You are on page 1of 20

ANALISA PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT

Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk

Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat Studi S1


Keperawatan Reguler B STIKES Muhammadiyah Gombong

DisusunOleh:

1. Anggun Kusuma Dewi


2. Dina Aminatul Baety
3. Imlaatul Muslikhah
4. Jamal Aji Setiawan
5. Kusmi Haryatun
6. Lutfi Kurnia
7. Ronin Hidayat
8. Sri Mulyati

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN REGULER B

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

2018/2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Analisa Pengkaji an Keperaw atan Gaw at


Darurat

Nama : Anggun Kusuma Dewi

Dina Aminatul Baety

Imlaatul Muslikhah

Jamal Aji Setiawan

Kusmi Haryatun

Lutfi Kurnia

Ronin Hidayat

Sri Mulyati

Program Studi : S1 Keperawatan Kelas Regular B

Mengetahui,

Dosen Pengampu

Putra Agina Widyaswara Suwaryo M. Kep

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya
saya dapat menyelesaikan tugas individu makalah Keperawatan
Gawatdarurat yang berjudul “Analisa Pengkajian Keperaw atan
Gaw at Darurat ” pada Mata Kuliah Keperawatan Gawatdarurat ini tepat
pada waktu nya.

Tugas ini disusun untuk melengkapi pembelajaran Semester I Program


Studi S1 Keperawatan Reguler B STIKES Muhammadiyah Gombong.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan


umumnya bagi perkembangan ilmu dalam bidang keperawatan serta
bermanfaat bagi pembaca. Walaupun demikian saya menyadari adanya
kelebihan dan kekurangan yang ada dalam makalah ini, untuk itu saya
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan
penyusunan makalah ini.

Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melindungi dan


melimpahkan anugrah-Nya kepada kita semua.

Gombong, 06 Oktober 2018

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 3

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Pengkajian Keperawatan ...............................................4


B. Pengertian Nyeri Akut ......................................................................6

BAB III : STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Studi Kasus .............................................................................8
B. Pembahasan ....................................................................................9
1. Analisis Data Pasien ....................................................................9
2. Pembahasan ............................................................................. 10

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................11
B. Saran ............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

iv
LAMPIRAN................................................................................................... 14

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Instalasi Gawat Darurat (IGD) memiliki peran sebagai gerbang
utama masuknya rumah sakit secara intensif atau sering disebut juga
sebagai penderita gawat darurat. Jumlah dan kasus pasien yang
datang ke unit gawat darurat tidak dapat diprediksi karena kejadian
kegawatan atau bencana dapat terjadi kapan saja, dimana saja, serta
menimpa siapa saja. Karena kondisinya yang tidak terjadwal dan
bersifat mendadak serta tuntutan pelayanan yang cepat dan tepat
maka dibutuhkan suatu proses dalam pengelolaan pasien gawat
darurat di suatu unit gawat darurat, mulai dari masuknya pasien di IGD
sampai dengan keluarnya pasien dari IGD baik rawat jalan maupun
rawat inap.
Proses keperawatan adalah cara berpikir khusus mengenai
cara merawat klien. Proses keperawatan juga dideskripsikan sebagai
suatu metode sistematis yang mengarahkan perawat dan klien saat
mereka bersama-sama untuk menentukan kebutuhan untuk asuhan
keperawatan, merencanakan dan mengimplementasikan asuhan, dan
mengevaluasi hasil (Rosdahl & Kowalski, 2014).
Langkah-langkah dalam proses keperawatan mengarah pada
hasil spesifik. Karakteristik lima proses keperawatan yaitu
pengumpulan data/pengkajian keperawatan, diagnosis keperawatan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi (Rodashl & Kowalski, 2014).
Pengkajian primer dilakukan untuk menangani masalah
mengancam nyawa yang harus segera dilakukan tindakan, sedangkan

