You are on page 1of 10

2.

1 Pengertian utility
Unit utilitas berfungsi sebagai warnet yang menyediakan fasilitas fasilitas pendukung pabrik untuk
kelancaran operasi maupun proses-proses lainnya . terdapat 4 area utilitas:
Area 1
terdiri dari sistem pengambilan air laut( sea water intake system), sistem air pendingin( cooling
water system) dan sistem pemadam kebakaran( fire fighting System)
Area 2
terdiri dari sistem penyediaan udara pabrik dan udara instrumentasi( plant air /instrument air), dan
sistem pengolahan air( water treatment) dan unit desalinasi( desalination unit)
Area 3
terdiri dari sistem boiler dan sistem pembangkit tenaga listrik steam turbine generator( STG) dan
gas turbine generator(GTG)
Area 4
terdiri dari sistem pengolahan air limbah (waste water treatment)

2.2.1,1 Sistem pendingin air(cooling water system)


cooling water bersirkulasi dengan sistem close loop, digunakan sebagai pendingin pada proses
Plant. selain itu juga untuk pendingin oil lubrication system.
Sistem proses:
Bahan baku cooling water adalah polish water yang dihasilkan oleh water treatment System yang
di Make up pada cooling water tank.cooling water tank berkapasitas 5500 m3 untuk monomer
plant dan 1900 m3 untuk polyethylene plant. dari cooling water tank, cooling water tank menuju
user oleh cooling water pump .
Untuk monomer plant , cooling water pump terdiri dari 2 pompa turbin dan 2 pompa motor
. dimana saat kondisi normal operasi, 2 pompa turbin dan 1 pompa motor yang jalan. Untuk
polyethylene plant,cooling water pump terdiri dari 1 pompa turbin normal dan 2 pompa motor
automatic standby . memiliki kapasitas 11200 m3/h
Pompa turbin untuk cooling water digerakkan oleh High Pressure steam yang akan
dikondensasi oleh surface condenser menjadi steam condensate . steam condensate dipompa oleh
pompa turbiin menuju water treatment system . pompa untuk steam condensate terdiri dari 1
pompa turbin untuk normpa operasi dan 1 pompa motor untuk automatic standby .Turbin untuk
pompa steam condensate ini digerakkan oleh medium pressure steam yang akan terekstrak menjadi
low pressure steam .
Pada user/header,cooling water akan membawa panas dari proses pendinginan, cooling
water akan melalu indirect cooler (plate heat exchanger) dimana sea water akan mendinginkannya
hinnga design temperature supply 33oC , lalu kembali ke cooling water tank .
Chemical yang diinjeksikan pada cooling water system adalan nitrite base inhibitor (350-
400 ppm) ,untuk mencegah korosi pada sistem perpipaan. Selain itu biocide diinjeksikan pada
cooling water untuk membunuh bakteri atau mikroorganisme

SKEMA

2.2.1.2 Sea water


PT Chandra Asri menggunakan air laut sebagai indirect cooler pada plate heat exchanger,
sebagai indirect cooler pada surface condenser dan quench water cooler ( pada ethylene plant )
juga dimanfaatkan untuk feed water system pemadam kebakaran (fire fighting water system) . air
laut bersikulasi dengan system open loop
Sistem proses :

Intake head structure dengan velocity cap yang berlapis baja, dipasang
pada kedalaman 20 m dari permukaan laut dan pada jarak 10 m dari garis pantai,
untuk mencegah pengaruh infeksi dari sea water return yang bersuhu tinggi (37 C). Intake head
structure berkapasitas 70000 m3 /h mengambil air laut dalam jumlah yang banyak lalu
mengalirkan air laut melalui jaringan pipa menuju intake canal.
Melalui intake canal, air laut mengalir menuju pump basin dengan gaya gravitasi. Intake canal
berkapasitas 109000 m3/h. Intake canal disebut juga intake pit sebagai tempat penampungan
sementara air laut sebelum menuju ke pump basin. Pada pump basin yang berkapasitas 70000
m3/h, terdapat .screening system untuk air laut. Screening system terdiri dari stationary bar screens
dan rotary mesh screens. Stationary bar screen berfungsi untuk menyaring kotoran – kotoran atau
sampah berukuran besar yang terdapat pada air laut. Air laut yang sudah disaring oleh bar screen
mengalami penyaringan
oleh rotary mesh screen, untuk menyaring kotoran yang berukuran kecil. Setelah
melalui proses screening system, air laut dipompa oleh sea water pump menuju header atau user.
sea water pump dibedakan menjadi 3 yaitu sea water pump untuk fire fghting water system, sea
water pump untuk olejin project (monomer plant), dan sea water pump untuk polyethylene plant.
Sea water pump untuk fire-fighting water system terdiri dari 2 pompa yang digerakkan oleh motor.
Sea water pump untuk monomer plant terdiri 2 pompa turbin dan l pompa motor untuk normal
operasi, serta l pompa motor automatic standby. Turbin untuk sea water pump ini digerakkan oleh
High Pressure Steam yang akan terkondensasi. Oleh karena itu, l surface condenser tersedia untuk
turbin mengkondensasi High Pressure Steam menjadi steam Condensate untuk dipompa menuju
water treatment system (area 2). Pompa untuk steam Condensate terdiri dari 1 pompa turbin untuk
normal operasi dan l pompa motor automatic standby. Turbin untuk pompa steam condensate ini
digerakkan oleh Medium Pressure Steam yang akan terekstrak menjadi Low Pressure Steam.
Sedangkan sea water pump untuk polyethlene plant

2,2.1.3 Sistem pemadam kebakaran (Fire Fighting Water System)


Sistem ini bertujuan untuk menanggulangi terjadinya kebakaran . air yang digunakan
adalah treated water yang dibeli dari PT Krakatau Tirta Industri dan sea water. Jika ingin
menggunakan ,treated water yang disimpan dalam fire water tank dipompa oleh jockey pump dan
fire water pump menuju fire water network. Apabila terdapat kukurangan stok air dari fire water
tank ,sea waater yang disimpan di dalam pump basin dipompa oleh sea water pump untuk menutupi
kekurangannya.

GAMBAR

2 buah jockey pump digerakkan oleh motor, untuk fire water pump teridiri dari 1 buah digerakkan
oleh motor dan 1 buah oleh engine . 2 buah sea water fire pump digerakkan oleh engine .

