You are on page 1of 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN LUKA POST OP SC


DI POLI KLINIK KB RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA

DISUSUN OLEH :
1. Anita Rahayu Herlingga S, S. Kep 1830014
2. Bintan Fainii Raihannah, S. Kep 1830024
3. Meilani Sita Dewi, S. Kep 1830060

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Disusun Oleh :

1. Anita Rahayu Herlingga S, S. Kep (1830014)


2. Bintan Fainii Raihannah, S. Kep (1830024)
3. Meilani Sita Dewi, S. Kep (1830060)

Judul Penyuluhan : Perawatan Luka Post Op Sc

Telah disetujui untuk dilakukan penyuluhan di Ruang Poli Klinik KB Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya pada hari kamis, 28 Februari 2018

Mengetahui
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

Puji Hastuti, M. Kep ., Ns Anti Widayani, S.Keb.Bd


SATUAN ACARA PELAKSANAAN
PERAWATAN LUKA POST OP SC
DI RUANG POLI KLINIK KB
RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA

Pokok Bahasan : Perawatan Luka Post Op Sc


: Keluarga & Klien Di Ruang Poli Klinik KB Rumkital Dr.
Sasaran Ramelan Surabaya
Hari / Tanggal : Kamis, 26 Februari 2018
Jam : 09.00 - 09.30 wib
Waktu Pertemuan : 30 Menit
Tempat : di Ruang Poli Klinik KB Rumkital Dr. Ramelan Surabaya

I. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi
dimasa sekarang ini, dimana seseorang dengan mudahnya memperoleh informasi yang
diinginkan termasuk informasi di dunia kesehatan yang membahas tentang tindakan
persalinan dengan cara sectio caesarea, bahkan mungkin dengan berjalannya waktu sectio
caesarea akan menjadi sesuatu yang biasa dalam kelahiran, dimana sectio caesar dilakukan
atas permintaan penderita. Makin dikenalnya tindakan persalinan dengan cara sectio caesarea
dan bergesernya pandangan masyarakat akan metode persalinan yang dilakukan menjadikan
tindakan operasi sectio caesarea sebagai suatu fenomena yang baru dan tidak lagi tabu untuk
dibicarakan dan dilakukan di masyarakat (Gondo, 2006). Sectio caesarea ialah pembedahan
untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus ( Wiknjosastro,
2007 ). Sectio caesarea ini diperlukan jika persalinan normal atau pervaginam tidak mungkin
dilakukan, dengan keadaan abnormalitas pada bayi, ibu yang memiliki kelainan plasenta,
perdarahan hebat dan mencegah kematian janin, ( Liu, 2008 ).
Menurut badan kesehatan dunia WHO, wanita yang meninggal akibat komplikasi
kehamilan dan persalinan dengan 529.000 kematian permenitnya dan presentasi operasi
sectio caesarea lebih dari 10- 15 % pertahunnya. WHO memperkirakan bahwa rata-rata
bedah sectio caesarea ada diantara 10 – 15 % dari seluruh kelahiran di negara-negara
berkembang ( Dewi, 2007 ). Angka persalinan dengan cara sectio caesarea di negara maju
meningkat dari 5% menjadi 15%. Peningkatan ini sebagian disebabkan oleh mode, sebagian
karena ketakutan timbul perkara jika tidak dilahirkan bayi yang sempurna, sebagian lagi
karena perubahan pola kehamilan, wanita menunda kehamilan anak pertama dan membatasi
jumlah anak ( LLewellyn, 2009). Jumlah persalinan sectio caesarea di Indonesia sendiri,
terutama di rumah sakit pemerintah adalah sekitar 20 – 25% dari total jumlah persalinan,
sedangkan di rumah sakit swasta jumlahnya lebih tinggi yaitu sekitar 30 – 80% dari total
jumlah persalinan ( Nurasyid, 2009 )

II. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga dan klien yang berada
di ruang Poli Klinik KB Rumkital Dr. Ramelan Surabaya dapat mengerti
Perawatan Luka Post Op Sc.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan
keluarga dapat :
a. Menjelaskan tentang pengertian post operasi Sectio Caesarea (SC)
b. Memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan luka.
c. Menjelaskan mengerti dan mampu melakukan cara perawatan luka
d. Menjelaskan tentang makanan sehat setelah operasi SC

III. Pokok Bahasan


Perawatan Luka Post Op Sc
IV. Metode

1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. Media dan Alat


1. Media
2. Leaflet

VI. Materi
(terlampir)
VII. Pengorganisasian
Pembimbing : Puji Hastuti, M. Kep ., Ns
Anti Widayani, S.Keb.Bd

Moderator
: Meilani Sita D, S. Kep
Penyaji
: Bintan Fainii Raihannah, S. Kep
Observer
: Anita Rahayu Herlingga S, S. Kep
Fasilitator
: Meilani Sita D, S. Kep
Notulen
Anita Rahayu Herlingga S, S. Kep

VIII. Pengaturan tempat

Keterangan Gambar :

: Moderator

: Penyaji

: Fasilotator

: Observer

: Peserta

: Notulen
IX. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
Kegiatan &
Waktu
Pendahuluan 1. Moderator mengucapkan 1. Menjawab salam
( 5 menit ) Salam 2. Mendengarkan dan
2. Moderator memperkenalkan memperhatikan
semua anggota kelompok 3. Menyetujui kontrak
Penyuluhan Waktu
3. Moderator membuat 4. Mendengarkan dan
kontrak waktu memperhatikan
4. Moderator menjelaskan
tujuan penyuluhan yang
akan dicapai

Pelaksanaan 1. Moderator memberi


1. Mengemukakan
( 20 menit ) kesempatan menjelaskan
pendapat
Materi
2. Mendengarkan dan
2. Menggali pengetahuan
memperhatikan
audiens dan keluarga tentang
3. Mendengarkan dan
Perawatan Luka Post Op Sc
memperhatikan
3. Memberi reinforcemen
4. Mengajukan
positif pada audiens atas
pertanyaan
Pendapatnya
4. Menjelaskan materi
penyuluhan tentang :
a. Menjelaskan tentang
pengertian post operasi
Sectio Caesarea (SC)
b. Memahami hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam
perawatan luka
c. Mengerti dan mampu
melakukan cara perawatan
luka
d. Menjelaskan tentang
makanan sehat setelah
operasi SC
Penutup 1. Presenter mengajukan 1. Menjawab pertanyaan
( 5 menit ) pertanyaan pada audiens 2. Menjawab salam
mengenai materi yang 3. Mendengarkan dan
dibahas untuk mengevaluasi Memperhatikan
pemahaman audiens 4. Menjawab salam
2. Presenter mengucapkan
Salam
3. Moderator menyimpulkan
hasil ceramah dan tanya
Jawab
4. Moderator memberi salam
Penutup
X. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Keluarga dan klien yang hadir penyuluhan di ruang Poli Klinik KB
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
b. Pengaturan tempat teratur, berbentuk persegi panjang
c. Suasana tenang dan tidak ada yang mondar mandir
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung diharapkan keluarga dan klien dapat
mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan
b. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens berperan aktif untuk
bertanya
c. Selama kegiatan berlangsung diharapkan keluarga dan klien tidak
meninggalkan tempat saat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Keluarga dan klien dapat menyebutkan pengertian post operasi Sectio
Caesarea (SC)
b. Keluarga dan klien dapat menyebutkan kegiatan menuju ± 24 jam setelah
operasi SC
c. Keluarga dan klien dapat menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam perawatan luka
d. Keluarga dan klien dapat melakukan cara perawatan luka
e. Menjelaskan tentang makanan sehat setelah operasi SC
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN LUKA POST OP SC

A. Pengertian Post Operasi Sectio Caesarea (SC)


Sectio Caesarea menurut (Wikjosastro, 2004) adalah suatu persalinan buatan dimana
janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat
dinding dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram. Sementara menurut (Bobak et
al, 2004)
Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada

dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina atau Sectio Caesarea adalah suatu

histerotomia untuk melahirkan janin dalam rahim. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa Sectio Caesarea merupakan suatu pembedahan untuk melahirkan janin dengan

membuka dinding perut dan dinding uterus.

B. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perawatan Luka

1. Setiap hari kasa harus di buka


Idealnya kasa yang dipakai diganti kasa baru setiap satu minggu sekali. Tidak terlalusering agar luka
cepat kering, jika sering dibuka luka bisa menempel pada kasa sehinggasulit untuk kering. Maka
mintalah kepada keluarga Anda untuk membukanya selama satuminggu sekali.2.
2. Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasa
Jika luka operasi keluar darah, maka segeralah untuk mengganti kasanya agar tidak basah atau
lembab oleh darah. Kerena darah merupakan kuman yang bisa cepat menyebar keseluruh bagian
luka.3.
3. Jaga luka agar tak lembab
Usahan semaksimal mungkin agar luka tetap kering karena tempat lembab akanmenjadikan kuman
cepat berkembang. Misalkan suhu kamar terlalu dingin dengan AC yangmembuat ruangan lembab.
Bisa jadi luka anda pun ikut lembab. Hindari ruangan lembab,dan atur suhu AC Anda.4.
4. Menjaga kebersihan
Agar luka operasi tidak terkena kotoran yang mengakibatkan cepat berkembangnyakuman, maka
kebersihan diri dan lingkungan sekitar Anda semaksimal mungkin harusdijaga. Jauhkan luka dari
kotoran, untuk itu seprei dan bantal harus selalu bersih dari debu.5.
5. Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)
Jika Anda mau mandi atau aktifitas yang mengharuskan Anda bersentuhan denganair, gunakan
bahan plastik atau pembalut yang kedap air (opset) untuk melindungi lukabekas operasi agar tidak
terkena air. Upayakan agar luka tidak sampai basah, karena bisamempercepat pertumbuhan
kuman.6.
6. Makan dan minum sesuai dengan kebutuhan
Hidup sehat dengan minum air putih. Atur minum Anda dengan 8-9 gelas standar perhari. Anggapan
salah jika anda minum air putih bikin luka sulit mengering. Tidak demikianhalnya, karena jika tubuh
sehat luka akan cepat mengering dan sembuh. Hindari makanmakanan yang mengandung bahan
kimia dan pedas.
7. Makan makanan bergizi
Makanan bergizi terdapat pada sayuran hijau, lauk-pauk dan buah. Konsumsi sayurhijau seperti
bayam, sawi, kol dan sayur hijauh lainnya menjadi sumber makanan bergizi.Untuk lauk pauk Anda
bisa memilih daging, ayam, ikan, telur dan sejenisnya
C. Cara Perawatan Luka

1. Persiapan Alat Dan Bahan


Peralatan steril (dalam bak instrument)
a. Sarung tangan steril
b. Kasa steril
c. Kapas lidi
d. Kom kecil streril
2. Peralatan bersih
a. Kapas
b. NaCl 0,9%
c. Plester
d. AlKohol
e. Bengkok
f. Gunting
g. Betadin
3. Penatalaksanaan
a. Persiapan pasien
1. Posisikan pasien dengan senyaman mungkin
2. Posisikan dengan semi fawler
b. Persiapan tempat
1. Persiapakan tempat yang bersih dan nyaman
2. Sebelum melakukan perawatan tutup tirai untuk menjaga prifasi
4. Langkah-langkah
a. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun
b. Keringkan dengan handuk bersih
c. MasukKan kasa dalam cairan NaCl 0,9 %, lalu diperas

d. Buka perban, buang perban kotor ke tempat bengkok.

e. Beri sedikit alkohol pada tangan agar tangan menjadi steril

f. Luka dibersihkan dengan kasa yang telah disediakan dari arah dalam ke luar. Kasa
digunakan setiap satu kali membersihkan. Jangan menyentuh kasa yang akan ke
luka

g. Luka dikeringkan dengan kasa kering

h. Tutup luka dengan menggunakan kasa kemudian plester

i. Cuci kembali tangan sesudah mengganti balutan.

D. Makanan Sehat Setelah Operasi SC

a. Pantangan Makanan Setelah Operasi Caesar

Setelah operasi Caesar, tidak ada pantangan soal makanan, karena operasi tersebut tidak

melukai usus. Akan tetapi memang memerlukan tahapan dalam mengkonsumsi makanan

diawal-awal setelah melakukan operasi, karena bius mempengaruhi kerja usus dalam

mencerna makanan menjadi lebih lambat. Yang bisa Ibu lakukan pasca operasi ini, awalnya

dengan minum air sedikit dulu, baru bisa makan bubur dengan lauk telur, dan kalau keesokan

harinya Anda sudah bisa “buang angin”, maka ibu sudah bisa makan nasi seperti biasa.

Selain itu pada minggu-minggu pertama sebaiknya ibu hindari mengangkat benda berat

kecuali menggendong bayi. Karena akan lebih menyenangkan jika Ibu menangani bayinya

sedini mungkin, dan tidak terlalu fokus pada rasa sakit akibat luka bekas operasi. Dan

beristirahatlah jika memungkinkan untuk mengembalikan stamina pasca operasi. Ibu bebas

mengkonsumsi makanan apapun asalkan dalam batas kewajaran, karena luka pasca operasi

caesar membutuhkan banyak protein untuk mempercepat proses penyembuhan. Untuk itu
sangat dibutuhkan makanan dengan kandungan yang sehat dan tentunya memiliki protein

yang tinggi.

Berikut adalah makanan sehat setelah operasi caesar :

1. Jambu Biji

Jambu biji kaya akan zat besi seperti apel dan mudah dijumpai di negara-negara beriklim

tropis, terutama Indonesia.

2. Susu

Susu dan produk susu sangat penting untuk ibu yang menyusui karena dapat memberikan

banyak protein dan kalsium yang dibutuhkan tubuh. Kedua nutrisi ini akan hilang dari

tubuh seorang ibu saat mereka menyusui.

3. Buah-buahan Kering

Buah-buahan yang dikeringkan kaya kolesterol baik, energi dan Vitamin E. Nutrisi ini

banyak ditemukan pada kacang mete, kismis, kenari dan almond.

4. Kelentang

Kelentang adalah sayuran hijau (buah kelor) yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh,

terutama untuk melawan infeksi.

5. Telur

Telur memberikan kombinasi sempurna dari lemak, protein dan kalsium yang diperlukan

seorang wanita setelah melahirkan. Ini membantu menjaga tubuh ibu tetap kuat dan juga

menjaga ketidakseimbangan hormon yang tepat dalam tubuh.

6. Bayam

Bayam kaya akan besi, kalsium, vitamin K dan vitamin A. Semua nutrisi ini sangat baik

untuk para ibu yang baru melahirkan.

7. Bit Merah

Bit merah merupakan salah satu sayuran yang baik dikonsumsi pada periode postnatal.

Sayuran ini sangat kaya akan zat besi dan beta-karoten yang dibutuhkan tubuh wanita.
8. Biji-bijian

Makanan yang mengandung biji-bijian seperti bubur gandum, beras merah maupun roti

gandum merupakan sumber karbohidrat yang dapat membantu menurunkan kadar lemak

dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan sekitar 3 porsi biji-bijian

dalam seharinya, maka total lemak dalam tubuhnya berkurang sekitar 3%.

9. Cuka Apel

Para peneliti mengungkapkan bahwa asam asetat yang bereaksi dengan enzim akan

mengoksidasi lemak sehingga tak banyak lemak yang berakumulasi di dalam tubuh

manusia. Makanya, Anda yang ingin berat tubuhnya tetap terkontrol pasca melahirkan

sekalipun disarankan untuk mengonsumsi cuka apel ini secara konsisten.

10. Kacang

Para peneliti dari universitas top dunia, Harvard University AS, menemukan bahwa

wanita yang makan kacang dua kali seminggu mengalami penurunan berat badan

dibandingkan dengan wanita yang sama sekali tidak memakan kacang.


DAFTAR PUSTAKA

Yusmiati, Dewi. 2007. Operasi caesar cet. I. Jakarta: Edsa Mahkota

G-Mundy, Chrissie. 2005. Pemulihan Pascaoperasi Caesar. Jakarta : Erlangga

Helen Varney, dkk. 2002. Buku Saku Bidan. Jakarta :. EGC

Gulardi Hanifa Wiknjosastro, dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal & Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.

Tim Penyusun. 2004. Asuhan Persalinan Neonatal. Jakarta : Departemen Kesehatan RI

You might also like