Professional Documents
Culture Documents
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 3
2.1 Pengertian ................................................................. 3
2.2 Etiologi ................................................................. 3
2.3 Patofisiologi ................................................................. 5
2.4 Manifestasi Klinik ................................................................. 8
2.5 Pemeriksaan Penunjang............................................................... 8
2.6 Penatalaksanaan ................................................................. 9
2.7 Pencegahan ................................................................. 9
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN................................................ 10
3.1 Pengkajian ................................................................. 10
3.2 Diagnosa Keperawatan................................................................ 11
3.3 Nursing Care Plan (NCP)............................................................ 12
3.4 Implementasi ................................................................. 13
3.5 Evaluasi ................................................................. 13
BAB IV PENUTUP ................................................................. 15
4.1 Kesimpulan ................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Umum:
Mahasiswa mampu memahami secara garis besar mengenai Hiperemesis Gravidarum.
Khusus:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Hiperemesis Gravidarum.
2. Mahasiswa mengetahui etiologi Hiperemesis Gravidarum.
3. Mahasiswa mengetahui patofisiologi Hiperemesis Gravidarum.
4. Mahasiswa mengetahui manifestasi klinis Hiperemesis Gravidarum.
5. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada Hiperemesis
Gravidarum.
6. Mahasiswa mengetahui pentalaksanaan untuk Hiperemesis Gravidarum.
7. Mahasiswa mengetahui pencegahan untuk Hiperemesis Gravidarum.
8. Mahasiwa mengetahui asuhan keperawatan Hiperemesis Gravidarum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan yang terjadi pada wanita
hamil sehingga menyebabkan terjadimya ketidakseimbangan kadar elektrolit, penurunan
berat badan (lebih dari 5% berat badan awal), dehidrasi, ketosis, dan kekurangan nutrisi
(Sherwan, 1999; Old, 2000; Micheline, 2004; Edelman, 2004; Pawii, et al., 2005).
(Runiari. N, 2010)
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi
dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998).
Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah nousea dan
vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga menjadi efek sistemik,
dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion, MD, hal: 232).
Hiperemesis Gravidarum diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama
kehamilan (Hellen Farrer, 1999, hal: 112).
http://fajrucmedicine.blogspot.com/
2.3 Patofisiologi
Patofisiologi hiperemesis gravidarum masih belum jelas (Meltzer, 2000; Neill & Nelson,
2003, Edelman, 2004); namun peningkatan kadar progesterone, estrogen, danhuman
chorionic gonadotropin (hCG) dapat menjadi faktor pencetus mual dan mundah. Peningkatan
hormone progesterone menyebabkan otot polos pada sistem gastrointestinal mengalami
relaksasi sehingga motilitas lambung menurun dan pengosongan lambung melambat. Refluks
esofagus penurunan motilitas lambung, dan penurunan sekresi asam hidroklorid juga
berkontribusi terhadap terjadinya mual dan muntah. Hal ini diperberat dengan adanya
penyebab lain berkaitan dengan faktor psikologis, spiritual, lingkungan, dan sosiokultural.
Kekurangan intake dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi,
sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida dalam darah
maupun dalam urin turun, selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi sehingga
menyebabkan aliran darah ke jaringan berkurang. Kekurangan kalium sebagai akibat dari
muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal berakibat frekuensi muntah bertambah
banyak, sehingga dapat merusak hati.
Pada beberapa kasus berat, perubahan yang terjadi berhubungan dengan malnutrisi dan
dehidrasi yang menyebabkan terdapatnya nonprotein nitrogen, asam urat, urea, dan
penurunan klorida dalam darah. Kekurangan vitamin B1, B6, dan B12 mengakibatkan
terjadinya neuropati perifer dan anemia; bahkan pada kasus berat kekurangan vitamin B1
dapat mengakibatkan terjadinya wernicke enchelopati (Manuaba, 2001: Kuscu & Koyancu,
2002; Neill & Nelson, 2003).
(Runiari. N, 2010)
2.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan mual dan muntah pada kehamilan tergantung pada beratnya gejala.
Pengobatan dilakukan mulai dari yang paling ringan dengan perubahan diet sampai
pendekatan dengan pengobatan antiemetik, rawat inap, atau pemberian nutrisi parenteral.
Pengobatan terdiri atas terapi secara farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi farmakologi
dilakukan dengan pemberian antiemetik, antihistamin, antikolinergik, dan kortikosteroid.
Terapi nonfarmakologi dilakukan dengan cara pemberian diet, dukungan emosional,
akupuntur, dan jahe (Quinland, et al., 2005).
(Runiari. N, 2010)
2.7 Pencegahan
Pencegahan hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan
penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik,
memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan
mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.
Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti
kering atau biskuit dengan teh hangat.
Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
http://binbask.blogspot.com/
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Pengkajian Data Subjektif
a. Riwayat kehamilan saat ini meliputi ada tidaknya gemeli, riwayat pemeriksaan antenatal dan
komplikasi.
b. Riwayat diet, khususnya intake cairan.
c. Pengobatan yang didapat saat ini.
d. Riwayat pembedahan khususnya pembedahan pada umumnya.
e. Riwayat medis sebelumnya seperti riwayat penyakit obstetri dan ginekologi, kolelitiasis atau
gangguan abdomen lainnya, gangguan tiroid, dan ada tidaknya depresi.
f. Riwayat sosial seperti terpapar penyakit yang mengganggu komunikasi, terpapar dengan
lingkungan, tercapainya pelayanan antenatal, peran, tanggung jawab, pekerjaan,
ketidakhadiran di tempat bekerja, perubahan status kesehatan atau stresor kehamilan, respons
anggota keluarga yang dapat bervariasi terhadap hospitalisasi dan kondisi sakit, serta seistem
pendukung.
g. Integritas ego seperti konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi
tentang kondisi, dan kehamilan yang tidak direncanakan.
h. Riwayat penyakit sebelumnya meliputi awal kejadian dan lamanya. Jika mengalami muntah,
kaji warna, volume, frekuensi, dan kualitasnya. Kaji juga faktor yang memperberat dan
memperingan keadaan, serta pengobatan yang dilakukan baik di fasilitas kesehatan atau
pengobatan di rumah.
i. Gejala-gejala lain seperti bersendawa atau flatus, diare atau konstipasi, serta nyeri pada
abdomen. Riwayat nyeri abdomen meliputi lokasi, derajat, kualitas, radiasi, serta faktor yang
memperingan dan memperberat nyeri.
j. Pengkajian lain dapat dilakukan dengan menggunakan Rhodes Index of Nausea and
Vomiting yang terdiri atas 8 pertanyaan untuk mengkaji frekuensi dan beratnya mual dan
muntah. Instrument ini telah di teliti valid dan reliabel olehFamily Nurse Practitioner
program, School of Nursing, University of Texas at Austin.
(Runiari. N, 2010)
3.4 Implementasi/Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah inisiatf dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.
Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing
orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana
tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
masalah kesehatan klien (Nursalam, 2001).
(Runiari. N, 2010)
3.5 Evaluasi
Hal-hal yang perlu dievaluasi pada asuhan keperawatan klien dengan hiperemesis
gravidarum.
1. Keseimbangan cairan dan elektrolit.
a. Turgor kulit.
b. Membrane mukosa.
c. Berat badan sesuai dengan umur kehamilan.
d. Tanda-tanda vital.
e. Pemeriksaan laboratorium: elektrolit serum, Hb dan Ht, serta berat jenis urine.
2. Frekuensi dan beratnya muntah.
3. Intake oral.
4. Kemampuan dalam beraktifitas.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil yang
penyebabnya belum diketahui pasti. Namum ada beberapa faktor predisposisi terjadinya
hiperemesis gravidarum pada wanita hamil. Faktor predisposisi antara lain faktor fisiologi,
faktor lingkungan, faktor psikospiritual, dan faktor sosiokultural.
Hiperemesis gravidarum dibagi menjadi 3 berdasarkan dari tingkatan tanda dan
gejalanya.
Pemeriksaan lanjutan untuk huiperemesis gravidarum antara lain: urinalisis, kadar Hb
dan Ht, pemeriksaan elektrolit, pemeriksaan BUN, TSH, CBB, amilase, lipse, keadaan hati,
foto abdomen dan kadar hCG.
Penatalaksanaan mual dan muntah pada wanita hamil tergantung berat ringannya gejala.
Salah satu pencegahan agar tidak terjadinya hiperemesis gravidarum pada wanita hamil
adalah makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
DAFTAR PUSTAKA
Runiari. N, 2010, Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hiperemesis Gravidarum: Penerapan
Konsep dan Teori Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika
Wilkinson. J.M, dan Ahern. N.R, 2011, Buku Saku Diagnosis Keperawatan : diagnosis NANDA,
intervensi NIC, kriteria hasil NOC, ahli bahasa Esty Wahyuningsih, Jakarta: EGC
http://fajrucmedicine.blogspot.com/2013/02/hiperemesis-gravidarum.html posted by fajrucmedicine
at Friday, February 1st, 2003
http://binbask.blogspot.com/2013/01/askep-hiperemesis-gravidarum.html posted by Bintang Baskoro
at Sunday, Januari 13th, 2013