You are on page 1of 30

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN PERAWATAN PADA KLIEN TN. A


DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HALUSINASI
DI RUANG ABIMANYU RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 25 DESEMBER 2018

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 Desember 2018 di Ruang Abimanyu
RSJ Provinsi Bali, dengan sumber data yaitu klien, perawat ruangan, catatan
medik, pemeriksaan fisik, dan observasi.
1. Identitas Klien Penanggung Jawab
Ruang Rawat : Abimanyu Dinas Sosial
Initial : Ny. A
Umur : 55 Tahun
Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal Masuk : 10-12- 2018
No. RM : 0055xx
Status : Belum menikah
Pendidikan : SD (Tamat)
2. Alasan Masuk
a. Keluhan Utama saat MRS
Terlihat bingung dan bicara sendiri
b. Keluhan Utama saat pengkajian
Pasien mengatakan jika di rumah pasien mendengar suara dan bayangan
pada jam 01.00-03.00 wita, suara tersebut menyuruh untuk membuar obat-
obatan tradisional.

1
c. Riwayat Penyakit
Pasien diantar oleh polisi dan keluarga, pasien mengatakan saat itu pasien
sedang melipat baju tiba-tiba di ajak oleh polisi ke RSJ Provinsi Bali.
Sebelumnya pasien pernah membuat obat-obatan tradisional yang di buat
sendiri berdasarkan arahan dari suara dan bayangan tersebut. Sebelumnya
pasien pernah di rawat di RSJ Provinsi Bali di ruang Bratasena karena pas
kumat pasien mengamuk
3. Faktor Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? Ya.
Pasien mengatakan pernah di rawat sebelumnya di RSJ Bangli di ruang
Bratasena.
b. Pengobatan sebelumnya ? Kurang berhasil.
Pengobatan yang dilakukan pasien sebelumnya kurang berhasil karena
setelah dilakukan pengobatan dan rawat inap di RSJ Bangli, pasien datang
kembali ke RSJ Bangli dengan penyakit yang sama.
c. Penolakan dari Lingkungan ?
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan tetangga sekitar baik-
baik saja.
d. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?. Tidak
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Saat pengkajian pasien mengatakan dulu sewaktu masih bekerja sebagai
pemborong bangunan sering tertekan dan stress karena beban kerja dan
memikirkan bagunan yang dia borong harus selesai tepat waktu dan juga
terkadang stress karena keuntungan yang dia dapat tidak sesuai.
f. Faktor presipitasi
Pasien mengatakan sampai saat ini masih teringat pengalaman buruk
sewaktu bekerja menjadi pemborong bangunan.
g. Pemeriksaan Fisik
1). Tanda-tanda vital

2
- Tensi : 120/80 mmHg
- Nadi : 82x/menit
- Respirasi : 20x/menit
- Suhu : 36,70C

2). Ukuran
- BB : 65 Kg
- TB : 172 cm
3). Keluhan Fisik
KU : tenang
Kesadaran : komposmentis
4). Pemeriksaan Kepala-Kaki
a). Kepala

I: Bentuk kepala normochepal, warna rambut putih, persebaran


rambut merata, kepala pasien tampak bersih, tidak ada
ketombe, tidak ada kutu
P: Tidak ada nyeri tekan

b). Mata

I: Mata kanan kiri simetris, skelra anikterik, konjungtiva


ananemis
P: Tidak ada nyeri tekan

c). Hidung

I: Hidung kanan kiri simetris, tidak ada pernafasan cuping


hidung, tidak ada secret.
P: Tidak ada nyeri tekan

d). Telinga
I: Telinga kanan kiri simetris, tidak ada sianosis, tidak ada
benjolan.
P: Tidak ada nyeri tekan

e). Dada
I: Bentuk dada simetris, tidak ada jejas
P: Tidak ada nyeri tekan pada sela-sela iga

3
f). Paru
Pr : Suara sonor
A: Suara nafas vesikuler

g). Jantung
I : Terlihat ictus cordis di ICS 4
Pr : Suara jantung dalnes
A : S1, S2 Tunggal regular

h). Abdomen

I: Tidak ada asites, tidak ada lesi tidak ada bekas oprasi
A: Bising usus 15x/menit
P: Suara timpani
P: Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada distensi

i). Ekstremitas
Atas
I: Tangan kanan dan kiri semetris tidak ada odeme, tidak ada
sianosis, tidak ada krepitasi
P: Akral hangat, CRT < 2 detik
Ekstremitas
Bawah
I: Kaki kiri dan kanan simetris, tidak ada odeme, tidak ada
sianonis, tidak ada krepitasi
P: CRT < 2 detik, akral hangat

