You are on page 1of 23

SOAL IKA PGD-PERINATOLOGI-NEUROLOGI

KELAS D

1. Seorang anak perempuan usia 14 tahun diantar oleh ibunya ke IGD dengan keluhan
nyeri perut disertai mual dan muntah sejak 1 jam yang lalu. Pasien sudah muntah sebanyak
5x, isi muntahan berupa makanan yg baru saja dikonsumsi, tidak ada darah pada muntahan.
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sering terbangun malam hari untuk BAK dan sering
haus. Berat badan pasien juga sudah turun 4kg dalam 2 bulan terakhir. Vital sign didapat
suhu 37,5 derajat celcius, nadi 110x/menit, napas 20x/menit. Dari pemeriksan fisik
didapatkan tampak kurus dan turgor kulit sangat lambat. Dari pemeriksaan lab didapatkan
GDS 400 mg/dl, keton (+). Tatalaksana awal pada pasien adalah pemberian :
A. Ringer Laktat (atau NaCl)
B. NaCl 3%
C. D5%
D. D10%
E. Kalium

Ketoasidosis diabetikum  kristaloid dulu  terkoreksi, baru dikasih insulin

2. Bayi perempuan usia 9 bulan, datang ke IGD dengan keluhan kejang 1 jam SMRS.
Kejang berlangsung selama 5 menit, kelojotan seluruh tubuh, setelah kejang pasien
menangis. Saat kejang di rumah, orang tua pasien tidak sempat memberikan obat apapun.
Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan bahwa suhu tubuh pasien 38,8 derajat celcius,
laju nadi 120 x/menit, laju napas 30 x/menit. Pada pemeriksaan neurologis dalambatas
normal. Kemudian pasien dipasang IV line. Beberapa saat kemudian pasien tampak kejang
lagi. Dalam kondisi ini, apakah tatalaksana yang tepat?
A. Magnesium Sulfat
B. Fenitoin
C. Lorazepam
D. Fenobarbital
E. Diazepam IV 0,3 – 0,5mg/kgBB

Bagan tatalaksana penghentian kejang IDAI


 Diazepam IV
 Midazolam buccal  diteteskan di mukosa mulut
 Bila masih kejang, diberikan fenitoin (pengenceran dengan NS)/ fenobarbital, kalo
bisa pake syringe pump karena pemberian lama, 10 – 20 menit
 Bila masih kejang, pemberian diganti SWITCH
 Bila kemudian masih kejang : status epileptikus : midazolam , propofol (hati2 deoresi
napas! Siap2 bagging)
3. Seorang bayi dirujuk dari bidan, bayi lahir spontan dengan usia kehamilan 32
minggu. Segera setelah kelahiran, bayi tampak sesak, RR 65x/m, HR 140x/m, pada
auskultasi paru normal dan tidak diapatkan suara tambahan. Foto thoraks didapatkan
gambaran retikulogranular ground glass apperance. Kemungkinan diagnosis ?
A. Transient Tachypnea of The Newborn
B. Meconium Aspiration Syndrome
C. Sepsis neonatorum
D. Pneumonia
E. Hyalin Membran Disease

CLUE : usia kehamilan :


Kriteria HMD berdasarkan foto rontgen
Grade 4 : WHITE LUNG

Kalo Respiratory distress syndrome berdasarkan DOWNS SCORE :


1 – 3 : ringan, observasi dengan O2 nasal,
4 – 5: gangguan napas sedang CPAP

>= 6 gangguan napas berat  ET


Bomsel membagi HMD ke dalam 4
-Grade 1: Gambaran retikulogranular yang sangat halus dan sulit dilihat dengan sedikit
gambaran air
-Grade 2: Gambaran retikulogranular yang secara homogen terdistribusi di kedua
lapang paru. Gambaran air bronchogram jelas, luas, dan bertumpang tindih dengan
bayangan jantung. Ada penurunan aerasi
-Grade 3: Pengelompokan alveoli yang kolaps membentuk gambaran nodul-nodul
berdensitas tinggi yang cenderung menyatu. Pada keadaan yang sangat ekstensif,
gambaran air bronchogram terlihat di bawah diafragma. Radiolusensi paru sangat
menurun sehingga bayangan jantung sulit
-Grade 4: Opasitas yang komplit pada kedua lapang paru dengan gambaran air
bronchogram yang ekstensif. Bayangan jantung tidak dapat dilihat lagi

4. Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun 8 bulan, dibawa oleh ibunya ke IGD
Rumah Sakit dengan riwayat kejang. Dari anamnesis, didapatkan bahwa pasien demam
mencapai 39 C, kejang terjadi seluruh tubuh, selama kejang pasien tidak sadar, setelah
kejang berhenti pasien tetap tidak sadar. Kejang hanya 1 kali, selama 4 menit, kemudian
setelah kejang berhenti, ibu segera membawa pasien ke RS. Pada pemeriksaan tanda vital,
didapatkan denyut nadi 124x/menit, dengan frekuensi nafas 32x/menit, suhu 38,7 C rektal
dan tidak ditemukan kelainan neurologis. Saat di IGD pasien kembali kejang. Apakah
diagnosis yang paling mungkin?

A. Kejang demam kompleks : > 15 menit, general diinduksi fokal, > 1 x dalam 24 jam
B. Kejang demam sederhana
C. Meningitis
D. Ensefalitis
E. Status epileptikus

Definisi kejang demam :


Tanpa ada gangguan metabolik, proses intracranial
Biasanya kare

5. Seorang bayi lahir dengan usia kehamilan 38 minggu. Berat badan lahir 3500 gram,
panjang badan 50 cm. Pasien menangis spontan ketika lahir. Pada bayi sudah dihangatkan,
diposisikan, bersihkan jalan napas, keringkan, dan stimulasi. Apa yang berikutnya
harus dievaluasi?

