Berapa persen (%) Case Fatality Rate pada KLB diatas?
a. 0.02 %
b. 0.2 %
c. 2 %
d. 20 %
e. 200 %

PEMBAHASAN:
Case Fatality Rate =
jumlah orang yang meninggal karena penyakit : jumlahkasus x 100 %
= 48 : 240 x 100 %
= 20 %

53. Sebuah keluarga inti (ayah, ibu, dan 2 anak) tinggal bersama nenek dan kakek. Salah
satu orang tua terdiagnosis TB. Sebulan kemudian 2 orang anaknya tertular TB.
Selanjutnya akan ada kemungkinan anggota keluarga yang tertular lagi. Kemungkinan
kejadian di atas dapat disebut …
a. Attack rate
b. Incidence rate
c. Prevalence rate
d. Case fatality rate
e. Mortality rate

PEMBAHASAN:
- Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada
suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit tersebut pada saat yang sama. Manfaat Attack Rate adalah
memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu penyakit. Makin tinggi
nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan Penularan Penyakit tersebut.
- Incidence rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada
pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
- Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari sehat menjadi sakit.
Periode waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama sehat hingga menjadi
sakit.
- Prevalence rate adalah frekuensi penyakit lama dan baru yang berjangkit
dalam masyarakat di suatu tempat atau wilayah atau negara pada waktu
tertentu.
- Case fatality rate adalah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena
satu penyebab penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita
penyakit tersebut pada tahun yang sama. Digunakan untuk mengetahui
penyakit –penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi.

54. Penyuluhan mengenai diare haruss ditujukan pada orang yang tepat. Siapa target
primer dari penyuluhan tersebut?
a. Ibu yang punya balita
b. Tokoh masyarakat
c. Kader
d. Petugas kesehatan
e. Balita

PEMBAHASAN:
Target primer merupakan target utama yang akan diberikan penyuluhan. Dalam hal
ini, target utamanya adalah ibu yang punya balita karena para ibu-ibu inilah yang
langsung terpapar oleh kasus diare, sehingga pesan dari penyuluhan dapat
tersampaikan langsung.

55. Di Puskesmas A, diketahui jumlah seluruh bayi: 500. Bayi yang ditimbang berat
badan: 495. Bayi yang naik berat badannya: 480. Bayi yang memiliki KMS: 500.
Tingkat partisipasi masyarakat adalah …
a. 90%
b. 94%
c. 95%
d. 99%
e. 100%
PEMBAHASAN:
495
Tingkat partisipasi masyarakat= 500 x 100% = 99%

56. Anda mengunjungi sebuah keluarga yang terdiri dari suami-istri, 2 orang anak usia
sekolah, dan kakek-nenek, tipe keluarga ini adalah …
a. Communal family
b. Blended family
c. Extended family
d. Nuclear family
e. Serial family

PEMBAHASAN:
- Communal family terdiri dari kelompok orang-orang yang benar-benar
dihubungkan dengan ikatan darah dann hidup bersama dengan ideology yang sama
atau kepentingan ekonomi yang sama.
- Blended family adalah keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang
masing masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan terdahulu
- Extended family adalah keluarga inti ditambah keluarga yang lain (karena
hubungan darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman, sepupu termasuk keluarga
modern, seperti orang tua tunggal, keluarga tanpa anak.
- Nuclear family adalah keluarga inti, keluarga yang dibentuk karena ikatan
perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak- anak baik
karena kelahiran (natural) maupun adopsi
- Serial family adalah keluarga yang terdiiri dari wanita dan pria yang menikah
lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.

57. Anak balita di suatu desa populasi 220 jiwa. Rutin datang ke psoyandu 195 jiwa.
Rutin ditimbang 175 jiwa. Didapati balita dibawah garis merah 35 jiwa. Berapa
persentase balita di bawah garis merah?
a. 10%
b. 15%
c. 20%
d. 80%
e. 90%

PEMBAHASAN:
35
Persentase balita di bawah garis merah = 175 x 100% = 20%

58. Angka kematian 3 tertinggi di indonesia disebabkan oleh penyakit stroke. Di sebuah
kota ditemukan stroke mejadi penyakit tertinggi dikarenakan kebiasaan masyarakat
mengkonsumsi daging sapi yang tinggi. Pemerintah ingin melakukan pencegahan di
kota tersebut. Pencegahan apa yang bisa dilakukan?
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tersier
d. Pencegahan bedasarkan klinik
e. Pencegahan bedasarkan primodial

