Dokumen ini berisi refleksi praktik klinik mahasiswa kedokteran selama 2 tahun di poliklinik kandungan rumah sakit. Mahasiswa belajar cara melakukan pemeriksaan kandungan seperti Leopold dan mendengarkan detak jantung janin. Awalnya mahasiswa kesulitan menentukan posisi janin, namun terus berlatih dan memperbaiki kemampuannya. Mahasiswa belajar untuk lebih peka dan sabar dalam mempel
Dokumen ini berisi refleksi praktik klinik mahasiswa kedokteran selama 2 tahun di poliklinik kandungan rumah sakit. Mahasiswa belajar cara melakukan pemeriksaan kandungan seperti Leopold dan mendengarkan detak jantung janin. Awalnya mahasiswa kesulitan menentukan posisi janin, namun terus berlatih dan memperbaiki kemampuannya. Mahasiswa belajar untuk lebih peka dan sabar dalam mempel
Dokumen ini berisi refleksi praktik klinik mahasiswa kedokteran selama 2 tahun di poliklinik kandungan rumah sakit. Mahasiswa belajar cara melakukan pemeriksaan kandungan seperti Leopold dan mendengarkan detak jantung janin. Awalnya mahasiswa kesulitan menentukan posisi janin, namun terus berlatih dan memperbaiki kemampuannya. Mahasiswa belajar untuk lebih peka dan sabar dalam mempel
Tanggal : 1 Januari 2017 – 6 Januari 2019 Lahan Praktik/Ruangan : Poliklinik Kandungan (RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin)
1) Perasaan positif dan negative selama praktik
Selama saya praktek di poli kandungan, banyak hal yang saya pelajari mulai dari melakukan anamnesa pasien / ibu hamil maupun pasien dengan masalah ginekologi. Saya diajarkan oleh para bidan di poli kandungan bagaimana cara pemeriksaan kandungan, yaitu pemeriksaan Leopold dan mendengar denyut jantung janin (DJJ).
2) Situasi/peristiwa yang dianggap bermakna atau terkesan yang menyenangkan
Situasi yang menyenangkan adalah ketika saya pertama kali menyentuh perut ibu hamil yang akan saya Leopold. Rasanya sangat berbeda dengan yang sering kami lakukan saat dengan phantom di laboratorium. Perut ibu hamil terasa sangat berbeda. Dan saat menentukan letak punggung, awalnya saya saat kebingungan, karena ketika saya meraba perut rasanya sama semua entah itu bagian punggung ataupun jari – jari. Sama halnya ketika saya meraba untuk menentukan persentase kepala atau bokong. Ketika saya meraba dengan sedikit tekanan, semua terasa sama. Dan saat menentukan apakah kepala sudah masuk PAP atau tidak, saya juga kebingungan.
3) Situasi/peristiwa yang dianggap kurang menyenangkan dalam praktik
Sebenarnya ini bukan hal yang kurang menyenangkan, melainkan sebagai bahan belajar bagi. Setelah mencoba pada 2 pasien ibu hamil yang saya Leopold, saya masih kebingungan dalam menentukan posisi punggung, presentase kepala – bokong, divergen – konvergen, dan mendengarkan DJJ. Sehingga ibu bidan yang berada di poli mengajarkan saya kembali. 4) Apa keterlibatan saya dalam keadaan itu ? Saat itu saya belajar kembali dan saya harus bisa untuk lebih peka dan lebih perasa
5) Apa pokok penyebab peristiwa itu terjadi ?
Saya masih belum benar – benar bisa melakukan Leopold dan mendengarkan DJJ secara manual
6) Saya dapat belajar apa dari hal itu ?
Sabar dalam belajar dan terus mencoba kebeberapa pasien ibu hamil lainnya dan mencoba setiap harinya bersama teman saya yang lainnya.
7) Usaha apa yang saya lakukan untuk memperbaiki ?
Terus mencoba dan mempraktekkan cara melakukan Leopold dan meningkatkan kepekaan tangan saya ketika meraba perut ibu hamil.
Banjarmasin, 6 Januari 2019
Mengetahui Mahasiswa CI Akademik
Heryanto Iqbal, S.Kep Sapariah Anggraeni, S.Kep, Ners, M. Kep