Professional Documents
Culture Documents
Kenyataan bahwa auditor tidak dapat memberikan jaminan tentang ketepatan KESIMPULAN
informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan Oleh karena itu berdasarkan pertimbangan biaya manfaat,
mengharuskan auditor mempertimbangkan baik materialitas auditor tidak mungkin melakukan pemeriksaan atas semua
maupun audit, resiko yang terjadi dalam hal audito, tanpa transaksi yang dicerminkan dalam laporan keuangan , auditor
disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaiman harus menggunakan konsep materialitas dan konsep resiko audit
mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
salah saji material. Materialitas dibagi menjadi dua
golongan : materialitas pada tingkat laporan keuangan dan
Resiko audit, seperti material, dibagi menjadi dua bagian : materialitas pada tingkat saldo akun. Resiko audit juga
1. Resiko audit keseluruhan (Overall Audit Risk) digolongkan menjadi dua : resiko audit keseluruhan dan resiko
Pada tahap perencanaan auditnya, auditor pertama kali harus audit individual.
menentukan resiko audit keseluruhan yang direncanakan Resiko audit terbagi atas tiga
(overall planned audit risk), yang merupakan besarnya resiko unsur yaitu resiko bawaan, resiko pengandalian dan resiko
yang dapat ditanggumg oleh auditor dalam menyatakan bahwa deteksi.
laporan keuangan disajikan secara wajar, padahal kenyataannya, Karena adanya hubungan antara
laporan keuangan tersebut berisi salah saji material. Resiko tingkat materialitas, resiko audit dan bukti audit, maka auditor
audit dapat ditaksir secara kuantitatif atau kualitatif. dapat memilih strategi audit awal dalam perencanaan audit atas
asersi individual atau sekelompok asersi.
2. Resiko audit individual.
Karena audit mencakup pemeriksaan terhadap akun – akun
secara individual, resiko audit secara keseluruhan harus Pengertian Audit Kecurangan
dialokasikan kepada akun-akun yang berkaitan. Resiko audit Fraud auditing atau audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan
individual perlu ditentukan untuk setiap akun karena akun mencegah kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat
tertentu seringkali sangat penting, karena besar saldonya / atau
frekuensi transaksi perubahannya. Dari pengalaman audit melakukan audit kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi komersial
ditahun sebelumnya, auditor dapat menaksir resiko audit atas memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih
akun tertentu.
dan kriminal investigator.
Sebelum kita bahas lebih lanjut ada baiknya kita bahas dulu mengenai
kecurangan itu sendiri. Kecurangan (fraud) perlu dibedakan dengan kesalahan
UNSUR RESIKO AUDIT (Errors). Kesalahan dapat dideskripsikan sebagai “Unintentional Mistakes”
Terdapat tiga unsur resiko audit : (kesalahan yang tidak di sengaja). Kesalahan dapat terjadi pada setiap tahapan
1. Resiko bawaan
dalam pengelolaan transaksi terjadinya transaksi, dokumentasi, pencatatan
Resiko bawaan adalah kerentanan suatu saldo akun atau
golongan transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan dari ayat-ayat jurnal, pencatatan debit kredit, pengikhtisaran proses dan hasil
asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan prosedur laporan keuangan. Kesalahan dapat dalam banyak bentuk matematis. Kritikal,
pengendalian intern yang terkait. Resiko salah saji demikian
adalah lebih besar pada saldo akun atau golongan transaksi atau dalam aplikasi prinsip-prinsip akuntansi. Terdapat kesalahan jabatan atau
tertentu dibandingkan dengan yang lain. kesalahan karena penghilangan / kelalaian, atau kesalahan dalam interprestasi
2. Resiko pengendalian fakta. “ Commission ” merupakan kesalahan prinsip (error of principle),
Resiko pengendalian adalah resiko terjadinya salah saji
material dalam suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau seperti perlakuan pengeluaran pendapatan sebagai pengeluaran modal.
dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas. Sedangkan “ Omission ” berarti bahwa suatu item tidak dimasukkan sehingga
Resiko ini ditentukan oleh efektivitas kebijakan dan prosedur
pengendalian intern untuk mencapai tujuan umum menyebabkan informasi tidak benar.