PEMBAHASAN:

59. Di suatu daerah terdapat peningkatan kejadian kasus Hepatitis A. Terdapat 15 kasus
Hepatitis A, yang sebelumnya hanya berjumlah 5 kasus. Diduga peningkatan kasus
tersebut dikarenakan makan siomay yang terkontaminasi. Termasuk penyebaran
apakah kasus di atas?
a. Endemi
b. Pandemi
c. Epidemi
d. Outbreak
e. Sporadik

PEMBAHASAN:

60. Pada 2017 di suatu PKM terdapat pasien TB 300, terdiri dari 200 pasien baru dan 100
pasien lama. Semua pasien BPJS diberi FDC, dengan Cure Rate pengobatan ulang
40%. Dokter ingin menggunakan data tersebut untuk mencapai target. Apa yang harus
dilakukan dokter tersebut?
a. Melakukan surveillance TB
b. Meningkatkan warga peduli TB
c. Menghitung angka pengobatan lengkap
d. Melakukan TCM
e. Melakukan edukasi patuh pengobatan TB

PEMBAHASAN:
Melakukan surveillance TB  Untuk menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian TB
61. Faskes tingkat 1 ingin mengembangkan Program Pengelolaan Penyakit Kronis
(Prolanis). Program berfokus pada pengelolaan penyakit Hipertensi dan DM Tipe 2.
Alat ukur epidemiologi angka kejadian untuk mengukur keberhasilan program?
a. Prevalensi
b. Insidensi
c. Angka Morbiditas
d. Angka Mortalitas
e. Angka Kesembuhan

PEMBAHASAN:

62. Peneliti ingin meneliti tentang reaksi zat A terhadap penyakit X. Namun harga zat A
sangat mahal dan peneliti memiliki keterbatasan biaya. Apa jenis penelitian yang bisa
dilakukan?
a. Cross Sectional
b. Prospective Cohort
c. Case Control
d. Retrospective Cohort
e. Double Blind Experimental  MAHAL

63. Seseorang akan meneliti hubungan ASI eksklusif dengan IMT overweight pada masa
remaja. Kelompok dibagi menjadi dapat ASI eksklusif dan tidak dapat ASI eksklusif,
IMT overweight dan tidak overweight. Apa metode penelitian yang dipakai?
a. Cohort
b. Cross sectional
c. Case Control
d. Deskriptif
e. Experimental

PEMBAHASAN:

64. Seorang dokter melakukan pemeriksaan suhu dengan termometer digital, namun
jarang diganti baterainya. Sehingga hasil yang didapatkan kurang akurat, apa yang
menyebabkan hal ini?
a. Subjective bias
b. Observer bias
c. Instrument bias
d. Recall bias
e. Selective bias

PEMBAHASAN:
65. Seorang laki-laki datang ke puskesmas membawa surat rujukan. Dari surat tersebut
diketahui keluhan utama pasien demam 3 hari disertai menggil dan berkeringat.
Pasien dirujuk dari puskesmas asalnya karena tidak dapat dilakukan pemeriksaan
darah mikroskopis karena reagen malaria habis. Tipe rujukan manakah yang tepat?
a. Rujukan parsial
b. Rujukan horizontal
c. Rujukan vertikal
d. Rujukan Spesimen
e. Rujukan tenaga kerja

PEMBAHASAN:
 Rujukan parsial  rujukan untuk pemeriksaan penunjang saja untuk penegakan
diagnosa.
 Rujukan horizontal  PKM - PKM
 Rujukan vertikal  PKM - RS
 Rujukan Spesimen  yang dirujuk bahan spesimennya aja
 Rujukan tenaga kerja

66. Anda adalah seorang dokter di wilayah puskemas. Ada pasien datang dengan keluhan
borok di kakinya. Diketahui pasien mengidap DM sejak tahun yang lalu, kemudian
anda merujuk pasien tersebut ke poli klinik bedah RS untuk melakukan tindakan
terhadap luka tersebut. Jenis rujukan apakah yang anda gunakan?
a. Collateral
b. Interval
c. Cross
d. Split
e. Relevan

PEMBAHASAN:

67. Disuatu daerah jumlah warga 25.000. Berapa ideal jumlah dokter?
a. 4 d. 8
b. 5 e. 10
c. 6

PEMBAHASAN:
68. Tn. Makmur, 70 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk >3minggu.
Pemeriksaan BTA pada pasien menunjukkan hasil positif. Pasien tinggal di
lingkungan padat penduduk dengan pencahayaan yang kurang. Pasien tinggal
bersama istri pasien (65 tahun), anak pasien (38 tahun), dan cucu pasien (6 tahun dan
9 tahun). Saat petugas melakukan kunjungan rumah, di dapatkan kedua cucu pasien
mengalami kekurangan gizi. Apa yang harus diedukasi petugas Puskesmas tersebut?
a. Menganjurkan seluruh anggota keluarga untuk diperiksa di Puskesmas
b. Menganjurkan kedua cucu pasien untuk diperiksakan ke Puskesmas
c. Menganjurkan kedua cucu pasien untuk mendapatkan obat profilaksis
d. Menganjurkan kedua cucu pasien untuk tinggal terpisah dari pasien
e. Memberikan pengobatan TB untuk kedua cucu pasien

PEMBAHASAN:
Prinsip pelayanan kedokteran keluarga:
- Komprehensif : meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabititatif
- Holistik: mengatasi masalah fisik, psikologis, sosial, dll.
- Berkesinambungan: menuliskan riwayat penyakit pasien secara lengkap di
rekan medis
- Koordinatif: misalnya ketika pasien memerlukan beberapa konsultasi
spesialis dan pemeriksaan penunjang dalam waktu bersamaan, juga koordinasi
dilakukan kepada keluarga
- Kolaboratif: bekerjasama dengan berbagai pihak berkaitan dnegan pelayanan
kesehatan
- Patient centered
- Mencakup seluruh usia

a. Menganjurkan seluruh anggota keluarga untuk diperiksa di Puskesmas  jika


yang mengalami TB pasien anak, seluruh orang dewasa di rumah harus
diperiksa
b. Menganjurkan kedua cucu pasien untuk diperiksakan ke Puskesmas
c. Menganjurkan kedua cucu pasien untuk mendapatkan obat profilaksis  harus
diperiksa dadulu karena sudah menunjukkan gejala
d. Menganjurkan kedua cucu pasien untuk tinggal terpisah dari pasien  cucu
harus tetap diperiksa
e. Memberikan pengobatan TB untuk kedua cucu pasien harus ditegakkan
terlebih dahulu penyakit TB nya

69. dr. Hasan adalah seeorang dokterdi sebuah kecamatan Sumberrejo. Puskesmas
tersebut ingin mengembangkan program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis).
Program ini berfokus pada pengelolaan penyakit hiprtensi dan DM tipe 2. Apa alat
ukur epidemiologi angka kejadian yang dapat di gunakan untuk mengukur
keberhasilan program? .
a. Prevalensi
b. Insidensi
c. Angka morbiditas
d. Angka mortalitas
e. Tidak ada yang bisa digunakan

PEMBAHASAN:
Alat ukur epidemiologi
- Prevalensi : jumlah orang yang mengalami penyakit dibagi jumlah orang pada
kelompok
- Insidensi: Jumlah kasus baru dalam periode waktu tertentu
- Angka morbiditas: angka kesakitan akibat suatu penyakit
- Angka mortalitas: angka kematian akibat suatu penyakit
- Pada kasus, dokter mengelola pasien yang sudah mengalami hipertensi dan DM
tipe 2  program tidak menurunkan morbiditas maupun insidensi dan prevalensi.
Angka mortalitas diharapkan menurun karena pasien sudah dapat mencegah
terjadinya komplikasi

70. Di desa Sukoharjo terjadi KLB malaria sejak 2 bulan lalu. Oleh karena itu, kepala
Puskesmas memerintahkan warga desa untuk menggunakan kelabu berinsektisida
yang dibagikan. Apakah tingkat pencegahan yang dilakukan?
a. Promosi kesehatan
b. Perlindungan spesifik
c. Diagnosis dini dan pengobatan yang sesuai
d. Pembatasan kecacatan
e. Rehabilitasi

PEMBAHASAN:
Tingkat pencegahan:
- Promosi kesehatan sebelum ada faktor resiko, pada orang sehat  pencegahan
primer
- Perlindungan spesifik  pada orang dengan faktor resiko, sebelum ada penyakit
 pencegahan primer
- Diagnosis dini dan terapi yang sesuai pada orang dengan penyakit, kalau bisa
penyakit diketahui dan ditangani sesegera mungkin, sebelum ada komplikasi 
pencegahan sekunder
- Pembatasan kecacatan  sudah ada komplikasi, sebelum ada kecacatan berat
yang membatasi kemamdirian pasien  pencegahan tersier
- Rehabilitasi  sudah ada komplikasi, membantu pasien agar dapat beraktivitas
maksimal, meningkatkan kualitas hidup  pencegahan tersier

71. Dr. Abie ingin meneliti hubungan merokok dengan kejadian hipertensi pada seluruh
pegawai PT. CBS. Variabel merokok dikategorikan menjadi merokok rendah, sedang,
tinggi. Variabel kejadian hipertensi dibagi menjadi ya dan tidak. Apa variabel
independen dan skala pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini?
a. Kejadian hipertensi – nominal
b. Merokok – ordinal
c. Merokok-nominal
d. Merokok – rasio
e. Kejadian hipertensi- numerik

PEMBAHASAN:
Variabel bebas/ Independence  variabel yang dianggap menentukan variabel
tergantung
Variabel tergantung  variabel yang nilainya merupakan hasil dari penelitian
(outcome)
Skala pengukuran:
- Numerik : rasio (tidak bisa nilai minus, ex: BB, TB, TD), interval (bisa nilai
minus, ex: suhu)
- Kategorik: nominal (sederajat, ex: gender), ordinal (bertingkat)

a. Kejadian hipertensi – nominal  variabel tergantung


b. Merokok – ordinal
c. Merokok-nominal  skala pengukuran tidak tepat
d. Merokok – rasio  skala pengukuran tidak tepat
e. Kejadian hipertensi- numerik

72. Hafid seorang dokter spesialis anestesi sedang melakukan penelitian dengan
membandingkan pemberian antibiotik provilaksis sewaktu sebelum operasi dengan
dua jam sebelum operasi pada pasien OP di RSD. Soeroto Ngawi dengan memantau
kondisi pasien post OP menggunakan SOFA score selama masa perawatan di rumah
sakit, skala yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah…
a. Nominal dan Interval
b. Interval dan Ordinal
c. Ordinal dan Rasio
d. Rasio dan Nominal
e. Keduanya Nominal

PEMBAHASAN:
73. Metode penelitian diatas yang paling tepat adalah menggunakan metode…
a. Cohort
b. Experimental
c. Case Control
d. Cross Sectional
e. Kualitatif

PEMBAHASAN:
Experimental karena peneliti memberikan perlakuan khusus pada kelompok uji

74. Apabila d. Hafid, Sp.An. ingin membandingkan data SOFA antara kedua kelompok
menggunakan diagram, diagram apakah yang paling tepat digunakan oleh beliau ?
a. Histogram
b. Scatter Diagram
c. Line Chart
d. Pie Chart
e. Bar Chart

PEMBAHASAN:
Line Chart digunakan untuk menggambarkan suatu progres, Pie chart lebih cocok
digunakan untuk menngambarkan proporsi tiap kelompok, Bar chart lebih cocok
digunakan untuk membandingkan antar kelompok.

75. Desa Sumbersalak adalah suatu desa terpencil di wilayah kerja Puskesmas
Ledokombo dengan populasi sebanyak 5000 orang dengan 700 kepala keluarga.
Perumahan sangat buruk, rumah kecil, kurang ventilasi, terbuat dari bamboo, dan
lantai kebanyakan masih tanah. Desa tersebut memiliki sumber air yang baik. Saudara
baru ditempatkan disana sebagai dokter puskesmas. Kerika melakukan kunjungan,
saudara melihat banyak penduduk mengalami batuk kronis yang kadang disertai darah
dan keringat malam hari. Apakah yang menjadi program prioritas untuk dilaksanakan
di desa tersebut ?
a. ORI
b. DOTS
c. KB
d. Pendampingan Kesehatan Tradisional
e. Emo Demo

PEMBAHASAN:
Karena pada daerah tersebut dicurigai merupakan daerah endemik TBC dengan
melihat banyaknya penduduk yang memiliki gejala TBS