1
pengkajian sekunder bertujuan mengidentifikasi semua penyakit atau
masalah yang berkaitan dengan keluhan pasien. Pengkajian yang
dilakukan secara terfokus dan berkesinambungan akan menghasilkan
data yang dibutuhkan untuk merawat pasien sebaik mungkin. Dalam
melakukan pengkajian dibutuhkan kemampuan kognitif, psikomotor,
interpersonal, etik, dan kemampuan menyelesaikan masalah dengan
baik dan benar. Perawat harus memastikan bahwa data yang
dihasilkan tersebut harus dicatat, dapat dijangkau, dan
dikomunikasikan dengan petugas kesehatan yang lain. Tujuan
pengkajian pasien ini adalah untuk memberikan panduan pengkajian
yang dapat diterapkan pada semua pasien yang dirawat di Instalasi
Gawat Darurat (Kartikawati, 2011).
Setiap pasien harus dilakukan pemeriksaan dengan teliti untuk
mengenali ancaman kesehatan yang sedang dialami. Fokus
pengkajian utama ini ialah airway, breathing, dan circulation (ABC).
Perawat perlu menentukan apakah kondisi yang dialami pasien
mengancam nyawa dan perlu tindakan segera atau tidak. Setelah
kondisi mengancam nyawa ditangani, perlu dilakukan pengkajian
sekunder. Pengkajian berdasarkan keluhan yang sedang dialami
pasien, riwayat kesehatan, tingkatan gangguan yang terjadi dan hasil
pemeriksaan. Pengkajian spesifik yang berhubungan dengan
perubahan fisiologis karena usia juga perlu untuk disertakan
(Kartikawati, 2011).
Nyeri akut merupakan salah satu diagnose keperawatan yang
sering digunakan, neri akut adalah nyeri yang mendadak dan bersifat
sementara yang biasanya dapat berlangsung beberapa hari (kurang
dari 2 minggu). Biasanya nyeri akut dapat merupakan respon awal dari
adanya kerusakan jaringan tubuh. Bentuk dari nyeri akut dapat berupa
nyeri somatik luar (nyeri tajam di kulit, subkutis, mukosa), nyeri

2
somatik dalam (nyeri tumpul di otot rangka, tulang, sendi, jaringan ikat)
dan nyeri viseral (nyeri karena penyakit atau disfungsi organ dalam).
Konsekuensi dari adanya kerusakan jaringan adalah disekresikannnya
zat-zat kimia bersifat algesik (menimbulkan nyeri) yang berkumpul di
sekitarnya dan dapat menimbulkan nyeri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pengkajian Keperawatan?
2. Bagaimana melakukan pengkajian keperawatan?
3. Apa pengertian dari nyeri akut?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana pengkajian keperawatan kegawatdarutan
yang baik dan benar di Instalasi Gawat Darurat
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskritkan gambaran pengkajian keperawatan
kegawatdaruratan pada pasien nyeri.
b. Mengetahui pelaksanaan pengkajian keperawatan merupakan
bagian integral pelayanan Instalasi Gawat Darurat

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pengkajian Keperawtan


1. Penderita Gawat Darurat
Penderita Gawat Darurat adalah penderita/pasien yang masuk
ke Instalasi Gawat Darurat yag oleh suatu penyebab penyakit,
trauma, kecelakaan, tindakan anestesi, jika tidak segera ditolong
akan mengalami kecacatan, kehilangan organ tubuh atau meninggal
(Sujito, 2017).
2. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian Keperawatan adalah pemikiran dasar dari proses
keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau
data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-
masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik,
mental, sosial dan lingkungan. Dilakukan pengkajian keperawatan
dengan tujuan :
a. Umum dapat digunakan sebagai bahan dalam mengumpulkan
data yang berhubungan dengan pasien untuk menegakan
diagnosa keperawatan, kekuatan (kemampuan) pasien dan
rencana yang efektif dalam perawatan pasien
b. Khusus, dapat digunakan sebagai;
1) dokumentasi pengkajian keperawatan
2) Informasi utama (inti) bagi pasien dan keluarga
3) Dasar menentukan diagnosa keperawatan
4) Sumber informasi yang dapat membantu mendiagnosa
masalah yang baru muncul

4
5) Mendukung keputusan klinis agar tercapai tujuan dan
tindakan yang sesuai
6) Dasar menentukan kebutuhan pasien, keluarga dan
7) pengasuh pasien
8) Dasar menentukan kebutuhan pasien jika pulang
9) Dasar pemilihan perawatan
10) Penentuan biaya perawatan
11) Memproteksi hak-hak legal
12) Komponen sistem pelayanan pasien (dapat untuk menetukan
kebutuhan staf perawatan, biaya perawatan pasien, dll)
3. Langkah-Langkah Pengkajian
a. Persiapan
Sebelum melakukan pengkajian keperawatan gawat darurat di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit, terlebih dahulu
menyiapkan alat-alat yang diperlukan dan menggunakan proteksi
diri (APD) untuk menjaga keamanan baik untuk Perawat maupun
pasien, seperti cuci tangan, memakai sarung tangan, celemek
dan sebagainya. Saat akan mengkaji Perawat harus
memperkenalkan diri kepada pasien/keluarga atau pendamping.
b. Pelaksanaan Pengkajian
Lakukan pengkajian kepada pasien dengan untuk mendapatkan
data subyektif dan data obyektif. Untuk data subyektif meliputi
identitas pasien (nama, usia pendidikan, pekerjaan, agama,dan
alamat), keluhan utama, riwayat panyakit/keluhan yang dirasakan
atau yang berhubungan dengan keluhan sekarang serta upaya
pengobatan yang sudah dilakukan untuk mengtasi keluhan.
Sedangkan untukdata obyektif meliputi pengamatan keadaan
umum pasien (tingkat kesadaran), Jalan nafas, fungsi paru
(braething), sirkulasi (circulation), tingkat kesadaran pasien

5
dengan GCS, pengukuran tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik
atas keluhan, kolaborasi pemeriksaan penunjang (EKG,
laboratorium dan rontgen).
c. Pelaporan
Setalah melakukan pengkajian seperti tersebut diatas maka
lakukan dokumentasi keperawatan dengan lengkap dan benar
hasilnya yang dituangkan dalam lembar pengkajian keperawatan
gawat darurat.

B. Pengertian Nyeri Akut

Gangguan kenyamanan berarti keadaan ketika klien mengalami


sensasi tidak menyenangkan dalam berespon terhadap suatu
rangsangan yang berbahaya. Nyeri merupakan perasaan dan
pengalaman emosional yang timbul dari kerusakan jaringan yang actual
dan potensional atau gambaran adanya kerusakan (NANDA , 2005).
Nyeri akut adalah nyeri yang mendadak dan bersifat sementara
yang biasanya dapat berlangsung beberapa hari (kurang dari 2 minggu).
Biasanya nyeri akut dapat merupakan respon awal dari adanya
kerusakan jaringan tubuh. Bentuk dari nyeri akut dapat berupa nyeri
somatik luar (nyeri tajam di kulit, subkutis, mukosa), nyeri somatik dalam
(nyeri tumpul di otot rangka, tulang, sendi, jaringan ikat) dan nyeri viseral
(nyeri karena penyakit atau disfungsi organ dalam). Konsekuensi dari
adanya kerusakan jaringan adalah disekresikannnya zat-zat kimia
bersifat algesik (menimbulkan nyeri) yang berkumpul di sekitarnya dan
dapat menimbulkan nyeri.
Mekanisme nyeri diawali oleh adanya sensasi nyeri yang ditangkap
oleh tubuh melalui reseptornya dikulit yaitu free nerve ending (ujung saraf
bebas). Reseptor nyeri dapat dirangsang oleh stimulasi mekanik, suhu