Area 2
2.2.2.1 Sistem Pengolahan Air(Water Treatment system)
Water treatment system pada PT Chandra Asri menyediakan air yang dibedakan menjadi
filter water,Service water, drinking water, demineralized water dan polish water
1. Filter water digunakan sebagai air baku untuk sand filter backwash ,active carbon filter
backwash, dan sebagai bahan baku demineralized water
2. Service water digunakan sebagai cleaning equipment dan dilution chemical
3. Drinking water digunakan pada toilet dan eye wash station
4. Demin water digunakan sebagai bahan baku polished water dan digunkanan sebagai air
proses pada polyethylene plant dan laboratorium
5. Polished water digunakan sebagai bahan baku boiler feed water , regenerasi
demineralization unit , regenerasi mixed bed polisher unit, untuk cooling water make up ,dan untuk
air proses pada ehylene plantSistem proses:
1.Clarifier
Clarifier merupakan tahap awal pengolahan air baku dimana didalamnya terjadi proses koagulasi
,flokulasi dan sedimentasi untuk menghilangkan padatan tersuspensi. Pada prinsipnya clariffier
berfungsi sebagai tempat penampungan dan air hanya dilewatkan tanpa adanya proses
penghilangan padatan tersuspensi karena air baku dari PT KTI yang digunakan sudah cukup baik
kualitasnya
2.Sand Filter
Air baku dari PT KTI mempunyai kandungan padatan tersuspensi dengan konsentrasi diatas 10
mg/L dengan adanya unit sandfilter ,kandungannya dapat berkurang. Prinsip kerja dari sandfilter
tersebut adalah proses penyaringan air melewati unggun yang berisi butiran butiran pasir dengan
diameter 0,8-1,2 mm, maka suspended solid yang terkandung dalam treated water akan tertahan
di dalam unggun . indikator dilakukannya proses backwash yaitu ketika hilang tekan yang terjadi
pada sand filter sudah cukup besar dan ketika proses penyaringannya mencapai 20000 m3 air . air
yang keluar dari sand filter ini disebut filtered water dengan kandungan solid 2 mg/L , 0,8 mg/L
kandungan chlorine , pH 7-9,5 , konduktivitas 100-400 ms dengan turbiduty maksimum 1 NTU .
Filtered water dialirkan melalui filtered water basin dibawah tanah untuk ditampung dalam filtered
water tank.filter water yang berperan dalam proses backwash mempunyai air bilasan yang
kemudian dialirkan menuju recovert water basin, yang lalu akan dibuang langung ke laut. Selain
itu ,filtered water juga berperan dalam proses back wash active carbon filter ,sebagai umpam demin
unit dan sebagian diubah menjadi industrial water atau drinking water
3. Active carbon filter
Filter water dari sand filter masih mengandung chlrone yang berfungsi untuk membunuh
bakteri pada air. namun ,Keluaran harus dihilangkan Karena akan merusak struktur yang pensiun
dengan cara proses adsorpsi menggunakan active carbon sebagai adsorben. air dialirkan melalui
atas kolom yang berisi umum aktif karbon yang mempunyai struktur berpori, sehingga mempunyai
luas permukaan yang besar untuk mengadsorb chlorine. bersamaan dalam proses adsorpsi
chlorine,suspended Solid yang masih bergantung pada air juga tersaring saat air melewati unggun
active carbon.
kolam aktif karbon ini akan juga mengalami backwash, untuk cleaning suspended Solid
yang tertangkap. namun proses backwash tidak mampu menghilangkan chlorine yang teradsorp
pada active karbon.keluaran dari unit active carbon filter yaitu Air dengan kandungan chlorine 0.8
ppm jika kandungan chlorine > 0,8 ppm , active karbon dikatakan jenuh dan perut diganti dengan
unggun yang baru
4. Demineralized
Unit demineralizer berfungsi untuk menghilangkan sejumlah mineral yang terdapat dalam air
seperti kalsium, sulfat karbondioksida ,dan magnesium

1.cation exchanger

Cation Exchanger merupakan resin yang berfungsi untuk menghilangkan kation-kation tertentu
dalam air. Cara menghilangkan kation tersebut dengan mempertukarkan kation H+ yang terdapat
dalam resin.
R-H+ + CaCl2 R-Ca + HCl
Apabila resin yang digunakan sudah jenuh maka perlu dilakukan regenerasi untuk menggantikan
kation H+ dengan yang baru. Proses regenerasi dilakukan dengan mengalirkan larutan asam sulfat
dalam jumlah yang cukup banyak.
R-Ca + H2SO4  R-H+ + CaSo4
Outlet water quality dari cation tower adalah pH < 3,5, konduktivitas < 1000 µs, dan < 600 ppb
kandungan natrium.

