Professional Documents
Culture Documents
A. Kasus
Pengkajian
A. Identitas
Nama : Ny. R
Umur : 46 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jalan Mayor Ruslan nomor 1580 RT. 21 RW. 05
Kelurahan 20 Ilir 1Kecamatan Ilir Timur 1
Palembang
Suku/ Bangsa : Madura/ Indonesia
Status Marital : Menikah
Tanggal Masuk RS : 12 Juni 2014
Tanggal Pengkajian : 14 Juni 2014, pukul 10.00 WIB
No. Register : RI 14015940
No. Medrec : 0000755095
3. Lingkungan rumah
E. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg TB : 154 cm
Denyut nadi : 80 x/ menit Suhu : 36,3º C
Pernafasan : 20 x/ menit BB sekarang : 60,5 kg
Wajah Hidung
Bentuk : Simetris - Bentuk : Simetris
Oedema : Tidak ada - Perdarahan : Tidak ada
Mata - Polip : Tidak ada
Payudara
− Bentuk payudara : Asimetris, payudara dekstra telah
dilakukan mastektomi dan terdapat nodul-
nodul yang bernanah. Bentuk payudara
sinistra cembung ke depan.
Paru-paru
− Perkusi : Sonor
Jantung
− Perkusi : Redup
Abdomen
Inspeksi
Hepar
− Perkusi : Timpani
Limpha
Genitalia
− Kebersihan : Bersih
Perineum
Ekstremitas
Aksila
Ekstremitas Atas
Ekstremitas Bawah
G. Pengkajian Psikososial
1. Konsep Diri
2. Kognitif
3. Behavior
Pasien tampak tenang dan malu untuk berinteraksi dengan teman
sekamarnya.
4. Mekanisme koping
5. Peran
6. Support sistem
1. Darah Rutin
− Hematokrit 32 % 40 – 50 % (P)
45 – 55 % (L)
150 – 400 x 10 3
3 3
− Trombosit 321 x 10 gr/mm gr/mm3
70 -115 mg/ dL
111 mg/ dL
− Glukosa
2. Kimia Darah
− Natrium 141 mmol/L 135 – 145 mmol/ L
Analisa Data
↓
Kerusakan integritas
kulit
↓
tubuhnya.
Gangguan body
Do : Pasien tampak jarang
image
bersosialisasi dengan
teman sekamarnya.
B. Pengkajian
1. Identitas
Dikaji nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, pendidikan, pekerjaan, suku atau
bangsa, tanggal MRS, dan diagnosa medis.
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan
Klien merasa nyeri dan terdapat benjojalan pada payudara sehingga menyebabkan nafas
menjadi berat.
Riwayat kesehatan dahulu
Dikaji apakah pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya, atau pernah punya
penyakit menular atau menurun sebelumnya.
Keluarga perlu dikaji apakah memiliki penyakit yang sama, menular, kronis, atau
keturunan.
Biasanya tidak mengalami gangguan kognitif, tetapi pada pola sensori kadang
mengalami nyeri tekan.
Pertumbuhan fibroadenoma mammae akan cepat biasanya pada saat klien dalam
masa kehamilan dan laktasi atau menjelang menopouse akibat rangsangan estrogen
yang meninggi.
e. Pola eliminasi
Membagi kebiasaan eliminasi alvi dan uri meliputi jumlah, warna, pola apakah ada
gangguan.
Perlu dikaji apakah klien menjadi stress dan biasanya malah di pendam sendiri atau
di rundingkan dengan keluarga.
Adanya kecemasan dan stress sehingga pertahanan dan klien meminta perlindungan
dan pendekatan diri kepada tuhan.
Rasional: pasien
fibroadenoma mammae
memiliki dada yang tidak
simetris karena terdapat
tumor di jaringannya.
4. Monitor peningkatan
kelelahan, kecemasan dan
kekurangan udara pada
pasien.
5. Menganjurkan pasien
terkait dengan kebutuhan
diet untuk kondisi sakit.
1. Melakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif yang
meliputi lokasi,
karakteristik,
onset/durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas atau
beratnya nyeri dan faktor
pencetus.
Rasional: pengkajian
nyeri yang dilakukan
perawat harus dilakukan
secara komprehensif yang
bertujuan agar intervensi
yang diberikan dapat
adekuat.
2. Mengobservasi adanya
petunjuk non verbal
mengenai
ketidaknyamanan
terutama pada mereka
yang tidak dapat
berkomunikasi secara
efektif.
4. Memberikan informasi
mengenai nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri dirasakan.
5. Memilih dan
mengimplementasikan
tindakan beragam
(farmakologi,
nonfarmokologi,
interpersonal) untuk
memfasilitasi nyeri sesuai
kebutuhan.
Rasional: pemilihan
tindakan yang beragam
bertujuan agar pasien
tidak bosan dalam
menjalani pengobatan
tetapi masih adekuat dan
tidak menjadi resisten.
3. Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Kontrol Infeksi (6540)
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24
1. Membersihkan
bakteri patoge dan jam diharapkan masalah
lingkungan dengan baik
imunosupresi. (Domain keperawatan risiko infeksi
setelah digunakan setiap
11, Kelas 1, Kode 00004) dapat diatasi dengan kriteria
pasien.
hasil:
Rasional:
Definisi : Kontrol Risiko: Proses
membersihakan
Rentan mengalami invasi Infeksi (1924)
lingkungan dimaksudkan
dan multiplikasi
1. Dapat mengidentifikasi
untuk menghilangkan
organisme patogenik
fator risiko infeksi.
kuman atau bakteri di
yang dapat mengganggu
2. Mengetahui perilaku tempat tersebut agar
kesehatan.
yang berhubungan pasien yang terkena
dengan risiko infeksi. infeksi menjadi tidak
bertambah parah.
3. Dapat mengidentifikasi
tanda dan gejala infeksi 2. Menganjurkan
secara konsisten. pengunjung untuk
mencuci tangan pada saat
4. Memonitor perilaku diri
memasuki dan
yang berhubungan
meninggalkan ruangan.
dengan risiko infeksi.
Rasional: bakteri
5. Mempertahankan
memiliki ukuran yang
lingkungan yang bersih.
tidak terlihat, mencuci
tangan dimaksudkan agar
membunuh bakteri pada
tangan pengunjung agar
pasien tidak bertambah
parah.
3. Meningkatkan intake
nutrisi yang tepat.
Rasional: meningkatkan
daya imun memerlukan
intake nutrisi yang baik.
4. Mendorong untuk
istirahat.
5. Memberikan antibiotik
yang sesuai.
Rasional:pemberian
antibiotik dilakukan untuk
menanggulangi bakteri
patogen pada tubuh.
D. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan diharapkan: