You are on page 1of 6

Khotbah Jum’at MESJID RAYA SUMATERA BARAT

Jum’at, 25 Jumadil Awal 1440 H/ 1 februari 2019


Ir.H.Benni Warlis Dt.Tan.Batuah

PENTINNGYA PENYEMPURNAAN JIWA MENUJU


KEDAMAIAN HIDUP DUNIA DAN AKHIRAT

Khotbah I
Kaum muslimin sidang jamaah jumat yang di rahmati Allah, Firman Allah dalam surat Asy
Syams dari ayat 1-10 yang berbunyi ;

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

1. Demi matahari dan sinarmya dipagi hari


2. Demi bulan apabila mengiringinya,
3. Demi siang apabila menampakkannya,
4. Demi malam apabila menutupinya,
5. Demi langit serta pembinaannya,
6. Demi bumi serta penghamparannya,
7. Demi jiwa serta penyempurnaannya
8. Maka Allah mengilhamkan Kejahatan dan ketaqwaannya
9. Sungguh beruntung orang yang mensucikannya
10. Sungguh merugi orang yang mengotorinya

Maa’syiral Muslimin sidang Jemaah Jumat yang dirahmati Allah

Segala puji hanya milik Allah, segala kemulian kepunyaan Allah, segala Keagungan hak Nya
Allah, Dialah Allah yang menciptakan alam raya dari ketiadaan, Dialah Allah pencipta langit dan
Bumi, Dialah yang membuat matahari bersinar , yang membuat rembulan bercahaya,
meninggikan langit tanpa tiang,
Dialah yang mengatur semua makhluq alam raya bertawaf pada garis orbitnya, Dialah Allah
yang menciptakan kita dari setetes air yang hina, memberi kita keidupan, memberi kita rezeki
dan akhirnya kepadanya juga tempat kita kembali…. Segala puji bagi Mu yaa Allah dan terima
rasa dan ungkapan syukur kami atas nikmat yang banyak yang telah kami rasakan dan yang akan
terus kami rasakan.

Salawat dan salam semoga senatiasa tercurah untuk kekasihNya NabiAllah Nabi Muhammad
Salallahu Alaihi Wassalam, utusan Allah untuk merobah akhlaq manusia agar hidupnya selamat
di Dunia dan akhirat, semoga kita semua Allah takdirkan menjadi pengikut setia dan meneladani
beliau sampai akhir hayat hidup kita dan Allah pertemukan kelak dalam JannahNya Allah Swt.
Aamiin..

Kaum Muslimin sidang Jemaah jum’at yang dirahmati Allah


Dalam surat Asy-Syams dari ayat 1-7, Allah Swt bersumpah dengan 7 Sumpah yang besar, yang
menandakan begitu pentingnya urusan itu ; Demi matahari, Demi bulan, Demi malam , Demi
siang, Demi langit, Demi bumi, dan Demi jiwa. Allah setarakan pentingnya penyempurnaan jiwa
ada didalam diri manusia dengan 6 hal yang besar yang berada di luar diri manusia

Bulan beratwaf mengelilingi bumi, bumi bertawaf mengelilingi matahari, matahari bertawaf
mengelilingi galaksi, gugusan galaksi dengan bermilyar milyar galaksi bertawaf mengelilingi
ARSY ALLAH semua menuju titik yang satu yaitu, ALLAH yang AHAD. Semua berjalan pada
garis orbit yang tertata, teratur, serta serasi, selaras dan seimbang. Orang yang berakal akan
berfikir, ketika melihat fenomena tersebut, hati kecilnya akan bicara bahwa semua yang tertata,
teratur, serasi, selaras dan seimbang itu pasti ada yang mengaturnya, yang menatanya dan yang
menjaganya. Ketika dengan pemahaman itu timbul rasa kagum, rasa salut, serta pengakuan jiwa,
itulah kata yang sebenarnya yang dia ikrarkan dengan ʾAšyhadu ʾallāa ilāaha illaAllāh, wa
ʾašyhadu ʾanna MuḥammadarRasūlullāh

