Professional Documents
Culture Documents
Nomor : ..............................................................
Tanggal : 26 November 2018
Perihal : Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
BAB I
DEFINISI
Manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) adalah suatu kegiatan perencanaan, pendidikan, dan
pemantauan terhadap keselamatan dan keamanan lingkungan fisik rumah sakit, pengelolaan bahan
berbahaya, manajemen kedaruratan dan kesiapan menghadapi bencana, sistem pengaman kebakaran,
pemeliharaan peralatan medis, monitoring sistem utilitas atau sistem pendukung (listrik, limbah,
ventilasi, kunci) serta pendidikan dan pelatihan bagi seuruh staf tentang peran mereka daam
menyediakan fasiitas asuhan pasien yang aman dan efektif. Bertujuan untuk menyediakan fasilitas
yang aman, berfungsi dan supportif bagi psien, keluarga, staf dan pengunjung.
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup manajemen fasiitas dan keselamatan (MFK) terdiri dari Instalasi Penyediaan Sarana
Rumah Sakit (IPSRS), instalasi kesehatan lingkungan, serta seluruh instalasi di Rumah Sakit Umum
Amira.
BAB III
TATA LAKSANA
C. Bahan Berbahaya
1. Rumah sakit mengidentifikasikan dan mempunyai daftar terbaru limbah berbahaya.
2. Membuat rencana kegiatan penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
serta tata cara pembuangannya.
3. Menyusun rencana, sistem pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan dan insiden
lainnya.
4. Menyusun dan menetapkan rencana untuk penanganan limbah yang benar di dalam
rumah sakit dan pembuangan limbah berbahaya secara aman dan sesuai dengan ketentuan
hukum.
5. Menyusun dan menetapkan rencana untuk penanganan limbah yang benar di dalam
rumah sakit dan pembuangan imbah berbahaya secara aman dan sesuai ketentuan hukum.
6. Menyusun dan menetapkan rencana untuk alat dan perlindungan yang benar dalam
penggunaan, ada tumpahan dan paparan.
7. Menyusun dan menetapkan rencana untuk mendokumentasikan persyaratan (izin, lisensi,
ketentuan persyaratan lainnya).
8. Menyusun dan menetapkan rencana pemasangan label pada bahan dan limbah berbahaya.
9. Rumah sakit melakukan survey dan didokumentasikan bila mengunakan jasa independen.
E. Pengaman Kebakaran
1. Rumah sakit merencanakan program untuk memastikan seluruh penghuni rumah sakit
aman dari kebakaran dan asap.
a. Program pengurangan resiko kebakaran
b. Program assesmen resiko kebakaran saat ada pembangunan yang berdekatan dengan
fasilitas.
c. Program deteksi dini kebakaran dan asap.
d. Program meredakan kebakaran dan penendalian asap.
e. Program evakuasi bila terjadi kedaruratan akibat kebakaran.
2. Program dilaksanakan secara terus menerus dan komprehensif.
a. Rumah sakit membuat sistem deteksi kebakaran dan pemadaman.
b. Rumah sakit melatih staf untuk berpartisipasi dalam perencanaan pengamanan
kebakaran.
c. Semua staf berpartisipasi sekurang-kurangnya setahun sekali dalam rencana
pengamanan dan asap.
d. Staf dpat memperagakan cara membawa pasien ke tempat aman.
e. Rumah sakit memeriksa, menguji coba, dan memelihara peralatan.
3. Rumah sakit memastikan badan independen mematuhi rencana pengamanan kebakaran.
4. Rumah sakit membuat kebijakan untuk pelarangan merokok beraku bagi pasien, keluarga,
pengunjungg dan staf.
F. Peralatan Medis
1. Rumah sakit membuat rencana pengelolaan peralatan medis.
a. Rumah sakit mengumpulkan hasil monitoring dan didokumentasikan untuk program
manajemen peralatan medis.
b. Hasil monitoring digunakan untuk keperluan perencanaan dan perbaikan.
2. Rumah sakit membuat daftar inventarisasi alat medis.
3. Rumahs akit melakukan inspeksi secara teratur.
4. Rumah sakit meakukan uji coba peralatan medis sesuai rekomendasi pabrik.
5. Rumah sakit membuat program pemeliharaan preventif.
6. Rumah sakit menunjuk tenaga yang kompeten untuk memberikan pelayanan ini.
I. Pendidikan Staf.
1. Rumah sakit merencanakan pelatihan bagi staf yang sudah ditunjuk dalam hal
mengoperasikan peralatan medis dan sistem utilitas, menghadapi bencana, kebakaran,
penanganan limbah, gas medis, emergensi air dan listrik.
2. Rumah sakit melakukan self asesmen terhadap emergensi utiliti dengan menanyakan,
memperagakan dan hasilnya didokumentasikan untuk peningkatan.
BAB IV
DOKUMENTASI
C. Bahan Berbahaya.
1. Dokumentasi identifikasi dan daftar terbaru limbah berbahaya.
2. Program rencana kegiatan penanganan penyimpanan dan pengguna bahan berbahaya serta
tata cara pembuangannya.
3. Dokumen rencana sistem pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure),
dan insiden lainnya.
4. SPO penanganan limbah yang benar di dalam rumah sakit dan pembuanan limbah
berbahaya secara aman dan sesuai ketentuan hukum.
5. SPO alat dan perlindungan yang benar dalam penggunaan, ada tumpahan dan paparan.
6. Dokumen persyaratan (izin, lisensi, ketentuan persyaratan lainnya).
7. Program dan pelaksanaan pemasangan label pada bahan dan limbah berbahaya.
8. Dokumentasi hasil survey yang diakukan oeh pihak independen.
E. Pengamanan Kebakaran.
1. Program keamanan dan kebakaran meliputi : program pengurangan resiko kebakaran,
program asesmen resiko kebakaran saat ada pembangunan atau berdekatan dengan
fasilitas, program deteksi dini kebakaran dan asap, program meredakan kebakaran dan
pengendalian asap, program evakuasi bila terjadi kedaruratan akibat kebakaran.
2. Dokumen hasil dari program keamanan dan kebakaran.
3. SPO sistem deteksi kebakaran dan pemadaman.
4. Program pelatihan staf dalam menanggulangi bencana kebakaran.
5. Program pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan alat.
6. MOU dengan pihak independen tentang penanganan rencana pengamanan kebakaran.
7. Kebijakan untuk pelarangan merokok beraku bagi pasien, keluarga, pengunjung, dan staf.
F. Peralatan Medis
1. Program rencana pengelolaan peralatan medis.
2. Dokumen hasil monitoring terhadap peralatan medis meliputi : daftar inventaris alat
medis, inspeksi secara teratur, uji coba peralatan medis sesuai rekomendasi pabrik.
3. Program pemeliharaan preventif.
4. Surat tugas tenaga yang kompeten untuk memberikan pelayanan ini.