You are on page 1of 12

SP 1 : MEMBINA HUBUNGAN SALING PERCAYA DENGAN PASIEN

1. Fase Orientasi
“Selamat Pagi Ibu, perkenalkan nama saya Ni Putu Natiya Giyanti , panggil saja saya
Natiya . Saya Mahasiswa Poltekes Denpasar Ibu. Untuk hari ini kita akan berbincang-
bincang sekitar 15 menit ya Bu?
“Nama Ibu siapa? Senang dipanggil siapa?”
“Bagaimana perasaan Ibu sekarang? Apa semalam Ibu tidur nyenyak?”
“Ibu, saya petugas dari Puskesmas Bangli 1 yang akan melakukan kunjungan ke
rumah ibu selama 3 hari, saya harap selama saya melakukan kunjungan ke rumah Ibu,
saya dapat memberikan pelayanan yang terbaik.”
“ Baiklah Ibu, bagaimana jika sekarang Ibu bercerita tentang keadaan Ibu saat ini?.”
“Ibu mau ngobrol- ngobrol berapa lama ? bagaimana kalau 15 menit dari jam 09.00
WITA sampai 09.15 WITA?
“Ibu ingin kita ngobrol dimana ? Bagaimana kalau kita ngobrol di kursi sebelah
sana?”

2. Fase Kerja
“Sekarang kita ngobrol-ngobrol ya Ibu. Ibu tidak perlu takut dan cemas kepada saya.
Ungkapkan saja apa yang Ibu rasakan saat ini. Saya akan berusaha membantu
mengatasi masalahnya.”
“Tadi sudah Ibu sudah menyebutkan nama, lalu berapa umur Ibu sekarang ?.”
“Ibu berasal dari mana ?”
“Ibu bersaudara berapa ?”
“Siapa saja yang diajak tinggal dirumah?”
“Ibu sebelumnya pernah ngayah ke pura?”
“apa yang membuat ibu merasa malu?”
“Boleh saya tahu apakah hobi Ibu ? bagaimana kalau sekarang Ibu bercerita tentang
hobi Ibu?”
“Wah.. ternyata bagus sekali hobinya.
Boleh saya tahu apa pekerjaan Ibu sebelum disini?

3. Fase Terminasi
“Sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol selama 15 menit, sekarang sudah pukul
09.15 wita, untuk saat ini kita akhiri dulu ya Bu. Tadi Ibu sudah bagus sekali mau
menjawab pertanyaan saya dan mau mengebrol dengan saya”.
“Setelah kita ngobrol tadi, bagaimana perasaan Ibu ?”
“Nah Ibu , sekarang sudah pukul 09.15 WITA, pembicaraan kita cukupkan saja dulu
sampai disini ya Bu. Sekarang Ibu istirahat dulu. Kalau nanti ada yang mau
diceritakan atau ditanyakan kepada saya, Ibu bisa sampaikan saat kita bertemu lagi”
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi membicarakan tentang kepatuhan minum
obat , bagaimana ibu setuju?”
“Bagaimana kalau besok kita bertemu jam 09.00 WITA ibu ?”
“Ibu mau ngobrol-ngobrolnya dimana? “Bagaimana kalau di tempat ini lagi ?”.
“Terimakasih bu waktunya”

SP 2 : MENGIDENTIFIKASI KEMAMPUAN DAN ASPEK


POSITIF YANG DIMILIKI PASIEN

1. Fase Orientasi
“Selamat pagi Ibu. Masih ingat dengan saya ?”
“Wah ternyata Ibu memiliki ingatan yang sangat bagus, Ibu dapat mengingat nama
saya dengan sangat baik”.
“Bagaimana perasaan Ibu saat ini ?”
“Kita sudah janji bahwa sekarang kita akan berbicara tentang kemampuan yang Ibu
miliki dan kegiatan yang pernah Ibu lakukan”
“Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15 menit, dari pukul 09.00
WITA sampai 09.15 WITA?”
“dimana kita mau berbincang – bincang ? bagaimana kalau di tempat ini saja ?
2. Fase Kerja
“Nah sekarang kita akan membicarakan tentang kemampuan yang Ibu miliki. Kalau
boleh tahu, apa saja kemampuan yang Ibu miliki?”
“Wah bagus sekali Ibu”
“Apa pula kegiatan sehari-hari yang biasa Ibu lakukan? Bagaimana dengan merapikan
tempat tidur ? Mencuci piring setelah makan ?”
“Wah bagus sekali Ibu bisa membersihkan tempat tidur, lain kali Ibu harus menyapu
dan mencuci piring ya”.