76. Kamu adalah seorang dokter yang baru lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas
Jember dan ditempatkan di daerah baru, kebetulan tetangga sebelah rumah sedang
membangun rumah dan tetangga tersebut minggu depan merencanakan untuk
membuat septic tank dan mengebor sumber air. Tetangga tersebut bertanya kepadamu
berapa jarak yang seharusnya dibuat antara septic tank tersebut dengan sumber air ?
a. ≤ 5 m
b. ≥ 5 m
c. ≥ 10 m
d. ≥15 m
e. Sejauh-jauhnya

PEMBAHASAN:
Salah satu indicator rumah sehat adalah jarak antara pembuangan polusi dengan
sumber air adalah ≥ 10 m.

77. Tn. Adi 35 tahun baru mengetahui dirinya mempunyai penyakit diabetes. Dokter pun
memberi penjelasan tentang penyakit kepada pasien, dan memberi terapi yang sesuai
serta edukasi. Hal ini termasuk pencegahan level apa?
A.Primer
B.Sekunder
C.Tersier
D.Primordial
E.Promotion
PEMBAHASAN:
Keywords:
 Tn. Adi 35 tahun
 Mempunyai penyakit diabetes
 Dokter memberi penjelasan tentang penyakit
 Memberi terapi yang sesuai serta edukasi
Analisis Kasus:
 Ingat! Saat ini pasien sudah memiliki penyakit  Jadi mudahnya primer sudah
tidak bias lagi  beralih ke sekunder
 Primer  sebelum pasien sakit
 Tersier  mencegah kecacatan
 Primordial  tidak ada klasifikasi
 Promotion  pencegahan primer

Level of Prevention

78. Dokter di suatu puskesmas mengadakan penyuluhan dengan tema “Ibu sehat, bayi
selamat”. Yang termasuk sasaran primer dalam promosi kesehatan tersebut adalah...
A. Ibu hamil
B. Anak balita
C. Ibu menyusui
D. Kepala desa
E. Kepala dinas kesehatan
PEMBAHASAN:
Keywords:
- Penyuluhan dengan tema “ibu sehat, bayi selamat”
- Yang termasuk sasaran primer adalah…

79. Posyandu kecamatan Gunungsari didapatkan data berupa cakupan 20 ibu hamil,
jumlah kader 8 orang, KIA 40 %, dan belum memiliki program dana sehat maupun
program tambahan lain. Tipe posyandu diatas adalah…
A.Mandiri
B.Pratama
C.Purnama
D.Madya
E.Swadaya

PEMBAHASAN:
80. Suatu penelitian kasus kontrol dilakukan terhadap 100 orang yang menderita diabetes
mellitus. Terdapat 60 anak dengan riwayat ibu terkena diabetes mellitus. Pada 100
orang kelompok kontrol, ternyata ada 40 diantara anak tersebut mempunyai riwayat
ibu terkena diabetes mellitus. Berapakah odds ratio pada penelitian ini?
A. 4/9
B. 9/4
C. 3/2
D. 2/3
E. 4/3

PEMBAHASAN:
Keywords:
- Suatu penelitian kasus control
- Dilakukan terhadap 100 orang yang menderita diabetes mellitus. Terdapat 60 anak
dengan iwayat ibu terkena DM
- Pada 100 orang kelompok control, ternyata ada 40 diantara anak tersebut
mempunyai riwayat ibu terkena DM
- Odds ratio?
81. Dokter Andra melakukan penelitian untuk mengetahui obat diabetes mellitus yang
paling efektif antara obat A, obat B dan placebo. Penilaian dilakukan pada nilai GDS.
Penelitian apakah yang sesuai pada kasus diatas…
A.Uji korelasi
B.Uji T
C.Uji ANOVA
D.Uji Mann Whitney
E.Uji regresi

PEMBAHASAN:

Pembahasan:
 Variabel bebas  obat A, obat B, dan placebo  kategorik > 2 kategori
 Vaiabel terikat  GDS sebelum pengobatan dan setelah pengobatan  numeric
tidak berpasangan
 Uji  Uji Anova One-Way
82. Pada suatu wilayah, diketahui jumlah karyawan laki-laki yang menderita HIV pada
tanggal 1 Januari 2014 adalah sebanyak 50 dari 1000 orang. Pada tanggal 1 Januari
2015 didapatkan angka HIV sebanyak 62 kasus dari 1000 orang, dimana sudah
termasuk 50 orang yang sudah terdeteksi sebelumnya. Berapa prevalensi HIV pada
tanggal 1 Januari 2015?
A.5% D.50%
B.6,2% E.62%
C.1,2%