2. Decarbonator
Decarbonator digunakan untuk menghilangkan kandungan karbondioksida, karena karbondioksida
akan bereaksi dengan air menimbulkan korosi pada instrumen. Reaksi pada kondisi asam terjadi
yaitu sebagai berikut :
CO2 + H2O  H2CO3
Proses decarbonator menggunakan prinsip desorpsi. Dimana air dikontakkan dengan udara dari
blower secara counter current pada temperatur tinggi. Udara masuk dari bawah kolom, sedangkan
air masuk dari atas kolom. Kolom decarbonator berupa packed coloumn yang berisi packing.
Packing berguna untuk memperluas permukaan kontak antara udara dengan air. Keluarannya
memiliki syarat kandungan karbondioksida < 10 ppm.
3. Anion Exchanger
Anion Exchanger digunakan untuk menghilangkan anion-anion tertentu dalam air, seperti ion
sulfat dan ion klorida. Prinsip dari alat ini anion-anion dalam air akan tertahan dalam resin
sementara ion-ion hidroksida yang ada dalam resin akan terbawa air.
R-OH + HCl- R-CI+H2O
Ion hidroksida tersebut menetralkan ion H+ yang dihasilkan oleh cation exchanger dan
menyebabkan air keluaran dari anion exchanger dalam kondisi netral. Pada anion exchanger yang
telah jenuh perlu diregenerasi dengan NaOH.
R-Cl +NaOH  R-OH + NaCl
Outlet water quality dari anion tower adalah pH air antara 6,5 - 7,5, konduktivitas < 30 µs, dan <
50 ppb kandungan silika. Air keluaran akhir unit demineralisasi ini digunakan sebagai umpan
polisher unit bergabung dengan steam Condensate dan penghenti reaksi pada proses polyethylene
plant. Chemical untuk proses regenerasi demin unit disimpan dalam chemical storage area. Hasil
bilasan regenerasi demin unit akan dibuang ke neutralized basin yang akan dikirim ke waste water
treatment . regenerasi dilakukan secara bersamaan antara cation tower, decarbonator ,dan anion
tower
5 Iron Filter

Merupakan unit penyaring untuk menghilangkan kandungan besi atau logam yang terdapat pada
steam Condensate. Hasil unit ini kemudian ditampung dalam steam Condensate tank dan berperan
sebagai umpan polisher unit.
1. Mixed Bed Polisher Unit

Pada unit ini berfungsi untuk menghilangkan mineral-mineral dalam air yang keluar dari unit
demineralizer dengan cara pertukaran ion. Unit ini terdiri dari 5 kolom dengan kapasitas masing-
masing 120 m3/jam yang tersusun dari cation exchanger yang terletak pada bagian atas dan anion
exchanger pada bagian bawah. Air yang keluar dari unit ini disebut polished water dan ditampung
dalam polished water tank. Air ini kemudian berperan sebagai boiler feed water dengan
karakteristik : pH > 5,8, konduktivitas < 0,5 µs, dan kandungan silika, natrium, besi masing-masing
< 10 ppb. Proses regenerasi unit ini diawali dengan melakukan backwash terhadap resin penukar
anion dan kation di dalam mixed resin yang telah dipisahkan dengan cara mengalirkan raw water.
Resin penukar anion dengan densitas lebih kecil akan terfluidisasi sehingga berada di atas. Setelah
itu, dilakukan proses simultaneous regeneration secara bersamaan yaitu dengan cara melewatkan
larutan alkali pada resin penukar anion dari atas dan melewatkan larutan asam pada resin penukar
kation dari bawahKemudian, tahap rinsing dilakukan dengan mengalirkan air pada resinpenukar
kation dan anion untuk membuang sisa-sisa regenerat yang terdapat pada resin. Lalu tahap mixing
dilakukan dengan mencampurkan kembali resin penukar kation dan anion dengan bantuan udara.
2.2.2.2 Plant Air dan Instrument Air

Fungsi dari sistem ini adalah untuk menyediakan kebutuhan udara Pabrik Dan udara bagi
instrumentasi untuk Oleñns Project (Ethylene Plant dan Utilitas)