A. observasi usaha napas, LDJ, dan tonus otot


B. berikan VTP
C. lakukan kompresi dada
D. pasang CPAP
E. berikan suplementasi oksigen

Bagan resusitasi, perhatikan yang pake bintang2 biru


Indikasi resusitasi : bayi tidak menangis dan tonus otot jelek
APGAR score nilai di menit ke 3, 5 10  bukan indikasi resusitasi! Hanya untuk
pemantauan

Isap meconium: pake NGT besar ukuran 10


Menilai SRIBTA, bila LDJ < 100x/menit: Sungkup Reposisi Buka mulut Tambah tekanan
Alternatif : intubasi
Infus umbilical untuk resusitasi ga usah terlalu dalam, 2 -3 cm
Rujuknya ke NICU
6. Seorang bayi usia 8 bulan tampak sesak napas ketika menuggu antrian posyandu. Ibu
pasien mengatakan sambil menunggu sang ibu memberi si bayi MP ASI berupa bubur dengan
potongan daging ayam. Apa tindakan pertolongan pertama yang tepat untuk dilakukan?

A. Perasat back blow


B. Perasat chest trust
C. Perasat heimlich
D. Berikan VTP
E. Berikan suplementasi oksigen

7. Seorang bayi baru lahir mengidap DM, bayi tersebut lahir dengan apgar score
5-8. Bayi mengalami kejang. Apa penyebab kejang pada bayi tersebut?
A. Hiperkalemia
B. Hipermagnesemia
C. Hipoksemia
D. Hipoglikemi
E. Hiperkapnea

Bukan karena DMnya! Jarang bayi baru lahir hipoglikemi berat, biasanya selang berapa jam
baru
Lihat data APGAR jelek  HIE (hypoxic ischemic enselopati)

8. Seorang bayi usia 4 jam dirujuk bersama bidan ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan
sesak nafas. Dari anamnesis didapatkan usia kehamilan ibu 28 minggu dan berat bayi lahir
1100 gram. Dari pemeriksaan fisik didapatkan RR 60x/menit, nadi 170x/menit, suhu 38oC.
Bayi tampak sianosis, nafas cuping hidung (+), retraksi substernal, retraksi intercostal
(+). Dari hasil foto radiologi,tampak pengembangan paru kurang dengan dengan
gambaran bell shaped thorax, ground glass dengan granuloretikuler dan air
bronkogram (+). Apakah patofisiologi kelainan diatas?

A. Defisiensi Surfaktan
B. Kegagalan transformasi sirkulasi
C. Aspirasi Mekonium
D. Infeksi parenkim paru kongenital
E. Keterlambatan clearance cairan paru

9. Seorang bayi baru lahir dibawa ke puskesmas karena seluruh badan kuning.
Pemeriksaan fisik didapatkan Kramer 4. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan
adanya peningkatan bilirubin indirek dan hBsAg ibu negative. Apakah diagnosis yang
paling mungkin
A. Hepatitis Akut  biasanya HbsAg ibu
B. Infeksi CMV  umur 2 bulan
C. Inkompabilitas ABO
D. Fibrosis hati kongenital  bil direk tinggi
E. Glikogen Storage Disease

Kramer 4 : arms and legs below kness


10. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa ke IGD rumah sakit setelah kaki
kanan digigit anjing. Anak dalam keadaan sadar dan menangis karena kesakitan, apakah
tindakan awal yang paling tepat dilakukan?
A. Cuci luka gigitan dengan sabun
B. Beri injeksi ATS
C. Beri antibiotic jenis Sefalosporin
D. Pasang infus 2 jalur
E. Injeksi analgetik kuat

1. Penanganan gigitan  cuci luka gigitan dengan air mengalir dan sabun/deterjen
selama 10 – 15 menit kemudian diberikan antiseptik
2. Serum anti rabies
3. Diberikan VAR (vaksin anti rabies)
Terdapat tiga cara penanganan bila digigit anjing rabies yaitu: Penanganan
gigitan, pemberian Serum Anti Rabies (SAR), dan Pre Exposure Vaccination
vaksin (VAR).

Dalam penanganan gigitan anjing rabies, diperlukan tindakan cepat yakni


segera mencuci luka gigitan dengan air mengalir dan sabun atau detergent
selama 10-15 menit kemudian diberikan antiseptik.

Masih dalam tulisan Susilawathi dan Sudewi, pemberian SAR juga perlu
dilakukan. Hal ini merupakan imunisasi pasif yang bertujuan untuk segera
memberikan neutralizing antibodies sebelum sistem imun penderita siap untuk
menghasilkan antibodi sendiri yang terjadi 7-14 hari setelah diberikan VAR.

Sedangkan SAR hanya diberikan sekali pada awal vaksinasi, jika SAR tidak
diberikan pada awal vaksinasi masih dapat diberikan sampai hari ke-7 sejak
vaksinasi awal. Setelah hari ke-7 merupakan kontraindikasi SAR karena telah
terjadi respon imun aktif terhadap VAR. Suntikan SAR sangat diperlukan apabila
luka gigitan yang terpaksa dijahit.

Dalam proses penangan, misalnya untuk luka resiko rendah yang tidak
berbahaya seperti jilatan pada kulit, luka, garukan atau lecet (erosi, ekskoriasi),
luka kecil di sekitar tangan, badan dan kaki, cukup diberikan VAR.
Badan PBB yang bergerak di bidang kesehatan WHO merekomendasikan agar
VAR diberikan sebanyak tiga kali dengan dosis yang penuh pada hari ke-0, ke-7
dan ke-21 atau ke- 28. Pemberian VAR bisa dilakukan secara intramuskular di
daerah deltoid pada orang dewasa dan anterolateral paha pada anak-anak.