4
h. Psikososial
1). Genogram

X X X X

X X X X X X X X

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

X : Meninggal

: Klien

............. : Tinggal serumah

: Hubungan

: Hubungan dekat

Jelaskan

Saat pengkajian pasien mengatakan anak ke delapan dari Sembilan bersaudara, ibu
dan ayahnya sudah meninggal, pasien juga mengatakan belum menikah dan sekarang
tinggal dengan ke dua kakak laki-lakinya.

5
2). Konsep Diri
a). Citra diri
Pasien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya.
b). Identitas diri
Pasien megatakan berjenis kelamin laki-laki dan belum menikah.
c). Peran diri
Pasien mengatakan perannya adalah sebagai seorang petani
d). Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat pulang
e). Harga diri
Pasien mengatakan tidak malu dengan keadaannya sekarang

3). Hubungan sosial


a). Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang sangat berarti dalam hidupnya
adalah kakaknya
b). Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan mengetahui beberapa nama-nama temannya
c). Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan suka mengobrol
4). Spiritual
a). Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan beragama Hindu
b). Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan biasa sembahyang di pura dan merajan
i. Status Mental
1). Penampilan
Penampilan pasien tampak rapi, kuku bersih, rambut rapi
2). Pembicaraan
Keras

6
Saat pengkajian suara pasien keras, pasien kooperatif dan mampu
menjawab semua pertanyaan dan mampu memulai pembicaraan.
3). Aktifitas motorik
Aktivitas motoric pasien aktif, terlihat pasien mau mengikuti semua
aktivitas diruangan.
4). Alam perasaan
Pasien mengatakan baik-baik saja , pasien terlihat tenang
5). Efek dan emosi
Pada saat pengkajian afek emosi yang ditunjukkan pasien tampak
stabil dan respon pasien baik
6). Interaksi selama wawancara
Pada saat pengkajian klien sangat kooperatif dan saat berinteraksi
kontak mata bagus
7). Persepsi (Pendengaran dan penglihatan)
Penjelasan :
Isi : pasien mengatakan mendengar suara yang menyuruh membuat
obat dan sesekali terlihat bayangan laki-laki dan perempuan
Frekuensi : pasien mengatakan mendengar suara dan melihat bayangan
seminggu 1-2 kali
Waktu : pasien mengatakan suara tersebut datang mulai jam 1 siang –
3 sore
Situasi Pencetus : saat pasien teringat pengalaman buruk waktu kerja
dulu
Respon : pasien mengatakan mengikuti instruksi yang disuruh seperti
membuat obat-obatan
8). Arus pikir (Koheren)
Pembicaraan pasien lancer, dapat dipahami, dan dijawab sesuai
dengan pertanyaan perawat
9). Isi pikir (pikiran magic dan waham)

7
Pasien mengatakan mendengar suara yang menyuruh membuat obat
dari roh-roh gaib dan melihat bayangan dari berbagai kalangan usia
dan dengan berbagai warna.
10). Bentuk pikir (Realistik)
Pada saat diwawancarai klien berbicara sesuai dengan kenyataan dan
menjawab semua pertanyaan.
11). Tingkat kesadaran
Waktu : pasien bisa mengenal waktu dan dapat membedakan antara
pagi, siang, dan malam
Tempat : pasien dapat mengetahui tempat dimana ia berada
Orang : pasien dapat mengenal perawat dan mengetahui beberapa
nama temannya
12). Memori
Pasien mampu mengingat nama perawat yang merawat dan ingat
kejadian-kejadian yang dialami dulu.
13). Tingkat konsentrasi dan berhitung
pasien mampu berhitung sederhana, pasien tampak tidak mudah
beralih pandangan
14). Kemampuan penilaian
Saat pengkajian pasien mampu mengambil keputusan yang sederhana
seperti menentukan penggunaan baju tidak terbalik
15). Daya tilik diri
Pasien mengetahui dirinya mengalami gangguan jiwa dan mengatakan
disebabkan oleh stress pekerjaan yang lalu
j. Kebutuhan persiapan pulang
1). Makan dan minum (Mandiri)
Pasien mengatakan makan dan minum secara mandiri makan 3x sehari
dan minum ± 5 gelas perhari
2). BAB dan BAK (Mandiri)