PEMBAHASAN:
STATISTIKA

PEMBAHASAN
 Ingat!
 Prevalensi adalah jumlah kasus baru dan lama jadi yang dipakai adalah angka
62 pada 1000 orang 6,2%

83. Anda adalah seorang kepala Puskesmas di suatu daerah. Anda akan melakukan
evaluasi pada program pemberantasan penyakit menular yang tidak sesuai dengan
target pencapaian. Anda telah menemukan prioritas masalah yang akan dievaluasi.
Selanjutnya, yang akan Anda lakukan adalah?
A.Mencari alternatif jalan keluar
B.Menetapkan prioritas jalan keluar
C.Menentukan penyebab masalah yang mungkin
D.Menetapkan prioritas penyebab masalah
E.Menentukan masalah yang ada

PEMBAHASAN:

 Mencari alternatif jalan keluar  tahap setelah menentukan penyebab masalah


 Menetapkan prioritas jalan keluar  tdk ada dalam diagnosis komunitas
 Menetapkan prioritas penyebab masalah  sudah ada pada kasus
 Menentukan masalah yang ada  sudah ada pada kasus

84. Penelitian dilakukan secara potong lintang untuk membandingkan penggunaan helm
dengan cidera kepala. Didapatkan data sebagai berikut. Berapa prevalence ratio?

Cedera Kepala Tidak Cedera Kepala


Pakai Helm 10 20
ATidak Pakai Helm 40 20

A. 0,25
B. 0,5
C. 2
D. 4
E. 8
PEMBAHASAN:

85. Perempuan lansia dengan post stroke. Saat diijinkan pulang ke rumah, dia daftar ikut
prolanis di tempat praktek dekat rumahnya. Apa yang akan di lakukan dokter
tersebut?
a. Mengunjungi rumah
b. Merujuk ke puskesmas
c. Melaporkan ke puskesmas dan bpjs menggunakan formulir LB-1
d. Menjelaskan tentang prolanis
e. Meminta pasien datang ke praktek skrining hipertensi dan diabetes

PEMBAHASAN:
Berikut tahapan pendaftaran prolanis pada masing-masing FKTP:
a) Skrining Primer-> menentukan resio rendah ,sedang, dan tinggi, jika risti lanjut
ke skrining sekunder
b) Skrining sekunder -> menentukan diagnose para anggota risti
c) Pendataan anggota oleh FKTP
d) Penyampaian data pada BPJS
e) Validasi
f) Pelaksanaan kegiatan prolanis

86. Jika ada wabah dbd pada suatu desa. Seorang dokter ingin mencari faktor resiko
terjadinya hal tersebut dengan mengunjungi desa tersebut. Termasuk surveillance
epidemiologi apa yang dilakukan dokter tersebut?
a. Surveilance berdasarkan indicator
b. Surveillance berdasarkan kejadian
c. Surveillance pasif
d. Surveillance sentinel
e. Surveillance aktif

PEMBAHASAN:
 Surveilance epidemiologi rutin terpadu : surveillance epidemiologi terhadap
beberapa kejadian, permasalahanm dan atau faktor resiko kesehatan
 Surveillance sentinel : penyelenggaraan surveillance epidemiologi pada
populasi dan wilayah terbatas untuk mendapatkan sinyal adanya masalah
kesehatan pada suatu populasi yang lebih luas.
 Surveillance aktif: menyelenggaraan dimana unit surveillance
mengumpulkan data dengan mendatangi unit pelayanan kesehatan,
masyarakat, atau sumber data lainnya
 Surveillance pasif: dimana unit surveillance mengumpulkan data dengan cara
menerima data tersebut dari unit kesehatan,masyarakat, atau sumber lainnya

87. Pada suatu daerah terjadi angka peningkatan kejadian DBD menjadi 165 kasus dengan
2 meninggal yang sebelumnya 75 kasus meningkat> 50%-> KLB. Tindakan awal
puskesmas yang tepat?
a. Melaporkan ke pihak dinas
b. Menetapkan status KLB
c. Fogging
d. Mengisolasi daerah tersebut
e. Melakukan 3M

