You are on page 1of 15

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Galaksi
Pada saat kita memperhatikan langit yang sangat cerah di malam hari dan tidak
berawan, kita akan dapat melihat lajur putih yang membentang dari langit utara sampai
langit selatan. Pengamatan yang lebih jelas jika kita mengamatinya menggunakan
teleskop atau dari observatorium. Disana kita dapat menemukan pemandangan yang
sangat menakjubkan. Pemandangan ini adalah kumpulan dari benda langit yang
merupakan anggota dari galaksi.

Gambar 1. Galaksi
Sumber: google.com

Benda-benda langit itu ternyata berada dan bergerak diantariksa dengan sangat rapi dan
teratur, seolah-olah telah diatur dengan perhitungan yang sangat cermat. Bahkan
merupakan suatu sistem bintang (star system) atau tata bintang, juga disebut galaksi.
Menurut Sujadi (2009: 10) “galaksi adalah kumpulan dari bintang-bintang, kabut
gas debu kosmik dan materi gelap (dark matter). Kata galaksi (galaxy) berasal dari
bahasa Yunani “galaxias” yang berarti “susu” (milky), karena saat malam hari terlihat
seperti jalah kabut bercahaya putih atau seperti tumpahan susu berwarna putih. Adapun
menurut Tjasyono (2003: 46) “Kumpulan sejumlah besar bintang dalam kesatuan akibat
gravitasi mutual yang disebut galaksi.”
Berkat kemajuan teknologi zaman sekarang, khususnya teknologi di dalam bidang
astronomi dan antariksa, kini telah dapat diketahui, bahwa banyak di antara galaksi-

3
galaksi ternyata merupakan sistem-sistem bintang yang besar-besar. Bahkan kini telah
dapat diketahui pula, bahwa di antariksa ini terdapat ribuan galaksi seperti itu, dan
beberapa puluh buah di antaranya telah dikenal dengan baik misalnya galaksi
Andromeda, galaksi Silver Coin, galaksi Blue Pinwhell, dan lain-lain.
Kira-kira 30 Tahun yang lalu sebelum orang membuat teleskop Nouut Polmar,
jumlah bintang pada Bima sakti yang dapat diamati oleh para sarjana hanya sekitar dua
milyar (2.000.000.000). tetapi setelah dunia astronomi memiliki teleskop Nouut Polmar
yang diameter lensanya dua ratus inchi, maka jumlah bintang yang dapat diamati di Bima
Sakti ditaksir lebih dari saratus milyar (100.000.000.000).
Untuk memperoleh persepektif lebih baik tentang galaksi-galaksi, terutama
tentang terjadinya atau galaksi yang paling awal lahir, perlu kembali kita memperhatikan
era dentuman besar yang mengambarkan asal-usul alam semesta. Pada mulanya memang
terdapat kesulitan dalam mempelajari periode awal, tetapi beberapa tahun terakhir setelah
dipelajari sebagian besar masalahnya, para ahli mulai mengembangkan hipotesis-
hipotesis dasar pemikiran bahwa:
1. Semua galaksi berumur hampir sama, setidak-tidaknya sedikit lebih kurang dari umur
alam semesta sendiri. Maka diperkirakan terbentuk dan berkembang dari materi yang
dihasilkan dari peristiwa dentuman besar yang mengawali terbentuknya alam semesta.
2. Dari kenyataan hasil pengamatan bahwa galaksi-galaksi yang terbentuk, mengarahkan
kita pada dugaan (asumsi) dimana telah terjadi kondisi atau sifat inhomogenitas di dalam
ledakan itu atau setidak-tidaknya sifat inhomogenitas itu berkembang segera setelah
dentuman besar berlangsung.

Dan terdapat dua pendapat yang bertentangan, yaitu:


a) Pendapat Kelompok Chaostic
Pendapat ini dikemukakan oleh kelompok sarjana kosmologi modern yakin
bahwa karena ledakan itu seluruhnya porak-poranda, hancur berantakan (chaos). Tetapi
secara perlahan-lahan menurut selama waktu periode yang lama sampai menjadi satu
alam yang homogeny seperti keadaan sekarang.
Dasar teori kelompok sarjana kosmologi adalah karena dapat mengungkap problema-
problema terperici terhadap peristiwa kekacauan turbelensi tertentu. Menurut teori ini

