You are on page 1of 14

ANATOMI OTAK PADA VERTEBRATA

Laporan Praktikum

Untuk Mememenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur Perkembangan Hewan


yang Dibina olen Ibu Sofia Ery Rahayu

Disusun oleh :
Kelompok I Off H 2017
1. M. Mauludi Zulkifli (170342615517)
2. Naily Salma Abadi (170342615600)
3. Novi Sanita Putri (170342615585)
4. Nul Alfi M. S. (170342615579)
5. Rahmi Annisaa (170342615572)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PRODI BIOLOGI
APRIL 2018
ANATOMI OTAK VERTEBRATA
A. Tujuan
1. Menengetahui anatomi otak dari vertebrata
2. Mengetahui perbedaan dari otak vertebrata
B. Dasar Teori
Sistem saraf pusat merupakan bagian dari sistem saraf yang merupakan pusat
pengatur dari semua impuls yang disalurkan melalui serabut sarf tepi dan terletak di
tengkorak dan tulang belakang. Didalam tengkorak terdapat serebrum, serebelum,
medula oblongata, sedangkan tulang belakang terdapat medula spinalis (Tim dosen
SPH I, 2014).
Otak merupakan organ tubuh yang sangat penting yang memiliki fungsi anatar
lain untuk mengontrol dan mengkoordinasi semua aktifitas normal tubuh serta
berperan dalam penyimpanan memori. Jaringan otak memliki sel utam yakni sel saraf
(neuron) yang berfungsi untuk menyampaikan sinyal dari satu sel ke sel yang lain dan
sel glia yang berfungsi untuk melindungi, merawat, mendukung dan mepertahankan
homeostatis cairan di sekeliling neuron (Djuwita, 2012). Sedangkan sumsum tulang
belakang bertanggung jawab antara lain dalam aktivitas gerak refleks. Refleks
merupakan respon otomatis dari sebagian tubuh terhadap suatu stimulus. Stimulus
atau rangsangan merupakan pola perubahan lingkungan luar atau dalam yang mampu
menimbulkan impuls. Stimulus dapat berupa mekanik, kimia, suhu, cahaya, dan
elektrik. Gerak refleks berjalan tanpa memerlukan kontrol dari otak sehingga sangat
cepat dan otomatis (Waluyo, 2016).
C. Alat dan Bahan
Alat
1. 1 set alat bedah
2. Lup
3. Plastik
4. Torso
Bahan
1. Kepala marmut
2. Kepala merpati
3. Kepala kadal
4. Kepala katak
5. Kepala ikan
D. Prosedur

Disiapkan alat bedah

Diambil kepala marmut, merpati, kadal, aves, katak dan ikan

dicuci dengan air mengalir

Di bedah dibagian kepalanya

dilihat dan diamati organ otak

E. Hasil Pengamatan
No Hasil Pengamatan Gambar Literatur
1. Pisces 1

2
1

4
(Kardong ,2008)

1 Keterangan
5. Lobus olfactori
6. Lobus optikus
7. Otak kecil
8. Otak besar

Keterangan gambar 1
1. Lobus olfactori
2. Lobus optikus
3. Otak kecil
4. Sumsum tulang belakang
Keterangan gambar 2
1. Lobus olfactori
2. Lobus optikus
3. Otak kecil
4. Sumsum tulang belakang
2. Amphibi

1 1

3
2
4

2
(Kardong, 2008)

Keterangan
1. Lobus olfactori
2. Kelenjar pineal
3
3. Otak besar
4. Lobus optikus
4 5. Otak kecil

Keterangan gambar 1
1. otak besar
2. lobus optikus
Keterangan gambar 2
1. Lobus olfactori
2. Kelenjar pineal
3. Lobus optikus
4. Otak kecil
5. Sumsum tulang belakang
3. Reptile
7 4 2

3
6 5

Keterangan:

1 (Kardong, 2008)

Keterangan:
2 1. Olfactory bulb
2. Olfactory tract
3. Cerebrum
4. Diencephalon
3
5. Tectum
6. Cerebellum
4 7. Medulla oblongata
5
6