8
Pasien mengatakan BAB 1x/sehari di WC, untuk BAK kurang lebih 4-
6x/hari
3). Mandi (Mandiri)
Pasien mengatakan biasda mandi 2 kali sehari
4). Istirahat tidur
Pasien mengatakan pada siang hari bisa tidur jam 13.00-15.00 wita
dan tidur malam pukul 21.00-06.00 wita dengan kualitas nyenyak
5). Penggunaan obat (Bantuan minimal)
Pasien mengatakan jika tidak diingatkan terkadang lupa minum obat
6). Pemeliharaan kesehatan
Pasien minum obat secara teratur dan diawasi oleh perawat
7). Aktifitas di rumah
Pasien mengatakan dirumah biasa bersih-bersih
8). Aktifitas di luar rumah
Pasien mengatakan setiap hari bekerja ke ladang sawah
9). Mekanisme koping
Pasien mengatakan saat di rumah jika ada masalah biasa bicara dengan
kakaknya yang pertama
10). Masalah psikososial dan lingkungan
- Masalah dengan lingkungan kelompok :
Pasien tidk ada masalah dengan kelompok ,terlihat dari pasien
mengobrol dengan pasien lain.
- Masalah berhubungan dengan lingkungan :
Pasien tidak ada masalah hubungan dengan lingkungan, terlihat
dari pasien mampu beradaptasi dengan lingkungan
- Masalah dengan pendidikan :
Pasien mengatakan lulusan sekolah dasar (SD)
- Masalah dengan perumahan
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah degan lingkungan
perumahannya

9
- Masalah dengan ekonomi :
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan ekonominya
dan pasien bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
- Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan pelayanan
kesehatan

11). Pengetahuan
Saat pengkajian pasien mengatakan mengetahui tentang penyakit yang
dialami
12). Aspek Medis

Diagnosa Medis : Skizofrenia Hebefrenik

Terapi : Olanzapire 2 x 10 mg

Depakote 2 x 250 mg

Stelosi 2 x 5 mg

13). Analisa Data

NO Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan

1 Pasien mengatakan - Pasien dapat menjawab gangguan persepsi


mendengar suara-suara semua pertanyaan sensori : halusinasi
yang menyuruhnya - Kontak mata baik pendengaran dan
membuat obat –obatan penglihatan
tradisional dan sesekali
melihat bayangan laki-laki
dan perempuan. Pasien
mengatakan mendengar
suara dan melihat

10
bayangan 1-2 x seminggu
dari jam 01.00-03.00 wita.
Pasien mengatakan
mengukuti instruksi dari
suara- suara tersebut
seperti membuat obat-
obatan tradisional.

14 . Rumusan Masalah

a. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran dan penglihatan

Gangguan persepsi sensori: halusinasi


Core problem
pendengaran

II. Diagnosa Keperawatan


a. gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

III. Perencanaan
Prioritas diagnosa
a. Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

11
BAB IV
PELAKSANAAN TINDAKAN

PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN KLIEN PADA Tn.A


DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENDENGARAN
DAN PENGLIHATAN
DI RUANG ABIMANYU RSJ PROVINSI BALI
TANGGAL 24 DESEMBER 2018 – 12 JANUARI 2019
Tindakan Keperawatan Evaluasi

Hari/Tanggal :Selasa/25 Desember 2018 S:


DS: - Pasien mengatakan selamat pagi
Pasien mengatakan mau berkenalan - Pasien mengatakan namanya Tn.A
dengan perawat dan berasal dari Tabanan
DO: O:
- Pasien mau berjabat tangan - Pasien tampak mampu menjawab
- Pasien tersenyum, kontak mata baik sesuai dengan pertanyaan yang
- Pasien mau memperkenalkan diri diberikan oleh perawat
- Pasien tampak mampu mengingat
Diagnosa : gangguan perspsi sensosri :
dan menyebutkan nama perawat
halusinasi pendengaran dan penglihatan
- Pasien tampak kooperatif
- Pasien tampak mau berjabat tangan
Tindakan :
- Kontak mata pasien baik
- Membina hubungan saling percaya
A:
- Menyapa klien dengan ramah dan
- BHSP tercapai
sopan, berjabat tangan
P:
- Memperkenalkan diri dengan sopan
- Lanjutkan SP 1
dan menanyakan nama pasien
- Pasien mengenal halusinasi (isi,
- Membuat kontak interaksi dengan
waktu terjadinya, frekuensi, situasi
pasien dengan jelas
pencetus, perasaan saat terjadinya
- Jelaskan tujuan pertemuan
halusinasi)
- Jujur dan menepati janji
- Pasien mampu mengontrol
- Menunjukkan sikap empati Dan
halusinasi dengan cara menghardik
menjadi pendengar yang baik

Rencana Tindak Lanjut :


- Evaluasi BHSP, lakukan SP 1

12
- Membantu pasien mengenal
halusinasi (isi, waktu terjadinya,
frekuensi, situasi pencetus, perasaan
saat terjadinya halusinasi)
- Mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
Hari/Tanggal : Rabu/26 Desember 2018 S :
DS: - Pasien mengatakan mendengar
Pasien mengatakan mengingat nama suara yang menyuruhnya membuat
perawat dan mampu menyebutkan obat – obatan tradisional dan
nama perawat sesekali melihat bayangan laki –
Pasien mengatakan mau di bantu laki dan perempuan. Pasien
dalam mengenal halusinasi dan cara mengatakan mendengar suara dan
mengontrolnya melihat bayangan 1-2 x seminggu
DO: berlangsung dari jam 01.00- 03.00
- Kontak mata pasien baik wita. Pasien mengatakan mengikuti
- Pasien kooperatif instruksi dari suara tersebut seperti
membuat obat – obatan tradisional
Diagnosa : gangguan persepsi sensori :
dan pasien mengatakan
halusinasi pendengaran dan penglihatan
perasaannya baik- baik saja saat
mendengar suara dan melihat
Tindakan :
bayangan.
- Membina hubungan saling percaya
O:
- Menyapa klien dengan ramah dan
- Pasien tampak mampu mengenal
sopan
halusinasi (jenis, isi, waktu,
- Membuat kontak interaksi yang jelas
frekuensi, pemcetus, dan respon )
- Menunjukkan sikap empati dan
- Pasien tampak mampu mengontrol
menerima kelian apaadanya
halusinasi dengan cara menghardik
Rencana Tindak Lanjut :
A:
- Evaluasi BHSP
- SP 1 tercapai
P:
- Evaluasi SP 1
- Lanjutkan SP 2
Hari/Tanggal : Kamis/27 Desember S :
2018 - Pasien mengatakan senang di ajak
DS: mengobrol
Pasien mengatakan merasa baik dan O :
tidak ada keluhan. - Pasien mampu mengontrol
Pasien mengatakan masih ingat cara halusinasi dengan cara berbincang-

13
mengontrol halusinasi dengan cara bincang dengan teman
menghardik A:
DO: - Masalah teratasi
- Pasien tampak mampu mengontrol P:
halusinasi dengan cara menghardik - Evaluasi SP 1,2
- Lanjutkan SP 3
Diagnosa : gangguan perspsi sensosri :
halusinasi pendengaran dan
pengelihatan

Tindakan :
- Mengevaluasi SP 1
- Melatih mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap
- Membantu pasien memasukan
kedalam jadwal kegiatan harian
Rencana Tindak Lanjut :
- Evaluasi SP 1, 2
- Lanjutkan SP 3
- Mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan positif
- Memasukan kedalam jadwal
kegiatan harian
Hari/Tanggal : Jumat/28 Desember 2018 S :
DS: - Pasien mengatakan mampu
Pasien mengatakan merasa baik, melakukan aktifitas positi ketika
sudah sarapan dan mandi halusinasi muncul
O:
DO: - Pasien tampak melakukan kegiatan
- Pasien tampak melakukan cara positif merapikan tempat tidur,
mengontrol halusinasi dengan cara mencuci piring dengan mandiri
berbincang-bincang tanpa di suruh
A:
Diagnosa : gangguan persepsi sensori :
- Masalah SP 3 teratasi
halusinasi pendengaran dan
P:
pengelihatan
- Lanjutkan intervensi SP 4