4
distribusi materi ini akan menghasilkan tipe alam yang kita saksikan sekarang.
Disamping keunggulan pada teori ini terdapat rintangan-rintangan di dalamnya
mengenai:
1) Diperlukan mekanisme yang menerangkan proses yang perlahan-lahan menenangkan
kekacauan.
2) Sebaliknya mekanisme ini memerlukan sejumlah energi, yang seharusnya kita masih
dapat menyaksikan atau menemukan sebagian energi ini di angkasa (langit) sekarang.
Untuk itu sampai sebegitu jauh kita belum mendeteksi adanya sinyal energi itu.

b) Pendapat Kelompok Quiescent


Pendapat ini dikemukakan oleh sekelompok sarjana kosmologi yang percaya
bahwa alam sebenarnya mempunyai suatu jumlah kecil kondisi yang inhomogenis
yang lambat laun berkembang membentuk galaksi-galaksi dalam suasana tidak
bergerak atau diam (quiescent). Dasar teori kelompok ini adalah kita harus dan
terpaksa menyebut fluktuasi (fluctuate = berubah-ubah) tentu yang sampai kinipun
tidak berhasil dan tidak dapat menemukannya. Para sarjana kosmologi umumnya
menanamkan flultuasi ini sebagai ketidakstabilan gravitasional.
Kita hanya berspekulasi apa yang menyebabkan hal itu terjadi, tetapi sejumlah
dugaan ilmiah menyebutkan diantaranya bahwa :
1) Black hole mini primordial telah tercipta pada periode ini dan hal itu berperan
menimbulkan fluktuasi-fluktuasi gravitasional hebat.
2) Black hole merupakan benih-benih di mana glaksi-galaksi terbentuk disekitarnya
3) Para ahli astronomi berpendapat bahwa quasar-quasar berada pada pusat-pusat
galaksi yang kelihatan bercahaya terang.
4) Hipotesis yang paling baik tentang sifat alami quasar itu menunjukkan bahwa
energi massif quasar dapat dihasilkan oleh black hole.
5) Dari dugaan-dugaan itu sangat memungkinkan bahwa teori-teori itu mempunyai
dasar pegangan yang kuat.

5
B. Ciri-ciri Galaksi
Menurut Endarto (2005: 59), ciri-ciri sebuah galaksi yaitu:
1. Galaksi-galaksi itu terlihat di luar jalur bintang Kali Serayu, sejauh ratusan ribu,
bahkan jutaan tahun cahaya dari matahari.
2. Galaksi-galaksi itu mempunyai cahaya sendiri, sehingga bukan cahaya fluorescensi
(atau cahaya pantulan) dan cahaya itu memberi spektrum serap yang menunjukkan
bahwa benda penyinarnya itu adalah benda padat yang diliputi oleh gas-gas.
3. Galaksi-galaksi itu mempunyai bentuk tertentu, yang selalu mempunyai inti yang
bercahaya di pusatnya, sehingga mudah untuk dikenalnya.

Pengetahuan manusia tentang kabut kosmis ini sudah lama dimiliki, tetapi kepastian
adanya galaksi-galaksi seperti itu baru dapat diperoleh setelah tahun 1925, yaitu sejak
dapat dibuatnya teleskop-teleskop raksasa, seperti teleskop 100 inci dari Mount Wilson
Observatory (USA). Dengan menggunakan teleskop-teleskop raksasa seperti itu
astronom-astronom Amerika, diantaranya yang terkenal ialah Edwin Hubble, telah
berhasil menyelidiki banyak kabut pilin dengan saksama (antara lain kabut besar
Andromeda) dan berhasil pula menemukan jutaan galaksi di jagat raya ini. Dengan
demikian, ternyata bahwa penduduk jagat raya adalah galaksi-galaksi, sedangkan
penduduk galaksi ialah bintang-bintang dan benda langit lainnya. Salah satu dari jutaan
galaksi itu adalah galaksi tempat bumi kita ini berada, yaitu galaksi kita sendiri.
Dari pengetahuan gambar galaksi luar dapat segera dilihat bahwa sebuah galaksi
mempunyai komponen pusat yang terang dan piringan yang lemah cahaya tapi
berdimensi lebih luas dibanding dengan pusatnya. Namun juga sering ditemui bentuk
galaksi yang berbentuk tidak beraturan. Orientasi galaksi yang acak juga memberi
kesempatan manusia bisa memperoleh gambar bentuk galaksi dilihat dari berbagai sisi.
Secara singkat komponen sistem tata bintang dapat dibagi atas:
a) Pusat atau inti Galaksi (Bulge)
Pusat galaksi diselubungi kawasan Bulge. Bulge terdiri dari bintang
raksasa atau bintang berevolusi lanjut terdistribusi hingga 3 kpc dari pusat galaksi.
Bulge terbagi menjadi Bulge dalam (< 1 kpc) dan Bulge luar (1 kpc < R < 3 kpc).
Bulge dalam dihuni dengan bintang raksasa merah pemancar radiasi infra merah