Keterangan:
1. Olfactory bulb
2. Olfactory tract
3. Cerebrum
4. Diencephalon
5. Tectum
6. Cerebellum
7. medulla oblongata
4. Aves

3
1

5 4

Keterangan:
1. Otak besar 3

1
(Kardong, 2008)

2
Keterangan:
1. Olfactory bulb
2. Cerebrum
3. Optic lobe
4. Corpus cerebell
3 5. Medulla oblongata

5
5. Mamalia
22

11
1

44
33

Keterangan
1. Otak besar
2. Otak kecil (Kardong, 2008)

Keterangan:
1. Olfactory bulb
1 2. Cerebral
3. Corpus cerebella
4. Medulla oblongata

Keterangan ganbar 2
1. Lobus olfactori
2. Otak besar
3. Lobus optikus
4. Otak kecil
5. Sumsum tulang belakang
F. Analisis dan Pembahasan
Pada praktikum kali ini, anatomi pada organ asli yang terlihat yakni Lobus
olfactory, lobus opticus, sum sum tulang dan otak kecil, sedangkan pada anatomi
torso dapat dilihat Lobus olfactory, lobus opticus, sum sum tulang dan otak kecil
secara lebih jelas dan detail daripada organ asli. hal ini telah sesuai dengan literatur
yang di dapat, dimana pada literatur yang digunakan yakni pada ikan lamry.
Otak ikan terbagi beberapa bagian (Gambar1). Pada bagian depan adalah
Olfactory lobes, yaitu struktur yang menerima dan memproses singnal dari nostrils
melalui dua saraf olfactory. Olfactory lobes sangat besar di ikan yang terutama
sebagai saraf penciuman seperti pada hiu, hagfish dan catfish. Pada Olfactory lobes
terdapat dua telencephalon, strukturnya sama dengan cerebrum. Pada ikan
telencephalon banyak terkait dengan olfaction dimana bersamasama membentuk otak
bagian depan.Yang menghubungkan otak bagian depan dengan otak tengah adalah
Diencephalon yang terletak dibawah lobus opticus. Otak bagian tengah atau
mesencephalon terdiri dari dua optic lobes. Otak bagian belakang atau
metencephalon, mengontrol kemampuan berenang dan penyeimbangan. Batang otak
atau myelencephalon adalah ujung dari otak yang mengontrol otot dan tubuh organ
serta respirasi dan osmoregulasi (Achyani, 2011)
Pada pengamatan kali ini, organ asli dari otak amfibi hanya terlihat bagian
olfactory dan lobus opticus, karena terdapat bagian yang terpotong, namun pada torso
otak amfibi terlihat bagian-bagian dari otak amfibi yang sangat jelas dan sudah sesuai
dengan literature yang telah kelompok kami dapatkan.
Lobus olfaktorius pada amphibi memiliki trunckus bulbus olfaktorius. Lobus
ini tidak terlalu berkembang. Oleh karenanya berbentuk relative kecil. Kurang
berkembangnya lobus olfaktorius yang berperan sebagai pusat pembau pada amphibi,
berhubungan dengan cara hidupnya yang tidak terlalu banyak membutuhkan peran
dari lobus olfaktorius sebagai pusat pembau. Otak besar merupakan sumber dari
semua kegiatan atau gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga
beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian atas (dorsal) otak tengah juga terdapat
lobus optikus dan sepasang nervus optikus yang saling bersilangan. Lobus ini
merupakan pusat penglihat, karena semua nervus optikus bermuara pada lobus ini.
Stimulus yang berupa cahaya dan diterima oleh mata sebagai reseptor diubah menjadi
impuls dan disalurkan ke nervus optikus yang akhirnya diterjemahkan pada lobus
optikus, sehingga timbul sensasi penglihatan. Lobus optikus pada amphibi lebih
berkembang daripada lobus olfaktorius. Serebelum mempunyai fungsi utama dalam
koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.
Pada amphibi, medulla spinalis mengalami pembesaran di bagian servikalis. Medulla
spinalis berfungsi menghantarkan impuls sensori dari saraf perifer ke otak dan
menyampaikan impuls motoris dari otak ke saraf perifer. Selain itu juga merupakan
pusat dari reflex (Maryati, 2011).
Pada pengmatan kali ini pada torso otak reptile tampak bagian olfactory bulb,
olfactory tract, cerebrum, diencephalon, tectum, cerebellum, medulla oblongata hal ini
sesuai dengan gambar literature yang ditunjukkan. Kemudian pada bagian otak reptile
yang telah diformalin kemudian dipotong tampak bagian , , dan .
Hanya terlihatnya beberapa bagian otak dikarenakan ukurang hewan yang digunakan
kecil yang menyebabkan bagian otaknya juga kecil, sehingga saat diamati hanya
tampak beberapa bagan saja. Pada bagian olfactory tract pada torso reptile bentuknya
memanjan, kemudian pada bagian tectum (otak tengah) pada reptile lebih berkembang
dibandingkan dari kelas pisce dan amphibi sebab pada bagian tectum ini terdapat
lobus optikus sehingga penglihatan dari reptile lebih bagus ketimbang dari kelas
lainnya. Reptil memiliki otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer
serebral, 2 lobus optikus, serebellum, dan medulla oblongata yang melanjut ke korda
saraf. Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus,
infundibulum, dan hipofisis. Otak besar merupakan sumber dari semua
kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa
gerakan refleks otak. Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di
depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja
kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus
yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan
pusat pendengaran. Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan
otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan
yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan. Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari
medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga mempengaruhi jembatan,
refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Pada pengamatan kali ini pada torso aves tampak bagian olfactory bulb,
cerebrum, optic lobe , corpus cerebell, dan medulla oblongata hal ini telah sesuai
dengan gambar literature yang ditunjukkan. Kemudian pada bagian otak aves yang
telah diformalin hanya tamapak bagain otak besar saja, hal ini dikarenakan kesalahan
dalam pemotongan sehingga bagian otak besar saja yang bisa teramati. Jika dilihat
pada bagaian otak aves yang berkebang yaitu bagian lobus optikus sehingga
meyebabkan bagain penglihatan dari aves lebih bagus ketimbang kelas lainnya.
Kemudian pada bagian corpus cerebell terlihat semcam lipatan-lipatan yang
menandakan bahwa bagian tersebut mengalami perkembangan hal ini berguna bagi
aves dalam keseimbangan saat terbang. Lobus olfaktorius kecil, serebrum besar
sekali. Pada ventro-kaudal serebrum terletak serebellum dan ventral lobus optikus.
Cortex cerebri lebih tidak berkembang dari pada reptil. Corpora striata lebih
berkembang, menyebabkan ventrikel lateral menyempit. Lobus olfaktori pada burung
modern kecil dan berdegenerasi. Sistem saraf pada unggas merupakan satu kesatuan
yang dapat mengontrol semua fungsi pada tubuh. Rangsangan saraf akan disampaikan
melalui sistem saraf yang terdiri dari sel-sel saraf ke beberapa pusat saraf, yang
terdapat pada otak, sumsum tulang dan ganglia (terdapat pada tubuh) Unggas
mempunyai korteks serebral atau neokorteks kecil (pada hewan yang berintelegensia
tinggi berkembang baik). Hipothalamus berfungsi mengatur kebutuhan pakan dan air,
sekresi pituatari anterior, agresivitas dan tingkah laku sosial . Pendengaran dan
penglihatan unggas berkembang dengan baik, namun kemampuan penciumannya
rendah. Dengan perkembangan yang naik tersebut, unggas dapat mengenal warna.
unggas juga dapat mengetahui tipe pakan yang disukainya karena cita rasa yang
sensitif pada penciumannya. Selain itu, unggas memiliki kemampuan untuk
belajar. Misalnya, unggas muda dapat belajar mengetahui jumlah teman dalam satu
kandang. Kemampuan ini akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur
(Frandson,1992).
Pada pengamatan kali ini anatomi pada organ otak asli mamalia terlihat bagian
otak besar dan otak kecil. Lobus olfaktori pada organ asli tidak terlihat karena
mungkin ikut terpotong dan bagian- bagian yang ditunjuk sebenarnya kurang jelas
mungkin dikarenakan penyimpanan yang lama sehingga warna pada organ terlihat
putih. Sedangkan pada torso terlihat lobus olfaktori, otak besar, otak kecil, lobus
optikus, sumsum tulang belakang. Hal ini sama dengan gambar literatur.
Pada mamalia selaput otaknya terdiri atas 3 lapis sedangkan pada vertebrata
lain memiliki 1 atau 2 lapis. Otak besar pada mamalia mengalami berkembangan
hingga menutupi bagian lainnya dan permukaan pada otak besar terdapat lekukan
sebagai parit-parit yang masuk kedalam. Gunndukan atau yang disebut dengan
singular gyrus merupakan bagian convex yang menonjol pada permukaan otak tetapi
tanpa memakan tempat yang terlalu banyak. Otak kecil juga mengalami
berkembangan dan memiliki lekukan kompleks yang terdiri atas lobus lateralis
sinistrum dan lobus lateralis dextrum. Otak kecil merupakan pusat keseimbangan dan
pusat koordinasi motoris. Pada otak terdapat 12 pasang saraf cranial. Medula spinalis
yang terdapat pada tiap ruang akan mengeluarkan nervi spinalis yang memberikan
persyarafan pada tiap segmen tubuh ke perifer. Impuls sensori dari reseptor dihantar
masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motorik keluar
dari sumsum tulang belakang melalui ventral menuju ke efektor (Setiawan dkk, 2013)