Tindakan :
- Mengontrol halusinasi dengan cara

14
melakukan kegiatan positif
- Memasukan kedalam jadwal
kegiatan harian
Rencana Tindak Lanjut :
- Evaluasi SP 1, 2, 3
- Lanjutkan SP 4
- Kontrol halusinasi dengan cara taat
minum obat
- Masukan kedalam jadwal kegiatan
harian
Hari/Tanggal : Sabtu/29 Desember 2018 S:
DS: Pasien mengatakan warna obat yang
Pasien mengatakan mengingat apa diminum adalah:
yang dilakukan kemarin - Pada pagi hari putih 1 tablet, biru 1
Pasien mengatakan mau di ajarkan tablet, dan orange1 tablet
cara mengontrol halusinasi dengan - Pada malam hari putih 1 tablet,
cara taat minum obat biru 1 tablet, dan orange1 tablet
DO: O:
- Pasien tampak mampu mengontrol - Pasien tampak meminta obat pada
halusinasi dengan cara perawat saat waktu minum obat
menghardik,berbincang-bincang, A:
dan melakukan kegiatan positif
- Masalah teratasi
P:
Diagnosa : gangguan persepsi sensori :
- Pertahankan intervensi SP 4
halusinasi pendengaran dan
pengelihatan

Tindakan :
- Mengontrol halusinasi dengan taat
minum obat
- Memasukan kedalam jadwal
kegiatan harian
Rencana Tindak Lanjut :
- Evaluasi SP 1,2 ,3 , dan 4

15
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN BHSP
Hari/tanggal : Selasa, 25 Desember 2018 No. RM : 0055XX
Jam : 09.30 Nama : Tn. A
Pertemuan ke : 1 Asal : Tabanan
Topic : BHSP Jenis kelamin : Laki-
Laki

Bina Hubungan Saling Percaya

A. Proses Keperawatan :
1. Kondisi :
DS : - Pasien mengatakan merasa baik
DO :-Pasien mau berjabat tangan
-Pasien mau duduk di samping perawat
-Pasien mampu memperkenalkan diri
2. Diagnosa : Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan :
- Dapat membina hubungan saling percaya
- Kontak mata baik
- Pasien mampu menyampaikan permasalahan yang dialami
- Pasien mampu mengingat nama perawat
- Pasien mampu memperkenalkan diri
- Pasien mampu berjabat tangan
4. Tindakan :
- Bina hubungan saling percaya
- Sapa pasien dengan ramah
- Perkenalkan diri dengan sopan
- Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai
- Jujur dan menempati janji
- Tunjukan rasa empati dan menerima pasien apa adanya
B. Fase Komunikasi:

16
1. Orientasi:
a. Salam terapeutik: “selamat pagi bapak, Perkenalkan nama saya agus
ari yang bertugas hari ini, boleh saya tau nama lengkap bapak? Ibu
suka dipanggil siapa?
b. Validasi: “baik pak, bagaimana perasaan bapak hari ini?”
c. Kontrak:
- Topik: “bapak bagaimana hari ini kita berbincang tentang identitas
bapak, agar kita dapat saling kenal”
- Waktu: “bapak mau berapa lama?”
- Tempat: “bapak mau berbincang – bincang dimana?”

2. Kerja :
“Selamat pagi bapak saya tau nama lengkap ibu? bapak suka dipanggil
siapa? Asal bapak dari mana? Agama bapak apa ? umur bapak berapa?
bapak punya hobi? bapak sudah menikah atau belum? Udah berapa lama
bapak berada disini? Siapa yang mengajak bapak kesini? Bagaimana
perasaan bapak hari ini? Bapak masih ingat kapan diajak kesini? Kalau
boleh tau bapak apa pekerjaan bapak sebelumnya? Sebelumnya apakah
bapak pernah mengalami penyakit seperti sekarang? Di rumah bapak
tinggal sama siapa? Bagaimana hubungan bapak dengan keluarga dan
lingkungan sekitar? Apakah hubungan bapak dengan masyarakat di
tempat bapak tinggal baik? Baik apa bapak pernah mempunyai
pengalaman yang tidak menyenangkan sebelumunya? Mungkin ada yang
membuat bapak sakit atau merasa sedih? Bagaimana kalau kita buat
jadwal kegiatan pak?

