Professional Documents
Culture Documents
Sampai 10 tahun lalu, Kelenteng Thien Ie Kong (Jl. Yos Sudarso 21) merupakan satu-
satunya kelenteng di Samarinda. Tak heran, selain melayani jemaah, kelenteng yang
berdiri pada 1905 ini merupakan pusat aktivitas warga peranakan, apa pun agamanya.
Kelenteng Thien Ie Kong dipersembahkan kepada Dewi Tianshang Shengmu, penguasa
lautan sekaligus pelindung nelayan. Ada 12 altar dewa yang semuanya masih memajang
patung versi orisinal�berkah di balik selamatnya kelenteng ini di zaman perang.
Gedung RS Aisyiyah
Dahulu merupakan lahan gedung perkumpulan warga Hokcia/Fuqing, dan Hinghwa/Xinghua.
Dikabarkan juga menjadi salah satu workshop perkayuan/pertukangan saat itu. Warga
suku Hokcia terkenal sebagai nelayan dan tukang kayu.
Pasar Subuh
Pasar yang informal, tidak di bawah naungan Dinas Pasar, lahan milik personal yang
sekian lama dipinjamkan bagi para pedagang dan warga Tionghoa untuk menjual daging
babi dan objek-objek khas hidangan Tionghoa lainnya.