6
kuat, kemungkinan berasal dari bintang yang bermassa lebih besar. Distribusi
bintang pemancar IR kuat menunjukkan bintang distribusi dalam kawasan Bulge
sekitar 1,3 kpc – 1,5 kpc dari pusat galaksi. Bulge luar terdiri dari bintang
pemancar IR yang relative lemah. Didaerah batas antara Disk Bulge terdapat
kawasan expanding-arm 3 kpc dari pusat galaksi.

b) Piringan Galaksi (Galactic Disk)


Secara global materi yang terdistribusi dalam Disk atas terdiri dari
bintang, debu dan gas. Melalui distribusi bintang komponen bintang penghuni
Disk dibagi menjadi komponen Disk Dalam dan komponen Disk Luar. Lengan
spiral galaksi merupakan pola yang berada dalam piringan galaksi, bagian dari
Disk Dalam. Sekarang dikemukakan adanya komponen Spheroidal, merupakan
komponen Disk Luar. Gugus bintang bola juga merupakan komponen Disk Luar.

c) Halo Galaksi
Komponen Halo berada sekitar 50.000-100.000 tahun cahaya dari Pusat
Galaksi (atau sekitar 15 kpc). Keberadaan Halo Galaksi tidak bisa dikenali dengan
mata telanjang. Foto inframerah tidak menampakkan tanda-tanda adanya
pengelompokan bintang inframerah di sekitar kawasan Halo atau Korona Galaksi.
Komponen Halo dibagi menjadi komponen terang dan kelompok gelap.

d) Korona Galaksi
Stabilitas kurva Galaksi mengindikasikan adanya korona galaksi.
Komponen korona galaksi mungkin berupa bintang yang terlalu lemah cahayanya
sehingga tidak terdeteksi dengan teleskop optic maupun teleskop inframerah.
Komponen korona galaksi tersebut juga tidak terdeteksi dengan teleskop radio.
Oleh karena itu timbul spekulasi bahwa penghuni korona galaksi kemungkinan
adalah partikel erlementer berupa neutrino.

7
e) Lengan Spiral Galaksi
Sekarang telah diketahui banyak piringan Galaksi (bidang galaksi terletak
di dalamnya) yang mempunyai struktur lengan spiral. Secara alamiah piringan
galaksi Bima Sakti juga diyakini mempunyai struktur lengan spiral.

Ahli-ahli astronomi yang banyak menerangkan tentang galaksi diantaranya Edwin


Hubble, Nu Mayal dan Harlow Shapley. Berdasarkan perbedaannya menurut
Hubble, galaksi digolongkan sebagai berikut:

1) Galaksi Spiral atau bentuk S

Gambar 2. Galaksi Spiral


Sumber: google.com

Galaksi ini meliputi jumlah 80% dari semua galaksi yang diketahui. Galaksi
bentuk S terlihat seperti pusaran api raksasa dan mempunyai struktur yang
paling teratur. Pada umumnya galaksi bentuk ini mempunyai tiga bagian yang
dapat dibedakan dengan nyata yaitu:
a. Selubung yang membungkus pusat, terdiri dari bintang dan gugus bintang.
b. Piringan dengan lengan spiral.

8
2) Galaksi Elips atau bentuk E
Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang diketahui. Galaksi
bentuk E terlihat lebih terang seperti bola lonjong besar yang bersinar. Jika
dibandingkan dengan galaksi spiral, maka galaksi bentuk elips merupakan
galaksi yang sederhana karena hanya terdiri:
a. Pusat Roda
b. Selubung yang membungkus pusat

3) Galaksi Tak Beraturan atau TB

Gambar 3. Galaksi Tak Beraturan


Sumber: google.com

Galaksi ini meliputi jumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang
diketahui. Galaksi TB terlihat sebagai gumpalan datar atau enggokan bintang
yang semakin menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas.

