Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Disusun oleh
Kelmpok 1 Kelas B
Irani Lailatul Badria 180341663067
Miftahul Hasanah 180341863028
Vilda Rima Aulia Zahroh 180341863043
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
dan kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “Prinsip Pendidikan Kesejagatan (UNESCO) terkait SDGs dan ESD
Serta Literasi Sains Untuk Semua Dalam Aplikasinya di Indonesia” dengan tujuan
untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Problematika Pendidikan Biologi
pada Program Studi Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang.
Adapun kajian dalam makalah ini adalah untuk menganalisis keterkaitan
antara pendidikan dan pembelajaran di Indonesia dengan prinsip pendidikan
menurut UNESCO, SDGs dan ESD serta literasi sains. Hal ini merupakan bagian
terpenting yang harus diketahui sebagai calon Dosen/ Guru.
Selanjutnya penulis sampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Ibrohim,
M.Si, atas arahan dan masukannya selama presentasi makalah ini berlangsung.
Penulis menyadari bahwa resensi yang telah penulis buat ini tidak lepas dari
kekurangan dan jauh dari sempurna, maka dengan segala kerendahan hati penulis
mengharap kritik, saran, dan masukan dari semua pihak demi perbaikan.
Semoga apa yang penulis sajikan dapat bermanfaat guna menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan.
Malang, Februari 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 23
DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................... 24
ii
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan roh pembangun bangsa karena menjadi dasar
penentuan mutu suatu bangsa. Hal ini sesuai dengan pendapat Pribadi (2015)
yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan pondasi utama pembangunan
dan pertumbuhan suatu bangsa, karena memiliki peran penting dalam
meningkatkan sumber daya manusia. Akan tetapi, selama ini Indonesia masih
dalam proses peningkatan mutu Pendidikan. Jika dibandingkan dengan negara
lain, Indonesia masih jauh tertinggal. Hal ini terlihat jelas dari hasil PISA
(Programme for International Student Assessment) yang direlease tahun 2015
dimana Indonesia masih berada pada peringkat 64, namun jika dibandingkan
dengan tahun 2012 Indonesia naik 7 peringkat yaitu dari peringkat ke-71
(Kemdikbud, 2016). Oleh karena itu, Indonesia terus berupaya meningkatkan
mutu pendidikan.
Indonesia berkomitmen mengikuti agenda pembangunan global pada
kerangka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development
Goals/SDGs), yang di dalamnya terdapat 17 target dan salah satunya adalah
Pendidikan Berkualitas (Hamardi, 2016). Poin tersebut berbunyi “Menjamin
kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan belajar
seumur hidup bagi semua (Antona, 2016). Kecakapan hidup sebagai inti dari
kompetensi dan hasil pendidikan adalah kecakapan yang dimiliki seseorang
untuk berani menghadapi masalah hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa
merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta
menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya (Permendiknas,
2006).
3
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini ialah.
1. Bagaimana prinsip pendidikan di Indonesia berdasarkan UNESCO?
2. Bagaimana prinsip pendidikan di Indonesia berdasarkan SDG's dan kaitannya
dengan ESD?
4
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini ialah.
1. Untuk mengetahui prinsip pendidikan di Indonesia berdasarkan UNESCO
2. Untuk mengetahui prinsip pendidikan di Indonesia berdasarkan SDG's dan
kaitannya dengan ESD.
3. Untuk mengetahui prinsip literasi sains untuk meningkatkan pendidikan di
Indonesia.
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai referensi bagi akademisi untuk mengembangkan pendidikan di
Indonesia
2. Sebagai sumber bacaan dan kajian bagi mahasiswa mengenai problematika
pendidikan di Indonesia.
5
BAB II
PEMBAHASAN
13. Aksi terhadap Iklim (Climate Action), bertindak cepat untuk memerangi
perubahan iklim dan dampaknya.
14. Kehidupan Bawah Laut (Life Below Water), melestarikan dan menjaga
keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk
perkembangan yang berkelanjutan.
15. Kehidupan di Darat (Life on Land), melindungi, mengembalikan, dan
meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola
hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling
tanah.
16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian (Peace, Justice and Strong
Institutions): meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat
untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan
bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk
seluruh kalangan.
17. Kemitraan untuk mencapai tujuan (Partnerships for the Goals),
memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global
untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Jika digambarkan, Sustainable Development Goals(SDGs) dapat dilihat pada
gambar berikut.
C. Literasi Sains
1. Definisi Literasi Sains
Literasi berasal dari kata “literacy” (bahasa Inggris) yang berarti melek
huruf atau gerakan pemberantasan buta huruf. Kata sains berasal dari kata
“science” (bahasa Inggris) yang berarti ilmu pengetahuan(Echols & Shadily,
15
pembelajaran sains yang lebih interaktif, inovatif dan kreatif bagi siswa dan siswi.
Hal ini yang membuat siswa dan siswi lebih mampu memahami materi namun
dengan kemasan pembelajaran yang berbeda. Dalam penerapannya literasi sains
tidak terlepas dari pendekatan saintifik (scientific approach)(Miller, 1998).