PEMBAHASAN:
- konfirmasi /menentukan diagonis dan idektifikasi penyebab
- menentukan KLB/bukan
- Jika KLB: lapor ke dinkes format W1 (dalam 24 jam)
- identifikasi hubungan penyakit dan orang,waktu, tempat
- studi epidemiologi dan menentukan hipotesis
- uji hipotesis, analisa statistic dan kesimpulan
- intervensi masalah
- sampaikan hasil berupa KLB

88. Sebuah profinsi mendapatkan laporan bahwa terjadi peningkatan kasus dipteri di 4
kota dalam waktu 2 bulan. Menurut dinkes tersebut kasus ini terdeteksi 6 tahun lalu.
Termasuk kejadian apakah di profinsi tersebut?
a. Endemic
b. Pandemic
c. Epidemic
d. Outbreak
e. Sporadic

PEMBAHASAN:
Epidemi: meningkatnya jumlah penyakit , tidak lazim, daerah dan waktu tertentu,
dalam skala nasional
Outbreak: mirip dengan epidemic tapi berskala lokal
Endemic: selalu adanya penyakit di suatu wilayah, dan prevelensi besar
Pandemic: penyebaran penyakit melampaui batas geografis
Sporadic : frekuensi suatu penyakit pada wilayah tertentu berubah-ubah menurut
perubahan waktu

89. Seorang dokter ingin meneliti efek pola makan terhadap hipertensi. Subjek penelitian
dikumpulkan di ruangan yang sama dan diberi kuesioner tentang pola makan 5
tahun terakhir. Apakah bias yang mungkin timbul ?
a. Attention bias
b. Recall Bias
c. Selection bias
d. Diagnostic bias
e. Admission bias

PEMBAHASAN:
Recall bias : bias karena faktor kelupaan /tidak ingat
Cara mengetahui: bandingkan dengan jawaban tentang masalah lain.
Cara mengurangi: menanyakan historical , step by step, dan batasi kurun waktu
90. Berdasarkan hasil survei Depkes RI pada tahun 2007 sekitar 37 % penduduk
Indonesia bertubuh pendek, pada tahun 2010 angka tersebut masih berkisar 45 %
penduduk Indonesia bertubuh pendek. Sementara itu pada tahun 2005 sekitar 22 – 24
% penduduk di bawah 15 tahun mengalami obesitas, dan tahun 2007 sekitar 21 %.
Dari data tersebut, permasalahan yang ada di Indonesia adalah :
a. Masalah gizi ganda
b. Masalah gizi mikro
c. Masalah gizi makro
d. Masalah defisiensi Fe
e. Masalah defisiensi Yodium

PEMBAHASAN:
Masalah gizi dibedakan menjadi tiga, yakni masalah gizi makro, masalah gizi mikro,
dan masalah gizi ganda (makro dan mikro). Pada kasus tubuh pendek, penyebabnya
adalah karena kekurangan zat gizi Seng dimana masalah ini termasuk dalam masalah
gizi mikro. Sedangkan obesitas termasuk dalam masalah gizi makro sehingga dalam
kasus ini termasuk masalah gizi ganda.

91. Didapatkan sebuah data pohon keluarga sebagai berikut:


DM STROKE

Pohon keluarga diatas maksudnya?


a. Seorang laki laki menderita stroke, ibu menderita DM, dan ayah stroke dan
meninggal dunia
b. Seorang laki laki, ibu menderita DM, ayah menderita DM
c. Wanita menderita DM, ibu menderita DM, Ayah menderita stroke dan meninggal
dunia
d. Wanita dengan ibu menderita DM, dan ayah menderita Stroke dan
meninggal dunia
e. Wanita menderita DM dan meninggal dunia, Ibu dm, dan ayah menderita stroke
dan meninggal dunia

PEMBAHASAN:
Tanda lingkarn ( ) menunjukkan identitas wanita, sedangkan tanda persegi empat
( ) menunjukkan laki-laki. Tanda silang menunjukkan sudah meninggal.