G. Kesimpulan
1. Anatomi dari otak pisces yaitu olfactory bulb, cerebrum, tectum, cerebellum, dan
medulla oblongata, pada amphibi yaitu olfactory bulb, cerebral hemisphere,
tectum, cerebellum, dan medulla oblongata. Pada reptile yitu olfactory bulb,
cerebrum, tectum, cerebellum, dam medulla oblongata. Pada aves yaitu olfactory
bulb, cerebral hemisphere, optic lobe, dam medulla oblongata pada mammalia
yaitu olfactory bulb, cerebral hemisphere, flocculus, corpus cerebella, dan medulla
oblongata.
2. Perbedaan pada masing-masing otak vertebrate terletak pada bagain dari otak
manakah yang berkembang, pada pisces bagian otak yang berkembang yatu
bagian otak kecil, pada amphibi bagian yang berkembang yaitu otak besar, pada
reptile bagian yang berkembang yaitu bagian lobus optikus atau lobus olfaktori
(pada ular dan kadal), pada aves bagian yang berkembang yaitu bagian lobus
optikus kemudian pada bagian otak kecil terdapat lipatan yang menandakan otak
kecil berkembang, dan pada mammalia semua bagian dari otak berkembang yaitu
lobus olfaktori, otak besarn dan otak kecil hal itu ditandai dengan adanya lipatan
pada bagaian-bagain otak tersebut.
DAFTAR RUJUKAN

Achyani, R. 2011. Mekanisme pengaturan sistim saraf pada tubuh ikan di lingkungan
perairan yang terkontaminasi oleh sianida. Jurnal Harpodon Borneo Vol.4 No.2,
ISSN : 2087-121X.

Djuwita. Ita. 2012. Pertumbuhan dan Sekresi Protein Hasil Kultur Primer Sel-Sel Serebrum
Anak Tikus. Jurnal Veteriner. Vol 13(2) :125-135

Frandson,R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi Keempat. Gadjah Mada University
Press.

Kardong, K. V. 2008.Vertebrates - Comparative Anatomy Function Evolution (Fifth


Editions). New York - McGraw Hill.

Maryati, L. 2011. Sistem Saraf Amfibia (online) (http:// sistem-saraf-amphibia.html) diakses


pada 16 April 2018

Setiawan, Arum, dkk. 2013. Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Mencit Setelah Induksi
Ochratoxin A Selama Periode Organogenesis. Jurusan Biologi FMIPA. Universitas
Cendrawasih
Tim Dosen SPH I. 2014. Petunjuk Praktikum Struktur Perkembangan Hewan I. Fakultas
FMIPA. Universita Negeri Malang.
Waluyo, Joko. 2016. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi. Jember: Universitas Jember
Press.

You might also like