Di Indonesia, pedoman pemberian VAR yakni sebanyak dua kali vaksinasi dasar
pada hari ke-0 dan ke-28, kemudian VAR ulangan 1 tahun setelah pemberian
pertama dan ulangan selanjutnya tiap 3 tahun.

11. Seorang bayi laki-laki berusia 6 bulan dibawa orang tuanya ke IGD Rumah Sakit
dengan keluhan perut kembung dan muntah hijau sejak 1 hari yang lalu. 6 jam yang lalu
pasien juga BAB lendir darah. Diketahui bahwa pasien mengalami batuk pilek sejak 1
minggu yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda sausage like mass. Dari foto
polos abdomen didapatkan tidak ada udara pada caecum. Apakah tatalaksana yang
paling tepat untuk kasus diatas?
A. Pemasangan NGT  untuk dekompresi
B. Reduksi dengan barium enema
C. Pemberian antibiotic
D. Pemberian intake oral
E. Reposisi manual dengan milking

Dx : intususepsi/ invaginasi

12. Anak laki-laki 9 bulan diantar ibunya ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 jam
yang lalu disertai mencret sejak 5 hari yang lalu. Frekuensi diare sekitar 10x/hari,
tanpa lendir atau darah. Keadaan umum pasien tampak lemas, malas menetek.
Pemeriksaan fisik didapatkan BB 10kg , laju nadi 130x/menit, laju napas 40x/menit, suhu
axilla 37,7 derajat celcius. Ubun-ubun sangat cekung, mata sangat cekung, air mata
tidak ada, bibir dan lidah sangat kering, turgor kembali sangat lambat, CRT >2 detik.
Terapi awal pada pasien adalah…
A. Infus RL 300cc dalam 1 jam pertama
B. Infus RL 300cc dalam ½ jam pertama
C. Infus NaCl 0,9% 700cc dalam 1 jam pertama
D. Infus NaCl 0,9% 700cc dalam ½ jam pertama
E. Infus D5% 300cc dalam 1 jam pertama

Diare dengan dehidrasi berat : 30 cc/kg : dalam 1 jam ; 70 cc/kg dalam 5 jam
Harus bisa menghitung tpm makro!

13. Seorang bayi laki laki usia 0 hari, dilahirkan beberapa jam yang lalu secara
pervaginan, usia kehamilan cukup bulan, dengan AS 7-9. Namun pada pemeriksaan
fisik ditemukan ikterus Kramer III. Dari pemeriksaan lebih lanjut ternyata didapatkan
golongan darah bayi A+ dan ibu B+. Apakah pemeriksaan penunjang untuk membantu
menegakkan diagnosis?
A. Pemeriksaan hemaglobinuria
B. Pemeriksaan fungsi hati
C. Pemeriksaan fungsi ginjal
D. Direct coomb test  untuk c/ anemia hemolitik
E. Apusan darah tepi

Inkompabilitas ABO/ rhesus (-)

14. Bayi baru lahir dirujuk oleh bidan ke RS karena tampak pucat dan ikterik. Riwayat
persalinan normal pervaginam, usia kehamilan cukup bulan, BBL 2.900 gram, AS 8-9.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, didapatkan anmeis dan ikterus kramer IV.
Pemeriksaan lab : Hb 6 g/dL Hct 28%, Eritrosit 2.400.000, Leukosit 9.200 (normal 11.000 –
25 .000), Trombosit 160.000. Ibu pasien memiliki golongan darah A rhesus positif dan
bayi AB rhesus positif. Apakah diagnosa pasien ini?
15.
A. Anemia
B. Asfiksia neonatorum
C. Sepsis neonatorum  biasanya leu tinggi sekali
D. Inkompatibilitas Rhesus
E. Inkompatibilitas ABO

16. Seorang bayi umur 10 hari datang ke IGD dibawa ibunya dengan keluhan kejang.
Kejang berlangsung selama 20 menit dan terjadi dalam 24 jam. Kejang didahului dengan
demam yang tinggi. Setelah kejang terlihat anak tampak kebingungan. Ibu pasien mengaku
2 hari sebelum melahirkan ia mengalami infeksi pada kelaminnya. Pada pemeriksaan
didapatkan anak rewel, Nadi 130x/m, Tax 39 °C, RR 30x.m, ubun-ubun besar menonjol
(infeksi, peradangan, peningkatan TIK), lain-lain dalam batas normal. Pemeriksaan yang
bertujuan untuk menunjang diagnosis?

a. EEG
b. Lumbal pungsi  periksa LCS bisa dari ubun2 bila masih terbuka
c. EMG
d. CT Scan
e. MRI
17. Anak laki-laki usia 1 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan sulit dibangunkan.
Riwayat demam sejak 3 hari ini. Pemeriksaan fisik keadaan umum lethargi, kaku kuduk (+).
Periksa LCS didapatkan warna keruh (Leu ↑), neutrofil 90%, limfosit 10%, glukosa
10% (↓), protein 150. Diagnosis pada pasien adalah…

a. Ensefalitis
b. Meningitis virus
c. Meningitis TB
d. Meningitis bakterial
e. Meningitis fungal

18. Anak berusia 2 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas karena kejang. Kejang
awalnya mata melirik ke atas kemudian seluruh tubuh kelonjotan. Selama sehari ini anak
telah kejang 3x dengan lama kejang sekitar 10 menit dan pasien sadar diantara kejang.
Pemeriksaan fisik, nadi 120x/m, RR 28x/m, Tax 39OC. Pemeriksaan neurologis dalam batas
normal. Diagnosis ?
a. Kejang demam sederhana
b. Kejang demam komplikata
c. Epilepsi dipicu oleh demam
d. Meningitis
e. Ensefalitis

19. Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa orang tuanya ke IGD dengan keluhan
kejang 1 jam sebelum masuk RS. Kejang berlangsung sekitar 10 menit, kejang
menyentak pada tangan kanan. Sebelumnya pasien pernah kejang 1 kali satu minggu
yang lalu. Riwayat pasien juga mengalami demam sejak 1 minggu yang lalu. Pemeriksaan
fisik setelah kejang anak terbangun, nadi 100x/m, rr 28x/m, Tax 39OC, pemeriksaan
neurologis dalam batas normal. Apakah diagnosis pasien ini ?
a. Kejang demam sederhana
b. Kejang demam kompleks
c. Meningitis
d. Ensefalitis
e. Epilepsi

20. Anak perempuan usia 3 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan kejang. Pasien kejang
selama 5 menit, kejang seluruh badan, mata mendelik keatas, tangan dan kaki menghentak.
Didapatkan riwayat demam sejak 3 hari ini. Ini merupakan kejang pertama yang dialami
pasien. Pemeriksaan fisik nadi 100x/m, rr 28x/m, Tax 39,8OC. Di IGD dokter sudah
memberikan diazepam rektal namun kejang belum berhenti. Apakah tatalaksana
selanjutnya?
a. Diazepam 0,3 mg/kgbb (iv)
b. Fenobarbital 20 mg/kg bb diencerkan (iv)
c. Fenobarbital 20 mg/kgbb tanpa diencerkan (iv)
d. Fenitoin 20 mg/kgbb diencerkan (iv)
e. Fenitoin 20 mg/kg bb tanpa diencerkan (iv)

21. Seorang anak 15 bulan dibawa ke IGD dengan keluhan kejang selama 3 menit,
ini merupakan kejang pertama kali, didahului riwayat demam. Kejang seluruh tubuh
dan setelah kejang pasien sadar. Pemeriksaan fisik setelah kejang nadi 130x/m, rr 30x/m,
Tax 39OC, pemeriksaan lain dalam batas normal. Apakah diagnosisnya?
a. Kejang absance
b. Kejang demam sederhana
c. Kejang demam kompleks
d. Epilepsi
e. Gangguan elektrolit

22. Bayi laki-laki usia 10 hari dibawa ke IGD dengan keluhan kejang 15 menit yang
lalu selama kurang lebih 2 menit. Kejang disertai dengan demam sejak 2 hari. Riwayat bayi
lahir di dukun dan ibu tidak pernah melakukan ANC selama kehamilan. Pemeriksaan fisik
nadi 120x/m, rr 30x/m, Tax 39OC, didapatkan mulut mencucu seperti ikan perut teraba
keras dan tonus otot kaku. Apakah kemungkinan diagnosis?
a. Sepsis neonatorum dini
b. Sepsis neonatorum lanjut
c. Defisiensi vitamin K
d. Tetanus neonatorum
e. Meningitis bacterial

23. Bayi usia 3 hari dibawa ibunya ke IGD karena kejang. Riwayat ibu melahirkan
ditolong oleh tenaga non medis, ANC tidak teratur, tidak mendapatkan vaksin saat hamil.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan Nadi 143x/m, RR 52x/m, Suhu 37OC, bayi tampak
sadar, otot-otot kaku, mulut mecucu, tali pusat bau. Apakah pencegahan yang dapat
dilakukan ketika ibu hamil?
a. Injeksi Kortikosteroid
b. Imunisasi TT
c. Vaksinasi DT
d. Pemberian ATS
e. Injeksi Vitamin K

24. Seorang bayi laki-laki lahir pervaginam usia kehamilan 42 minggu di RS. Bayi
lahir tidak menangis spontan dan tonus otot jelek. Telah dilakukan penanganan awal oleh
dokter. Kemudian dievaluasi, bayi belum bernafas spontan, tampak sianosis, dan FJ
96x/m. Dokter memutuskan untuk melalukan VTP selama 30 detik, kemudian FJ turun
menjadi 50x/m. Tindakan selanjutnya ?

a. Melakukan koreksi VTP  SRIBTA untuk cek pengembangan dada


b. Melakukan kompresi dada
c. Melakukan VTP + kompresi
d. Memberikan epinephrine
e. Melakukan intubasi endotrakea

25. Seorang bayi laki-laki lahir secara pervaginam dengan BBL 1160 gram usia
kehamilan 30 minggu. Saat ini bayi tampak kebiruan, tidak menangis dan tonus otot
lemas. Apakah tindakan pertolongan pertama yang dilakukan terhadap bayi tersebut ?
a. VTP
b. VTP + kompresi dada
c. Berikan oksigen aliran bebas 95%
d. Lakukan 5 langkah awal resusitasi
e. Pasang akses intravena segera

26. Bayi laki-laki usia 6 minggu di bawa ke IGD RS dengan keluhan mata dan kulit
kuning sejak 1 minggu terakhir. Ibu pasien juga mengeluhkan feses berwarna seperti
dempul. Riwayat kelahiran bayi lahir spontan di bidan, BBL 3400 gram, merah, langsung
menangis. Pasien memiliki riwayat kuning saat berumur 10 hari namun sembuh dalam
beberapa hari. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan lab didapatkan
bilirubin direk 10,2 mg/dl dan bilirubin indirek 0,8 mg/dl. Apa diagnosis pasien?
a. Atresia bilier  manifest usia 6 minggu – 2 bulan
b. Hepatitis neonatal
c. Ikterus fisiologis
d. Infeksi CMV
e. Infeksi toksoplasma

kolestasis biasanya o.k atresia bilier

27. Bayi perempuan umur 6 hari dibawa ibunya ke puskesmas karena demam. Ibu
pasien mengeluhkan kulit anaknya menjadi lebih kuning. Bayi terlihat lemah dan malas
menetek. Bayi lahir secara pervaginam di bidan, BBL 2800 gr, usia kehamilan 38 minggu,
dengan riwayat ibu mengalami pecah ketuban >24 jam. Pemeriksaan fisik bayi lemah,
HR 156x/m, frekuensi napas 60x/m, suhu 38OC, ikterus Kramer 5. Hasil lab Hb 13,
Leukosit 19.000, Trombosit 435.000. Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada bayi
ini ?

