You are on page 1of 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

eksperimen semu (quasy experiment design). Quasy eksperiment design tidak

mempunyai pembatasan yang ketat terhadap randomisasi dan pada saat yang

sama dapat mengontrol ancaman-ancaman validitas. Disebut eksperimen semu

karena eksperimen ini belum atau tidak memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen

sebenarnya, karena variabel-variabel yang seharusnya dikontrol atau

dimanipulasi tidak dapat atau sulit dilakukan (Notoatmodjo, 2010).

Jenis desain yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk non

equivalent control group design yaitu desain yang penelitian menggunakan

kelompok pembanding (kontrol) (Notoatmodjo, 2010). Bentuk rancangan

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Non Equivalent (Pretest dan Posttest) Control Group Design

Pretest Perlakuan Postest


Kelompok Eksperimen (1) 01 X 02
Kelompok Kontrol (2) 03 - 04
Keterangan :
Kelompok 1: Kelompok intervensi (dengan senam aerobik)

Kelompok 2: Kelompok kontrol (tidak dilakukan apa-apa)

X : pemberian senam aerobik

- : kelompok yang tidak diberikan perlakuan

01 : kadar glukosa sewaktu pretest pada kelompok intervensi

02 : kadar glukosa sewaktu postest pada kelompok intervensi

03 : kadar glukosa sewaktu pretest pada kelompok kontrol

04 : kadar glukosa sewaktu postest pada kelompok kontrol

B. Waktu dan tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

pada bulan Januari

C. Penetapan Subjek Penelitian

1. Populasi

Menurut Saryono (2009), populasi merupakan keseluruhan sumber data yang

diperlukan dalam suatu penelitian. Sumber data dalam suatu penelitian sangat

penting dan menentukan keakuratan hasil penelitian. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh penderita dengan DM yang berada di kecamatan pringapus

kabupaten semarang sebanyak 61 penderita DM.

2. Sampel

a. Besar sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,2010). Penentuan

jumlah sampel pada penelitian menggunakan teori yang dikemukakan oleh

Notoatmodjo (2010) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

N : Besar Populasi

n : Besar Sampel

d : Tingkat Kesalahan (10 %)

Berdasarkan rumus diatas dapat diambil jumlah sampel sebagai berikut

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑2 )
61
𝑛=
1 + 61(0,12 )
61
𝑛= = 37,88
1,61

Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 37,88

responden, dibulatkan menjadi 38 responden. Dengan teknik

pengambilan sampel secara simple random sampling, dimana

pengambilan sampel ini dilakukan secara acak sehingga setiap elemen


dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk dipilih

sebagai sampel penelitian. Sehingga penelitian ini direncanakan

menggunakan 38 responden yaitu untuk 19 kelompok intervensi dan

sebanyak 19 responden untuk kelompok kontrol.

b. Metode pengambilan sampel

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2011) pengertian purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan berdasarkan kriteria-kriteria atau

pertimbangan tertentu. Adapun kriteria penentuan sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kriteria inklusi dan eksklusi. Menurut

Notoatmodjo (2010), agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari

populasinya, maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan

kriteria inklusi, maupun kriteria eksklusi :

1) Kriteria Inklusi

a) Semua penderita DM yang bersedia menjadi responden

b) Responden bersedia mengikuti prosedur penelitian hingga akhir

penelitian

c) Tidak mengalami luka kaki DM

2) Kriteria eksklusi
a) Responden mengalami komplikasi gagal jantung, kaki. diabetik, atau

komplikasi lain yang menyebabkan responden cepat lelah dan dapat

mengganggu jalannya penelitian.

b) Saat latihan mengalami kecelakaan atau sakit

c) Responden yang mengundurkan diri di tengah-tengah penelitian

D. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang akan diteliti meliputi:

1. Variabel Independen atau bebas

Variabel independen adalah variable yang mempengaruhi atau

variabel yang menjadi sebab perubahannya (Sugiyono, 2012). Variable

independen dalam penelitian ini adalah senam aerobik.