Ma’asyiralmuslimin rahimakumullah

Pengakuan ini bukanlah pengakuan pertama bagi orang yang beriman kepada Allah, ketika 120
hari dalam kandungan ibu, jiwa manusia pernah bersaksi di hadapan Allah, (QS Al- A’raf 172)
inilah perjanjian primordial setiap manusia inilah perjanjian hamba dan RabbNya.
Setelah manusia lahir di muka bumi,seorang bayi yang dilahirkan di ingatkan lagi dengan janji
itu bagi yang laki laki di Adzan kan, bagi perempuan di Iqomah kan. Setelah manusia berakal
mampu membaca ayat ayat Qauniah, Fenomena alam, silih bergantinya siang dan malam,
mendorong munculnya kalimat Tauhid sebagaimana disampaikan di atas.

Fenomena dan ayat ayat qauniah inilah yg membuat nabi Musa tersungkur dan bersujud kepada
Allah di Bukit Tursina, yang membuat nabi Ibrahim tatkala masih kecil dalam pencariamya
ditengah hutan tatkala melihat bintang, rembulan dan matahari serta Baginda nabi Muhammad
Saw di Gua Hira dan turunnya Surat pertama.

Hari ini ayat-ayat qauniah itu lebih Allah dekatkan dan pertontonkan kehadapan mata kita agar
kita dapat membaca dengan lebih jelas dan lebih terang. Bacalah dengan nama Tuhanmu;
bacalah bencana gempa itu, bacalah sunami itu, bacalah lahar panas, bacalah sumur lapindo itu,
bacalah. Sekiranya kita mampu membaca, kita akan tersukur dan bersujud dihadapanNya, kita
tidak akan berani lagi berjalan di muka Bumi Allah ini dengan pongah dan sombong, kita tidak
akan berani berbuat zhalim, bermaksiat dihadapan Allah… “ Maka tidakkah pernah mereka
berjalan di muka Bumi sehingga hati mereka dapat memahami, teringa mereka dapat
mendengar?, sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang ada
didalam dada” (Surat Al Hajj ayat 46).

Jamaah jum’at yang dirahmati Allah

Jiwa merupakan bagian terpenting dalam menentukan kebahagian, dan kedamaian hidup
manusia. Sebagai makhluk ciptaan Allah yang sempurna, Allah memberikan fisik yang
sempurna, Allah berikan akal yang cerdas, dan Allah berikan jiwa yang sempurna, inilah yang
membedakan manusi dengan makhluk Allah lainnya dimuka bumi sehingga Allah jadikan
manusia sebagai Khalifah di muka bumi. Jiwa akan menyinari fisik dan akal menjadi bercahaya
yang mampu menerangi dan mencerahkan kehidupan.

Hari ini kita hidup dalam berbagai problema kehidupan, berbagai ujian melanda negeri kita.
Setiap hari kita mendengarkan perdebatan perdebatan, fitnah demi fitnah, caci makian, dan berita
berita bohong atau Hoax, pergeseran nilai nilai moral, kurangnya kesantunan dan kesopanan ,
ancaman narkoba dan berbagai penyakit masyarakat lainnya sehingga kita semakin jauh dari
kedamaiaan dan ketentraman.
Fa alhamah Fujuraha wa taqwaha, Allah mengilhamkan kejahatan dan ketaqwaan, Allah
sediakan 2 pilihan itu bagi kita, namun Allah mengingatkan, beruntung siapa yang mensucikan
dan merugi bagi yang mengotorinya

Pilihan itu ada pada diri kita. Apakah kita menginginkan keberuntungan? Tentu semua kita akan
sependapat bahwa kita tidak akan pernah mendambakan kerugian dan akan memilih
keberuntungan. Dan jalan yang harus dipilih tentunya harus jalan ketaqwaan, namun kenapa hari
ini masih banyak orang yang berlomba lomba menuju jalan kejahatan.