6
panas, atau oleh zat kimia yang mengiritasi. Ketika reseptor nyeri pada
jaringan perifer dirangsang (misalnya pada kulit) maka impuls nosiseptif
(nyeri) dihantarkan ke sistem saraf pusat oleh serabut saraf khusus
melalui medula spinalis menuju ke otak, yang nantinya pada Pusat-pusat
yang lebih tinggi ini sensasi nyeri akan diubah menjadi persepsi nyeri
serta komponen emosional yang menyertainya. Respons sistemik
terhadap nyeri akut berhubungan dengan respons neuroendokrin sesuai
derajat nyerinya. Nyeri akut akan menyebabkan peningkatan hormon
katabolik (katekolamin, kortisol, glukagon, renin, aldosteron, angiotensin,
hormon antidiuretik) dan penurunan hormon anabolik (insulin,
testosteron). Manifestasi nyeri dapat berupa hipertensi, takikardi (denyut
nadi di atas normal), hiperventilasi (kebutuhan Oksigen dan produksi
karbon dioksida meningkat), tonus sfingter saluran cerna dan saluran air
kemih meningkat (ileus, retensi urin).
Penentuan derajat nyeri akut sangat penting guna merencanakan
pengobatan yang akan dipilih.. Derajat nyeri akut dapat diukur dengan
macam- macam cara, misalnya tingkah laku pasien, skala verbal dasar,
skala analog visual dan lain-lain. Secara sederhana nyeri akut pada
pasien sadar dapat langsung ditanyakan pada yang bersangkutan dan
biasanya dikatagorikan sebagai: tidak nyeri (none), nyeri ringan (mild,
slight), nyeri sedang (moderate), nyeri berat (severe) dan sangat nyeri
(very severe, intolerable). Kemudian paramedis dapat mencocokkkan
antara rasa nyeri yang diungkapkan oleh pasien dengan ekspresi nyeri
yang ditunjukkannya guna menentukan derajat nyeri yang
sesungguhnya.

7
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengkajian Studi Kasus


Pelaksanaan studi kasus pengkajian keperawatan gawat darurat di
lakukan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Banyumas yang dilakukan
pada Tuan X, dengan 38 tahun, agama islam, Alamat tanggal 6 Oktober
2018 pukul 10.45 yang didampingi oleh Perawat jaga, dengan hasil
sebagai berikut :
1. Data Subyektif :
a. Pasien mengeluh nyeri perut sejak 3 hari yang lalu samapai
dengan sekarang dan terasa makin memberat, perut terasa
semakin kembung, mual, muntah, tak terjadi demam, tidak sesak
nafas, tidak ada nyeri dada, bisa kencing, belum buang air besar
(bab) dan kentut sudah 2 hari.
b. Keadaan umum : sedang.
2. Data Obyektif
a. Skiring Nyeri : waktu nyeri 3 hari dengan skala nyeri 5 pada
perut dan ada adanya ancaman nyeri berkelanjutan.
b. Skiring Gizi : tidak terjadi penurunan berat badat, tidak terjadi
penurunan nafsu makan.
c. Nilai GCS (15) : E= 4, M = 6 dan V = 5.
d. Airway : bebas
e. Breathing : Frekwensi 20 kali/menit, irama nafas : teratur,
(bunyi nafas, pola nafas, penggunaan otot nafas, jenis pernafasan,
hasil normal)
f. Circulation : Nadi 92 kali/menit, Tekanan darah : 120/70
mmHg.
g. Disabiiti, exposure : normal

8
B. Analisis Pengkajian dan Pembahasan
1. Analisis data pasien
Setelah dilakukan pengkajian Keperawatan kepada Tn. X
didapatkan data sebagai berikut diagnosa medis Abdominal Pain,
telah dilakukan pengkajian pada tanggal/jam 6 Oktober 2018 jam
10.45, dengan triage warna Hijau, dengan keluhan utama nyeri
perut, pasien tidak memiliki riwayat penyakit kronis sebelumnya.
Dalam pengkajian keperawatan kegawatdaruratan tentang Airway,
Breathing, Circulation, Disability, Exposure. Didapatkan data Airway
pasien tidak terdapat sumbatan. Dalam Breathing didapat data
frekuensi nafas 20xmenit, irama nafas teratur, pola nafas pasien
normal, bunyi nafas pasien vesikuler, tidak ada penggunaan otot bantu
nafas, jenis pernafasan menggunakan pernafasan dada, serta tidak
ada trauma di dada. Dalam Circulation didapatkan data akral pasien
hangat, waktu pengisian kapiler atau CTR < 2 detik, nadi 92 x/menit,
rate nadi normal, irama nadi teratur, tekanan darah 120/70 mmHg,
suhu pasien 36,7oC, tidak ada pendarahan, turgor kulit pasien normal.
Sedang dalam Disability dilakukan pengkajian tentang tingkat
kesadaran dan didapatkan data GCS E 4, M 6, V 5, ukuran pupil
normal, respon mata +/+, pupil isokhor. Dan dalam exposure
didapatkan data lokasi nyeri berada di bagian perut kiri atau abdomen,
lamanya nyeri terus menerus, skala nyeri 4, nyeri seperti diremas-
remas, dan nyeri akan lebih terasa saat pasien tidur telentang. Tidak
ada luka di tubuh pasien.
Setelah dilakukan pengkajian maka bisa ditemukan data
subyektif pasien mengeluh nyeri di bagian perut kiri, lamanya nyeri
terus menerus, skala nyeri , nyeri seperti diremas-remas, dan nyeri
akan bertambah saat pasien tidur telentang, pasien juga mengeluh
seperti ingin muntah. data obyektifna paien tampak meringis kesakitan

