Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
Demam thypoidadalah penyakit infeksi akut yang mengenai saluran cerna, dengan
gejala demam kurang lebih satu minggu, biasanya terjadi gangguan pencernaan dan
Demam thypoid merupakan penyakit infeksi menular yang terjadi pada anak
maupun dewasa. Anak merupakan yang paling rentan yang biasanya banyak terjadi
pada anak usia 5-19 tahun. Penyakit ini berhubungan erat dengan higiene
bowel (konstipasi pada pasien dewasa dan diare pada anak), sakit kepala,
3. Keadaan karier
Keadaan karier thypoid terjadi pada 1-5% pasien, tergantung umur pasien.
Karier typhoid bersifat kronis dalam hal sekresi Salmenella typhi di feses.
2.1.3. Etiologi
penderita itu sendiri dan karier yang dapat mengeluarkan berjuta-juta kuman
Salmonella typhi dalam tinja, dan tinja inilah yang menjadi sumber penularan.
Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di dalam air,
es, sampah, dan debu. Bakteri ini dapat mati dengan pemanasan (suhu) 60oC selama
1) Antigen O (Antigen Somatik), terletak pada lapisan luar dari tubuh kuman.
2) Antigen H (Antigen Flagella) yang terletak pada flagella, fimbriae atau pili
dari kuman. Mempunyai struktur kimia suatu protein dan tahan terhadap
berpegang pada gejala atau tanda klinis, akan lebih sulit untuk menegakkan
diagnosis demam thypoid pada anak, terutama pada penderita yang lebih
muda, seperti pada thypoid kongenital ataupun thypoid pada bayi. Masa
3) Gangguan kesadaran
Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala menyerupai penyakit
9
sampai berat.
Pemeriksaan Diagnostik
demamthypoid.Peningkatan titer uji widal tes 4 kali lipat selama 2-3 minggu
thypoid.
Widal Tes
positif tetapi tidak pernah dideteksi adanya antibodi dengan tes ini,
2.1.6. Patofisiologi
kuman yang masih bertahan hidup melintasi sawar lambung mencapai usus
mengiritasi
pergerakan isimukosa usus.Peningkatan
usus lebih pristaltikusus
cepat, sehingga diruang ususmengakibatkan
terisi udara yang
(Rampengan, 2008).
Merespon dengan
MK : meningkatkan suhu
Ketidakseimbangan nutrisi : tubuh
kurang dari kebutuhan tubuh
Demam thypoid /
typus abdominalis
Inflamasi kuman
pada usus halus
MK:
Hipertermia Kurang Perdarahan dan
perforasi
MK : Tubuh banyak
Defisiensi kehilangan
cairan (darah)
MK :
Kekurangan volume
cairan
2.1.7. Komplikasi
a) Perdarahan usus
b) Perforasi usus
c) Peritonitis
Bronkitis
Bronkopnemonia
Ensepalopati
Kolesistitis
Meningitis
Miokarditis
Karier kronik
2.1.8. Penatalaksanaan
1) Perawatan
Penderita harus istirahat 5-7 hari bebas panas, tetapi tidak harus
a) Kloramfenikol
Dosis yang
b) Tiamfenikol
bila terpaksa, dosis tidak boleh melebihi 25 mg/kgBB/hari,
selama10 hari.
1) Seftriakson
2)Sefotaksim
dosis IV.
3)Siprofloksasin
Dosis yang dianjurkam 2x200-400 mg oral pada anak berumur lebih dari
10 tahun.
4)Kortikosteroid
2.1.9 Pencegahan
Pencegahan menurut (Rampengan, 2008) dapat dibagi atas:
Lalat merupakan salah satu hewan yang lebih cepat dalam penyebaran
kuman, karena setelah hinggap ditempat kotor lalat dapat terbang dan
dibeli dan dimakan, karena anak-anak belum tau mana makanan yang layak
a) Imunisasi
bulan.
kesenjangan yang terjadi antara praktik dan teori pada studi kasus yang
3.1 Pengkajian
Pada data subjektif dari pengkajian Nn”B” didapatkan keluhan yaitu demam
+/- 8 hari, lemas, mual dan pusing dan diare selama 2 har SMRS. Menurut
dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya, seperti demam, nyeri
kepala, anoreksia, mual, muntah, bibir kering, bibir pecah, diare atau konstipasi,
(meteorismus) dan suhu badan yang meningkat, pembesaran hati dan limpa,
yang mencolok. Hanya saja pada kasus Nn”B” tidak ditemukan adanya
X/mnt
Menurut Aden (2010) bahwa pada pengkajian biasanya nafsu makan klien
Rampengan (2008) bahwa selama sakit klien mengalami merasakan sakit pada
Menurut peneliti ditemukan data yang sama antara teori dan kasus antara lain
nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penuruan nafsu makan
tubuh berhubungan dengan tidak mau makan dan mual, muntah. Dengan data
akan mengalami penurunan berat badan yang berhubugan dengan asupan yang
tidak adekuat untuk kebutuhan metabolik. Diagnosa keperawatan ini diambil dari
vital, Observasi tanda-tanda dehidrasi, Beri makan sedikit tapi sering, Anjurkan
minum banyak,Pantau intake dan Output Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
dan tanda gejala yang dialami oleh klien . Intervensi keperawatan menurut NIC-
tubuh
Nutrition Management: Kaji adanya alergi makanan, Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien, Anjurkan
badan, Monitor lingkungan selama makan, Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi, Monitor turgor kulit, Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
kadar Ht.
Menurut teori dan fakta ditemukan adanya sedikit kesenjangan. Pada Nutrition
dengan ahli gizi dalam pemberian diet Kolaborasi dengan dokter dalam
Domperidone 3x1 tablet (PO), Cefriaxon 1x3gr / IV, Diet lunak 1500 kkal, D10%
disusun pada tahap perencanaan. Jenis tindakan pasa implementasi ini terdairi
dilakukan pada studi kasus pada klien dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi:
kurang dari kebutuhan tubuh sudah sesuai dengan intervensi. Jika ada
penambahan pada implementasi untuk kolaborasi dengan tim dokter itu dilakukan
Evaluasi keperawatan pada klien yang dilakukan selama 3 hari, pada hari pertama
tgl 22-2-2019 dan hari kedua tgl 23-2-2019 yang belum mencapai kriteria hasil
karena keluhan dan tanda gejala yang dialami klien masih teratasi sebagian dan
masih sama dengan saat pengkajian dilakukan yaknia klien masih mengalami
penurunan nafsu makan, rasa mual masih muncul dan lemas. Pada evaluasi hari
ketiga ya i t u t a n gg a l 2 4 / 2/ 2 0 1 9 klien mengalami perubahan evaluasi
mual, keadaan umum kedua klien juga baik. Bahkan klien menurut visite dokter
Menurut Nikmatur & Saiful (2102), ini adalah tahap akhir dari proses
keperawatan dengan menilai sejauh mana rencana dan tindakan perawat yang
telah dilakukan. Serta perbandingan keadaan pasien dan kriteria hasil yang telah
Menurut peneliti klien menunjukkan ada hasil yang sesuai dengan tahap
pernecanaan antara lain tidak ada penurunan BB yang berarti, tidak ada tanda
peningkatan fungsi pengecapan dari menelan. Dan ada beberapa kriteria hasil
yang tidak tercapai adalah: Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan.