You are on page 1of 6

B.

Perumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah yaitu:
1. Apa pengertian dari mitigasi bencana ?
2. Apa jenis jenis mitigasi ?
3. Apa tujuan mitigasi bencana ?
4.Apa asas dan prinsip dasar mitigasi bencana ?
5. Bagaimana tindakan manusia dalam menanggapi suatu bencana ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :


1. Untuk memenuhi tugas matakuliah ilmu sosial dan budaya dasar Tingkat I semester II
2. Menambah wawasan mengenai arti penting mitigasi bencana
3. Memahami tentang bagaimana tindakan yang dilakukan kita apa bila terjadi yang namanya
bencana

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mitigasi Bencana


Mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat perlu dilakukan sebagai suatu titik tolak
utama dari manajemen bencana untuk mengurangi kerugian akibat kemungkinan terjadinya
bencana, baik itu korban jiwa dan/atau kerugian harta benda yang akan berpengaruh pada
kehidupan dan kegiatan manusia.
Mitigasi pada prinsipnya harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang termasuk ke
dalam bencana alam (natural disaster) maupun bencana sebagai akibat dari perbuatan manusia
(man-made disaster).
Untuk mendefenisikan rencana atau srategi mitigasi yang tepat dan akurat, perlu dilakukan
kajian resiko (risk assessmemnt)
Kegiatan mitigasi bencana hendaknya merupakan kegiatan yang rutin dan berkelanjutan
(sustainable). Hal ini berarti bahwa kegiatan mitigasi seharusnya sudah dilakukan dalam periode
jauh-jauh hari sebelum kegiatan bencana, yang seringkali datang lebih cepat dari waktu-waktu
yang diperkirakan, dan bahkan memiliki intensitas yang lebih besar dari yang diperkirakan .

B. Jenis-jenis Mitigasi

Secara umum, dalam prakteknya mitigasi dapat dikelompokkan ke dalam mitigasi struktural
dan mitigasi non struktural.

 Mitigasi Struktural
Mitigsasi struktural merupakan upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan
melalui pembangunan berbagai prasarana fisik dan menggunakan pendekatan teknologi, seperti
pembuatan kanal khusus untuk pencegahan banjir, alat pendeteksi aktivitas gunung berapi,
bangunan yang bersifat tahan gempa, ataupun Early Warning System yang digunakan untuk
memprediksi terjadinya gelombang tsunami.
Mitigasi struktural adalah upaya untuk mengurangi kerentanan (vulnerability) terhadap bencana
dengan cara rekayasa teknis bangunan tahan bencana. Bangunan tahan bencana adalah bangunan
dengan struktur yang direncanakan sedemikian rupa sehingga bangunan tersebut mampu
bertahan atau mengalami kerusakan yang tidak membahayakan apabila bencana yang
bersangkutan terjadi. Rekayasa teknis adalah prosedur perancangan struktur bangunan yang telah
memperhitungkan karakteristik aksi dari bencana.

 Mitigasi Non-Struktural

Mitigasi non-struktural adalah upaya mengurangi dampak bencana selain dari upaya
tersebut di atas. Bisa dalam lingkup upaya pembuatan kebijakan seperti pembuatan suatu
peraturan. Undang-Undang Penanggulangan Bencana (UU PB) adalah upaya non-struktural di
bidang kebijakan dari mitigasi ini. Contoh lainnya adalah pembuatan tata ruang kota, capacity
building masyarakat, bahkan sampai menghidupkan berbagai aktivitas lain yang berguna bagi
penguatan kapasitas masyarakat, juga bagian dari mitigasi ini. Ini semua dilakukan untuk, oleh
dan di masyarakat yang hidup di sekitar daerah rawan bencana.
Kebijakan non struktural meliputi legislasi, perencanaan wilayah, dan asuransi.
Kebijakan non struktural lebih berkaitan dengan kebijakan yang bertujuan untuk menghindari
risiko yang tidak perlu dan merusak. Tentu, sebelum perlu dilakukan identifikasi risiko terlebih
dahulu. Penilaian risiko fisik meliputi proses identifikasi dan evaluasi tentang kemungkinan
terjadinya bencana dan dampak yang mungkin ditimbulkannya.
Kebijakan mitigasi baik yang bersifat struktural maupun yang bersifat non struktural harus saling
mendukung antara satu dengan yang lainnya. Pemanfaatan teknologi untuk memprediksi,
mengantisipasi dan mengurangi risiko terjadinya suatu bencana harus diimbangi dengan
penciptaan dan penegakan perangkat peraturan yang memadai yang didukung oleh rencana tata
ruang yang sesuai. Sering terjadinya peristiwa banjir dan tanah longsor pada musim hujan dan
kekeringan di beberapa tempat di Indonesia pada musim kemarau sebagian besar diakibatkan
oleh lemahnya penegakan hukum dan pemanfaatan tata ruang wilayah yang tidak sesuai dengan
kondisi lingkungan sekitar. Teknologi yang digunakan untuk memprediksi, mengantisipasi dan
mengurangi risiko terjadinya suatu bencana pun harus diusahakan agar tidak mengganggu
keseimbangan lingkungan di masa depan.