3. Fase Terminasi
“Nah Ibu, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul 09.15 WITA jadi
kita cukupkan dulu sampai di sini”.
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?”
“Sekarang Ibu bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan,
Ibu bisa sampaikan saat bertemu lagi dengan saya.”
“Bagaimana kalau nanti siangnya bertemu lagi untuk membicarakan kegiatan
mengenai menilai kemampuan yang digunakan ibu selama sakit, bagaimana ibu
setuju?
“Bagaimana kalau kita mengobrol nanti jam 13.00 WITA? Ibu mau mengobrol
berapa lama? Bagaimana jika 15 menit?”
“Ibu mau mengobrol di mana? Bagaimana jika di sini lagi?”
“iya buk, selamat pagi”
SP 3 : MENILAI KEMAMPUAN YANG DIGUNAKAN

1. Fase Orientasi
“Selamat siang Ibu, bagaimana kabar Ibu setelah bangun tidur ?”
“tadi kita sudah janji bahwa sekarang pukul 13.00 WITA kita akan menilai kegiatan
yang masih bisa Ibu lakukan di rumah . Apakah Ibu bersedia?”
“Mau berapa lama kita mengobrol-ngobrolnya? Bagaimana jika 15 menit, dari pukul
13.00 WITA sampai 13.15 WITA?”
“Ibu mau berbincang-bincang di mana? Bagaimana jika di sini?”

2. Fase Kerja
“Di pertemuan sebelumnya kita telah membahas kegiatan dan kemampuan yang Ibu
kerjakan sehari-hari. Dan dari daftar yang telah dibuat Ibu bisa menyapu.”
“Nah, Ibu selain menyapu apakah ada kegiatan atau kemampuan lain, yang dapat
dikerjakan di rumah ?”
“Bagus sekali Ibu, apakah setiap pagi Ibu membersihkan tempat tidur?”
“bagus sekali buk “
“Apakah sekarang Ibu sudah mengenal tetangga di sekitar rumah Ibu ?”
“Selain itu apakah Ibu sering mengobrol dengan tetangga disini?”
“Ibu tidak perlu malu dan malas untuk berbicara, kalau Ibu suka mengobrol nanti Ibu
bisa punya banyak teman”
“Apakah Ibu senang punya banyak teman?”
“Bagus sekali kalau Ibu mau mencoba, ayo sekarang coba kenalan dengan tetangga
di sekitar ini”

3. Fase Terminasi
“Nah Ibu, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul 13.15 WITA, jadi
kita cukupkan dulu sampai di sini. Tadi Ibu bagus sekali mau bercerita tentang
kemampuan yang masih dapat dilakukan saat ini.”
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?” “Apakah Ibu masih
ingat, kita membicarakan apa tadi?”
“Wah bagus Ibu, Ibu mampu mengingat apa yang kita bicarakan tadi”
“Sekarang Ibu bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan,
Ibu bisa sampaikan saat bertemu lagi dengan saya.”
“Bagaimana kalau pada pertemuan berikutnya kita membicarakan tentang
menetapkan dan memilih kegiatan sesuai kemampuan yang Ibu miliki?”
“Bagaimana kalau kita bertemu besok lagi 09.00 WITA? Ibu mau mengobrol berapa
lama? Bagaimana jika 15 menit seperti biasanya?”
“Untuk pertemuan berikutnya, Ibu mau mengobrol dimana? Apakah di sini lagi ?”
“Baik bu terimakasih”
SP 4 : MENETAPKAN DAN MERENCANAKAN KEGIATAN
SESUAI DENGAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI

1. Fase Orientasi
“Selamat Pagi Ibu, masih ingat dengan saya?”
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini?
“Apakah masih ingat dengan kemampuan yang Ibu miliki?”
“Kita sudah berjanji hari ini pukul 09.00 WITA akan membicarakan tentang rencana
kegiatan yang sesuai dengan kemampuan yang Ibu miliki. Mau berapa lama
bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15menit?
“baik Bu, hari ini kita mulai pembicaraan kita dari pukul 09.00 WITA sampai 09.15
WITA

2. Fase Kerja
“Ibu mau berbincang-bincang di mana?” “Bagaimana jika di kursi sebelah sana saja?”
“baiklah Bu, untuk mengisi waktu luang Ibu bagaimana kalau kita menyusu jadwal
kegiatan yang bisa Ibu lakukan sehari-hari ? “Nah sekarang Ibu boleh memulai untuk
menyusun jadwal sendiri terlebih dahulu nanti jika ada kesulitan saya akan membantu
Ibu”.
“Wah bagus sekali Ibu, ibu mampu menyusun jadwal kegiatan yang bisa Ibu lakukan”

3. Fase Terminasi
“Nah Ibu, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul 09.15 WITA jadi
kita cukupkan dulu sampai di sini. Tadi Ibu bagus sekali mau menyusun jadwal
kegiatan yang bisa Ibu lakukan di sini.
Ternyata kemampuan yang bisa Ibu lakukan disini banyak sekali, mulai hari ini Ibu
harus melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang sudah kita susun tadi”
“Bagaimana perasaan Ibu setelah menyusun jadwal bersama saya?”
“Sekarang coba Ibu ceritakan kembali, kegiatan apa saja yang bisa Ibu lakukan
disini?”
“Wah bagus sekali Bu sudah mau menyusun jadwal bersama sama”
“Sekarang Ibu bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau
ditanyakan, Ibu bisa sampaikan saat bertemu lagi dengan saya, ingat mulai sekarang,
Ibu harus melakukan kegiatan sesuai kemampuan yang Ibu miliki, Ibu harus
mengembangkan kemampuan yang Ibu miliki, karena tidak semua orang bisa
memiliki kemampuan seperti Ibu”
“Bagaimana kalau pada pertemuan berikutnya kita melatih kemampuan yang Ibu
miliki? Bagaimana kalau kita nanti merapikan tempat tidur Ibu?”. Apakah ibu
besedia?
“Bagaimana kalau kita berbicara lagi pukul 13.00 WITA? Bagaimana jika kita
mengobrol 15 menit seperti yang biasa kita lakukan?”
“Untuk pertemuan berikutnya, Ibu mau mengobrol dimana? Bagaimana kalau di sini
saja?” dan untuk praktiknya kita mempraktikannya dikamar Ibu,.Bagaimana Bu,
bersedia?”.
“Terimakasih”

SP 5 : MELAKUKAN KEGIATAN SESUAI KONDISI


SAKIT DAN KEMAMPUAN PASIEN
1. Fase Orientasi
“Selamat siang Ibu Adnyani ?”
“Bagaimana kabar dan perasaan Ibu setelah beristirahat?
“apakah tidurnya nyenyak?”
“Wah, Ibu terlihat segar sekali”
“tadi kita sudah berjanji untuk melakukan kegiatan yang kemarin kita pilih”
“Sesuai perjanjian kita akan melakukan latihan merapikan tempat tidur dan
waktunya 15 menit ya Bu”

2. Fase Kerja
“Kemarin kita sudah membuat berbagai macam daftar kegiatan yang mampu Ibu
lakukan. Apakah Ibu masih ingat kegiatan apa saja itu dan hari ini kita akan berlatih
apa?”
"Nah, sekarang kita akan melakukan latihan merapikan tempat tidur, saya akan
menjelaskan sekalian dengan melakukannya bersama, ya Bu?
“Pertama-tama kita siapkan dulu alat-alatnya. Sesuai peraturan di sini, seprai kasur
Ibu hanya boleh diganti hari Senin saja”
“Jika alat-alatnya sudah siap, selanjutnya kita berisihkan tempat tidur Ibu dengan cara
melepas seprai yang kotor ini. Lepas seprai kasur dan bantalnya, kemudian digulung
seperti ini.
“Ayo Ibu coba gulung seprai kotornya sampai selesai. Bagus!”
“Selanjutnya, letakkan seprai yang kotor di atas kursi itu boleh. “Selanjutnya pasang
seprainya bu.
“Bentangkan seprainya dan kemudian kencangkan dengan melipat pinggirnya ke
bawah tempat tidur.
“Iya bagus sekali, Bu!
“Ibu ahli sekali melakukannya. Jika semua sudah dilipat ke bawah, selanjutnya
pasang seprai kasurnya. Ibu hebat.
“Nah, selanjutnya selimutnya jangan lupa dilipat 2 kali. Bagus Ibu! Terakhir, bawa
kain seprai yang kotor ke tempat cucian kotor.”
“Nah, karena sudah selesai, mari cuci tangan.”
3. Fase Terminasi
“Nah Bu, sudah 20 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul 13.15 WITA jadi
kita cukupkan dulu sampai di sini. Tadi Ibu bagus sekali mau merapikan tempat tidur”
“Nah bagaimana perasaan Ibu setelah melakukan latihan dengan baik?
“Apa Ibu yakin bisa melakukannya dengan baik ke depannya?
“Pasti bisa asal Ibu rutin melakukannya."
”Coba kita ingat lagi, apa saja ketrampilan yang sudah kita latih?
“ Ya bagus sekali ya Bu”
“baik bu, hari ini dicukupkan saja, besok kita bertemu lagi dan berbincang bincang
lagi Bu, apakah ibu Bersedia?”
“karena Ibu bersedia maka kita akan bertemu besok di jam 09.00 wita sesuai biasa,
bagaimna kalo 15 menit saja?
“baik bu terimakasih atas waktunya, selamat beristirahat”

SP 6 : PEMANFAATAN OBAT

1. Fase Orientasi
“Selamat Pagi Ibu, bagaimana perasaan Ibu saat ini?”
“Kemarin kita sudah janji bahwa sekarang pukul 09.00 WITA, kita akan membahas
obat-obatan yang ibu konsumsi. Apakah Ibu bersedia?”
“Mau berapa lama kita mengobrolnya? Bagaimana jika 15 menit, dari pukul 09.00
sampai 09.15 WITA?”
“dimana kita akan berbincang – bincang ibu? Bagaimana kalau di tempat ini saja?”

2. Fase Kerja
“Baik bu, apakah saya boleh melihat obat apa saja yang ibu konsumsi?”
“iya silahkan ibu”
“Apakah ada bedanya setelah minum obat?”
“Nggih minum obat itu sangat penting supaya ibu merasa lebih tenang. Nah itu
memang salah satu efek sampingnya bu. Dimana pasien akan merasakan pusing dan
akan mengantuk. Baiklah bu, saya akan menjelaskan tentang obat yang ibu konsumsi,
Ini namanya obat stelosi dimana warna obatnya biru fungsinya yaitu membantu ibu
agar dapat berfikir lebih jernih, lebih tidak gugup atau gelisah, dan terlibat dalam
kegiatan sehari – hari. Ini diminum 2 kali sehari pagi dan malam hari setelah makan,
efek sampingnya seperti gelisah, mual, penurunan penglihatan di malam hari, pusing,
mengantuk, cemas, sulit BAB. Sedangkan yang warna kuning adalah obat
Trihexiphenidyl HCL yang fungsinya untuk membuat ibu merasa lebih tennag . Efek
sampingnya demam, batuk, sakit kepala, mual, muntah, mengantuk, pusing, sembelit.
Obat ini diminum 2 kali sehari setelah makan yaitu di pagi hari dan di malam hari”
“Sebelum ibu minum obat, ibu harus memperhatikan nama yang tertera di label obat
merupakan nama ibu dan apakah benar obat tersebut merupakan obat ibu ”
“Selain itu, ibu juga tidak boleh tidak minum obat agar penyakit ibu tidak kambuh ya,
buk”
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara meminum obat
yang benar?”
Coba ibu sebutkan lagi jenis-jenis obat yang ibu minum!”
“Wah benar sekali ya, ibu! Ibu hebat sudah dapat menjawab dan mengerti mengenai
obat-obatan yang ibu minum. Nah sekarang apa saja yang perlu diperhatikan sebelum
minum obat?”
“Benar sekali, ibu!”