Gambar 2.5 Diagram alir proses plant air and instrument air system

Pada plant air compressor, pertama-tama udara yang berasal dari atmosfer dikompresikan sehingga
didapatkan udara terkompresi. Di PT Chandra Asri terdapat 5 buah plant air compressor dimana
satu buah kompresor digerakkan oleh turbin sedangkan empat lainnya digerakkan oleh motor.
Dalam keadaan normal hanya satu kompresor yang beroperasi, yang lainnya stand by.
Bila akan dilakukan decooking maka kelima kompresor tersebut beoperasi semuanya. Plant air
compressor memiliki kapasitas 5800 Nm3/h, tekanan 8 kgf/cm2, dan daya 725 kW. Dari plant air
compressor, udara yang telah dikompresi kemudian ditampung pada plant air reservoir. Plant air
reservoir akan digunakan oleh dua sistem yaitu Plant Air System dan Instrument Air System.
Selanjutnya dalam instrument air system, udara terkompresi dikeringkan terlebih dahulu
menggunakan instrument dryer . Insttrument air dryer ini memilliki kapasitas 2400 Nm3/h dan
dew pointnya > - 40 °C. Sesudah dikeringkan, udara tersebut kemudian ditampung dalam
instrument air reservoir. Instrument air reservoir mempunyai ukuran 2900 mm ID x 8100 mm ID
sebanyak 2 buah untuk masing -- masing proyek AFP dan Olefin.
Area 4
Pengolahan tahapKedua(Secondary Treatment)
Secondary treatment merupakan proses biologi yang bertujuan
1.mengurai kandungan senyawa organik atau anorganik dalam air limbah dengan bantuan
aktifitas mikroorganisme gabungan yang heterotropik.
2.Mikroorganistne mengkonsumsi bahan organik untuk membentuk
biomassa sel baru serta zat organik dan memanfaatkan energi yang
dihasilkan dari reaksi oksidasi untuk metabolismenya.
Setelah dari Dissolved Air floatation Tank, dimasukkan ke Aeration basin yang berfungsi
sebagai media pencampuran dan aerasi air limbah dari DAF tank dengan menggunakan udara.
Recycle Activated Sludge (RAS) dimasukkan ke Aeration Basin. Selain itu, unit ini berfungsi
sebagai tempat tumbuh dan berkembang biak bakteri dimana bakteri tersebut dapat menguraikan
bahan-bahan kimia yang terkandung dalam air tersebut.
Pada unit Aeration Basin, diinjeksikan urea dan TSP (Trisodium Phosphate atau Na3PO4) yang
berñmgsi sebagai nutrient bagi bakteri (Siliata Protozoa). Aera/ion Busin dibagi menjadi 4 bagian,
dengan kapasitasnya masing -masing 750 m /jam.

4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)


Pada tahap ini terjadi proses fisika, dimana tujuan yang ingin dicapai
pada tahap ini antara lain :
l. Memisahkam lumpur aktif terlebih dahulu sebelum effluent dibuang
sehingga effluent yang dihasilkan jernih dengan menggunakan unit sedimentasi.
2.Meresirkulasi lumpur aktif dari unit sedimentasi ke dalam Aeration basin
3. Membuang lumpur yang berlebih.
Secara matematis umur lumpur adalah perbandingan antara jumlah mikroorganisnte dzalam sistem
dengan jumlah mikroorganisme yang disisihkan dari sistem setiap harinya. Untuk
ntempertahankan umur lumpur yang telah ditetapkan maka kelebihan lumpur aktif harus dibuang
setiap hari secara periodic. Pembuangan lumpur aktif dapat dilakukan secara langsung dari aliran
resirkulasi lumpur maupun dari tangki aerasi. Umumnya pembuangan lumpur aktif dilakukan dari
aliran resirkulasi karena lumpur telah terkonsentrasi dan volume lumpur yang harus dibuang lebih
sedikit sehingga diperlukan pompa dengan kapasitas kecil. Sedangkan Pembuangan lumpur aktif
dari tangki aerasi memberikan kemudahan dalam pengaturan dan perhitungan umur lumpur serta
banyaknya lumpur yang harus dibuang karena konsentrasi lumpur aktif dalam tangki aerasi selalu
diamati. Campuran sludge dan air yang berasal dari Aeration Basin kemudian masuk dalam settler
untuk dilakukan pemisahan antara lumpur aktif (active sludge) dan treated water. Dalam Settler
ini kondisi operasi yang digunakan yaitu tekanan atmosferik dan temperatur ruang. Treated water
yang keluar dari Settler kemudian masuk dalam Final Check Basin. Dalam Final Check Basin ini
dilakukan pegecekan akhir terhadap treated water sebelum dibuang ke laut. Dalam Final Check
Basin ini terdapat service area dan stand-by area. Pada service area ditampung treated water yang
berasal dari Settler, ex demin regent dari Water Treatment Area, dan boiler blow down. Sedangkan
pada stand-by area masuk ex MBP regent yang berasal dari Water Treatment Area. Ex MBP regent
dipompakan kembali ke dalam Equalization Basin menggunakan Return Pump untuk diolah lebih
lanjut karena kandungan ammonianya masih cukup tinggi.