Jamaah jum’at yang dirahmati Allah

Pertanyaannya, apa solusi agar kita bisa berjalan di jalan ketaqwaan untuk mengejar
keberuntungan. Jawabannya tentu kita harus setiap saat melakukan penyempurnaan jiwa. Kalau
fisik kita setiap hari kita berikan berupa makanan yang bergizi yang setiap hari kita makan, dan
kita olah dengan berolahraga agar fisik ini sehat dan kuat. Begitu juga dengan akal, agar akal
berfungsi dengan baik di beri makanan dengan ilmu sehingga bisa memahami persoalan dengan
baik, namun jiwa yang anugerah terpenting dari Allah tak ada satupun makan yang bisa di
berikan kecuali Dzikir kepada Allah, itulah Ulil Albab sebagaimana Firman Allah dalam Surat
Ali Imran ayat 190-191 yang artinya ;

 “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,”
 “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka”
Jamaah jum’at yang dirahmati Allah

Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram, dalam ayat diatas ketika”waktu sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring” , kalimat ini menyatakan bahwa tiada hari
kita yang lalui tanpa mengingat Allah. Dalam Surah Thaha ayat 14, Allah lebih menegaskan lagi
“Aku adalah Allah, Tiada Illah lain selain Aku, maka dirikan Sholat untuk mengingatKu”,
Bayangkan kaum Muslimin 5 kali sehari semalam berbicara kepada Allah yang penuh dengan
harapan dan Do’a yang akan memotivasi kita untuk selalu jadi orang yang baik sekiranya kita
lakukan dengan benar dan khusu’ itulah yang akan mencegah kita dari kejahatan /perbuatan keji
dan mungkar ( Tanha Anilfahsya Iwalmun’kar ); tidak mungkin orang yang dalam sholatnya
berkali kali mengucapkan,”Tunjuki kami jalan yang lurus yaa Allah” dia akan bermaksiat
setalah sholatnya, akan membiarkan anaknya membuka aurat dihadapat Allah. Tidak mungkin
orang yang selalu berkali kali memohon kepada Allah, minta hidayah, minta rezki, akan
bermalas malas setelah selesai shalat.

Jamaah jum’at yang dirahmati Allah

Sudah saat nya kita hari ini harus hijrah dan melakukan perobahan, Allah berfirman dalam surat
Ar Ra’du ayat 11 “ Sesungguhnya Allah tidak akan merobah nasib suatu kaaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada jiwa mereka”, sesuai dengan ayat ayat sebelumnya bahwa
perobahan itu harus dimulai dari jiwa. Begitu banyak sarana yang Allah sediakan bagi kita untuk
menyempurnakan jiwa, kalau selama ini ibadah kita terkesan minimalis (yang penting penting
saja), tentu yang kita ingin berubah, yang ingin selalu dekat dengan Allah akan selalu menikmati
sarana ibadah yang Allah sediakan, Seperti ibadah sunnah, Qiyamul Laill, sholat dhuha, solat
sunat rawatib, tilawah Al-Qur’an, saum sunnah , dan ibadah ibadahn sosial lainnya.

Sudah selayaknya disisa sisa usia kita, Kita mulai mengevaluasi tingkat ketaatan kita, kedekatan
kita kepada Allah yang akan memberikan kedamaian dan kebahagian hidup kita bukan hanya
tujuan jangka pendek dimuka bumi yang sesaat ini, tapi jauh lebih menuju visi hidup kita yang
sesungguhnya, yaitu; kehidupan yang kekal abadi di akhirat kelak, dalam keridhaan dan
JannahNya Allah Swt serta dapat berkumpul dengan Rasulullah , para sahabat dan kelompok
hamba hambaNya. Bayangkan Saudaraku sidang jumat yang di Sayangi Allah… Rasulullah
senatiasa menunggu kita melabaikan tangannya kepada umatnya, mari kita ikuti jejak dan
lambaian tangan Rasullah dan kita butakan mata dan hati kita dari lambaian lampaian tangan
Syetan ( Laa tattabiu’ khutuwaatisysyaitan)

Fa’tabiru ya Ulil Albab La’allakum tattaqun…

You might also like