2. Variabel Dependen atau terikat

Variabel dependen adalah variabel variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah kadar glukosa sewaktu penderita

DM tipe II
B. Definisi Operasional

Tabel 3.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Skala

Ukur

1. Variabel Latihan fisik berupa - -

Independen senam aerobik pada

Senam aerobik penderita diabetes

mellitus dan dilakukan

selama 30 menit

2. Variabel dependen Keadaan dimana terjadi Gluko Meter Mg/dl ratio

kadar gula sewaktu penurunan kadar Digital (Accu-

glukosa darah sewaktu Check)

dari pemeriksaan

pertama dengan kedua

setelah diberikan

intervensi
E. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer. Alat

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah glukometer

digital untuk mengukur glukosa darah dan lembar observasi untuk

mengetahui data tentang kadar gula darah sebelum dan sesudah dilakukan

senam aerobik.

F. Proses Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Cara atau metode pengumpulan data

Peneliti mengumpulkan data melalui tahapan sebagai berikut :

a. Peneliti mengurus surat pengantar ijin studi pendahuluan dari

institusi

b. Mengajukan surat ijin studi pendahuluan kepada kepala Kantor

KESBANGPOL untuk diberikan surat rekomendasi

c. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin studi pendahuluan dari

KESBANGPOL kepada kepala bagian Puskesmas pringapus

d. Setelah mendapatkan surat persetujuan peneliti meminta data

,peneliti meminta ijin untuk mendatangi serta mendata populasi

yang masuk dalam kriteria inklusi dan dimasukkan identitas klien

di lembar obsevasi dengan metode door to door

e. Melakukan persamaan persepsi kepada 2 asisten dari prodi

keperwatan atau yang sudah mengetahui cara mengukur kadar

glukosa darah
f. Tugas asisten sama dengan peneliti yaitu membantu peneliti dari

persiapan penelitian sampai dengan penyusunan data variabel

penurunan glukosa darah tetapi tidak melakukan anlisis data dan

menyusun pemabahasan

g. Melakukan sosialisasi dengan calon responden kelompok

intervensi selanjutnya memberikan penjelasan mengenai

tujuan,manfaat penelitian yan gakan dilakukan dan menanyakan

kesediaan untuk membanu proses penelitian

h. Peneliti melakukan sosialisai pada kelompok kontrol selanjutnya

memberikan penjelasan mengenai tujuan,manfaat penelitian yan

gakan dilakukan dan menanyakan kesediaan untuk membantu

proses penelitian

i. Calon responden yang bersedia selanjutnya menandatangai surat

pernyataan persetujuan dan apabila tidak bersedia maka tidak ada

paksaan untuk mennandatangani. Lembar persetujuan ditanda

tangani saat calon responden dalam keadaan tenang dan waktu

yang cukup dan tanpa ada paksaan

j. Melakukan pengukuran glukosa darah kepada pasien DM sebelum

dilakukan intervensi senam aerobik

k. Senam aerobik dilakukan 4 kali dalam satu minggu selama 30

menit setiap senam

l. Kemudian melakukan pengukuran kembali pada kelompk

intervensi setelah dilakukan senam aerobik


m. Pada kelompok kontrol akan diberikan intervensi senam aerobik

setelah selesai melakukan penelitian pada kelompok intervensi

n. Setelah data terkumpul kemudian dilakuakn pengolahan dan

analisa data

G. Etika Penelitian.

Peneliti menjelaskan kepada responden mengenai maksud dan

menjelaskan prosedur yang akan dilakukan,mengingat peneliti

keperawatan berhubungan langsung dengan manusia. Etika-etika

penelitian menurut Hidayat (2008) dan Nursalam (2008) adalah sebagai

berikut:

1. Prinsip Manfaat

a. Bebas dari penderitaan

Penelitan dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada

responden, dan responden tidak merasa tersakiti dari perlakuan

yang diberikan. Pemberian ssenam aerobik ini hanya memberikan

terapi dan tidak memberikan rasa sakit.

b. Bebas dari eksploitasi

Peneliti menghindarkan responden dari keadaan yang tidak

mengutungkan. Peneliti juga menjelaskan tentang penelitian yang

dilakukan tidak digunakan untuk hal yang merugikan. Peneliti

meminimalkan keadaan yang tidak diinginkan.

c. Resiko (benefits ratio)


Peneliti melakukan perlakuan dengan hati-hati serta

mempertimbangkan resiko dan keuntungan bagi responden yaitu

dengan melakukan senam sesuai dengan prosedur. Jika ada hal

yang tidak di inginkan peneliti akan bertanggung jawab.