5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)


Pada tahap sludge treatment ini terjadi proses fisika dan thermal. Tujuan
yang ingin dicapai pada tahap ini adalah :
l. Mengolah limbah padat / lumpur yang berasal dari padatan tersuspensi
yang dihasilkan dari proses fisika di primary treatment.
2. Mengolah lumpur aktif berlebih yang dihasilkan dari proses biologi pada secondary treatment
dan tertiary treatment
Pada tahap ini waste active sludge yang berasal dari Settler dan sludge yang berasal dari Dirsolved
Air Floatation (DAF) [Jnit ditampung dalam Sludge Pit. Pada Sludge Pit ini temperatur dan
tekanan operasi yang digunakan adalah

You might also like

  • Bab 1
    Bab 1
    Document4 pages
    Bab 1
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Document1 page
    Daftar Tabel
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Document1 page
    Bab Iv
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Sup Kelompok 1
    Sup Kelompok 1
    Document30 pages
    Sup Kelompok 1
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Lapres Uji Biokimia Mila
    Lapres Uji Biokimia Mila
    Document17 pages
    Lapres Uji Biokimia Mila
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Paper Sutardi
    Paper Sutardi
    Document12 pages
    Paper Sutardi
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Subbab 2 Pengamatan
    Subbab 2 Pengamatan
    Document4 pages
    Subbab 2 Pengamatan
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Market 12 Ad 2
    Market 12 Ad 2
    Document15 pages
    Market 12 Ad 2
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Makalah Penelitian Yang Baru PDF
    Makalah Penelitian Yang Baru PDF
    Document10 pages
    Makalah Penelitian Yang Baru PDF
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Bisnis Online
    Bisnis Online
    Document2 pages
    Bisnis Online
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • KIMDAS
    KIMDAS
    Document14 pages
    KIMDAS
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Bilangan transport ion larutan
    Bilangan transport ion larutan
    Document5 pages
    Bilangan transport ion larutan
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Wahyudi Budi Sediawan
    Wahyudi Budi Sediawan
    Document8 pages
    Wahyudi Budi Sediawan
    Purnomo Siddhi
    No ratings yet
  • 1 SM
    1 SM
    Document9 pages
    1 SM
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Metodologi Percobaan
    Metodologi Percobaan
    Document3 pages
    Metodologi Percobaan
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Annes Gravimetri 140904060116 Phpapp01
    Annes Gravimetri 140904060116 Phpapp01
    Document22 pages
    Annes Gravimetri 140904060116 Phpapp01
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Bilangan transport ion larutan
    Bilangan transport ion larutan
    Document5 pages
    Bilangan transport ion larutan
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • VISKOSITAS ZAT CAIR
    VISKOSITAS ZAT CAIR
    Document4 pages
    VISKOSITAS ZAT CAIR
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet
  • Proposal PKM K
    Proposal PKM K
    Document14 pages
    Proposal PKM K
    Christopher Endika Purba Girsang
    No ratings yet