You are on page 1of 2

Selama beberapa tahun terakhir kecenderungan terjadinya kekerasan seksual pada anak

semakin meningkat jumlahnya. Peningkatan jumlah kasus yang terlaporkan dan dilaporkan
meningkat secara akumulatif hingga 100 kasus setiap tahunnya antara tahun 2004 ke tahun 2007.
Secara umum yang dimaksud dengan kekerasan seksual pada anak adalah keterlibatan seorang
anak dalam segala bentuk aktivitas seksual yang terjadi sebelum anak mencapai batasan umur
tertentu yang ditetapkan oleh hukum negara yang bersangkutan di mana orang dewasa atau anak
lain yang usianya lebih tua atau orang yang dianggap memiliki pengetahuan lebih dari anak
memanfaatkannyauntuk kesenangan seksual atau aktivitas seksual. Di Indonesia UU
Perlindungan Anak memberi batasan bahwa yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang
belum berusia 18 (delapan belas tahun), termasuk anak yang masih dalam kandungan.
1. Identifikasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identifikasiadalahpenentu atau

penetapan identitas orang, benda, dansebagainya. Identifikasi forensik memegang

peranan yang sangat penting baik dalam kasus-kasus tindak pidana yang melibatkan

bidang forensik dan medikolegal, juga dalam kasus-kasus seperti bencana alam dan

kecelakaan (Iswara dan Santosa, 2016). Proses identifikasi menjadi penting bukan hanya

untuk menganalisis penyebab suatu kematian, namun juga upaya untuk memberikan

ketenangan psikologis pada keluarga dengan adanya kepastian identitas korban (Syafitri,

2013).

Kekerasan seksual adalah setiap aktivitas pada anak, di mana umur belum mencukupi
menurut izin hukum, yang digunakan untuk sumber kepuasan seksual orang dewasa atau anak
yang sangat lebih tua.Belakangan ini banyak muncul kasus perilaku seks bebas yang melanda
anak-anak di bawah umur, dimana anak merupakan kelompok yang rentan baik fisik maupun
mental.Seksual abuse termasuk oral-genital, genital-genital, genital-rektal, tangan-genital,
tangan-rektal atau kontak tanganpayudara; pemaparan anatomi seksual, melihat dengan paksa
anatomi seksual, danmenunjukkan pornografi pada anak atau menggunakan anak dalam
produksipornografi.Penelitian tentang “Kekerasan Pada Anak” yang dilakukan oleh
Sudaryonomenyatakan selama tiga dasawarsa masalah anak baik sebagai pelaku maupun
korbankekerasan (kekerasan) dapat dikatakan kurang mendapat perhatian.

You might also like