a. Anemia hemolitik  pada hari pertama


b. Inkompatibilitas Rhesus  pada hari pertama
c. Sindroma Criggler Najjar  pada hari pertama
d. Dehidrasi  jarang menyebabkan ikterus
e. Sepsis

28. Seorang bayi dilahirkan di puskesmas secara sungsang, usia kehamilan cukup bulan,
BBL 2300 gram. Bayi lahir dalam keadaan tidak bernapas dan tidak ada denyut jantung.
Telah dilakukan tindakan resusitasi berupa ventilasi tekanan positif, kompresi dada
dan pemberian obat-obatan selama 10 menit. Bayi tetap tidak bernapas dan tidak ada
denyut jantung. Apakah tindakan yang harus dilakukan?

a. Meneruskan resusitasi 15 menit lagi


b. Menghentikan resusitasi
c. Merujuk bayi ke RS terdekat
d. Melakukan koreksi VTP dan kompresi dada
e. Mengulang tindakan resusitasi dari awal

29. Bayi 17 hari dibawa ibunya ke dokter karena kuning satu badan sejak 3 hari ini.
Riwayat demam disangkal. BAB warna coklat dan urin warna kuning jernih.
Pemeriksaan fisik bayi tampak aktif, mau menetek, sklera ikterik, ikterus kramer III.
Pemeriksaan penunjang bilirubin total 17. Apa yang harus dilakukan pada bayi ini?

a. Fototerapi 
b. Transfusi tukar  lihat kurva AAP
c. Medikamentosa
d. Suportif
e. Observasi

TIDAK ADA JAWABAN, lengkapi PP nya dulu! Karena dari klinis belum khas, ada
peningkatan bilirubin

30. Seorang bayi lahir secara pervaginam di bidan dengan usia kehamilan cukup bulan
dan BBL 2800 gram. Bayi lahir tidak menangis dan tonus lunglai. Ketuban berwarna
hijau keruh berbau busuk. Riwayat ibu pasien mengalami demam sejak 2 hari sebelum
melahirkan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sianosis, retraksi dalam dan rhonci
pada kedua lapang paru. Apakah kemungkinan diagnosis?

a. Transient Tachipneu of the newborn


b. Meconial aspiration syndrome  paling sering pada bayi2 post term, walau yang
aterm juga bisa
c. Pulmo dysplasia
d. Paten ductus arteriosus
e. Hyalin membrane disease

31. Bayi umur 2 hari dirawat di ruang neonates dilaporkan mengalami sesak napas.
Bayi lahir cukup bulan, BBL 2800 gram, AS 7-9. Riwayat ibu mengalami pecah ketuban
dini >24 jam. Pemeriksaan fisik didapatkan HR 150x/m, RR 70x/m, Tax 37OC, retraksi
pada dada (+), merintih, ronki pada seluruh lapang paru. Kemungkinan diagnosi ?

a. Sindroma aspirasi mekoneum  segera setelah lahir, mengalami distress


b. Transient tachypneu of newborn >> (?)
c. Neonatal pneumonia
d. Hyalin membrane disease
e. Sepsis neonatorum

32. Seorang bayi lahir pervaginam dengan usia kehamilan 29 minggu, berat bdan lahir
2700 gram, AS 6-9. Namun setengah jam kemudian bayi tampak sesak, didapatkan
retraksi dada dan sianosis. Apa diagnosis paling mungkin pada bayi ini ?
a. Transient Takipneu of the Newborn
b. Hialin membrane disease
c. Sepsis neonatorum
d. Mekonial Aspirasi
e. Pneumonia

33. Bayi baru lahir 5 jam yang lalu dibawa orang tua nya ke IGD karena kejang dan
lemas. Riwayat persalinan ditolong oleh bidan, cukup bulan, BBL 4000 g, APGAR skor
9/10. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran apatis, hipotoni, kadar gula darah bayi 35
mg/dl. Ibu riwayat DM. Tatalaksana yang tepat ?

a. D10% 2cc/kgBB (iv) bolus, eval 30 menit


b. D10% 2cc/kgBB/menit (iv)
c. D10% 6 mg/kgBB (iv)
d. D10% 6 mg/kgBB/menit (iv)
e. D40% 2cc/kgBB (iv)

dx : syok hipoglikemi

34. Seorang anak laki-laki, 2 tahun, dibawa ke UGD RS karena rewel dan menangis keras
dan melengking seperti kesakitan. Sehari sebelumnya panas. Pasien di satu hari ini muntah-
muntah. Pemeriksaan: KU baik, tidak sianosis, N: 130 x/menit, Tax: 39,5OC. Lab: Hb 14, Ht
45%, Eritrosit 4,5 x 106, Leukosit 15.000, Trombosit 60.000. LCS: warna keruh, nonne
(membentuk cincin ) dan pandy positif (keruh)  infeksi bakterial. Pada pemeriksaan
mikroskopis ditemukan H. influenza. Terapi? Dx : c/ meningoensefalitis
a. Seftriaxon  yang bisa menembus BBB
b. Pirazinamid
c. Rifampisin
d. Amphoterisin B
e. Kotrimoxazol

35. Seorang ibu baru saja melahirkan bayi nya secara pervaginam. Bayi lahir dengan AS
7-9, cukup bulan, BBL 3000 g. Diketahui hasil lab ibu HBsAg (+). Apa tindakan awal
yang diberikan kepada bayi untuk profilaksis ?
a. Vaksin hepatitis B
b. Imunoglobulin hepatitis B
c. Vaksin dan imunoglobulin hepatitis B dalam 1x 24 jam di paha kanan dan kiri
d. Tidak menyusui
e. Menjauhkan anak dari ibunya untuk sementara

