You are on page 1of 4

ATRESIA HIRSPPRUNG

NAMA : YULIA SARI SOPALAUW


MANDARI MALADJU
ISNA DEWI UWEN
MARINI HATALA
YULIANTI MAHU
NURFITRAH ABIDIN
ROSDIANA LATANGGELE
RIFKA MALAWAT
RUGAYA C PANITY
SURIYANI NUNLEHU
APRILYA S. WATTIMENA
RAHMAWATI LENAUWE
ENDANG MINALDI SOEKARNO
DJIHAN F. SALAMUN
AFRIANY LOPPIES

KELOMPOK: 3
MK: KEPERAWATAN ANAK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MALUKU HUSADA
AMBON
ANALISA ATRESIA HIRSPPRUNG

Data Etiologi Masalah keperawatan


DS : anak terus rewel Segment pendek/ segment Risiko konstipasi
panjang
DO: konstipasi, tidak ada
mekonium > 24-48 jam
pertama, kembung, distensi
abdomen, peristaltic Peristaltic dalam segment
menurun

Obstruksi kolon
DS: tidak mau minum, rewel Mual, muntah, kembung Risiko ketidakseimbangan
volume cairan tubuh
DO: mukosa mulut kering,
ubun-ubun dan mata
cekung, turgor kulit kurang anorexia
elastic Intake nutrisi tidak adekuat

Kehilangan cairan dan


elektrolit
Intervensi keperawatan

Diagnosa Tujuan dan Kriteri Intervensi Rasional


keperawatan hasil
Risiko konstipasi Tujuan : pola 1. Observasi bising 1. Untuk menyusun
berhubungan BAB normal usus dan periksa rencana
dengan adanya distensi penanganan yang
penyempitan Kriteria hasil : pasien abdomen pasien. efektif dalam
kolon, sekunder, tidak mengalami 2. mencegah
obstruksi mekanik konstipasi,pasien 3. Pantau dan catat konstipasi dan
mempertahankan frekuensi dan impaksi fekal
defekasi setiap hari karakteristik feses. 2.
4. Catat asupan 3. Untuk meyakinkan
haluaran secara terapi penggantian
akurat cairan yang
adekuat.
5. Dorong pasien 4.
untuk 5. Untuk meningkatkan
mengonsumsi terapi penggantian
cairan 2,5 L setiap cairan dan hidrasi
hari, bila tidak ada 6. Untuk membantu
kontraindikasikan adaptasi terhadap
6. Lakukan program fungsi fisiologis
defekasi. normal.
7.
8. Letakkan pasien di
atas pispot atau 7. Untuk meningkatkan
commode pada eliminasi feses
saat tertentu padat atau gas dari
setiap hari, saluran pencernaan,
sedekat mungkin pantai
kewaktu biasa keefektifannya.
defekasi (bila
diketahui)
9. Berikan laksatif,
enema atau
supositoria sesuai
instruksi.
Risiko Tujuan : kebutuhan 1. Timbang berat 1. Untuk membantu
ketidakseimbangan cairan terpenuhi badan pasien mendeteksi
volume cairan setiap hari perubahan
tubuh Kriteria hasil : turgor sebelum sarapan keseimbangan
berhubungan kulit elastic dan 2. cairan
dengan keluar normal, CRT < 3 detik 3. Ukur asupan
cairan tubuh dari cairan dan 2. Penurunan asupan
muntah, haluaran urine atau peningkatan
ketidakmampuan untuk haluaran
absorbs air oleh mendapatkan mengakibatkan
intestinal. status cairan deficit cairann
4.
5. Pantai berat jenis 3. Peningkatan berat
urin jenis urin
mengindikasikan
dehidrasi.
6. 4.
7. Periksa membrane 5. Berat jenis urin
mukosa mulut rendah
setiap hari mengindikasikan
kelebihan volume
cairan.
8. Tentukan cairan 6.
apa yang disukai 7. Membrane mukosa
pasien dan simpan 8. kering merupakan
cairan tersebut suatu indikasi
disamping tempat dehidrasi.
tidur pasien, 9. Untuk meningkatkan
sesuai instruksi. asupan.

9. Pantau kadar Perubahan nilai


elektrolit serum elektrolit dapat
menandakan awitan
ketidak seimbangan
cairan

You might also like