You are on page 1of 1

VIII.

KESIMPULAN DAN SARAN


8.1. Kesimpulan
1. Proses fermentasi yang kacang menjadi tempe menggunakan bantuan
kapang Rhizopus orizae sp sehingga merupakan proses fermentasi non
alkoholik.
2. Dalam proses pembuatan tempe ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu kacang yang digunakan haruslah kacang yang baik (tidak busuk) dan
tidak kotor, seluruh cara pengerjaan pembuatan tempe ini harus dalam
keadaan bersih atau steril serta ragi tempe yang digunakan harus yang masih
dalam kondisi baik.
3. Hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan tempe yaitu tingkat
kesterilan dari peralatan yang digunakan serta kondisi steril pada saat
pengolahan tempe tersebut.
4. Kondisi kacang tidak baik dapat mengakibatkan pembusukan dan tidak
terbentuknya tempe.
5. Plastik harus diberi lubang-lubang kecil agar adanya aliran udara yang
menyebabkan kapang atau jamur dapat berkembang biak
6. Reaksi pembentukan tempe merupakan reaksi aerob karena membutuhkan
oksigen.

8.2. Saran
Pada praktikum pembuatan tempe ini, hendaknya menyiapkan bahan baku
sebaik mungkin, jangan sampai bahan baku masih dalam keadaan basah atau
kandungan airnya masih tinggi karena itu akan mengakibatkan pembusukan. Serta
kondisi steril yang harus tetap diperhatikan pada saat pembuatan tempe agar hasil
tempe yang didapatkan lebih maksimal.

You might also like