36. Bayi perempuan, cukup bulan, dilahirkan secara spontan di bidan, berat 2.500 gram,
APGAR baik. Setelah 24 jam pasca kelahiran bayi tampak pucat. Seluruh bibir, hidung,
badan, tangan, dan tungkai bayi tampak kuning. Setelah dilakukan pemeriksaan darah
didapatkan golongan darah ibu AB (-) dan bayi A (+). Apa diagnosis yang palng mungkin
pada bayi ini?
A. Anemia defisiensi besi
B. Asfiksia neonatorum
C. Sepsis neonatorum
D. Hemolytic disease of newborn
E. Atresia bilier

37. Anak laki - laki usia 8 tahun. Dibawa ke UGD dengan keluhan kejang sejak 1 jam
yang lalu. Keluhan terjadi setelah bangun tidur. Sebelumnya pernah kejang 2x dalam
setahun. Seminggu yang lalu pernah mengalami demam. Apa diagnosis pasien tersebut ?
Dx : status epileptikus

a. Kejang demam kompleks


b. Kejang demam sederhana
c. Status astmatikus
d. Malaria cerebral
e. Meningitis

38. Seorang anak perempuan berusia 3 tahun dibawa ke ugd dengan keluhan kejang
30 menit yang lalu. Saat kejang, pasien demam, tangan dan kaki kaku serta mata
melihat ke atas. Kejang terjadi selama 10 menit, setelah kejang anak langsung menangis
namun setelah itu lebih banyak tidur. Tidak ada riwayat diare maupun muntah. Pasien sudah
kejang selama 4x dalam 4 jam ini dengan pola yang sama. Pasien batuk dan pilek sejak satu
hari yang lalu. Pemeriksaan fisik tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, nadi
120x/menit, suhu 39,5C . Pemeriksaan neurologis reflex fisologis normal, reflex patologis
tidak didapatkan, rangsang meningeal negative. Pemeriksaan lab leukosit 18.100 dengan
hitung jenis limfosit, GDS 68 mg/dL. Apakah diagnosis anak tersebut?
a. Ensefalopati metabolic
b. Epilepsi
c. Kejang demam sederhana
d. Kejang demam komplikata
e. Infeksi sistem saraf pusat

39. Pasien anak 3 th datang ke igd diantar orangtuanya 30 mnit yg lalu. Pasien kejang
selama kurang dri 10 mnit dan berhenti sendiri. Pasien demam, tidak ada mual
muntah. Badan kaku, mata melirik k atas saat kejang, namun setelah kejang pasien
menangis keras dan tertidur. Kejang sudah 4x selama 4 jam dengan pola yg sama.
Pemeriksaan fisik TD 120/80 N 120 S 39,5, dignosis yg mungkin terjadi pada pasien ini ?
a. epilepsi
b. encephalopati metabolik
c. kejang demam sederhana
d. kejang demam komplek
e. infeksi SSP

40. Seorang anak usia 10 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan kelemahan di
kedua tungkai bawah sejak 6 hari yang lalu, berlanjut dengan kedua tungkai atas sejak
3 hari yang lalu. 3 minggu yang lalu pasien mengaku terkena ISPA. TTV: tensi 90/60,
nadi 120x/m, RR 30x Suhu 38. Ditemukan paresis di kedua extremitas. Refleks tendon (-)
sensorik di keempat extremitas menurun. Diagnosis?
a. Miastenia Gravis
b. Ensefalitis Viral
c. Guillaine Barre Syndrome
d. Mielitis Transverse
e. Poliomielitis

41. Seorang bayi berusia 8 bulan datang dibawa ibunya dengan keluhan kepala membesar
sejak usia 3 bulan dan semakin membesar. Pasien juga rewel dan malas minum. Pasien
dilahirkan cukup bulan oleh bidan, menangis spontan, berat badan lahir normal. Pada
pemeriksaan didapatkan perkembengan pasien lebih lambat dari anak seusianya. Kedua
mata pasien juga tidak mampu melirik ke atas. Pada pemeriksaan funduskopi
didapatkan papil edema. Apa etiologi penyebab kelainan pasien?
Dx: hidrosefalus

A. Trauma kepala
B. Perdarahan subarachnoid
C. Infeksi rubella kongenital
D. Toksoplasmosis kongenital
E. Asfiksia

42. Seorang bayi perempuan dilahirkan pada usia kehamilan 32 minggu dengan BBL
1350 gram, lahir secara SC karena perdarahan antepartum. Saat lahir bayi bisa menangis, 10
menit kemudian sesak, tampak retraksi ICS, pernapasan cuping hidung, ujung-ujung jari
kebiruan, RR 72 kali/menit. Tonus otot lemah, bayi tampak tidak aktif. Apakah terapi
yang tepat untuk pasien?

a. Surfaktan
b. Antibiotik
c. Kortikosteroid  kalo bayi belum lahir
d. Surfaktan dan kortikosteroid
e. Antibiotik dan kortikosteroid

43. Anak laki-laki usia 2 tahun dibawa orangtuanya ke IGD dengan keluhan kejang 1 jam
sebelumnya saat di rumah. Pasien mengalami demam tinggi sejak 2 hari. Sesampainya di
IGD, pasien tidak kejang, kemudian dilakukan pemasangan IV line. Pemeriksaan tanda
vital kesadaran komposmentis, nadi 100x/m, RR 28x/m, Tax 39OC. Ketika di IGD pasien
tiba-tiba kejang tonik klonik. Apakah penanganan yang diberikan?
a. Berikan diazepam syrup
b. Berikan diazepam rectal
c. Berikan diazepam IV
d. Berikan A Valproat
e. Berikan Phenobarbital