Sekarang dengan teleskop yang lebih modern lebih banyak ditemukan galaksi-galaksi di
alam semesta. Galaksi-galaksi itu antara lain:
1. Galaksi Bima Sakti
Galaksi Bima Sakti ditemukan pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom Inggris
William Hershel. Galaksi Bima Sakti terdiri atas 400 milyar bintang, dengan garis tengah
sekitar 130.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya = 9.500 milyar kilometer). Galaksi Bima
Sakti merupakan rumah bagi matahari kita beserta planet-planet yang mengelilinginya.

9
2. Galaksi Andromeda

Gambar 4. Galaksi Andromeda

Sumber: google.com

Galaksi ini menurut Hubble memiliki keganjilan antara lain :

a) Pusat galaksi tidak terurai menjadi bintang-bintang terpisah.

b) Gugus bulatnya empat kali lebih redup dari pada gugus bulat Bima Sakti.

Keadaan lain dari galaksi ini adalah sebagai berikut :

1) Galaksi Andromeda dari bumi berjarak lebih dari dua juta tahun cahaya.
2) Spiralnya terdiri dari tujuh lengan membelit ketat dan tergores debu serta bernyala biru
akibat cahaya bintang muda yang bermasa besar.
3) Intinya sangat terang dan berwarna putih, tetapi disekitarnya tampak sejumlah gugus
bintang-bintang selubung yang sudah tua dan berwarna merah jambu.
4) Dua satelit Andromeda yakni NGC 205 dan NCG 221 terlihat disebelah kiri pusat
Andromeda dimana disebelah kanan bawah pusat tersebut.

10
3. Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)

Gambar 5. Galaksi Dolar Perak


Sumber: google.com

Berupa galaksi spiral pipih NGC 233, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya. Karena
demikian “dekat” kecepatan majunya mengalahkan kecepatan pemuaian kosmos. Ini
merupakan salah satu dari beberapa galaksi yang mendekati galaksi Bima Sakti.

4. Galaksi Roda Biru (Blue Pin Whell) M 33

Gambar 6. Galaksi Roda Biru

Sumber: google.com

Berupa galaksi spiral yang kecil dan paling dekat sehingga para astronom dengan jelas
dapat melihat bintangnya, terletak kira-kira sejauh 2 juta tahun cahaya.

11
5. Galaksi Pusaran Air M 51

Gambar 7. Galaksi Pusaran Air


Sumber: google.com

Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh pengiring yakni sebuah
galaksi yang tidak teratur. Lengannya diterangi bintang maha besar.

6. Kabut magelian (Magellanic Clouds)

Gugus bintang ini disebut kabut Magellan karena ditemukan oleh Magellan pada tahun
1519. Berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi Darado dan Tucana. Kabut yang
terang dan besar di sebut Mangellan Besar dan yang kecil disebut Mangellan kecil.

C. Klasifikasi Galaksi
Pada 1925, Hubbel mengajukan klasifikasi dari galaksi. Klasifikasi yang sekarang
ini telah di terima,dengan berbagai modifikasi oleh ahli-ahli astronomi di seluruh dunia
tertera dalam Endarto (2005:59) bahwa klasifikasi itu membagi galaksi kedalam empat
kelas pertama sebagai berikut :
a. Bulat panjang (E). Galaksi bentuk ini mempunyai struktur yang halus dari satu pusat yang
terang sampai tepi-tepi yang batasnya tidak begitu jelas.
b. Spiral Normal (S). Galaksi berbentuk ini menunjukkan lingkungan-lingkungan spiral yang
keluar dari sebuah nuklius yang terang.
c. Spiral Berpalang (SB). Lingkungan spiral galaksi bentuk ini keluar dari tepi-tepi paling
ujung dari sebuah palang pada nukleusnya.

