Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
Menetapkan :
KESATU : Menetapkan Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa
Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang
dengan perincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan
Keputusan ini.
KEDUA : Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa Kadirejo
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU digunakan
sebagai:
a. Pedoman Pelaksanaan bagi seluruh tahapan Pemilihan
Kepala Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten
Semarang periode 2019 - 2025;
b. Format baku dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa
Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang
periode 2019 – 2025.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Kadirejo
Pada tanggal 20 September 2018
Ketua, Sekretaris,
Tembusan Yth. :
1. Camat Pabelan;
2. Kepala Desa Kadirejo
LAMPIRAN I : Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Kadirejo
Nomor : 01/ IX – Pan.Pilkades/Ds.Kadirejo /2018
Tanggal : 20 September 2018
1. PENGERTIAN
4. TAHAPAN PENCALONAN
4.4. Kampanye
a. Kampanye merupakan kesempatan bagi para calon yang
berhak dipilih untuk menyampaikan visi, misi dan program
kerja.
b. Kampanye dilaksanakan dalam bentuk rapat Pleno BPD.
(dapat menggunakan cara dan media lain yang resmi sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku)
c. Kampanye calon kepala Desa dilaksanakan dalam jangka
waktu
3 (tiga) Hari.
d. Pelaksanaan Kampanye bertempat dan tanggal sesuai dengan
kesepakatan para calon Kepala desa;
e. Waktu Pelaksanaan Kampanye mulai pukul 08.00 WIB
Sampai dengan pukul 16.00 WIB;
f. Bagi Calon harus mengikuti Jadwal Kegiatan Kampanye yang
telah ditetapkan Panitia;
g. Bagi calon yang melakukan pelanggaran ketentuan tata tertib
kampanye, diberikan tindakan berupa peringatan dan
dibuatkan berita acara hasil pengawasan oleh Panitia
Pengawas setelah berkoordinasi dengan Panitia monitoring
tingkat kecamatan.
h. Dalam pelaksanaan kampanye dilarang :
1) mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2) melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3) membagi-bagikan uang dan atau barang dalam bentuk
apapun yang bukan merupakan alat peraga kampanye;
4) menghina seseorang, agama, suku, Panitia sukses dan/
atau calon kepala desa lainnya;
5) mengemukakan isu-isu yang dapat menimbulkan opini
masyarakat bernuansa hasutan;
6) mengganggu ketertiban umum;
7) menggunakan kekerasan, ancaman atau menganjurkan
penggunaan kekerasan kepada perseorangan, kelompok
masyarakat atau calon kepala desa lainnya;
b. Pemungutan Suara
1) Saksi yang hadir pada rapat Pemungutan Suara
dilarang mengenakan atau membawa atribut yang
memuat nomor, nama, foto Calon dan simbol/gambar
calon Kepala Desa serta wajib membawa surat tugas
dari Calon Kepala Desa.
2) Jumlah saksi sesuai dengan jumlah TPS yang
ditetapkan oleh Panitia Pilkades.
3) Calon Kepala Desa diperbolehkan menyaksikan
rapat Pemungutan Suara dan jalannya pelaksanaan
pemungutan suara.
4) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, KPPS
Pilkades terlebih dahulu melaksanakan:
a) pengucapan sumpah atau janji Anggota KPPS
Pilkades dipimpin oleh ketua KPPS Pilkades;
b) pembukaan perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara;
c) membuka kotak suara dan memperlihatkan kepada
para pemilih dan saksi bahwa kotak suara dalam
keadaan kosong serta ditutup dengan mengunci
kembali;
d) memberikan penjelasan mengenai tata cara
pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara.
5) Selama pelaksanaan pemungutan suara berlangsung,
anak kunci kotak suara dipegang oleh Ketua KPPS
Pilkades.
6) Pemilih yang hadir diberikan surat suara oleh Ketua
KPPS Pilkades melalui pemanggilan berdasarkan
urutan kedatangan sesuai dengan wilayah pemilihan
pada TPS yang telah ditetapkan.
7) Pemilih sebelum diberikan surat suara, pemilih
menunjukan Surat Undangan pemilih
8) Apabila tidak membawa surat undangan pemilih, maka
dapat menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau
Kartu Keluarga (KK).
9) Apabila pemilih tidak dapat menunjukan surat
undangan pemilih, Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau
Kartu Keluarga (KK) maka Pemilih tidak dapat
menggunakan hak pilihnya.
9) Setelah menerima surat suara, pemilih memeriksa atau
meneliti surat suara dan apabila surat suara dimaksud
dalam keadaan cacat atau rusak, Pemilih berhak
meminta surat suara baru setelah menyerahkan
kembali surat suara yang cacat atau rusak.
10) Pencoblosan surat suara dilaksanakan dalam bilik
suara dengan menggunakan alat yang telah disediakan
oleh KPPS Pilkades.
11) Pemilih yang telah keluar dari bilik suara adalah
pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya.
12) Setelah surat suara dicoblos, pemilih memasukan surat
suara kedalam kotak suara yang disediakan dalam
keadaan terlipat.
13) Pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya, diberi
tanda dengan tinta dijari dan atau anggota tubuh
lainnya yang bisa dilihat oleh KPPS Pilkades bahwa
yang bersangkutan telah melaksanakan hak pilihnya.
14) KPPS Pilkades menjaga agar setiap orang yang berhak
memilih hanya memberikan satu suara dan menolak
pemberian suara yang diwakili dengan alasan apapun.
c. Penghitungan Suara
1) Penghitungan Suara dilaksanakan pada hari dan
tanggal yang sama dengan pelaksanaan Pemungutan
Suara di TPS.
2) Penghitungan Suara dilaksanakan mulai pukul 13.00
waktu setempat setelah berakhirnya waktu
pelaksanaan Pemungutan Suara di TPS.
3) Penghitungan suara dilaksanakan setelah proses
pencoblosan ditutup oleh Ketua KPPS Pilkades.
4) Calon Kepala Desa dapat menyaksikan langsung
jalannya penghitungan suara.
5) Apabila calon kepala desa tidak akan menyaksikan
langsung jalannya penghitungan suara, maka dapat
menguasakan kepada orang lain dalam penghitungan
suara dengan dilengkapi surat kuasa dari Calon Kepala
Desa.
6) Dalam hal tidak seorangpun bersedia menjadi saksi,
penghitungan suara tetap dilaksanakan dan hasilnya
dinyatakan sah.
7) KPPS Pilkades memeriksa keutuhan kotak suara serta
membuka kotak suara dan menghitung surat suara,
dengan disaksikan oleh saksi-saksi yang telah ditunjuk
oleh calon Kepala Desa.
8) Setiap lembar surat suara diteliti satu demi satu untuk
mengetahui suara yang diberikan kepada calon yang
berhak dipilih dan kemudian Panitia Pilkades
memperlihatkan dan menyebutkan nomor urut
calonKepala Desa yang dicoblos tersebut serta
mencatatnya di papan tulis, sehingga dapat dilihat
dengan jelas oleh para saksi atau masyarakat.
9) Surat suara dinyatakan sah apabila coblosan diberikan
dengan jelas kepada salah satu tanda gambar calon
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. surat suara ditandatangani oleh Ketua KPPS
Pilkades;
b. tanda coblos berada didalam kotak tanda gambar
sebelah dalam;
c. tanda coblos berada diantara kotak dan gambar
sebelah dalam dengan kotak tanda gambar sebelah
luar;
d. tanda coblos berada tepat pada garis kotak tanda
gambar sebelah luar;
e. tanda coblos lebih dari 1 (satu) tetapi masih dalam
1 (satu) kotak yang memuat nomor, foto dan nama
calon;
f. coblosan tanda gambar harus menggunakan alat
pencoblosan yang telah disediakan (paku).
10) Surat suara dinyatakan tidak sah, apabila:
a. tidak terdapat coblosan;
b. mencoblos tanda gambar tidak memakai alat
pencoblos yang telah disediakan;
c. tanda coblos lebih dari 1 (satu) tanda gambar;
d. tanda coblos berada diluar kotak gambar sebelah
luar;
e. tidak jelas/ terang tanda gambar mana yang di
coblos;
f. pada surat suara ditambah tulisan nama pemilih,
tanda tangan dan/atau tanda-tanda/ catatan lain
oleh pemilih;
g. surat suara dicoblos dengan merobek tanda gambar
sehingga terlihat sebagian kertas tersebut hilang
tidak dapat disambung lagi; dan
h. tidak ditandatangani Ketua KPPS Pilkades.
11) Ketua KPPS Pilkades memberikan penjelasan yang
menyebabkan surat suara sah dan tidak sah.
12) Dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai sah
atau tidak sahnya surat suara, antara saksi dari
masing-masing calon Kepala Desa, maka Ketua KPPS
Pilkades berkewajiban untuk memutuskan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
13) Keputusan yang diambil oleh ketua KPPS Pilkades
sebagaimana dimaksud point 12 di atas bersifat final.
14) Setelah Penghitungan Suara, Ketua KPPS Pilkades
dengan dibantu oleh Anggota KPPS Pilkades
menyusun/menghitung dan memisahkan:
a) surat suara yang sudah diperiksa dan suaranya
dinyatakan sah untuk masing-masing Calon Kepala
Desa, diikat dengan karet per 50 (lima puluh) surat
suara;
b) surat suara yang sudah diperiksa dan suaranya
dinyatakan tidak sah, diikat dengan karet.
15) Hasil penyusunan/Penghitungan Suara, dicocokkan
dengan hasil Penghitungan Suara berdasarkan
pencatatan yang dilakukan Anggota KPPS Pilkades
yang telah dimasukkan ke dalam sampul kertas
selanjutnya disegel.
16) Sampul berisi hasil penyusunan/ penghitungan suara
dimasukkan ke dalam kotak suara dan pada bagian
luar kotak suara ditempel label serta segel dan dikunci.
5.3. Rekapitulasi Penghitungan Suara
a. Rekapitulasi Penghitungan Suara dilaksanakan pada
hari dan tanggal pemungutan suara dalam rapat pleno
setelah menerima kotak suara tersegel dari KPPS
Pilkades.
b. Rapat pleno dihadiri oleh Panitia Pengawas, KPPS
Pilkades, calon Kepala Desa atau kuasa yang ditunjuk
oleh calon Kepala Desa dan BPD serta disaksikan oleh
para saksi dari masing-masing calon Kepala Desa.
c. Rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara
dilakukan oleh Panitia Pilkades.
d. Setelah rekapitulasi penghitungan suara selesai,
Panitia Pilkades membuat berita acara rekapitulasi
penghitungan suara serta menandatangani bersama-
sama saksi dan mengumumkan calon kepala desa
terpilih.
e. saksi yang tidak menandatangani Berita Acara
rekapitulasi penghitungan suara, Berita Acara
penghitungan suara dinyatakan sah.
7. KETENTUAN LAIN-LAIN
Calon Kepala Desa setelah mendapatkan penetapan dari Panitia
Pilkades wajib menunjuk saksi-saksi dalam pelaksanaan Pilkades;
Ketua, Sekretaris,
tanda tangan Stempel tanda tangan