44. Seorang anak perempuan usia 7 tahun dibawa ibunya ke PKM dengan keluhan
kejang berulang 2 bulan ini. Kejang berlangsung selama kurang dari 5 menit dengan
mata melirik keatas dan kaki tangan menghempas. Tidak ada riwayat demam dan
kecelakaan, setelah itu pasien sadar dan tertidur. Pemeriksaan yang dapat dilakukan
adalah…
a. MRI
b. CT scan kepala
c. EEG
d. EKG
e. Rongent kepala
45. Seorang anak usia 6 tahun datang dengan keluhan selalu mengikuti gerakan yang
berulang-ulang. Neurologis dalam batas normal . Apa diagnosisnya?

a. Gangguan tic
b. Myoclonus
c. Sindrom a toourete
d. Korea Sydenham
e. Tic vocalis

46. Anak, 9 tahun, datang dengan keluhan demam dan batuk pilek. PF Suhu 39, PF
neurologi kaku kuduk (+) brudzinski I (+) Diagnosisnya adalah …

A.Meningoensefalitis  pasien tidak sadar


B. Meningitis  pasien sadar
C. Encephalitis
D. Malaria Cerebral
E. Kejang demam

Brudzinski!!!

47. Bayi 1 bulan datang dengan keluhan benjolan di pusat, benjolan semakin
membesar saat bayi menangis. Tanda vital normal. Pemeriksaan lokalis tampak benjolan
dengan diameter 3 cm x 1.5 cm. Kemungkinan diagnosis?
a. Hernia umbilicalis
b. Omfalitis
c. Hernia epigastrika
d. Limpoma
e. Pseudoaneurisma

48. Seorang anak laki-laki berusia 10 bulan, dibawa ke Unit Gawat Darurat RS
karena diare sejak 7 hari, berupa cairan tanpa lendir ataupun darah lebih dari 10x
sehari. Pada saat dibawa ke RS anak sudah 6 jam tidak buang air kecil. Pemeriksaan fisik,
tampak sakit berat, somnolen, ubun-ubun besar cekung, mata cekung, bibir dan mukosa
mulut kering, turgor, elastisitas kulit & perfusi perifer buruk, Frekuensi napas 40x/menit dan
dalam. Denyut nadi 150x/menit. Suhu 39 C. BB 10 kg. Apa tatalaksana yang paling tepat
untuk pasien ini?

Dx: diare dengan dehidrasi berat


30cc/kgBB dalam 1 jam

A.Melakukan rehidrasi intravena dengan cairan fisiologis 10 ml/kg BB


B. Berikan rehidrasi 300 ml selama 30 menit, dengan pantauan tanda vital
C. Berikan cairan dekstrose 5% dengan natrium bikarbonat didalamnya
D. Melakukan rehidrasi dengan dekstrose 10% ditambah dengan koreksi suhu
E. Pemeriksaan kadar ureum, kreatinin & pemeriksaan analisis gas darah (astrup)
49. Seorang bayi perempuan dirujuk ke RS karena lahir prematur (31 minggu), BB pada
saat lahir 2100 gr, APGAR skor 8/10, TTV dalam batas normal, refleks hisap bayi lemah
(!!) . Bagaimanakah cara yang paling baik memberikan minum pada bayi ini?

A. Bayi dipuasakan dulu


B. Pemberian cairan intravena
C. Menyusu langsung dengan ibu
D. Pemberian ASI dengan sendok
E. Pemberian ASI dengan pipa lambung  sonde/NGT/OGT

50. Seorang ibu G2P1A0 usia gestasi 39 minggu, melahirkan seorang bayi perempuan,
dengan seksio sesaria atas indikasi partus tidak maju, skor APGAR 8/10, BB 3200 gram,
PB 49 cm, air ketuban jernih. Pada usia 1 jam, bayi terlihat sesak nafas, denyut jantung
148x/menit, frekuensi Nafaas 72x/menit, retraksi (+), sianosis (-). Apakah kemungkinan
diagnosis pada pasien ini?

A. Neonatal pneumonia
B. Penyakit membran hialin
C. Sindrom aspirasi mekonium
D. Sindrom gawat nafas tipe-1
E. Transient Tachypneu of Newborn  sering pada kasus dg SC, kelainan 1 x 24 jam,
bisa ilang sendiri tanpa manipulasi macem2

51. Anak prempuan usia 2 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas karena keluhan belum
bisa apa-apa sejak lahir . Ketika dipanggil pasien tidak merespon, belum dapat miring
kanan kiri, kesulitan dalam makan dan minum. Riw. kehamilan normal, persalinan
normal pervaginam dengan lilitan tali pusar, menangis ketika dilahirkan namun sempat biru
dan dirawat beberapa hari di NICU. Pemeriksaan neurologi didapatkan kontak mata
kurang baik, head lag (+), tetraparese, hipertonus, refleks fisiologi meningkat, babinski
(+) bilateral. Apakah diagnosis pasien?

A. Cerebral palsy tipe diplegi


B. Cerebral palsy tipe quadriplegi
C. Cerebral palsy tipe hemiplegia
D. Cerebral palsy tipe ataksik
E. Cerebral palsy tipe athetoid

51. Bayi 4 hari diantarkan ibunya ke puskesmas dengan keluhan benjolan pada kepala
yang tidak melewati sutura. Bayi tersebut juga kuning Kramer 3. Diagnosis?