2. Lembar Persetujuan (informed consent)

Merupakan bentuk persetujuan antar peneliti dengan memberikan

lembar persetujuan (Hidayat,2010). Dalam penelitian ini sebelum

dilakuakan pengambilan data penelitian calon responden diberi

penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian yang dilakukan.

Semua responden yan bersedia untuk diberikan perlakuan lalu

memberikan tanda tangannya dilembar persetujuan.

3. Kerahasiaan(confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informaasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset (Hidayat,2010). Kerahasiaan dalam

penelitian ini yaitu kerahasiaan informasi yang diberikan oleh

responden dengan tidak memperluaskan jawaban responden pada

pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Data yang sudah terkumpul

akan disimpan dengan baik dan apabila sudah tidak digunakan lagi

data akan dimusnahkan.

4. Keadilan(jusitce)
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan

kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan

penelitian perlu dikoordinasikan sehingga memenuhi prinsip

keterbukaan, yakni dnegan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip

keadilan ini menjamin bahwa semua subyek peneliti memperoleh

perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan gender,

agama, atnis dan sebagainya. Pada penelitian ini yaitu pada kelompok

kontrol, peneliti memberikan senam aerobik setelah penelitian pada

kelompok eksperiment selesai.

H. Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah memeriksa daftar pentanyaan yang diserahkan oleh

para pengumpul data. Tujuanya adalah mengurangi kesalahan atau

kekurangan yang ada didaftar pertanyaan (Setiawan,2011). Editing

dalam penelitian ini berfungsi untuk memeriksa kembali

kelengkapan, kesalahan pengisian dari lembar observasi sehingga

apabila ada kekurangan bisa segera dilengkapi.

2. Coding

Coding adalah mengklarifiasi jawaban dan pada responden ke dalam

kategori (Setiawan,2011). Coding dilakukan untuk mempermudah

proses pegolahan data.

3. Tabulating
Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel. Jawaban jawaban yang

diberi kode kemudian dimasukan ke dalam tabel (Setiawan,2011).

Tabulating dalam penelitian ini adalah pekerjaan membuat tabel,data-

data yang diberi kode kemudian dimasukkan kedalam tabel, agar

mudah dapat dijumlah, disusun atau ditata untuk disajikan.

4. Entry data

Entery data yaitu mengsisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar

kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing

pertanyaan (Notoadmojo,2012). Entery data dalam penelitian ini

yaitu dengan memasukan data dalam komputer untuk selanjutnya

dilakukan analisa data menggunakan SPSS.

I. Analisa Data

1. Analisa univariant

Analisa ini dilakukan dengan tujuan untuk mendefinisikan tiap

variable yang diteliti secara terpisah dengan cara membuat table

frekuensi dari masing masing variable (Surtatnto,2007). Variable

yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kadar glukosa darah pada

kelompok eksperimen sebelum dan sesudah diberikan senam aerobik

pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Analisis Bivariat

Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji variabel-

variabel penelitian yaitu variabel independen dengan variabel

dependen. Hal ini berguna untuk membuktikan atau menguji


hipotesis yang telah dibuat. Menguji hipotesis komparatif rata-rata

dua sampel apabila datanya berbentuk interval atau ratio maka

menggunakan uji statistik parametrik (Sugiyono, 2010). Uji yang

digunakan untuk menguji normalitas data yaitu menggunakan uji

Shapiro-Wilk untuk jumlah sampel kecil (≤50) dan bila (p value >

0,05) terbukti data berdistribusi normal.

Uji homogenitas (kesetaraan) untuk mengetahui kesetaraan

variabel. Uji homogenitas dilakukan pada variabel kontrol dan

intervensi, keduanya dinyatakan setara atau homogen dengan

ketentuan nilai kemaknaan α = 0,05 atau sesuai t tabelnya. p value >

α, maka kedua variabel dinyatakan setara atau homogen.

Kesimpulan hipotesa yang diajukan diterima atau ditolak dengan

ketentuan nilai kemaknaan α = 0,05. Jika p value< α, maka Ho

ditolak, artinya ada pengaruh senam aerobik erhadap kadar glukosa

darah sewaktu pada penderita DM sedangkan jika p value> α, maka

Ho gagal ditolak, artinya tidak ada pengaruh senam aerobik terhadap

kadar glukosa darah sewaktu pada penderita DM.

You might also like