C.Tujuan Mitigasi Bencana

Tujuan utama (ultimate goal) dari Mitigasi Bencana adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penduduk, seperti
korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan kerusakan sumber daya alam.

2. Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam menghadapi serta mengurangi


dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman (safe).

D.Asas dan Prinsip Dasar Mitigasi Bencana


Secara umum, Kebijaksanaan Penanggulangan Bencana di Indonesia didasarkan pada asas-asas
sebagai berikut :

1. Kebersamaan dan kesukarelaan


2. Koordinasi dan Intergrasi
3. Kemandirian
4. Cepat dan tepat
5. Prioritas
6. Kesiapsiagaan
7. Kesemestaan

Beberapa prinsip yang digunakan Federal Emergency Management Agency (FEMA) dalam
konteks Indonesia dapat digunakan, yaitu
Langkah/kegiatan untuk mengurangi dampak/resiko dari bencana:
1. Diutamakan untuk keberhasilan ekonomi jangka panjang secara keseluruhan

2. Sejalan (compatible) dengan bencana lain

3. Dievaluasi agar diperoleh hasil terbaik

4. Sejalan dengan bencana teknologi

5. Bersifat lokal

6. Penekanan pada mitigasi pro-aktif, sebelum tanggap-darurat

7. Identifikasi bahaya (Hazard Identification) dan penilaian resiko (Risk Assesment)

8. Kerjasama pemerintah, baik pusat maupun daerah, dengan pihak swasta

9. Sejalan dengan perlindungan/pelestarian sumberdaya alam/lingkungan

10. Pihak yang memilih untuk memperkirakan resiko yang lebih besar harus bertanggungjawab atas
pilihan tersebut

Beberapa pertimbangan dalam menyusun program mitigasi, khususnya di Indonesia adalah :


1. Mitigasi bencana harus diintegrasikan dengan proses pembangunan
2. Fokus bukan hanya dalam mitigasi bencana tapi juga pendidikan, pangan, tenaga kerja,
perumahan dan kebutuhan dasar lainnya

3. Sinkron terhadap kondisi sosial, budaya serta ekonomi setempat

4. Dalam sektor informal, ditekankan bagaimana meningkatkan kapasitas masyarakat untuk


membuat keputusan, menolong diri sendiri dan membangun sendiri

5. Menggunakan sumber daya dan dana lokal (sesuai prinsip desentralisasi)

6. Mempelajari pengembangan konstruksi rumah yang aman bagi golongan masyarakat tidak
mampu, dan pilihan subsidi biaya tambahan membangun rumah

7. Mempelajari teknik merombak (pola dan struktur) pemukiman

8. Mempelajari tata guna lahan untuk melindungi masyarakat yang tinggal di daerah yang rentan
bencana dan kerugian, baik secara sosial, ekonomi, maupun implikasi politik

9. Mudah dimengerti dan diikuti oleh masyarakat

E. Langkah lagkah yang harus dilakukan bila terjadi suatu bencana

Langkah langkah yang harus dilakukan bila terjadi suatu bencana adalah :

1. Respon(tanggap darurat)

2. Bantuan darurat

3. Pemulihan

4. Rehabilitasi.

5. Rekonstruksi
Program jangka menengah dan jangka panjag guna perbaikan fisik,sosial,dan
ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi yang sama atau lebih
baik dari sebelumnya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kami dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa mitigasi bencana
adalah sebuah upaya untuk memperingan suatu dampak dari terjadinya bencana.mitigasi
bencana harus benar-benar dilakukan ketika terjadi suatu bencana baik longsor,banjir
bandang,sunami,dan lain-lain.mitigasi bencana harus benar-benar direncanakan smatang
mungkin agar dalam pelaksanaan dilapangan dapat berjalan dengan baik.

B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan

1. Para pembaca memahami arti penting dari mitigasi bencana

2. Para pembaca dapat mengimplementasikan langkah-langkah bila terjadi bencana

3. Peduli terhadap sesama

4. Memiliki jiwa saling tolong menolong

http://onlymissblue.blogspot.co.id/2012/01/makalah-mitigasi-bencana.html

Selasa, 10 Januari 2012

You might also like