A. Caput succadenum + ikterus fisiologis


B. Cephal hematom + ikterus fisiologis
C. Perdarahan subgaleal + ikterus fisiologis
D. Hydrocephalus + ikterus fisiologis
E. Perdarahan intrakanial + ikterus fisiologis

Cari gambar!!!
52. Seorang ibu melahirkan bayi kurang bulan dengan BBL 2000 gram. 3 jam kemudian
bayi mengalami sesak nafas hebat disertai retraksi suprasternal dan interkostal.
Frekuensi nafas 80x/menit. Apa diagnosisnya?

A. Suddent infant death syndrome


B. Respiratory distress syndrome  kriteria klinis dengan skor DOWNS, kalo
radiologis: HMD
C. Bronkiolisis
D. Pneumonia
E. Meconium plug syndrome

53. Anak perempuan usia 4 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan sesak napas sejak 2
jam yang lalu. Sesak dialami terus menerus. Pasien tidak pernah mengalami sesak
sebelumnya. Riwayat asma pada keluarga disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
TD 110/70 mmHg, nadi 88 kali/menit, RR 32 kali/menit, suhu 38,5C, faring hiperemi,
tonsil T2-T2 hiperemi, dan terdapat selaput membran berwarna putih keabuan
yang apabila diangkat mudah berdarah. Riwayat imunisasi tidak lengkap. Apakah
tindakan yang paling tepat dilakukan?

A. Nasal kanul
B. Sungkup oksigen
C. Trakeostomi
D. Intubasi
E. Bag valve mask

Kriteria Jackson!!

54. Seorang anak, beberapa hari ini tiba-tiba mengeluhkan lemah kaki sebelah kanan. S
ebelumnya pasien sempat mengalami batuk,demam, dan pilek, namun kemudian hi
lang dan timbul keluhan lemah kaki kanan. Riwayat imunisasi tidak lengkap. Kemun
gkinan transmisi penyakit tersebut melalui ?

Dx : Polio  menyerang sistem saraf perifer dari cornu anterior

A. Aliran limfe
B. Aliran darah
C. Sistem saraf perifer
D. Infeksi local yang menyebar ke organ didekatnya
E. Kontak langsung

55. Anak perempuan, usia 6 bulan belum bisa merangkak, kedua kaki lemah dan menyilang
(gait scissors). Pertumbuhan dan perkembangan tidak sesuai usia. Diagnosis pada
pasien ini adalah?
A. Ensefalitis
B. Ducen atrofi
C. Guillanbare syndrome
D. Cerebral palsy
E. Poliomielitis

56. Seorang anak usia 5 tahun dibawa ibunya karena sering mengedipkan matanya tanpa sadar
selama 5 bulan ini dan memberat saat dimarahi. Keluhan hilang saat tidur. Tanda vital dan
neurologis dalam batas normal. Diagnosis?
A. Gangguan tic sementara
B. Gangguan tic motorik kronis
C. Gangguan tic vocal kronis
D. Gangguan tic vocal sementara
E. Gangguan tic yg tidak dapat digolongkan

57. An. Dora lahir 2 minggu yang lalu pada usia kehamilan 32 minggu dan BB 1850
gram. Pada saat dilahirkan, ia mendapatkan VTP karena pernafasan krang baik.
Pada PF, RR 70x/menit, HR 200x/menit, disertai retraksi dan nafas cuping hidung
sehingga memerlukan suplementasi oksigen. Pada rontgen didapatkan gambaran berikut
:

Kemungkinan diagnosis pada An. Sui adalah ?


A. Pneumonia neonatus
B. Penyakit membran hialin  grade 3
C. Displasia bronkopulmonar
D. Sindrom aspirasi mekonium
E. Transient tachypneu of the newborn

58. Bayi dirujuk bidan, bayi lahir spontan dengan usia kehamilan 33 minggu. Segera
setelah kelahiran, bayi tampak sesak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan RR 65 x/menit,
HR 140 x/menit. Auskultasi paru normal dan tidak didapatkan suara napas tambahan.
Dokter memutuskan untuk melakukan pemeriksaan foto thorax. Apa gambaran
radiologi yang diharapkan pada kasus tersebut?
A. Infiltrat kasar atau bercak ireguler pada sebagian lapang paru  pneumonia
B. Edema interstitial, efusi pleura dan terdapat cairan di fisura interlobar  jantung
C. Reticogranular ground glass appearance dengan air bronchogram  HMD
D. Hiperlusen avascular pada seluruh lapang paru 
E. Honeycomb appearance pada sebagian lapang paru  bronkiektasis
58. An. Eki, 6 tahun dibawa ibunya ke IGD karena mengeluh sesak napas sejak 1 jam yang
lalu. Sejak 4 hari yang lalu pasien mengeluh nyeri saat menelan dan demam, pada
pemeriksaan didapatkan pada orofaring terdapat slaput putih dan mudah
berdarah bila dikerok. Apakah tatalaksana terbaik untuk pasien anak tersebut?
A. ADS + diazepam 0,1 mg/kgBB + metronidazol 15 mg/kgBB
B. ADS + eritromisin 40 mg/kgBB/hari (2nd line / bila alergi penisilin)
C. ADS + penisilin prokain 50.000 IU/kg/hari (1st line)
D. ADS + tetrasiklin 10 mg/kgBB/hari
E. ADS + tatalaksana suportif lain

60. Seorang bayi usia 6 jam lahir cukup bulan di RS dengan cara operasi Caesar atas
indikasi ibu panggul sempit. Pasien diketahui selama hamil sehat dan air ketuban jernih
ketika dipecahkan saat operasi. Pada pemeriksaan fisik diperoleh nilai APGAR 7/9, Berat
badan lahir 3500 gram. Setelah 2 jam lahir bayi terlihat merintih dan sesak napas. Apa
diagnosis yang paling mungkin?
A. Hipotermia
B. Aspirasi mekonium
C. Pneumonia neonatal
D. Penyakit membrane hialin
E. Transient tachypnea of the newborn

You might also like