9
dan tampak memegangi daerah nyeri, pasien tampak mual, sehingga
bisa diambil diagnosa keperawatannya nyeri akut dan mual. Sehingga
bisa dilakukan tindakan keperawatan management nyeri dan
management mual.
2. Pembahasan
Dari data tersebut pengkajian ditemukan nyeri perut yang tidak
sembuh-sembuh. Nyeri termasuk dalam kategori nyeri akut yang
mengarah pada pada diagnosa keperawatan yang sering muncul dan
digunkan. Nyeri akut adalah nyeri yang mendadak dan bersifat
sementara yang biasanya dapat berlangsung beberapa hari (kurang
dari 2 minggu). Nyeri akut ini biasanya merupakan respon awaldari
adanya kerusakan jaringan tubuh. Bentuk nyeri akut ini dapat berupa
nyeri somatik luar (nyeri tajam di kulit, subkutis , mukosa), nyeri
somatik dalam(nyeri tumpul di otot rangka, tulang, sendi, jaringan
ikat)dan nyeri viskal (nyeri karena penyakit atau disfungsi organ
dalam). Konsekuensi dari adanya kerusakan jaringan adalah disekresi
nya zat-zat kimia bersifat algesik (menimbulkan nyeri) yang berkumpul
disekitarnya dan dapat menimbulkan nyeri.
Dalam hal format, format pengkajian di IGD RSUD Banumas
mempunyai nilai lebih dari isi format pengkajian keperawatan yang
dimiliki yaitu kelengkapan dalam pengkajian yaitu Airway, Breathing,
Circulation, Disability, dan Exposure, yang dijelaskan secara lengkap,
terinci dan berskala dan tinggal centang pada isi kajian sehingga akan
lebih mudah Perawat dalam melakukan pengkajian dan menemukan
masalah keperawatan secara baik dan benar.
Adapun untuk kekurangan/kelemahan format pengkajian
keperawatan di IGD RSUD Banyumas yaitu pada diagnosa
keperawatan dan tindakan keperawatan sudah ditentukan sehingga
hanya bisa memilih yang ada dalam format pengkajian tersebut. Selain

10
itu tindakan keperawatan yang ada bersifat umum dan tidak
menjelaskan secara rinci apa yang bisa dilakukan untuk mengatai
masalah keperawatan yang di temukan.

11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses
keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau
data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien,
baik fisik, mental, sosial dan lingkungan.
Nyeri akut adalah nyeri yang mendadak dan bersifat
sementara yang biasanya dapat berlangsung beberapa hari
(kurang dari 2 minggu).
Dari hasil pembahasan di BAB II, didapatkan diagnose
keperawatan nyeri akut dan mual dan dilakukan tindakan
keperawatan management nyeri dan management mual. Serta
kelebihan dan kekurangan dari format pengkajian yang telah
dilakukan.

B. Saran
Diharapkan mahasiswa bisa memahami dan mengerti
tentang pengkajian keperawatan dan bagaimana cara melakukan
pengkajian dan menggambil diagnose keperawatan sesuai dengan
aturan yang ada. Serta diharapkan mahasiswa bisa mendapatkan
tambahan ilmu pengetahuan dari makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kartikawati.N, Dewi. (2011). Buku Ajar Dasar-dasar Keperawatan


Gawat Darurat. Jakarta: Salemba Medika.

Kowalski, Mary.T & Rosdahl, Caroline Bunker. (2014). Buku Ajar


Keperawatan Dasar. Jakarta: EGC

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,


Proses, dan. Praktik. Edisi 4 volume 1. Jakarta: EGC

13
LAMPIRAN

14
15

You might also like