12
d. Galaksi Tak Beraturan (I). Beberapa diantaranya setipe dengan dua galaksi yang disebut
awan magelanik dan diklasifikasikan megelanik tak beraturan (Im). Beberapa yang lain begitu
kacau tampaknya sehingga di daftar sebagai tak beraturan begitu saja (I). Hubbel
membedakan tiga tahap diantara spiral,normal dan berpalang dengan label a,b,c. Ukuran
relatif dari nuklius mengecil dari a ke c pengembangan lingkungan membesar dari a ke c.
Menurut Endarto (2005:60) “ untuk menentukan jarak galaksi di luar galaksi
kita,terlebih dahulu kita harus menentukan skala jarak mutlak untuk bintang-bintang dalam
galaksi kita sendiri . metode langsung dalam mengukur jarak dengan paralaks hampir tidak di
gunakan di sini karena hanya dapat di terapkan pada bintang-bintang dalam radius 3000 tahun
cahaya dan galaksi kita kira-kira 80.000 tahun cahaya garis tengahnya”.
Skala jarak ekstra galaktiktelah di refisi beberapa kali sejak tahun dan tetap bersifat
sementara. Nilai-nilai untuk galaksi yang lebih dekat berikut ini sering di gunakan.

Tabel 1. Jarak Galaksi


Jaraknya dalam jutaan tahun cahaya
Awan-awan magelanik 0,2
Gugus andromeda 2
Gugus ursamayor 8
Gugus virgo 39-52
Sumber: Dasar-dasar Astronomi. Deded Chandra (2016)

Untuk galaksi-galaksi yang lebih jauh,para ahli astronomi hanya dapat membuat
perkiraan-perkiraan kasar saja,berkisar sampai beberapa ratus juta tahun cahaya. Galaksi-
galaksi yang paling redup yang dapat diamati dengan telekop-teleskop yang paling besar
mungkin beberapa ribu juta tahun cahaya jauhnya dari kita.

13
D. Galaksi-galaksi terbesar
Beberapa galaksi lokal terbesar terdapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2. Galaksi Lokal Terbesar


Galaksi Jenis Diameter Jarak
Andromeda Spiral 150.000 tahun 2,5 juta tahun
(bawah) cahaya cahaya
Bimasakti Spiral Batang 100.000 tahun -
cahaya
NGC 598 Spiral 50.000 tahun 2,7 juta tahun
cahaya cahaya
Awan Magellan Tidak 20.000 tahun 160.000 tahun
Besar Beraturan cahaya cahaya
Awan Magellan Tidak 10.000 tahun 200.000 tahun
Kecil Beraturan cahaya cahaya
Sumber: Dasar-dasar Astronomi. Deded Chandra (2016)

E. Galaksi Bima Sakti

Gambar 8. Galaksi Bima Sakti


Sumber: google.com

14
Pada pertengahan abad ke-18, Thomas Wright dan Immauel Kant dalam
Admiranto (2009:103) menyatakan bahwa:
“Galaksi kita adalah suatu kumpulan bintang berbentuk piringan dengan Matahari
terletak di dalamnya. Menurut mereka, hal itu menyebabkan, saat melihat kelangit, kita
akan mengamati bahwa kerapatan bintang berbeda-beda pada arah yang berbeda. Jika
kita melihat kebagian jalur putih yang memanjang dilangit, kita sedang melihat pada arah
yang sejajar piringan. Sebaliknya, saat melihat kebagian langit yang kerapatan
bintangnya tidak terlalu tinggi, kita sedang meihat kearah yang tidak sejajar dengan
piringan galaksi. Selain itu, Kant juga menyarankan bahwa galaksi kita hanyalah salah
satu dari sekian banyak kepulauan-kepulauan semesta (Island Universes) yang ada
diseluruh alam semesta.”
Galaksi bima sakti merupakan rumah bagi matahari kita beserta pelat-pelanet yang
mengelilinginya. Telaah tentang galaksi secara kuantitatif mulai dilakukan sekitar abad
ke 20 seiring dengan perkembangan fotografi dalam astronomi, yang dipelopori oleh
Jacobus C.Kapteyn. Ia mencoba melakukan talaah bintang-bintang digalaksi kita
berdasarkan potretdaerah-daerah langit yang berasil ia peroleh. Kemudian, membuat
hipotesis tentang bentuk galaksi kita dan posisi matahari kita didalamnya.
Menurut Kapteyn dalam Admiranto (2009:104), “galaksi adalah kumpulan bintang
dengan bentuk sferoid (bola yang pekat),” persis yang seperti yang digambarkan
Herschel. Tetapi menurut Kapteyn (1851-1992), ukuran galaksi kita jauh lebih besar dari
yang disarankan Herschel. Dalam model Kapteyn ini pula matahari terletak didekat pusat
galaksi sejarak 650 pc.
Hipotesis Kepteyn ini mendapatkan tantangan dari astronom Observatorium Mount
Wilson, Harlou Shapley. Atronom ini sampai kesimpulan yang berlawanan dengan yang
dibuat oleh Kapteyn setelah ia mencoba mengamati distribusi gugus bola (kumpulan
berbentuk bola dengan anggota ribuan buah bintang). dengan mengikuti model Kapteyn,
Shaply mencoba meletakkn gugus-gugus bola yang diamatinya relatif terhadap galaksi
kita. Shapley mendapatkan bahwa gugus-gugus bola tadi cendrung memusat ke bagian
galaksi yang terletak di Rasi Sagitarius, bukan disekitar matahari
Pertentangan dengan hasil analisis Shapley dengan Kapteyn kemudian menghasilkan
perdebatan antara Harlow Shpley dengan H. D. Curtis dari observatorium Lick.

15
Perdebatan antara yang berlangsung pada tahun 1920 ini cukup terkenal, dan sampai
sekarang dikenal dengan Debat besar astronomi.mereka mempermasalahkan 2 hal
pokok, yaitu tentang ukuran tentang galaksi kita mebula-nebula spiral yang sudah diamati
termasuk anggota galaksi kita atau bukan.
Pertentangan kedua orang ini berlangsung cukup lama, baru setelah ada telaah dan data
baru tentang galaksi kita seperti yang dilakukan oleh Edwin Hubble, Bertil Lindblad, Jan
H. Oort dan astronom-astronom lain, masalahnya mulai terselesaikan.
Para astronom tadi kemudian sepakat kalau ukuran galaksi kita kira-kira sama
dengan yang disarankan oleh Shapley, dan nebula-nebula spiral tadi bukan anggota galasi
kita, tapi merupakan sistem yang berada yang diluar galaksi kita.

1. Bentuk dan Komponen Bima Sakti


Telaah-telaah para astronom serta telaah-telaah selanjutnya akhirnya memberikan
gambaran yang cukup lengkap tentang Bima Sakti. Mereka sepakat bahwa galaksi
kita berbentuk spiral dengan diameter sekitar 100.000 tahun cahaya atau kira-kira
31.000 pc. Di sini, matahari tidak terletak di dekat pusat , tetapi pada jarak sekitar
8.500 pc dari pusat galaksi.
Komponen galaksi kita tidak hanya berupa bintang-bintang saja, tetapi juga atom,
molekul (gas-gas dan debu antarbintang) secara umum disebut materi antarbintang,
yang banyak terdapat di bidang galaksi kita.
Para astronom kemudian mendapatkan bahwa galaksi kita dapat dibagi menjadi tiga
komponen, yaitu komponen pusat, piringan, dan korona. Komponen pusat berukuran
sekitar 5.000 pc sedang bagian piringan berada sampai pada jarak 31.000 pc dari
pusat galaksi. Tebal bagian piringan ini sekitar 200 pc. Seluruh galaksi kita
diselubungi halo yang berbentuk ellipsoid, yang diselubungi lagi oleh korona galaksi
berbentuk bola yang berukuran sangat besar.

2. Ukuran Galaksi Bima Sakti


Menurut Fayedi (2011:53) “diameter Galaksi Bima Sakti diperkirakan 100.000
tahun cahaya. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya selama satu
tahun, yaitu sekitar 9,5 triliun km. Menurut, Sujadi (2009:12) menyatakan bahwa

16
galaksi bima sakti memiliki 200-400 miliar bintang dengan diameter 100.000 tahun
cahaya {satu tahun cahaya sama dengan 9,4607x1012 km) dan ketebalannya
berukuran 1.000 tahun cahaya.

3. Struktur Lengan Bima Sakti


Menurut Sujadi (2009:13) dari pusat galaksi menjulur lengan spiral dengan cabang-
cabangnya. Diperkirakan ada empat spiral utama dan dua lebih kecil yang bermula
dari tengah galaksi sebagai berikut:
a) Lengan Norma
b) Lengan Scutum-Cruk
c) Lengan Sagitarius
d) Lengan Orion atau Lengan Lokal
e) Lengan Perseus
f) Lengan Cygnus atau Lengan Luar

17

You might also like