pengendalian intern yang relevan dengan audit atas laporan Apabila suatu kesalahan adalah disengaja, maka kesalahan tersebut
keuangan entitas. merupakan kecurangan (fraudulent). Istilah “Irregulary” merupakan kesalahan
3. Resiko deteksi
Resiko deteksi adalah resiko sebagai akibat auditor tidak penyajian keuangan yang disengaja atas informasi keuangan. Auditor
dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam terutama tertarik pada pencegahan, deteksi, dan pengungkapan kesalahan-
suatu asersi. Resiko deteksi ditentukan oleh efektivitas
kesalahan karena alasan berikut ;
prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Resiko ini
timbul sebagian karena ketidakpastian yang ada pada waktu a. Eksistensi kesalahan dapat menunjukan bagi auditor bahwa catatan
auditor tidak memeriksa 100% saldo akun atau golongan akuntansi dari kliennya tidak dapat dipercaya dan dengan demikian tidak
transaksi, dan sebagian lagi karena ketidakpastian lain yang
ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi tersebut memadai sebagai suatu dasar untuk penyusunan laporan keuangan. Adanya
diperiksa 100 %. Ketidakpastian lain semacam itu timbul
sejumlah besar kesalahan dapat mengakibatkan auditor menyimpulakan Penyebab Terjadinya Kecurangan J.S.R. Venables dan KW Impley dalam
bahwa catatan akuntansi yang tepat tidak dilakukan. buku “Internal Audit” (1988, hal 424) mengemukakan kecurangan terjadi
b. Apabila auditor ingin mempercayai pengendalian intern, ia harus karena :
memastikan dan menilai pengendalian tersebut dan melakukan pengujian Penyebab Utama
ketaatan atas operasi. Apabila pengujian ketaatan menunjukan sejumlah besar a. Penyembunyian (concealment)
kesalahan, maka auditor tidak dapat mempercayai pengendalian intern. Kesempatan tidak terdeteksi. Pelaku perlu menilai kemungkinan dari deteksi
c. Apabila kesalahan cukup material, kesalahan tersebut dapat mempengaruhi dan hukuman sebagai akibatnya.
kebenaran (truth) dan kewajaran (fairness) laporan tersebut. b. Kesempatan/Peluang (Opportunity)
Istilah kecurangan digunakan untuk berbagai perbuatan dosa yang termasuk : Pelaku perlu berada pada tempat yang tpat, waktu yang tepat agar
a. Kecurangan yang melibatkan perlakuan penipuan untuk mendapatkan mendapatkan keuntungan atas kelemahan khusus dalam system dan juga
keuntungan keuangan yang tidak adil atau ilegal. menghindari deteksi.
b. Pernyataan salah yang disengaja dalam penghilangan suatu jumlah atau c. Motivasi (Motivation)
pengungkapan dati catatan akuntansi atau laporan keuangan suatu entitas. Pelaku membutuhkan motivasi untuk melakukan aktivitas demikian, suatu
c. Pencurian (theft), apakah disertai dengan penyataan yang salah dari catatan kebutuhan pribadi seperti ketamakan/kerakusan dan motivator yang lain.
akuntansi atau laporan keuangan atau tidak. d. Daya tarik (Attraction)
Tindakan ilegal merupakan istilah yang lain lagi. Tindakan ilegal adalah Sasaran dari kecurangan yang dipertimbangkan perlu menarik bagi pelaku.
setiap tindakan yang berlawanan dengan hukum. Tindakan ilegal dapat e. Keberhasilan (Success)
dilakukan secara sengaja atau dengan kurang hati-hati. The Professional Pelaku perlu menilai peluang berhasil, yang dapat diukur baik menghindari
Standards and Responsibilities Committee dari The Institute of Internal penuntutan atau deteksi. .
Auditors dalam Statement of Internal Auditing Standard No.3- Mei 1985 Penyebab Sekunder
Mendefinisikan kecurangan sebagai : a. “A Perk”
“ Kecuranagan yang di desain untuk memberi manfaat kepada organisasi Kurang pengendalian, mengambil keuntungan aktiva organisasi
umumnya menghasilkan manfaat tersebut dengan mengeksploitasi suatu dipertimbangkan sebagai suatu tunjangan karyawan.
keuntungan yang tidak wajar atau tidak jujur, yang mungkin dapat menipu b. Hubungan antar pemberi kerja/pekerja yang jelek
pihak luar. Pelaku dari kecurangan demikian biasanya mendapat manfaat Yaitu saling kepercayaan dan penghargaan telah gagal. Pelaku dapat
secara tidak langsung, karena manfaat pribadi biaya diakru (accrues) mengemukakan alasan bahwa kecurangan hanya menjadi kewajibannya.
bertambah, sedangkan organisasi ditolong oleh tindakan yang bersangkutan. c. Pembalasan dendam (Revenge)
Beberapa contoh adalah : Ketidaksukaan yang hebat terhadap organisasi dapat mengakibatkan pelaku
a. Penjualan atau penjamin aktiva yang fiktif atau salah disajikan berusaha merugikan organisasi tersebut.