3. Fase Terminasi
“baik ibu , Karena waktu kita sudah habis Bagaimana kalau besok kita berbincang-
bincang jam 10.00 ?”
“Baik ibu, besok kita akan membahas tentang dukungan keluarga atau orang
terdekat.”
“saya akhiri perbincangan kita sampai disini dulu ya”
SP 7 : SUPPORT SYSTEM

1. Fase Orientasi
“Selamat pagi, Ibu . Masih ingat dengan saya ?”
“Bagaimana perasaan Ibu saat ini ?”
“Kemarin kita sudah janji bahwa sekarang pukul 10.00 WITA, kita akan berbicara
tentang keluarga ibu”
“Mau berapa lama bercakap-cakapnya?, Bagaimana jika 15 menit bu?”

2. Fase Kerja
“Apakah ada keluarga ibu di rumah?”
“nggih silahkan bu “
“Selamat Pagi bapak, perkenalkan nama saya Ni Putu Natiya Giyanti , panggil saja
saya Natiya. Saya mahasiswa yang sedang praktik di Puskesmas Bangli 1 disini saya
ingin mengbrol dengan bapak tentang masalah yang adik bapak alami”
“Apakah bapak sudah tahu mengenai kondisi yang dialami adik bapak?
“Baiklah ibu dan bapak, apakah sudah pernah mendapatkan informasi tentang Harga
Diri Rendah sebelumnya?
“Oke baiklah, apakah bapak dan ibu tahu apa itu sebenarnya yang dinamakan harga
diri rendah?”
“baik kalau begitu saya sedikit mengingatkan jadi harga diri rendah adalah suatu
perasaan negative terhadap diri sendiri termasuk kehilangan percaya diri, tidak
berharga, tidak berdaya, tidak ada harapan, dan putus asa. Seperti begitu buk pak”
“Menurut bapak, bagaimana gejala yang dialami oleh adik bapak, pada saat
mengalami harga diri rendah?”
“ternyata bapak sudah mengetahuinya, dan saya akan menjelaskan tanda dan gejala
lain yang mungkin terjadi pada pasien dengan harga diri rendah. Gejala lainnya itu
seperti, mengkritik diri sendiri, sulit untuk mengambil keputusan, merasa khawatir,
gelisah , gangguang dalam berinteraksi, malu, perasaan tidak mampu, merasa selalu
bersalah, mudah tersinggung dll.
“pak, jika adik bapak tiba-tiba mengalami gangguang harga diri rendah bagaimana
cara bapak mengontrolnya?
“dan juga bapak harus selalu memberikan motivasi kepada adik bapak agar tetap
semangat, berbincang-bincang dengan teman-teman atau saudara /keluarga, dan
melakukan kegiatan yang adik bapak sukai seperti mejejaitan . Jika adik bapak tetap
semangat mengikuti kegiatan yang dilakukan, dan rutin menjalankan pengobatan,
maka adik bapak akan segera pulih”

3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasan sekarang setelah kita berbincang-bincang?”
“Bisakah bapak mengulang apa yang kita bicarakan tadi?”
“Nah pak, untuk sekarang saya cukupkan ya pak, jika ada yang ingin bapak
bicarakan, bapak bisa cerita dengan saya ya pak”.
“Nah baik pak , karena waktu sudah 15 menit, saya akhiri pertemuan kita hari ini ya
pak, selamat pagi pak

You might also like