92. Seorang dokter ingin melakukan penelitian sederhana di wilayah kerjanya. Dokter
tersebut ingin meneliti hubungan antara merokok dengan terjadinya stroke. Sebagai
variable pajanannya adalah merokok (merokok dan tidak merokok), sedangkan variable
hasil jadinya adalah stroke (stroke dan tidak stroke).
Uji statistic yang paling tepat dilakukan oleh dokter tersebut adalah..
a. Anova
b. Chi-Square
c. Student-test
d. Regresi Linear
e. Korelasi Pearson

PEMBAHASAN:
Variabelnya berupa variabel nominal dengan 2 kelompok yang tidak berpasangan
93. Seorang peneliti melakukan penelitian untuk meneliti hubungan antara pemberian
imunisasi campak dan angka kejadian penyakit campak. Terdapat 1000 pasien yg
diberikan imunisasi campak dan diikuti dalam 5 tahun didapatkan 10 anak menderita
campak. Dari 1000 kontrol yg tidak diberikan imunisasi didapatkan 100 anak menderita
campak. Berapa angka kesakitan dalam penelitian tersebut?
a. Incidence rate 10%
b. Prevalens rate 1%
c. Incidence rate 5,5%
d. Insidence risk 0,1% .
e. Attack rate 0,5%

PEMBAHASAN:
a. Incidence rate 10%
IR= (jumlah kasus baru/populasi beresiko)*100%
b. Prevalens rate 1%
PR= (jumlah kasus baru dan lama/semua populasi)*100%
c. Incidence rate 5,5%
IR=( jumlah kasus baru/populasi beresiko)*100%
Pada kasus ini,  [10 penderita (telah diimunisasi ) + 100 penderita (tidak
diimunisasi) /2000 (total populasi beresiko)]*100% = 5,5%
d. Insidence risk 0,1% .
CI= (jumlah yg terkena penyakit dalam jangka waktu tertentu/jumlah orang yang
beresiko terkena penyakit dalam jangka waktu tertentu)*100%
e. Attack rate 0,5%
Biostatistik untuk wabah. AR= (jumlah kasus sakit pertama kali/populasi yang
terpapar)*100%

94. Di suatu wilayah terjadi kematian unggas di beberapa rumah di wilayah tersebut. PKM
bertindak dan ditetapkan adanya avian influenza. Terdapat beberapa org yang mengeluh
demam. PKM kemudian melapor ke Dinas Kesehatan Kabupaten untuk penangan lebih
lanjut. Apakah pelayanan kesehatan yang dijalankan Dinas Kesehatan Kabupaten
tersebut?
a. UKP primer
b. UKP tersier
c. UKM primer
d. UKM sekunder
e. UKM tersier

PEMBAHASAN:
Dalam SKN 2009 disebutkan bahwa subsistem Upaya Kesehatan (UK) terdiri dari
tiga tingkatan – Primer (UK dasar), Sekunder (UK rujukan spesialistik), dan Tersier
(UK rujukan sub-spesialistik). Masing-masing UK ini mencakup UK yang langsung
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (pelayanan kesehatan peorangan
dan masyarakat) dan UK penunjang yang mendukung upaya kesehatan langsung (e.g.,
sumber daya manusia, dana, sarana dan prasarana, advokasi, promosi kesehatan,
penelitian dan pengembangan).
95. Pria 55 th datang dg keluhan keluar cairan kuning kental dari telinga kanan. Sebelumnya
pasien mengeluh nyeri kepala dan demam. Pada otoskopi ditemukan perforasi subtotal
pada membran timpani telinga kanan. TD 130/90, N 92, S 36. Dokter memberikan
edukasi tentang cara pemakaian alat bantu dengar supaya dapat digunakan oleh pasien
setelah selesai pengobatan. Termasuk dalam apakah yg dilakukan oleh dokter tersebut?
a. Health promotion
b. Spesific protection
c. Disabilty limitation
d. Promp trearment
e. Rehabilitasi

PEMBAHASAN:
a. Health promotion  meningkatkan kesehatan individu,keluarga, kelompok dan
masyarakat. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada
umumnya. Intervensi terhadap host, agent, dan environment.
b. Spesific protection  tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tertentu.
Contoh: vaksinasi, pemakaian APD.
c. Disabilty limitation  agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat. Bila sudah
terjadi kecacatan, maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertambah berat
(dibatasi).
d. Promp trearment  pengobatan yang dilakukan dengan tepat dan segera.
e. Rehabilitasi  usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat,
sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna ntuk dirinya
dan masyarakat, semaksimalnya sesuai dengan kemampuannya  rehabilitasi
medik, mental, sosial, aesthetis.

You might also like