b. Pembayaran yang tidak tepat seperti kontribusi politik yang illegal d. Tantangan (Challenge)
penyogokan (bribes), pembayaran kembali (kickbacks), dan pembayaran Karyawan yang bosan dengan lingkungan kerja mereka dapat mencari
kepada pejabat pemerintah, pelanggan atau pemasok. stimulasi dengan berusaha untuk “memukul sistem”, sehingga mendapatkan
c. Penyajian atau penilaian transaksi-transaksi, aktiva, hutang atau pendapatan suatu arti pencapaian (a sense of achievement), atau pembebasan frustasi
yang tidak tepat dan dilakuka secara sengaja. (relief of frustation) 2.3 Tanda-Tanda Peringatan Untuk Kecurangan
d. Penetapan harga transfer yang tidak tepat dan dilakukan secara sengaja. Meskipun pada suatu kesempatan pemeriksa intern melakukan penugaan
Dengan sengaja menstrukturkan teknik penetapan harga secara tidak tepat, langsung dalam penyelidikan kecurangan yang dicurigai atau aktual, bagian
manajemen dengan pasti memperbaiki hasil operasi dari suatu organisasi yang yang lebih besar dari usahanya yang berorientasi kecurangan merupakan suatu
tercangkup dengan transaksi menjadi kerugian dari organisasi yang lain. bagian yang integral dari penugasan audit yang lebih luas. Usaha yng
e. Transaksi hubungan istimewa tersebut tidak tepat yang dilakukan secara berorientasi pada kecurangan ini dapat dalam bentuk prosedur khusus,
sengaja, yaitu suatau pihak menerima manfaat yang tidak dapat diperoleh termasuk dalam program audit yang lebih luas. Usaha yang berorientasi
kalau tidak ada hubungan istimewa tersebut. kecurangan tersebut dapat termasuk seluruh dari kesiapsiagaan umum dari
f. Kegagalan yang disengaja untuk mencatat atau mengungkapkan informasi pemeriksa intern ketika ia melaksanakan seluruh bagian dari penugasan audit
yang signifikan untuk memperbaiki gambaran keuangan organisasi kepada ini. Kesiapsiagaan ini termasuk berbagai area, kondisi dan pengembangan
pihak luar. yang memberikan tanda-tanda peringatan. 2.4 Area – Area yang Sensitif
g. Aktivitas usaha yang dilarang, seperti aktivitas yang melanggar undang- Pemeriksaan intern khususnya harus waspada terhadap area yang sensitive
undang, peraturan, atau kontrak. untuk penelaahan yang dalam.
h. Penyelundupan pajak,. Kecurang yang dilakukan atas kerugian organisasi Berikut ini beberapa contoh yang mengungkapkan ketidakberesan :
umumnya adalah untuk menfaat langsung atau tidak langsung dari seorang 1. Modal kerja yang tidak cukup
karyawan, individual luar, atau perusahaan lain. Hal ini dapat menunjukkan masalah seperti ekspansi yang berlebihan,
Beberapa contoh adalah : penurunan pendapatan, transfer atau pemindahan dana ke perusahaan yang
a. Penerimaam penyogokan (bribes) atau pembayaran kembali lain, kredit yang tidak memadai, dan pengeluaran yang berlebihan. Pemeriksa
b. Pengalihan kepada seorang karyawan atau pihak luar dari suatu transaksi intern berhati-hati terhadap pengalihan dana ke penggunaan pribadi melalui
yang secara potensial menguntungkan, yang secara normal menghasilkan metode-metode seperti penjualan yang tidak tercatat dan pengeluaran yang
keuntungan bagi organisasi. fiktif.
c. Penggelapan (embezzlement) yang ditandai oleh penyalahgunaan uang atau 2. Perputaran yang cepat dalam posisi keuangan
harta, dan pemalsuan catatan keuangan untuk menutup tindakan dengan Kehilangan personil akuntansi dan keuangan dan yang penting dapat
demikian membuat diteksi sulit dilakukan. menandai kinerja yang tidak memadai dan mengakibatkan kelemahan dalam
d. Penyembunyian (concealment) yang disengaja atau penyajian yang salah pengendalian intern. Akuntabilitas untuk dana dan sumber daya yang lain
dari kejadian atau data harus ditetapkan ketika pemberhentian kerja.
e. Klaim yang diajukan untuk jasa dan barang yang sebenarnya tidak 3. Penggunaan procuremen pemasokan sendiri (sole-source procurement)
diberikan kepada organisasi. Praktik-praktik procuremen yang baik mendorong kompetisi untuk
memastikan bahwa organisasi memperoleh material atau peralatan yang Misalnya, suatu cek mungkin tercantum Rp 10.000.000,- atau Rp 3.500.000,-
diperlukan dengan harga yang paling baik. Procuremen pemasokan sendiri, padahal cek atau dokumen tersebut secara normal diharapkan dalam angka
apabila tidak cukup dijustifikasi menunjukkan favoritisme atau pembayaran tidak bulat misalnya Rp 10.000.261,34 atau Rp 3.500.032,28.
kembali (kickbacks) yang potensial. Dibawah ini adalah suatu daftar yang disusun oleh American Institute of
4. Biaya perjalanan yang berlebihan Certified Public Accountants (AICPA) pada tahun 1979 mengenai kondisi-
Dalam menelaah perjalanan, auditor perlu berhati-hati untuk perjalanan yang kondisi atau kejadian-kejadian yang dapat menandai adanya kecurangan :
tidak diotorisasi atau pribadi, dan perjalanan atau biaya-biaya lain yang tidak 1. Manajemen senior yang sangat menguasai/mendominasi dan terdapat satu
disokong. atau lebih kondisi berikut atau yang sama :
5. Pemindahan dana antara perusahaan afiliasi atau divisi a. Dewan direksi dan/atau panitia audit yang tidak efektif.
Suatu pola pemindahan dana antar perusahaan atau divisi mungkin b. Indikasi dari penolakan manajemen atas pengendalian akuntansi internal
menunjukkan pinjaman yang tidak diotorisasi, penutupan kekurangan, atau yang penting
pengendalian yang tidak memadai atas dana. c. Kompensasi atau opsi saham yang signifikan yang berkaitan dengan kinerja
6. Perubahan auditor luar yang dilaporkan atau terhadap transaksi khusus, yaitu manajemen senior
Dalam kasus tertentu, perubahan auditor luar dapat menunjukkan perbedaan mempunyai pengendalian nyata atau penuh.
opini mengenai metode yang sesuai dalam menangani transaksi tertentu. d. Indikasi kesulitan keuangan pribadi dari manajemen senior.
Mungkin terdapat suatu keengganan dari manajemen untuk mengungkapkan e. Perebutan perwalian yang melibatkan pengendalian perusahaan atau status
masalah atas kejadian yang penting. dari manajemen senior.
7. Biaya konsultan atau honor legal yang berlebihan 2. Kemerosotan atau kemunduran dari mutu pendapatan yang dibuktikan
Hal ini dapat merupakan indikasi adanya penyalahgunaan dalam memperoleh oleh :
jasa yang dilakukan diluar, favoritisme, dan masalah yang tidak diungkapkan a. Penurunan dalam volume atau mutu penjualan (misalnya, risiko kredit yang
dalam organisasi yang memerlukan pekerjaan legal ekstensif. meningkat atau penjualan sama dengan atau dibawah harga pokok)
8. Kecenderungan yang menurun dalam angka dan rasio financial b. Perubahan yang signifikan dalam praktik usaha.
Kecenderungan yang menurun dapat merupakan gejala kerugian yang c. Kepentingan yang berlebihan oleh manajemen senior dalam laba per saham
signifikan, pengalihan dana dan sumber daya, dan pengendalian yang tidak (EPS/Earnings per Share) yang dipengaruhi oleh pilihan akuntansi.
memadai atas operasi. 3. Kondisi usaha yang dapat menciptakan tekanan yang tidak biasa :
9. Benturan kepentingan (Conflict of interest) a. Modal kerja yang tidak memadai
Benturan kepentingan yang dilaporkan Auditor harus sadar mengenai desas- b. Kelenturan/fleksibilitas yang kecil dalam pembatasan hutang, seperti rasio
desus atau alasan-alasan dari pertentangan kepentingan yang berhubungan modal kerja dan keterbatasan dalam pinjaman tambahan.
dengan pemekerjaan luar, pengaturan pemasok, dan hubungan antara c. Perluasan atau ekspansi yang cepat dari suatu produk atau lini usaha yang
karyawan. Transaksi perusahaan dengan pejabat atau karyawan harus secara menyolok sekali dengan melebihi rata-rata industri.
hati-hati diteliti dengan cermat. d. Investasi yang besar dari sumber daya pemisahan dalam suatu industri yang
10. Kekurangan yang tidak dapat dijelaskan dalam aktiva fisik. mengalami perubahan cepat,seperti suatu industri yang bertekhnologi tinggi.