3. Terminasi :
a) Evaluasi
- Evaluasi subjektif :“bagaimana perasaan bapak setelah kita
berbincang – bincang tadi?”

17
- Evaluasi objektif: “Sekarang coba bapak sebutkan nama saya?”
mulai sekarang jika bertemu dengan saya jangn lupa panggil nama
saya”
b) Rencana tindak lanjut
- “Baiklah bapak pertemuan kita cukup hari ini,kita sudah saling
mengenal. Saya harap bapak mau panggil saya selama bapak disini
dan dapat berkerja sama dengan saya”
c) Kontrak yang akan datang
- Topik: “pak besok kita akan berbincang-bincang lagi tentang
jadwal yang telah kita buat”
- Waktu: “berapa lama bapak punya waktu untuk berbincang-
bincang?” bagaimana kalau 10 menit saja?”
- Tempa: “besok mau berbincang-bincang dengan saya dimana?”
bagaimana jika di depan dekat pintu masuk ruangan?”

18
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP 1
Hari/tanggal : Rabu, 26 Desember 2018 No. RM : 0055XX
Jam : 11.00 Wita Nama : Tn. A
Pertemuan ke : 2 Asal : Tabanan
Topic : SP 1 Jenis kelamin : Laki-
Laki

SP 1
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi:
DS :
- Pasien mengatakan mengingat nama perawat dan mampu
menyebutkan nama perawat
- Klien mengatakan bersedia di bantu mengenal halusinasi dan cara
mengontrolnya
DO :
- Pasien tampak tenang

2. Diagnosa keperawatan:
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran dan Pengeliatan

3. Tujuan khusus:
- Pasien dapat mengenal halusinasinya (isi, jenis, waktu, frekuensi,
respon dan faktor pencetus).
- Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
- Pasien dapat membuat jadwal kegiatan harian.

4. Tindakan:
- Mengidentifikasi halusinasi (isi, jenis, waktu, frekuensi, respon dan
faktor pencetus).

19
- Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
- Membuat jadwal kegiatan harian.

B. Fase Komunikasi:
1. Orientasi:
a. Salam terapeutik: “selamat pagi bapak,masih ingat dengan saya? apa
kabarnya ibu? boleh saya mengobrol dengan bapak lagi?”
b. Validasi: “bagaimana perasaannya bapak hari ini?
c. Kontrak:
- Topik: “Senang bertemu ibu hari ini bagaimana jika hari ini kita
akan berbincang-bincang tentang apa yang bapak rasakan”
- Waktu: “Kira-kira bapak ingin berapa lama? Bagaimana kalau 10
menit ? apakah bapak setuju ?
- Tempat: “bapak mau dimana tempatnya?”
2. Kerja :
- “Baik bapak masih ingat dengan saya?, bapak kalau boleh saya tau
bapak sedang berbicara dengan siapa? Apakah bapak mendengar
sesuatu/ melihat sesuatu? Kapan bapak mendengarnya/ melihatnya? Apa
yang bapak lakukaan saat mendengar/melihatnya? Berapa kali bapak
mendengar/ melihatnya dalam sehari? ”
- “Baik bapak apa yang bapak dengar dan lihat itu tidak benar, jika
memang benar pasti saya juga melihat dan mendengarnya.”
- Bagaimana jika saya ajarkan bapak cara mengontrol suara dan bayangan
tersebut dengan cara menghardik? Apakah bapak mau? Baik pak,
caranya bapak tutup telinga bapak dan bapak pejamkan mata bapak,
bapak katanya “pergi-pergi saya tidak mau dengar dan melihat kamu,
kamu suara dan bayangan palsu” bias bapak ulangi apa yang saya
ajarkan?
- Baik bapak sudah paham ya”

20
3. Terminasi :
a) Evaluasi
- Evaluasi subjektif: “bagaimana perasaan bapak setelah
berbincang-bincang tadi dengan saya?”.
- Evaluasi objektif: “bapak sudah bangus bias mengingat nama saya
mampu mengenal halusinasi dan mampu mempraktekan cara
menghardik
b) Rencana tindak lanjut
“Saya sangat senang jika bisa berbincang-binang lagi dengan bapak,
nanti bapak bisa lakukan cara yang saya ajarkan tadi jika bapak
mendengar/melihat bayangan itu lagi”
c) Kontrak yang akan datang
- Topik: “bapak bagaimana jika besok pagi kita lanjutkan kembali?
Besok kita latih cara mengontrol halusinasi dengan cara kedua
- Waktu: kira-kira bapak ingin ngobro jam berapa? Bagaimana kalau
kita mengbrolnya 15 menit?
- Tempat: “ untuk tempat bapak mau dimana? Bagaimana kalau
ditempat ini lagi pak? Apakah bapak setuju?

21
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP 2
Hari/tanggal : Kamis, 27 Desember 2018 No. RM : 0055xx
Jam : 11.00 Wita Nama : Tn.A
Pertemuan ke : 3 Asal : Tabanan
Topic : SP 2 Jenis kelamin : Laki-
Laki

SP 2
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi:
DS :
- Selamat pagi bapak bagaimana perasaan bapak pagi ini? Apakah sudah
sarapan?
DO :
- Apakah bapak ingat apa yang kita bicarakan kemarin pak?
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan presepsi sensori: Halusinasi pengelihatan dan Pendengaran
3. Tujuan:
- Mengevaluasi Sp 1
- Membantu pasien mengontrol halusinasi dengan bercakap- cakap
- Membantu pasien memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan:
- Evaluasi Sp 1
- membantu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
- Membantu pasien memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian

B. Fase Komunikasi:

22
1. Orientasi:
a) Salam terapeutik: “selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya?
b) Validasi: “bagaimana perasaannya bapak hari ini?”
c) Kontrak:
- Topik : bapak sesuai perjanjian kemarin apakah bapak mau
berbincang- bincang lagi dengan saya?
- Waktu: bapak mau berapa lama mengobrol dengan saya?
- Tempat: apakah bapak mau mengbrol disini? Atau di tempat lain
pak?

2. Kerja :
“bapak kita mulai berbincang-bincangnya iya, saya mau bertanya apakah
bapak masih ingat apa yang kita bicara kemarin? Biasa bapak contohkan
lagi apa yang kita lakukan kemarin? Bagus bapak masih ingat apa yang
kita lakuksan kemarin hari ini apakah bapak ingin bicara lagi dengan saya
tentang cara mengontrol halusinasi dengan berbicara dengan teman? Baik
bapak sekarang akan memberi tahu jika bapak mengalami halusinasi lagi
bapak bias mengalihkannya dengan cara bercakap-cakap teman di
sekeliling bapak. Dengan bercakap-cakap bapak biasa mencegah
terjadinya halusinasi. Selain itu biasa memasukan ke jadwal tindakan iya
pak jika bapak mendengar suara-suara lagi bapak bisa bicara dengan
teman bapak

3. Terminasi:
a) Evaluasi
- Evaluasi subjektif : bagaimana perasaan bapak setelah bercakap-
cakap demgan saya pak?
- Evaluasi objektif: baik bapak, bapak sudah bagus bias
mencontohkan apa yang saya sudah ajarkan tadi
b) Rencana tindak lanjut

23
“bapak saya harap nanti bapak biasa menerapkan ini saat halusinasi
muncul

c) Kontrak yang akan datang


- Topik: baik bapak bagaimana kalau besok kita lanjutkan
bercakap-cakap dengan saya
- Waktu: bapak maunya jam berapa besok?
- Tempat: tempatnya bapak mau dimana?

24
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/tanggal : Jumat/28-12-2018 No. RM : 0055xx


Jam : 11.00 Wita Nama : Tn. A
Pertemuan ke : IV Asal : Tabanan
Topic : SP III Jenis kelamin : Laki-laki

Bina Hubungan Saling Percaya

C. Proses Keperawatan :
5. Kondisi :
DS :
- Selamat pagi bapak, apa kabar hari ini?
DO :
- Bapak masih ingat apa yang kita bicarakan kemarin?
- Apa sudah di terapkan dengan teman-teman yang lain?
6. Diagnosa :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran dan Pengelihatan
7. Tujuan :
- Mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan yang positif
- Membuat ke dalam jadwal kegiatan harian
8. Tindakan :
- Mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan yang positif
- Membuat ke dalam jadwal kegiatan harian
D. Fase Komunikasi:
4. Orientasi:
d. Salam terapeutik :
“Bapak saya Agus Ari, masihingat dengan saya?”
e. Validasi:
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah ada keluhan?”
f. Kontrak:

25
- Topik:
“Bapak sesuai dengan perjanjian kita kemarin apakah bapak mau
mengobrol dengan saya hari ini tentang cara mengontrol
halusinasi dengan melakukan kegiatan?”
- Waktu:
“Bapak mau berapa lama ngobrol dengan saya?”
- Tempat:
“Tempatnya bapak mau dimana?”