Pendekatan saintifik merupakan suatu titik tolak atau cara pandang yang
dilakukan oleh guru dalam rangka meniru ilmuwan, karena pendekatan ini meniru
langkah-langkah metode ilmiah yang digunakan oleh ilmuwan dalam menemukan
ilmu pengetahuan. Pendekatan ini dapat melatih siswa untuk menjadi ilmuwan
dalam menemukan konsep yang dipelajari (Wieman, 2007).
Pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan saintifik bersifat
kontekstual sehingga langsung bersentuhan dengan kehidupan dan pengalaman
nyata siswa, karena pada fase pengamatan siswa seyogyanya diberikan fenomena
yang sesuai dengan konteks siswa untuk memberi kesempatan kepada siswa
menghubungkan konsep materi di sekolah dengan kehidupannya (Smith, 2010).
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran sains sangat cocok dengan teori
konstruktivis sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Mengajarkan IPA
dengan pendekatan saintifik juga berarti melatihkan keterampilan proses sains
yang memfasilitasi siswa untuk memahami sains sebagaimana sains ditemukan
dan mendorong siswa untuk menciptakan informasi ilmiah melalui penelitian
ilmiahnya (Karar & Yenice, 2012).
Pembelajaran IPA selayaknya dilakukan melalui proses pengamatan,
selanjutnya dilakukan percobaan untuk menjelaskan atau membuktikan kebenaran
suatu konsep sehingga siswa mempunyai pengalaman belajar tentang konsep
secara kontekstual (Orion, 2007). Kurikulum 2013 menekankan penerapan
pendekatan saintifik yang mempunyai langkah-langkah, yaitu mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasikan/menalar, dan mengkomunikasikan.
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan
proses antara lain seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur. Keterampilan
proses sains merupakan keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam
melakukan penyelidikan ilmiah. Indikator keterampilan yang dilatihkan dalam
pendekatan saintifik mempunyai kemiripan dengan keterampilan proses sains
(Rustaman, 2007).
17
bisa terlihat ketika mulai terdengar istilah literasi sains untuk menghadapi
permasalahan global, maka beberapa negara kemudian menjadikan literasi sains
sebagai tujuan kurikulum saat itu dan sampai saat ini.
Sains secara garis besar atau pada hakikatnya IPA memiliki tiga
komponen, yaitu proses ilmiah, produk ilmiah, dan sikap ilmiah. Proses ilmiah
adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilaksanakan dalam rangka menemukan produk
ilmiah. Proses ilmiah meliputi mengamati, mengklasifikasi, memprediksi,
merancang, dan melaksanakan eksperimen. Produk ilmiah meliputi prinsip,
konsep, hukum, dan teori. Produk ilmiah berupa pengetahuan-pengetahuan alam
yang telah ditemukan dan diuji secara ilmiah. Sikap ilmiah merupakan keyakinan
akan nilai yang harus dipertahankan ketika mencari atau mengembangkan
pengetahuan baru. Sikap ilmiah meliputi ingin tahu, hati-hati, obyektif, dan jujur
(Bundu, 2006).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Prinsip lima pilar UNESCO diantaranya iala learning to know, to do, to be,
to live together, to transform one self and society.
2. Prinsip SDGs kaitannya dengan ESD ialah ESD mencerminkan
kompleksitas dengan mengadopsi berbagai perspektif untuk pendidikan dan
kesejahteraan.
3. Prinsip literasi sains bagi pendidikan di Indonesia ialah menjadikan
pembelajaran bersifat kontekstual karena menggunakan pendekatan ilmiah
sehingga langsung bersentuhan dengan kehidupan dan pengalaman nyata siswa
B. Saran
Saran penulis bagi calon pendidik yang membaca makalah ini ialah
sebelum merencanakan pembelajaran diharapkan mampu untuk mengetahui
makna dan tujuan pendidikan. Agar proses pembelajaran yang berlangsung sesuai
dengan kebutuhan serta perkembangan zaman.
23
DAFTAR RUJUKAN
Bundu, P. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah
dalamPembelajaran Sains. Jakarta : Depdiknas.
Chung, B.G & Park, I. A Review of the Differences between ESD and GCED in
SDGs: Focusing on the Concepts of Global Citizenship Education. Journal
of International Cooperation in Education, Vol.18 No.2 (2016) pp.17 ~
35
Karar EE & Yenice N. 2012. The investigation of scientific process skill level of
elementary education 8 th grade students in view of demographic features
Procedia. Social and Behavioral Sciences.
Pribadi, B.A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran Jakarta: PT Dian Rakyat.
Pribadi, R. E. 2015. Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Papua. E-Journal Ilmu Hubungan
Internasional 5 (3): 917-932. (Online) (http://ejournal.hi.fisip-
unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2017/08/eJournal%20Roy%20Eka%2
0 Pribadi%20(08-11-17-01-04-46).pdf)
Rahman, A.B. 2012. Mdg Ver 2.0: Menuju Sustainable Development Goals
(SDGs) Di Indonesia. Jakarta: Peneliti Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu
Jl. Wahidin No.1.