Penyimpanan fisik yang tidak memadai dapat mengakibatkan pencurian atau 4. Struktur korporat yang rumit, yaitu kompleksitas yang terjadi tidak tampak
pengalihan aktiva yang lain. Kekurangan dalam aktiva harus dianalisis secara diperlukan oleh operasi atau ukuran perusahaan.
teliti untuk menentukan penggunaan aktiva tersebut. 5. Lokasi usaha yang menyebar secara luas disertai oleh manajemen yang
11. Penurunan dalam kinerja didesentralisasi secara ketat dengan system pelaporan tanggungjawab yang
Salah satu divisi perusahaan dapat kurang berprestasi dibandingkan dengan tidak memadai.
divisi lain. Lagipula, mungkin terjadi suatu penurunan dalam kinerja dari 6. Kekurangan staf yang tampak memerlukan karyawan tertentu bekerja pada
pengalaman sebelumnya. Alasan harus ditentukan untuk indikasi atas jam yang tidak biasa, tidak memerlukan cuti dan/atau melakukan kerja lembur
pengelolaan yang buruk atau adanya kemungkinan perbuatan yang salah. yang substansial.
12. Pengendalian manajemen oleh sedikit individual 7. Tingkat perputaran yang tinggi dalam posisi keuangan penting, seperti
Dominasi dari organisasi oleh satu atau sedikit individual dapat menciptakan bendaharawan atau kontroler.
kesempatan untuk pengalihan aktiva atau manipulasi yang lain. 8. Sering terjadi perubahan auditor atau penasihat hukum.
13. Kesulitan penagihan 9. Kelemahan material yang diketahui dalam pengendalian intern yang dapat
Masalah dalam menagih piutang dagang harus dianalisis untuk menentukan secara praktis dikoreksi akan tetapi tidak diperbaiki, seperti :
apakah terdapat penjualan yang fiktif atau pengalihan dana yang diterima dari a. Akses terhadap peralatan computer atau alat pemasukan data elektronik
penagihan. tidak cukup dikendalikan
14. Banyak Akun Bank b. Kewajiban yang tidak sesuai/bertentangan tetapi tidak digabungkan
Penggunaan banyak akun bank melebihi apa yang secara normal diperlukan 10. Terdapat transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai
mungkin menunjukkan pengalihan dana atau penutupan transaksi yang illegal. hubungan istimewa atau terdapat transaksi yang mencakup benturan
15. Laporan yang terlambat kepentingan.
Laporan mungkin selalu terlambat disampaikan karena penyusun laporan 11. Pengumuman yang terlalu cepat atau premature atas hasil operasi atau
dapat memanipulasi data untuk menutup tindakan curang. pengharapan masa depan yang positif.
16. Copy digunakan untuk pembayaran kepada kreditur 12. Prosedur penelaahan analitis mengungkapkan fluktuasi yang signifikan
Daripada menggunakan pembayaran berdasarkan faktur orisinil/asli, copy yang tidak dapat secara wajar dijelaskan, seperti:
dapat digunakan untuk menutup pembayaran ganda dan pembayaran kembali a. Saldo akun yang material
(kickback). b. Antar hubungan keuangan dan operasional
17. Kekurangan, kelebihan dan kondisi yang tidak seimbang c. Selisih perhitungan persediaan
Hal diatas dapat merupakan gejala dari suatu masalah yang lebih besar dan d. Tingkat perputaran persediaan
penjelasan harus diperoleh mengenai penyimpangan/varian tersebut. 13. Transaksi besar yang tidak biasa, khususnya pada akhir tahun, dengan
18. Cek atau dokumen yang ditulis dalam angka bulat. pengaruh yang material atas pendapatan.
14. Pembayaran besar yang tidak biasa berhubungan dengan jasa yang Dalam kasus tertentu, surat pos dipalsukan dan mungkin terjadi kolusi dari
diberikan dalam usaha normal kepada pengacara, agen, atau pihak lain petugas keamanan dengan individual.
(termasuk karyawan). 4. Pengalihan sekuritas/surat berharga
15. Kesulitan dalam memperoleh bukti audit yang berhubungan dengan : Hal ini terjadi dalam suatu situasi yaitu terdapat akses yang tidak diotorisasi
a. Ayat jurnal yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan atau penyimpan dapat memindahkan sekuritas tanpa dapat dideteksi.
b. Dokumentasi dan/atau otorisasi yang tidak lengkap atau hilang 5. Menambah gaji (Padding Payrolls)
c. Pengubahan dalam dokumentasi atau akun Dalam situasi tertentu, seorang petugas gaji atau penyelia dapat memasukkan
16. Dalam pelaksanaan pengujian laporan keuangan masalah yang tidak dapat karyawan yang tidak ada atau yang sudah berhenti dalam daftar gaji, dan
diramalkan ditemukan, seperti: kemudian mendapatkan uang tunai atau cek yang digunakan untuk
a. Tekanan klien untuk menyelesaikan audit dalam waktu singkat yang tidak pembayaran. Dalam contoh yang lain, petugas gaji dapat melebihi gaji
biasa atau dalam kondisi yang sulit karyawan dan mengantongi kelebihan gaji tersebut.