5. Kerja :
- Baik bapak kita mulai nernincang-bincangnya
- Bapak saya mau bertanya apakah ada kegiatan yang bapak sukai?
- Baik bapak ternyata bapak menyukai kegiatan berkebun dan bersih-
bersih ya, sekarang saya ingin memberitahu kalau nanti bapak
mengalami atau mendengar suara-suara dan bayangan bapak bisa
mengalihkannya dengan cara melakukan kegiatan yang bapak sukai atau
dengan kegiatan positif lainnya.
6. Terminasi :
d) Evaluasi
- Evaluasi subjektif :
“Bagaimana perasaan bapak setelah mengobrol dengan saya?”
- Evaluasi objektif:
“Bapak apakah bapak bisa mempraktekkan cara menyapu?”
e) Rencana tindak lanjut
“Bapak saya harap jika bapak mengalami halusinasi bapak bisa
melakukan kegiatan yang positif ya pak”
f) Kontrak yang akan datang
- Topik :

26
“Bapak apakah bapak mau berbincang-bincang lagi dengan saya
besok?”
- Waktu :
“Berapa lama bapak mau mengobrol besok?”
- Tempat :
“Tempatnya bapak mau dimana? Ada disini lagi?”

27
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/tanggal : Sabtu/29-12-2018 No. RM : 0055xx


Jam : 11.00 Wita Nama : Tn. A
Pertemuan ke :V Asal : Tabanan
Topic : SP IV Jenis kelamin : Laki-laki

Bina Hubungan Saling Percaya

E. Proses Keperawatan :
9. Kondisi :
DS :
- Bapak bagaimana perasaan bapak hari ini?
DO :
- Bapak coba contohkan cara mengontrol halusinasi yang sebelumnya
10. Diagnosa :
- Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran dan Pengelihatan
11. Tujuan :
- Pasien mampu mengontrol halusinasi dengan obat
- Pasien mampu memasukkan ke jadwal kegiatan harian
12. Tindakan :
- Melakukan cara mengontrol halusinasi dengan minum obat
- Membantu pasien memasukkan ke jadwal kegiatan harian
F. Fase Komunikasi:
7. Orientasi:
g. Salam terapeutik :
“Selamat pagi bapak apa bapak masih ingat dengan saya?”
h. Validasi:
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?”
“Apakah masih melihat sesuatu atau bayangan?”
i. Kontrak:

28
- Topik:
“Bapak sesuai dengan perjanjian kita kemarin hari ini kita akan
berbincang-bincang lagi”
- Waktu:
“Bapak mau berapa lama ngobrol dengan saya?”
- Tempat:
“Bapak mau mengobrol dengan saya dimana?”

8. Kerja :
- Baik pak kalau begitu kita mulai ya pak
- Apakah bapak mengingat obat apa saja yang bapak minum?
- Kapan bapak minum obat itu?
- Berapa banyak obat yang bapak minum?
- Bagus bapak ingat dengan obat yang bapak minum, nanti silahkan rutin
minum obatnya ya bapak jangan sampai putus obat supaya tidak terjadi
kekambuhan lagi.
9. Terminasi :
g) Evaluasi
- Evaluasi subjektif :
“Bapak bagaimana perasaan bapak setelah mengobrol dengan
saya?”
- Evaluasi objektif:
“Coba bisa di ulang apa yang kita omongkan tadi?”
h) Rencana tindak lanjut
“Bapak saya harap bapak bisa lebih mandiri dalam minum obat ya
pak, teratur minum obatnya dan jangan sampai putus minum obat”
i) Kontrak yang akan datang
- Topik :

29
“Bapak apakah bapak mau mengobrol lagi dengan saya besok?”
- Waktu :
“Bapak mau berapa lama kita mengobrol?”
- Tempat :
“Mengobrolnya bapak mau berapa lama?”

30

You might also like