b. Situasi pemindahan yang mendadak 6. Penyalahgunaan kartu kredit
c. Tanggapan yang bersifat mengelakkan dari manajemen terhadap Kartu kredit mungkin digunakan untuk melakukan pembelian pribadi atau
penyelidikan audit. mungkin dipinjamkan kepada orang lain untuk mendapatkan imbalan. Juga
Karakteristik Pribadi Tidak terdapat profil khusus dari kriminal berkerah putih biaya yang dibayar oleh kartu kredit perusahaan dapat secara simultan diklaim
yang dapat diidentifikasikan oleh pemeriksaan intern. Walaupun suatu catatan dan diganti melalui cek.
kriminal awal dapat menunjukkan keperluan untuk observasi, banyak kriminal 7. Pemalsuan dokumen pengeluaran
kerah putih tidak mempunyai catatan awal tentang aktivitas kriminalnya. Pengeluaran kas dapat didukung oleh dokumen yang palsu atau diubah secara
Dalam banyak kasus, kriminal merupakan anggota dari kelas menengah, tidak benar. Tanda terima gudang dapat dipalsukan atau bukti penerimaan
keluarga yang berpendidikan dengan baik dan berstatus dalam masyarakat. barang dapat dipalsukan. Copy faktur atau penerimaan dapat disampaikan
Namun, terdapat tanda peringatan awal dari perilaku pribadi yang untuk pembayaran ganda.
memerlukan pengamatan ketet. Tanda peringatan dini dari perilaku pribadi 8. Pembayaran untuk biaya pribadi
adalah: Biaya lain yang sifatnya pribadi dapat disampaikan, yang tidak diotorisasi
a. Hutang pribadi atau kerugian keuangan yang besar oleh perusahaan. Pembayaran tersebut dapat meliputi entertainmen, biaya
b. Gaya hidup yang mahal keluarga, peralatan yang dibeli untuk penggunaan pribadi, dan biaya
c. Perjudian yang ekstensif perjalanan yang tidak diotorisasi.
d. Investasi yang abesar 9. Pembayaran kembali (Kickbacks) untuk pembelian
e. Pemakaian alkohol atau obat keras yang berlebihan Pengaturan dapat dilakukan dengan pemasok untuk membeli dari mereka dan
f. Masalah pribadi atau keluarga yang signifikan sebagai imbalan mendapatkan keuntungan khusus atau uang. Dalam beberapa
g. Hubungan yang dekat dengan pelanggan kasus, pemasok khususnya menawarkan uang semir kepada petugas
h. Kerja lembur yang berlebihan dan tidak melakukan cuti departemen pembelian.
i. Latar belakang dan referensi yang dipertanyakan 10. Penyalahgunaan dana kas kecil
j. Cuti sakit yang berlebihan Dana kas kecil dapat digunakan untuk pribadi atau tujuan lain yang tidak
k. Perasaan dibayar tidak sepadan dengan tanggungjawab diotorisasi. Dalam kasus tertentu, dokumen pendukung dapat dipalsukan
l. Keinginan besar untuk memukul sistem (beat the syestem) untuk menutup kekurangan.
m. Peminjaman reguler dalam jumlah kecil dari teman kerja 11. Pemindahan aktiva
n. Menolak meninggalkan catatan penyimpanan selama hari yang Dalam kasus tertentu mungkin terjadi pemindahan dana antar akun bank
bersangkutan. dalam berbagai divisi atau perusahaan afiliasi. Pemindahan dana tersebut
Praktik Kecurangan Yang Umum Kecurangan secara langsung merupakan mungkin digunakan untuk mengkamuflasekan pengeluaran atau penggunaan
suatu produk dari situasi operasional individual, yang tidak mungkin dana yang tidak disetujui.
mencakup semua kemungkinan. Setiap daftar juga harus mengakui bahwa 12. Potongan yang berlebihan kepada pelanggan
suatu tipe khusus dari kecurangan mungkin dapat dalam suatu situasi dan Dalam kasus tertentu, potongan atau pengurangan harga penjualan mungkin
tidak dalam situasi yang lain. Namun, berguna untuk menyebutkan satu demi lebih dinyatakan (overstated). Juga pelanggan istimewa mungkin kurang
satu tipe kecurangan yang umum, yaitu : dibebani untuk mendapatkan imbalan balik.
1. Tidak mencatat pendapatan 13. Benturan kepentingan
Apabila seorang karyawan mempunyai pengendalian atas penjualan dan Hal ini dapat terjadi dalam berbagai bagian dari suatu perusahaan, meliputi
penagihan kas, secara relatif adalah lebih mudah mengantongi kas tanpa keluarga karyawan dengan kepentingan luar, atau berkaitan dengan
mencatat penjualan. Hal ini dapat terjadi apabila karyawan menangani perusahaan yang berhubungan.
penerimaan kas dan juga menangani pencatatan. 14. Sogokan atau korupsi yang lain
2. Menyembunyikan penagihan piutang Pembayaran untuk mendapatkan usaha dapat dilakukan kepada pejabat luar
Mungkin terjadi penyembunyian sementara atas penagihan suatu akun, atau negeri.
mengembangkan jumlah yang diterima dan kemudian menghapuskan akun 15. Penyalahgunaan penerimaan
sebagai piutang tak tertagih. Dalam kasus tertentu, kekurangan ditutup dengan Dengan melalui cek pelanggan yang masuk, dicatat sebagai hutang kepada
menggunakan penerimaan kas yang baru dan kemudian kekurangan yang seorang karyawan daripada kepada perusahaan. Karyawan tersebut dapat
belakangan ditutup dengan penerimaan yang belakangan lagi. Tipe tindakan mencairkan cek dan mendapatkan dana perusahaan. 2.7 Kecurangan dan
demikian dikenal sebagai “Lapping” Tanggung Jawab Auditor Intern The Institute of Internal auditors menerbitkan
3. Pencurian material Statement on Internal Auditing Standars (SIAS No.3) mengenai pencegahan
Item material dan peralatan yang sensitif dengan nilai penjualan kembali yang (deterrence), deteksi (detection), penyelidikan (investigation), dan pelaporan
tinggi khususnya mudah dicuri, kalau tidak secara baik diamankan. Kerugian (reporting) kecurangan, pada Juni 1985. konklusi utama dari pernyataan
pencurian dapat ditutup dengan penghapusan yang arbitrer, pemindahan antar tersebut relative terhadap pencegahan atau deteksi kecurangan adalah sebagai
departemen dan prosedur penghitungan persediaan yang tidak memadai. berikut :
o Pencegahan Kecurangan.
1. pengendalian merupakan suatu proses. Pengendalian intern merupakan
Pencegahan kecurangan merupakan tanggungjawab manajemen. Pemeriksaan
intern bertanggungjawab untuk menguji dan menilai kecukupan dan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu, bukan tujuan itu
efektivitas dari tindakan yang diambil oleh manajemen untuk memenuhi
sendiri.pengendalian intern merupakan suatu rangkaian tindakan bersifat
kewajiban tersebut.
o Deteksi atau Penemuan Kecurangan. pervasif dan menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan
Pemeriksa intern harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
dari infrastruktur entitas
kecurangan dan dapat mengidentifikasi idikator kemungkinan terjadinya
kecurangan. Pemeriksaan intern tidak diharapkan mempunyai pengetahuan
yang sama seperti seseorang yang tanggung jawab utamanya adalah 2. pengendalian dijalankan oleh orang.pengendalian intern bukan hanya
mendeteksi dan menyelidiki kecurangan. Juga, prosedur audit sendiri, terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang
walaupun dilaksanakan dengan kemahiran professional secara ermat dan
seksama, tidak dapat menjamin bahwa kecurangan akan dapat dari setiap jenjang organisasi, yang menckup dewan komisaris, manajemen
berkaitan dengan tanggungjawab auditor terhadap kecurangan. menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
SAS No.16menyatakan : Sebagai konsekuensinya menurut standar auditing
yang berlaku umum, auditor independen mempunyai tanggungjawab dengan
d. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapandan
keterbatasan yang melekat pada proses auditing, untuk merenjanakan
pengujiannya untuk mencari kesalahan atau ketidakberesan yang akan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan
mempunyai pengaruh yang material atas laporan keuangan, dan melakukan
orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama dalam melakukan
pengujian.
e. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kerja pengendalian
Dengan demikian pernyataan ini mensyaratkan auditor khususnya mencari
ketidak beresan yang mempunyai suatu pengaruh yang meterial atas laporan intern sepanjang waktu.
keuangan. Perubahan penekanan diatas oleh auditor eksternal pada gilirannya
membantu membereskan auditor interen dari tanggungjawab langsung Keterbatasan Struktur Pengendalian Intern Suatu Entitas Struktur
terhadap kecurangan dalam organisasi.
pengendalian intern setiap entitas memiliki keterbatasan bawaan sehingga
Defenisi Pengendalian Intern Menurut PSAP pengendalian intern adalah suatu dan dewan komisaris tentang pencapaian tujuan entitas. Berikut adalah
proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain keterbatasan bawaan yang melekat setiap struktur pengendalian intern:
terjadi karena personel secara keliru memahami perintah atau membuat diakui dalam profesi akuntansi, dan pengakuan tersebut makin meluas dengan
bersifat sementara atau permanen dalam personel atau dalam sistem dan
• Semakin luas lingkup dan ukuran perusahaan mengakibatkan di dalam
prosedur dapat pula mengakibatkan gangguan.
banyak hal manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung
3. Kolusi. Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan atau secara pribadi terhdap jalannya perusahaan.
memberikan kepastian yang layak bahwa : 3.Tidak praktis apakah akuntan untuk memeriksa secara keseluruhan dan
• Transaksi diklasifikasikan sebagaimana mestinya • Untuk menentukan luasnya atau ruang lingkup audit atau menentukan bukti-
struktur pengendalian intern yang berkaitan dengan suatu asersi adalah untuk
pengendalian internnya jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya
2. salah saji material yang potensial dapat terjadi
yang dikorbankan.
3. risiko deteksi
Pertimbangan Pengendalian Intern Dalam Perencanaan Audit
Sebagai contoh dalam memeriksa asersi keberadaan kas, perlu memperoleh dari lima komponen pengendalian intern yang cukup untuk merencanakan
pemahaman tentang SPI terhadap asersi tersebut. Pertanyaan-pertanyaan audit dengan melaksanakan prosedur untuk memahami dewsain pengendalian
berikut ini menuntut auditor untuk memperoleh pemahaman tentang SPI yang relevan dengan suatu audit laporan keuangan dan apakah pengendalian
• jenis asersi apa yang dapat terjadi dalam asersi keberadaan kas ? Dalam perencanaaan audit pengetahuan tersebut harus digunakan untuk :
• faktor apa saja yang berdampak terhadap resiko salah saji material dan a. mengidentifikasi tipe salah saji potensial
Oleh karena itu, auditor perlu memperoleh pemahaman tentang kebijakan dan c. mendesain pengujian substantif.
Hasil studi dan pengujian efektivitas pengendalian intern menentukan juga Penutup
2. pemlihan saat penerapan prosedur audit tersebut , yaitu apakah diterapkan entitas tersebut. Oleh karena itu dalam memberikan pendapat atas kewajaran
sebelum tanggal laporan keuangan atau sesudahnya. laporan yang di auditnya, Auditor meletakkan kepercayaan atas efektivitas
kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruan dan penyimpngan yang akan yang telah ditetapkan sebagai komponen ke empat dari strategi audit awal.
Namun apabila tidak, tingkat pengujian substantif harus direvisi sebelum
terjadi, tidak praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan secara
merancang pengujian substantif spesifik untuk mengakomodasi tingkat risiko
menyeluruh atau secara detail untuk hampir semu transaksi perusahaan dalam
deteksi yang bisa diterima setelah direvisi.
MEREVISI RENCANA RISIKO DETEKSI
waktu dan biaya terbatas.
Apabila memungkinkan, tingkat risiko deteksi yang dapat diterima akhir
• Pemahaman auditor tentang struktur pengendalian intern yang berkaitan ( setelah direvisi ) ditetapkan untuk setiap asersi dengan cara yang sama
seperti rencana risiko deteksi, kecuali bahwa penetapannya didasarkan pada
dengan suatu asersi adalah untuk digunakan dalam kegiatan: mungkin atau
risiko pengendalian sesungguhnya atau akhir bukan pada rencana tingkat
tidaknya audit dilaksanakan, salah saji material yang potensial dapat terjadi,
risiko pengendalian untuk asersi yang bersangkutan. Apabila auditor
risiko deteksi, perancangan pengujian substantif. memutuskan untuk mengkuantifikasi penetapan risiko, maka tingkat risiko
deteksi setelah direvisi dapat ditentukan dengan menyelesaikan persamaan
dalam model risiko audit untuk risiko deteksi. Jika risiko tidak dikuantifikasi,
risiko deteksi setelah direvisi ditentukan berdasarkan pertimbangan
Resiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
PENETAPAN RESIKO DETEKSI UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIF
Sampling statistik dan nonstatistik disebabkan oleh kesalahan pemrosesan. Terdapat risiko lain terkait sistem TI
Pengujian audit yang sesuai dengan GAAS, auditor dapat menggunakan
sampling statistik saja atau sampling nonstatistik saja atau keduanya. yaitu:
Perbedaan penting dari kedua jenis sampling ini adalah bahwa hukum 1. Risiko terhadap perangkat keras dan data
probabilitas digunakan untuk mengendalikan resiko sampling
dalam sampling statistik. a. Ketergantungan terhadap kemampuan kerja hardware dan sofware